Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
story keluarga indigo.

Quote:



KKN Di Dusun Kalimati

Quote:


Kembali ke awal tahun 1990an . Dusun Kalimati kedatangan sekelompok mahasiswa yang hendak KKN. Rupanya salah satu peserta KKN adalah Hermawan, yang biasa dipanggil dengan nama Armand. Dia adalah Kakek Aretha, yang tidak lain adalah ayah Nisa.

Bagai de javu, apa yang dialami oleh Armand juga sama mengerikannya seperti apa yang Aretha alami Di desa itu. Di masa lalu, tempat ini jauh lebih sakral daripada saat Aretha tinggal di sana. Berbagai sesaji diletakkan di beberapa sudut desa. Warga masih banyak yang memeluk kepercayaan memberikan sesaji untuk leluhur. Padahal leluhur yang mereka percayai justru seorang iblis yang sudah hidup selama ribuan tahun.

Banyak rumah yang kosong karena penghuninya sudah meninggal, dan Armand bersama teman temannya justru tinggal di lingkungan kosong itu. Rumah bekas bunuh diri yang letaknya tak jauh dari mereka, membuat semua orang was was saat melewatinya. Apalagi saat malam hari.








INDEKS

Part 1 sampai di desa
Part 2 rumah posko
part 3 setan rumah sebelau
Part 4 rumah Pak Sobri
Part 5 Kuntilanak
Part 6 Rumah di samping Pak Sobri
Part 7 ada ibu ibu, gaes
Part 8 Mbak Kunti
Part 9 Fendi hilang
Part 10 pencarian
Part 11 proker sumur
Part 12 Fendi yang diteror terus menerus
Part 13 Rencana Daniel
Part 14 Fendi Kesurupan lagi
Part 15 Kepergian Daniel ke Kota
Part 16 Derry yang lain
Part 17 Kegelisahan Armand
Part 18 Bantuan Datang
Part 19 Flashback Perjalanan Daniel
Part 20 Menjemput Kyai di pondok pesantren
Part 21 Leluhur Armand
Part 22 titik terang
Part 23 Bertemu Pak Sobri
Part 24 Sebuah Rencana
Part 25 Akhir Merihim
Part 26 kembali ke rumah



Quote:


Quote:


Saat hari beranjak petang, larangan berkeliaran di luar rumah serta himbauan menutup pintu dan jendela sudah menjadi hal wajib di desa Alas Ketonggo.

Aretha yang berprofesi menjadi seorang guru bantu, harus pindah di desa Alas Ketonggo, yang berada jauh dari keramaian penduduk.

Dari hari ke hari, ia menemukan banyak keganjilan, terutama saat sandekala(waktu menjelang maghrib).

INDEKS

Part 1 Desa Alas ketonggo
Part 2 Rumah Bu Heni
Part 3 Misteri Rumah Pak Yodi
Part 4 anak ayam tengah malam
part 5 dr. Daniel
Part 6 ummu sibyan
Part 7 tamu aneh
Part 8 gangguan
Part 9 belatung
Part 10 kedatangan Radit
Part 11 Terungkap
Part 12 menjemput Dani
Part 13 nek siti ternyata...
part 14 kisah nek siti
part 15 makanan menjijikkan
Part 16 pengorbanan nenek
Part 17 merihim
Part 18 Iblis pembawa bencana
Part 19 rumah
Part 20 penemuan mayat
Part 21 kantor baru
Part 22 rekan kerja
Part 23 Giska hilang
part 24 pak de yusuf
Part 25 makhluk apa ini
Part 26 liburan
Part 27 kesurupan
Part 28 hantu kamar mandi
Part 29 jelmaan
Part 30 keanehan citra
part 31 end





Quote:


Quote:



INDEKS

Part 1 kehidupan baru
Part 2 desa alas purwo
part 3 rumah mes
part 4 kamar mandi rusak
part 5 malam pertama di rumah baru
part 6 bu jum
part 7 membersihkan rumah
part 8 warung bu darsi
part 9 pak rt
part 10 kegaduhan
part 11 teteh
part 12 flashback
part 13 hendra kena teror
part 14 siapa makhluk itu?
part 15 wanita di kebun teh
part 16 anak hilang
part 17 orang tua kinanti
part 18 gangguan di rumah
part 19 curahan hati pak slamet
part 20 halaman belakang rumah
part 21 kondangan
part 22 warung gaib
part 23 sosok lain
part 24 misteri kematian keisha
part 25 hendra di teror
part 26 mimpi yang sama
part 27 kinanti masih hidup
part 28 Liya
part 29 kembali ke dusun kalimati
part 30 desa yg aneh
part 31 ummu sibyan
part 32 nek siti
part 33 tersesat
part 34 akhir kisah
part 35 nasib sial bu jum
part 36 pasukan lengkap
part 37 godaan alam mimpi
part 38 tahun 1973
part 39 rumah sukarta
part 40 squad yusuf
part 41 aretha pulang

Konten Sensitif


Quote:

Kembali ke kisah Khairunisa. Ini season pertama dari keluarga Indigo. Dulu pernah saya posting, sekarang saya posting ulang. Harusnya sih dibaca dari season ini dulu. Duh, pusing nggak ngab. Mon maap ya. Silakan disimak. Semoga suka. Eh, maaf kalau tulisan kali ini berantakan. Karena ini trit pertama dulu di kaskus, terus ga sempet ane revisi.

INDEKS
part 1 Bertemu Indra
part 2 misteri olivia
part 3 bersama indra
part 4 kak adam
part 5 pov kak adam
part 6 mantra malik jiwa
part 7 masuk alam gaib
part 8 vila angker
part 9 kepergian indra
part 10 pria itu
part 11 sebuah insiden
part 12 cinta segitiga
part 13 aceh
part 14 lamaran
part 15 kerja
part 16 pelet
part 17 pertunangan kak yusuf
part 18 weding
part 19 madu pernikahan
part 20 Bali
part 21 pulang
part 22 Davin
part 23 tragedi
part 24 penyelamatan
part 25 istirahat
part 26 hotel angker
part 27 diana
part 28 kecelakaan
part 29 pemulihan
part 30 tumbal
part 31 vila Fergie
part 32 misteri vila
part 33 kembali ingat
part 34 kuliner malam
part 35 psikopat
part 36 libur
part 37 sosok di rumah om gunawan
part 38 sosok pendamping
part 39 angel kesurupan
part 40 Diner
part 41 diculik
part 42 trimester 3
part 43 kelahiran
part 44 rumah baru
part 45 holiday
part 46nenek aneh
part 47 misteri kolam
part 48 tamu



Quote:


Quote:


INDEKS

part 1 masuk SMU
part 2 bioskop
part 3 Makrab
part 4 kencan
part 5 pentas seni
part 6 lukisan
part 7 teror di rumah kiki
part 8 Danu Dion dalam bahaya
part 9 siswa baru
part 10 Fandi
part 11 Eyang Prabumulih
part 12 Alya
part 13 cinta segitiga
part 14 maaf areta
part 15 i love you
part 16 bukit bintang
part 17 ujian
part 18 liburan
part 19 nenek lestari
part 20 jalan jalak
part 21 leak
part 22 rangda
INDEKS LANJUTAN
Diubah oleh ny.sukrisna 18-05-2023 14:46
ferist123
kemintil98
arieaduh
arieaduh dan 22 lainnya memberi reputasi
21
19.7K
306
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
#258
32 Patung
Pagi ini desa agak ramai karena ada beberapa polisi yang datang guna untuk investigasi masalah kemarin. Rumah Dirga sudah di geledah, dan kini tinggal rumah nenek Lasmi.

" Ayah!! " teriak Kak Arden lalu sedikit berlari kecil ke depan.

" Aii.. Ayah Indra tuh.. " seru Radit.

Bener juga, ayah ternyata datang ke sini bersama beberapa polisi lainnya. Aku pun menyusul Kak Arden ke depan, diikuti Radit dan teman temanku.

"Kok ayah ke sini? " tanyaku seraya memeluk tubuh tegap nya.

" eh.. Nggak boleh tah? Nengok anak sendiri? Orang kangen juga. "

" Apa kabar Om? " Radit menjabat tangan Ayah bergantian dengan yang lain.

