Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
story keluarga indigo.

Quote:



KKN Di Dusun Kalimati

Quote:


Kembali ke awal tahun 1990an . Dusun Kalimati kedatangan sekelompok mahasiswa yang hendak KKN. Rupanya salah satu peserta KKN adalah Hermawan, yang biasa dipanggil dengan nama Armand. Dia adalah Kakek Aretha, yang tidak lain adalah ayah Nisa.

Bagai de javu, apa yang dialami oleh Armand juga sama mengerikannya seperti apa yang Aretha alami Di desa itu. Di masa lalu, tempat ini jauh lebih sakral daripada saat Aretha tinggal di sana. Berbagai sesaji diletakkan di beberapa sudut desa. Warga masih banyak yang memeluk kepercayaan memberikan sesaji untuk leluhur. Padahal leluhur yang mereka percayai justru seorang iblis yang sudah hidup selama ribuan tahun.

Banyak rumah yang kosong karena penghuninya sudah meninggal, dan Armand bersama teman temannya justru tinggal di lingkungan kosong itu. Rumah bekas bunuh diri yang letaknya tak jauh dari mereka, membuat semua orang was was saat melewatinya. Apalagi saat malam hari.








INDEKS

Part 1 sampai di desa
Part 2 rumah posko
part 3 setan rumah sebelau
Part 4 rumah Pak Sobri
Part 5 Kuntilanak
Part 6 Rumah di samping Pak Sobri
Part 7 ada ibu ibu, gaes
Part 8 Mbak Kunti
Part 9 Fendi hilang
Part 10 pencarian
Part 11 proker sumur
Part 12 Fendi yang diteror terus menerus
Part 13 Rencana Daniel
Part 14 Fendi Kesurupan lagi
Part 15 Kepergian Daniel ke Kota
Part 16 Derry yang lain
Part 17 Kegelisahan Armand
Part 18 Bantuan Datang
Part 19 Flashback Perjalanan Daniel
Part 20 Menjemput Kyai di pondok pesantren
Part 21 Leluhur Armand
Part 22 titik terang
Part 23 Bertemu Pak Sobri
Part 24 Sebuah Rencana
Part 25 Akhir Merihim
Part 26 kembali ke rumah



Quote:


Quote:


Saat hari beranjak petang, larangan berkeliaran di luar rumah serta himbauan menutup pintu dan jendela sudah menjadi hal wajib di desa Alas Ketonggo.

Aretha yang berprofesi menjadi seorang guru bantu, harus pindah di desa Alas Ketonggo, yang berada jauh dari keramaian penduduk.

Dari hari ke hari, ia menemukan banyak keganjilan, terutama saat sandekala(waktu menjelang maghrib).

INDEKS

Part 1 Desa Alas ketonggo
Part 2 Rumah Bu Heni
Part 3 Misteri Rumah Pak Yodi
Part 4 anak ayam tengah malam
part 5 dr. Daniel
Part 6 ummu sibyan
Part 7 tamu aneh
Part 8 gangguan
Part 9 belatung
Part 10 kedatangan Radit
Part 11 Terungkap
Part 12 menjemput Dani
Part 13 nek siti ternyata...
part 14 kisah nek siti
part 15 makanan menjijikkan
Part 16 pengorbanan nenek
Part 17 merihim
Part 18 Iblis pembawa bencana
Part 19 rumah
Part 20 penemuan mayat
Part 21 kantor baru
Part 22 rekan kerja
Part 23 Giska hilang
part 24 pak de yusuf
Part 25 makhluk apa ini
Part 26 liburan
Part 27 kesurupan
Part 28 hantu kamar mandi
Part 29 jelmaan
Part 30 keanehan citra
part 31 end





Quote:


Quote:



INDEKS

Part 1 kehidupan baru
Part 2 desa alas purwo
part 3 rumah mes
part 4 kamar mandi rusak
part 5 malam pertama di rumah baru
part 6 bu jum
part 7 membersihkan rumah
part 8 warung bu darsi
part 9 pak rt
part 10 kegaduhan
part 11 teteh
part 12 flashback
part 13 hendra kena teror
part 14 siapa makhluk itu?
part 15 wanita di kebun teh
part 16 anak hilang
part 17 orang tua kinanti
part 18 gangguan di rumah
part 19 curahan hati pak slamet
part 20 halaman belakang rumah
part 21 kondangan
part 22 warung gaib
part 23 sosok lain
part 24 misteri kematian keisha
part 25 hendra di teror
part 26 mimpi yang sama
part 27 kinanti masih hidup
part 28 Liya
part 29 kembali ke dusun kalimati
part 30 desa yg aneh
part 31 ummu sibyan
part 32 nek siti
part 33 tersesat
part 34 akhir kisah
part 35 nasib sial bu jum
part 36 pasukan lengkap
part 37 godaan alam mimpi
part 38 tahun 1973
part 39 rumah sukarta
part 40 squad yusuf
part 41 aretha pulang

Konten Sensitif


Quote:

Kembali ke kisah Khairunisa. Ini season pertama dari keluarga Indigo. Dulu pernah saya posting, sekarang saya posting ulang. Harusnya sih dibaca dari season ini dulu. Duh, pusing nggak ngab. Mon maap ya. Silakan disimak. Semoga suka. Eh, maaf kalau tulisan kali ini berantakan. Karena ini trit pertama dulu di kaskus, terus ga sempet ane revisi.

INDEKS
part 1 Bertemu Indra
part 2 misteri olivia
part 3 bersama indra
part 4 kak adam
part 5 pov kak adam
part 6 mantra malik jiwa
part 7 masuk alam gaib
part 8 vila angker
part 9 kepergian indra
part 10 pria itu
part 11 sebuah insiden
part 12 cinta segitiga
part 13 aceh
part 14 lamaran
part 15 kerja
part 16 pelet
part 17 pertunangan kak yusuf
part 18 weding
part 19 madu pernikahan
part 20 Bali
part 21 pulang
part 22 Davin
part 23 tragedi
part 24 penyelamatan
part 25 istirahat
part 26 hotel angker
part 27 diana
part 28 kecelakaan
part 29 pemulihan
part 30 tumbal
part 31 vila Fergie
part 32 misteri vila
part 33 kembali ingat
part 34 kuliner malam
part 35 psikopat
part 36 libur
part 37 sosok di rumah om gunawan
part 38 sosok pendamping
part 39 angel kesurupan
part 40 Diner
part 41 diculik
part 42 trimester 3
part 43 kelahiran
part 44 rumah baru
part 45 holiday
part 46nenek aneh
part 47 misteri kolam
part 48 tamu



Quote:


Quote:


INDEKS

part 1 masuk SMU
part 2 bioskop
part 3 Makrab
part 4 kencan
part 5 pentas seni
part 6 lukisan
part 7 teror di rumah kiki
part 8 Danu Dion dalam bahaya
part 9 siswa baru
part 10 Fandi
part 11 Eyang Prabumulih
part 12 Alya
part 13 cinta segitiga
part 14 maaf areta
part 15 i love you
part 16 bukit bintang
part 17 ujian
part 18 liburan
part 19 nenek lestari
part 20 jalan jalak
part 21 leak
part 22 rangda
INDEKS LANJUTAN
Diubah oleh ny.sukrisna 18-05-2023 14:46
ferist123
kemintil98
arieaduh
arieaduh dan 22 lainnya memberi reputasi
21
19.6K
306
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
#131
8. Vila Angker
Kami tiba di Villa Om nya Indah. Dengan membawa 2 mobil. Aku, Indra, Ferly, Feri, Indah, Nindi, Galih, Danang, Rizki dan Vita.
Pemandangannya cukup indah.
Banyak pohon kelapa disini. Jadi tidak begitu panas jika siang hari.