"Sehat, alhamdulillah.. Kalian nggak apa apa kan? "

" woles Om.. Kita mah aman terkendali" sahut Radit.

Ku gandeng ayah masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi ruang tamu.

" ayah mau aku bikinin kopi? "

" boleh nduk.. "

" sebentar ya.. "

Aku berjalan ke belakang dan tak lama kembali dengan secangkir kopi untuk ayah.
Sepertinya telah terjadi obrolan yang serius, karena saat kembali dari dapur, wajah mereka tegang.

Ayah membelai kepalaku, dan aku melingkarkan tanganku ke lengan ayah.

" Kenapa nduk? Nggak malu diliatin temen temen kamu itu? "

" Enggak," sahutku sambil melebarkan senyum.

Jika sudah di dekat ayah, jiwa kekanak kanakan ku selalu muncul.

" kamu nggak apa apa kan? Ayah baru dapet kabar tadi malem, terus langsung ke sini... "

"Nggak apa apa kok ayah.. Anak ayah kan wonder women.. " ucapku sambil mengangkat kedua tanganku seperti gaya Agung Hercules.

" Terus Dirga gimana nasib nya om? "Tanya Kiki.

" Ya jelas dihukum lah. Tapi... Menurut laporan, ada pelaku satu lagi kan? " tanya ayah sambil memandang kami satu persatu.

" Ah iya-- ERGI!! "

" Lah dia itu statusnya apaan sih? Manusia apa bukan? "

" Bener juga tuh. Dibilang setan, tapi ada wujudnya. Maksudnya tubuhnya nyata kan bro.. " tanya Dedi.

Kak Arden diam sambil menatap ke bawah, " Hmm.. Ergi tetep harus di temukan. "

" Tapi dia bahaya banget loh Den"

" lebih berbahaya lagi kalau dia sampai berkeliaran lagi! "

" Terus belum ketemu Yah? Ergi nya? "Tanyaku ke ayah.

Ayah menggeleng. " Selagi Ergi belum ketemu, kalian harus hati hati ya. "

" Siap komandan!! " jawab kami serempak.

Kami pun bersiap akan melakukan kegiatan kami seperti biasa. Tinggal 1 minggu saja kami akan menyelesaikan KKN. Jadi semangat kami pun makin menggelora saat ini.

Suasana Desa benar benar ramai seharian ini bahkan sampai malam. Namun saat sudah pukul 21.00 satu persatu anggota polisi mulai pergi. Hanya menyisakan beberapa saja yang bertugas berjaga disini, untuk menjaga TKP maupun keamanan desa.

Aku bersandar pada bahu Radit sambil beberapa kali menguap. Rasa rasanya kegiatanku seharian ini sangat melelahkan.

" Bobok sana Aii.. Udah ngantuk gitu loh"

" Hmm.. Iya deh. Aku tidur dulu ya Ay. "

" Heem sana. Good night.. Nice dream sayang.. " sambil mengecup keningku.

Sampai di kamar aku langsung duduk di depan laptop ku lalu mengetik beberapa hal, seperti kegiatan hari ini contohnya. Yah, ini memang kegiatan rutin ku setiap malam.

Saat laptop akan ku matikan, dari balik jendela aku melihat sesosok bayangan berkeliaran di samping rumah nenek Lasmi.

Kutajamkan penglihatanku dan melihat dengan seksama bayangan siapakah di luar sana. Saat wajahku sangat dekat dengan kaca jendela, ternyata dia ERGI!!

Sontak aku melotot dan langsung keluar kamar dengan tergesa gesa. Sampai ruang tamu, teman teman yang lain melihat ku aneh.

" Lah kenapa Ta? "

Aku tak menghiraukan pertanyaan Danu malah terus berjalan ke teras.
Tiba tiba Radit menarik tanganku yang membuatku berbalik menoleh padanya.

" Ada apa sih Aii? " tanya Radit serius.

" Ergi!! "

"Hah? Mana? "Tanya Radit sambil mengedarkan pandangan nya ke luar.

" Tadi aku liat di jendela, dia masih ada di halaman samping rumah nya. " kataku sambil akan berjalan keluar.

Radit kembali menarik tanganku," Aku ikut!! Guyssss!!! Ayooook!!" Teriak Radit ke yang lain.

Mereka dengan semangat mengambil senter dan jaket masing masing.
Radit lalu melepas jaketnya dan memakaikan padaku." Dingin sayang. Nanti kamu flu kalau nggak pakai jaket"

Aku hanya tertegun tak dapat mengucapkan sepatah katapun. Walaupun aku sudah cukup lama bersama Radit, tapi tetap saja aku selalu tidak bisa berkutik jika dia melakukan hal romantis walau sekecil apapun.

" Sebagian mending tunggu di rumah aja deh ya. Konci pintu! " suruh Radit.

Dan aku hanya memandangi Radit dari jarak dekat ini. " Ya udah yuk sayang.. " ajak Radit lalu menggandeng tanganku mengikuti yang lain.

Yang tinggal dirumah adalah Kiki, Tyas, dan Didi. Sisanya pergi ke rumah nenek Lasmi untuk mencari Ergi. Setelah Kak Arden ijin ke anggota kepolisian yang berjaga untuk masuk ke rumah itu, kami lalu masuk di dampingi salah 1 polisi yang berjaga demi keamanan katanya.

Kami berpencar menyusuri halaman dan juga dalam rumah. Semua tempat tidak luput dari pengawasan kami. Namun setelah mencari selama lebih dari satu jam lamanya, Ergi tak nampak juga.

Hingga pukul 22.30, beberapa sudah menguap. Akhirnya kami memutuskan kembali ke rumah, mungkin aku salah lihat.

Lalu walkie talkie Doni berbunyi.

'Yank... Buruan pulang. '

' Emang kenapa? '

' Ergi di sini! '

Deg!

Semua saling lempar pandangan dengan ekspresi tegang. Lalu tanpa di komando lagi, kami berlari kembali ke rumah.

Hingga sampai di halaman langkah kami terhenti.
Ergi sedang berdiri didepan pintu sambil terus menatap ke dalam rumah. Kami ragu untuk mendekatinya. Radit menaikan sebelah alis dan menatap Kak Arden. Dan Kak Arden menunjuk Ergi dengan kepalanya, Radit pun mengangguk. " Yuk.. Tangkep tu zombie. "Ajak Radit ke yang lain, " Aii, kamu sini aja! " katanya lagi sambil memegang kedua bahuku.

Mereka mulai perlahan mendekati Ergi, kulihat Anggaraksa muncul dan merasuki Kak Arden. Kak Arden dengan sigap, memegang tangan Ergi dan memutarnya ke belakang. Ergi meronta dengan menendangkan kaki nya ke mana mana, Radit langsung mendekat bersama Dedi, di pegang kaki Ergi oleh mereka. Namun beberapa kali mereka mendapat tendangan yang cukup keras. Sepertinya tenaga Ergi sangat besar.

" TALI!! " teriak Kak Arden ke yang lain.

Danu segera masuk ke dalam dan membawa tali yang dia dapatkan dari dapur. Beberapa polisi yang berjaga ikut mendekat karena suara ribut dari rumah kami.

Wuuuuussshhh!!

Semilir angin berhembus menusuk tulangku, di samping kiri ku ada Arkana dan di samping kananku ada NENEK LASMI!

Glek!

Jantungku berdegup lebih kencang.
" Nggak apa apa Aretha, Nenek Lasmi nggak jahat kok. Justru selama ini dia bermaksud baik'

Aku mengerutkan kening lalu menatap Arkana.

'Selama ini beliau muncul diantara kalian, justru ingin menolong kalian dari Ergi. Ergi tidak akan berani muncul jika ada Nenek Lasmi. Berkali kali Ergi berusaha mendekati kalian, terutama kamu, tapi Nenek Lasmi selalu lebih dulu ada didekat kalian. Sehingga Ergi tidak semudah itu menangkap kalian. '

Aku tertegun sekali lagi.