"Wah, deket banget sama pantai"kata Ferly sambil berpelukan dengan Feri.

Aku malah menatap ke vila ini.
Hmm.. Kenapa ya? kok gimana gitu ya. Ada yang aneh.

"Kenapa Nis" hanya Indra yang mengerti kegundahan hatiku.

"Eumm.. Nggak apa apa. Aneh aja."kataku ragu.
Indra menggengam tanganku.

"Yuk..., kita masuk. Itu Pak Toni yang jagain villa ini.." Indah menunjuk seorang bapak bapak yang keluar dari villa.

Lalu mengobrol dengan bapak itu sebentar.
Aku berjalan kesamping villa itu. Hawanya kok aneh ya. Tapi...,  entahlah.

"Nis, ayok masuk."teriak Indra.
Aku melihat teman teman ku yang lain mulai masuk juga.

Villa ini ada 4 kamar dengan 1 bed yang besar.
"Eum.., kamarnya cuma 4 guysss.. Kita baginya gimana ya? "tanya Indah bingung.

"Jadi ada 2 kamar yang diisi 3 orang.. Aku liat bednya cukup besar.." Indra memberikan ide.

"Ferly, Aku sama Nisa sekamar.."kata Indah

"Aku sama vita ya." Nindi menambahkan.

"Kalau gitu Feri sama Indra sisa nya Danang, Rizki, Galih ya"saran Indah.

Kami menyetujuinya.
Lalu masuk ke kamar masing masing.

Sementara Indah dan Ferly membongkar tas mereka, aku hanya duduk diam melihat sekitarku.

"Oh iya, kita nggak boleh buka kamar belakang ya."tiba tiba Indah angkat bicara.

"Kenapa?"aku penasaran.

"Eum.. katanya gudang, kotor.. Jadi nggak usah dibuka buka."

"Nis, kamu kenapa kok aneh gitu? villa nya nggak aman tah?"tanya Ferly yang paham dengan raut wajahku.

"Nggak tau Fer.., aku ngerasa nggak nyaman aja disini. Tapi nggak tau lah."

"Udah ah, kita kan disini mau refesh, jangan bikin parno gitu ah" rengek Indah.

Tok tok..

Aku membuka pintu. Nindi &
Vita sudah berganti pakaian renang yang seksi sekali.
"Nggak salah tuh Nin? nggak terlalu kebuka tah?"tanyaku.

"Namanya juga baju renang Nis. Yuk kita main kepantai."ajak nya.

Kami pun ikut ke Pantai.
Aku masih memakai baju lengan pendek dan celana pendek selutut.

"Indra.., ikut yuk.."ajakku yang melihatnya sedang membereskan alat pemanggang bersama Feri.

"Nanti ya. Nanti aku nyusul"katanya.

Jadi hanya para ladies yang main di Pantai kali ini. Baguslah, aku nggak rela kalau Indra melihat Nindi dan Vita dengan keadaan seperti tadi.

Pantai tidak terlalu ramai saat ini, ada beberapa orang yang bermain juga dipantai.
Ada juga beberapa villa disini jadi mungkin mereka juga menginap di villa dekat dengan villa kami menginap.

Dikejauhan ada beberapa pemuda dan pemudi yang sepertinya penduduk asli yang tinggal dipinggir pantai ini.

Mereka melihat ke Nindi dan Vita. Mereka memang sangat mencolok dengan pakaian mereka sekarang.

Pemuda pemudi itu mendekat ke arah kami yang sedang duduk di pasir, sambil melihat Vita dan Nindi.

"Kalian nginep divilla itu?"tanya salah satu dari mereka, sambil menunjuk villa kami.

"Iya, kenapa ya? "tanya Indah.

"Hati hati ya. Terutama mereka berdua. Lebih baik pakaian nya yang lebih sopan aja"katanya lagi.

"Maksudnya apa ya?"aku penasaran.

Dia menatapku dalam dalam."nanti juga kamu tau."tambahnya lagi.