"Terus gimana nih? Ergi? "

"Rukiyah! Keluarkan jin dalam tubuh Ergi! "

"Tunggu! Tapi kenapa Ergi nggak berani sama Nenek Lasmi? "

'Karena jin yang merasuki tubuh Ergi, adalah musuh bebuyutan Nenek, dan dia tidak bisa mengalahkan Nenek, maka dari itu, dia memanfaatkan keturunan Nenek untuk balas dendam! Karena Nenek tidak bisa melakukan apapun jika dia masih ada di dalam tubuh Ergi.' ujar Nenek Lasmi.

" Jadi Nenek Lasmi...... "

'Jangan remehkan beliau Aretha.. Beliau orang yang cukup berpengaruh disini. Ilmu nya setara dengan Eyang. '

Aku pun makin mengerti.

" Terus gimana? Rukiyah? "

Arkana mengangguk.
Aku pun segera masuk ke dalam rumah menyusul yang lain.
Mereka kerepotan memegangi Ergi yang terus berontak. Kiki dan Tyas saja sampai bersembunyi di kamar mereka.

Sampai di dalam, aku ikut memegangi Ergi walau awalnya Radit melarangku. Akhirnya kami berhasil mengikatnya. Kak Arden dan Radit melakukan rukiyah ke Ergi. Malam ini juga.

Ergi berontak, menggeram, mendesis dan berteriak keras sekali selama rukiyah. Hingga akhirnya dia muntah muntah dan tak lama badan nya mulai melemah.
Beberapa jin berhasil keluar dari tubuh Ergi. Dan saat terakhir, Ergi menatap kami satu persatu lalu mengucapkan, " terima kasih"
Dan setelah itu tubuhnya lemas, tak bergerak sedikitpun. Doni mendekat lalu memeriksa denyut nadi nya, nafas nya dan ternyata... Ergi meninggal.

Memang seharusnya sudah lama Ergi meninggal, hanya saja karena Dirga lah, Ergi masih bisa hidup sampai tadi, namun Ergi bukan lagi dirinya lagi, dia sudah di kuasai iblis jahat. Dan kini, dia benar benar kembali kepada NYA, dijemput neneknya sendiri. Jenazah Ergi akan dimakamkan besok.

Akhirnya malam ini, kami bisa tidur dengan nyenyak. Misteri misteri yang ada di desa ini perlahan mulai terkuak.

"Kamu istirahat ya Aii.. " kata Radit sambil membelai wajahku.

Aku tersenyum lalu mengangguk.
" kamu juga.. Pasti capek banget ya. " kataku lalu kupeluk Radit erat di depan kamarku.

======

Pagi ini adalah pagi terindah selama sebulan terakhir ini. Tidak ada lagi masalah maupun hal yang mengganggu pikiran kami lagi sekarang.

" Wah.. Masak apa nih? " tanyaku ke Kiki dan Tyas di dapur.

" Nasi goreng aja deh Ta. Yang simple." Sahut Tyas sambil mengupas bawang.

Setelah sarapan, kami briefing dulu. Kegiatan kami disini sudah selesai semua. Dan kepulangan kami hanya tinggal hitungan hari.

" Aii.. Joging yuk. " Ajak Radit yang sudah bersiap dengan celana training dan kaus abu abu yang senada dengan sepatunya.

" Mmm.. Boleh. " sahutku.

Setelah memakai sepatu olahraga ku, kami berdua mulai berlari mengelilingi desa ini.

Saat melewati rumah Nenek Lasmi, kesan horor masih kurasakan. Mungkin karena sudah lama tidak di huni dan keadaan rumah yang juga berantakan, membuat rumah ini tetap terlihat menyeramkan.

" Ay, gimana kalau kita beresin rumah Nenek Lasmi? Biar lebih rapi dan bersih. " saranku.

Radit menoleh sebentar ke rumah itu lalu mengangguk setuju " Boleh banget tuh Aii, lagian kegitan kita juga udah selesai kan. Paling tinggal dikit dikit doang lah. "

" Iya, nanti bahas deh sama yang lain."

Suasana nya sungguh asri, sejuk dan nyaman. Apalagi saat pagi hari seperti ini. Dan ditambah bau asap dapur yang kebanyakan berasal dari tungku api, atau biasa disebut pawon disini. Setiap melewati rumah rumah penduduk, selalu tercium aroma seperti ini. Dan entah kenapa, masakan yang dimasak dengan pawon seperti ini lebih sedap daripada kompor pada umumnya.
Karena beberapa kali, ada saja warga yang memberikan masakan ini itu untuk kami.

Beberapa kali kami berpapasan dengan warga dijalan, senyum selalu tersungging dari bibir mereka. Inilah yang aku sukai dari warga desa, keramahtamahan yang masih dijunjung tinggi bahkan jika berhadapan dengan orang yang tidak di kenal sekalipun. Mereka juga baik.

Dan sudah lama sekali aku dan Radit tidak berlari seperti ini. Biasanya dulu saat di Kos, dia selalu ke Kos ku setiap sabtu untuk mengajak ku Joging.

Kami cukup mengenal seluk beluk desa ini, hingga saat dekat dengan jalan menuju air terjun, aku mengajaknya kesana.
Yah, air terjun dimana aku dan Dirga sering menghabiskan waktu bersama dulu.

Radit menarik tanganku, saat aku berjalan kesana. " Kamu yakin mau kesana Aii? "

Aku menatap matanya dan tersenyum, " Yakin. Ketakutanku ke Dirga nggak bikin kecintaanku ke air terjun itu pudar Ay. Disana bener bener bisa bikin aku tenang. Apalagi suara deburan air yang jatuh dari atas, seolah bagai alunan nada yang bikin pikiran sama hatiku lebih baik lagi setelahnya" terangku.

Radit tersenyum, " Ya udah yuk. "

Kami bergandengan tangan menuju air terjun yang letaknya masih ada didalam hutan lebih dalam lagi.

Hingga saat sampai, di dekat air terjun senyum merebak di bibirku.
" Kesana yuk" sambil ku gandeng tangan Radit mendekat ke tepi air terjun.

Air terjun ini mengalir menuju sungai yang letaknya cukup jauh dari desa. Di samping kanan kiri air terjun ada tebing batu yang menjulang tinggi yang dipenuhi dedaunan dan tanaman liar.

Seperti biasa aku bermain air dengan mencelupkan kaki ku. Setelah sebelumnya ku lepas sepatu ku terlebih dahulu. Begitu juga dengan Radit.

" Aii, kita main lempar batu yuk. Siapa yang paling jauh, dia yang menang. "

" Boleh. Kalau aku menang, kamu harus gendong aku sampai ke rumah ya.. " ancam ku.

" Okeee. Kalau aku yang menang, malam ini, kamu harus masakin aku nasi goreng spesial. "

"Oke, DEAL! " kami berdua saling berjabat tangan.

Segera kami cari beberapa batu kerikil dan mulai melempar. Aku lebih dulu melempar, kemudian Radit. Babak pertama kami seri.
Lalu saat lemparan kedua, ku yakin dengan sangat bahwa batu kerikil ku seharusnya mengenai dinding dibalik air terjun, yang seharusnya akan memantul kembali. Tapi batu ini seolah hilang. Aliran air terjun ini tidak begitu deras. Jadi seharusnya batu kerikil yang kulempar bisa berbalik arah karena terkena dinding itu. Aku sedikit memincingkan mataku agar bisa melihat dengan jelas ke sana.

Dibalik air terjun seperti gelap. Berbeda dari bagian atas nya. Jadi seperti ada bagian gelap dibalik air terjun itu namun hanya sebagian, dan sebagian lagi, dari tengah air terjun hingga atas berwarna hijau terang.
"Ay, kok aneh ya air terjun nya" ucap ku sambil menunjuk ke depan kami.

" Aneh? "

" liat tuh.. Atas sama bawah beda warna. Emang bisa ya? "

Radit ikut memincingkan matanya dan terlihat dahi nya berkerut.
" Ada yang nggak beres Aii" ucap Radit lalu berjalan memutar ke samping air terjun itu.
Karena penasaran aku menyusulnya.

" Ada gua Aii.. " sahut Radit saat aku sudah disamping nya.

Saat aku melihat dari samping air terjun, memang ada lubang yang cukup besar, cukup lah untuk dimasuki manusia.

" Wah, kok aku bisa nggak tau ya? Padahal aku sering kesini kemaren kemaren kan? "

" Udah ah, biar aja. Takut nya banyak binatang berbahaya Aii. " saran Radit.