Dia pergi bersama teman teman nya begitu saja. Meninggalkan kami dengan berbagai pertanyaan yang masih mengusik pikiranku.

"Nis, mereka ngapain?"Indra sudah ada didepanku.

"Aneh. Mereka nyuruh kita ati ati.. Jangan jangan mereka punya niat jelek nih." ujar Indah.

Aku masih melihat ke arah mereka.
"Bukan ! Bukan itu maksud mereka."kataku.

"Terus kenapa Nis.."
Aku hanya mengangkat kedua bahuku.

ku raih tangan Indra dan berdiri berhadapan dengan nya.
"Main air yuk"ajakku.

Dia hanya tersenyum dan mengikutiku.

Sunset yang kulihat begitu memukau. Indra ada dibelakang ku melingkarkan tangannya ke perutku, lalu memelukku dari belakang.

"Ndraa..."aku bersandar di dadanya. Indra memang sangat tinggi atau aku nya ya yang pendek?

"Hmmm..."

"Setelah Olive pergi, kamu deket sama berapa perempuan Ndra, sebelum sama aku?"tanya ku spontan.
Entah kenapa tiba tiba aku ingin bertanya itu.

"Hmm..nggak ada Nis. setelah Olive cuma kamu, ada sih yang coba deketin aku, tapi aku nggak suka. Tapi begitu ketemu kamu, aku langsung suka"

"Masa sih??"

"Kamu kok nggak yakin gitu?"tanya Indra heran.

"Biasanya polisi itu banyak ceweknya" kataku ketus.

"Siapa? itu mungkin beberapa oknum. Polisi yang nggak suka main cewek juga ada lah. Jangan di pukul rata semua polisi gitu donk" gerutunya.

Aku tertawa mendengar Indra.
"Emangnya sejak kapan kamu suka sama aku Ndra?"tanyaku dengan berbalik ke Indra.

"Aku nggak tau sejak kapan. Perasaan itu muncul tiba tiba... yang jelas, makin hari aku makin sayang ke kamu Nisa" katanya sambil merapikan rambutku yang acak acakan karena angin.

Aku memeluknya.
Nyaman..

Kami kembali ke villa saat matahari sudah tenggelam sepenuhnya.

***

Aku memutuskan akan mandi. Lalu sholat maghrib dulu.
Saat akan kembali ke kamar, aku melewati kamar Vita dan Nindi.
Kebetulan agak terbuka sedikit.
Sekilas aku melihat mereka berdiri diam menghadap jendela tapi dibelakang mereka ada sosok wanita berambut panjang.

Aku menghentikan langkahku dan mencoba membuka pintu kamar mereka lebar lebar.
"Nindi... Vita.. Kalian kenapa?"

Makhluk yang dibelakang mereka menengok sambil menyeringai kepadaku.

"Astagfirulloh haladzim.."aku mencoba untuk tidak takut. Aku ingat kata kata kak Yusuf dan Kak Arif.
Mereka mengajariku untuk berani menghadapi makhluk astral itu.

Kutatap dengan berani makhluk itu. Dengan membaca doa dalam hati.

Makhluk itu sama sekali tidak bergeming. Tapi badanku sudah gemetaran.
Hawa disekitarku berubah panas, keringat mengucur didahiku.

"Nisa..."panggil Indra dari depan kamarnya.
Karena aku tidak menanggapi, dia berjalan ke arahku.

Lalu menyentuh bahuku."Nisa.."
Aku tersentak kaget dan kulihat makhluk itu hilang.
Vita dan nindi tergeletak dilantai.

"Tolongin Ndra"

"Astaga..." Indra kaget begitu melihat ke kamar Nindi.

Lalu Indra mencoba memapah mereka berdua naik ke ranjang.
Indah dan Ferly juga sudah ada dikamar ini mencoba menyadarkan Nindi dan Vita.

"Nin... Vit.. kalian nggak apa apa? "
"Ahh... ssstttt... Pusing banget aku"kata Nindi.