Akhirnya Radit menggandengku kembali ke tempat semula.
Tapi tiba tiba..

" Aduh! " Radit mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya lalu menoleh kesana kemari.

" Kenapa sih? "

"Ada yang ngelempar aku pake batu. "

"Hah? Masa?! "

Aku mendongak ke atas, " Jatuh dari atas kali yah. "

Tak!

"Aduh! " kali ini kening Radit yang terkena batu.

Aku masih mendongak ke atas, siapa tau beberapa batu di atas jatuh terkena angin.

Aku kembali menatap Radit, " Atas aman kok Ay.. Nggak ada ba.... "

" Aii!! " potong Radit.

" Kenapa? " tanyaku heran.

Wajah Radit memucat dan terlihat tegang sambil terus menatap air terjun itu.
" Nggak mungkin kan, ada yang ngelempar aku di balik sana? "

Aku ikut menatap air terjun itu, dan tiba tiba ada batu yang menembus air terjun yang berasal dari gua itu.
Kami berhasil menghindar. Namun kami makin takut. Siapa yang ada disana?

Sepertinya ada orang di dalam gua itu. Kami tidak berani bertindak lebih jauh, karena kami tidak tau ada apa saja di dalam gua itu. Radit meraih walkie talkie nya dan menghubungj teman teman yang lain agar menyusul kemari.

30 menit kemudian mereka semua sampai disini.

" Mana Dit? " tanya Dedi semangat.

" Kalian liat di balik air terjun itu? " tunjuk Radit. Beberapa langsung memincingkan mata menatap serius ke air terjun, sebagian lagi memandang takjup pemandangan sekitar. Diantara kami semua mang hanya aku, Kak Arden dan Radit saja yang pernah kesini.

Dedi, Danu, Didi dan Rizal mendekat. Dengan senter yang sudah mereka siapkan.

Dedi terlebih dahulu masuk ke dalam gua itu. Disusul Danu, Didi dan Rizal.
Kak Arden akhirnya ikut menyusul mereka, diikuti Radit. Saat aku akan ikut menyusul, malah dilarang oleh Radit.

" Enggak usah ikut. Kamu sini aja pokoknya. Jagain Kiki tuh sama Tyas. "

Akhirnya aku terpaksa menunggu diluar bersama Kiki dan Tyas. Sebenarnya aku sangat penasaran, tapi Radit ngotot agar aku menunggu saja diluar. Daripada berdebat lebih lama, akhirnya aku menurut saja.

Cukup lama kami bertiga menunggu diluar. Dan, tak lama Danu keluar, sambil batuk batuk.

Kami bertiga mendekat lalu menuntun nya duduk disebuah batu dipinggir air terjun.
Dan, mulai lah Danu di berondongi pertanyaan beruntun oleh kami.

" Diiieeeeeem!!! Oke.. Dengerin ya ladies! " kata Danu sambil menatap kami tajam. " Di dalem, kita nemu banyak patung. Sebagian patung itu, pake jaket almamater kita. Mungkin itu patung yang waktu itu kalian liat di rumah Nenek Lasmi! Gue mau ke rumah Pak Yanto, terus lapor ke Pak Kades. Temenin yuk Ki! " pinta Danu.

" Siap 86!" Sahut kiki.

Setelah mereka pergi, Radit dan yang lain mulai menggotong patung patung itu keluar dari gua. Patung nya begitu berat. Dan memang benar, patung patung ini yang waktu itu ku lihat di rumah Nenek Lasmi.

Tak lama beberapa warga datang bersama polisi juga. Gua itu segera di evakuasi. Ternyata ini alasan Dirga sering berada di tempat ini. Dan menurut penuturan warga, memang sunter terdengar banyak isu kalau tempat ini angker. Sebenarnya ini hanya akal akalan Dirga agar tempat ini tidak di jangkau orang lain. Dan dia bisa dengan mudah menyimpan barang bukti di gua itu. Dan semua sudah terbongkar. Dirga sudah mendekam dipenjara dan dipastikan akan mendapat hukuman seberat beratnya..
3.maldini
theorganic.f702
theorganic.f702 dan 3.maldini memberi reputasi
2