"Kalian kenapa bisa pingsan?"tanya Indah.

"Tadi aku ngliat setan Nis."kata Vita merapat kepadaku.

"Kalian ganti baju yang lebih sopan!"kataku sedikit membentak.
Aku berjalan keluar kamar mereka. Aku memang sedikit kesal.

Indra mengejarku.
"Kamu liat apa Nis? cerita ke aku"pintanya.

"Ada makhluk halus di villa ini Ndra... Temenin aku nyari orang orang yang tadi nyamperin aku dipantai ya.."

Indra mengangguk.
Aku harus bertemu mereka. Karena mereka pasti tau alasannya.
Kami berjalan ke arah orang orang tadi pergi .

"Kita nyari kemana Nis? nama aja kita nggak tau"kata Indra.

" Nggak tau Ndra. Tapi aku yakin pasti ketemu"entah kenapa aku seyakin ini.

Tak jauh dari jalan raya, ada sebuah warung. Disana ada beberapa muda mudi yang nongkrong dan bermain gitar sambil menyanyi.

Kupincingkan mataku agar aku bisa melihat lebih jelas. Ah itu..
Pria yang tadi bicara denganku ada disana.

Indra dengan setia mengikutiku.
Saat sudah dekat.
Pria tadi melihat ke arahku.
"Udah kejadian?"tanyanya santai.

"Maksud kamu?"

"Lah kamu kesini ngapain? pasti udah ada kejadian di villa itu kan? udah ada yang kesurupan?"tebakannya sangat tepat.

"Sebenernya villa itu kenapa sih? kok hawa nya aneh. Dan iya, tadi temenku yang kamu peringatin itu, kesurupan."

Dia hanya tersenyum sinis.
"Mending kalian pergi aja deh daripada makin kacau."katanya sambil beranjak akan naik ke motornya.

"Kasih tau dulu.. Villa itu kenapa?"kataku menarik tangannya yang akan mensetater motor.

Dia berhenti lalu mendekat ke arahku. Indra kulihat sudah bersiap jika pria itu melakukan hal buruk padaku. Aku memegang lengan Indra.

"Villa itu angker! Nggak bakal ada yan betah disana. Kamar belakang itu nggak boleh dibuka kan? disana pernah ada orang bunuh diri. Salah 1 penyewa villa dulu. Sampai sekarang dia masih gentayangan.."katanya yang membuat aku bergidik ngeri.
Aku merapatkan diri ke Indra.

Dia langsung pergi setelahnya.
Aku menatap Indra.

"Kita balik ke Villa dulu ya. Nanti bahas sama yang lain, baiknya gimana."saran Indra.

Sampai divilla..
Suasana masih sama seperti tadi. Diteras ada Galih, Rizki dan Feri sedang mengobrol.
Diruang tengah Ferly, Indah dan Danang.

"Guyss.. kita balik sekarang aja deh.." aku tiba tiba mengatakan itu didepan mereka semua.

"Kenapa Niss" Indah menatapku heran.
Lalu Indra menjelaskan yang tadi kami alami.
Aku berjalan ke kamar Vita dan Nindi karena mereka tidak terlihat.

Tapi kosong.
"Ndaaaaahh.. Nindi sama Vita kemana?"tanyaku sambil berteriak.

Mereka mendekatiku.
"Dikamar kok..., "lalu Indah melihat kekamar ternyata kosong.

"Loh kok nggak ada! tadi masih tidur Niss."tambah nya lagi.

Yang lain otomatis ikut merapat kepada kami.
"Cari mereka sampai dapat! Dan balik sekarang juga!"kataku setengah memerintah.

"Mending kalian cewek cewek disini aja. Biar cowok cowok aja yang nyari."saran  Indra.

Aku menghentikan Indra yang akan pergi.
"Ndraa. Hati hati ya.. "

"Iya sayang. Kamu juga.. " Katanya membelai rambutku.

"Kita nunggu diteras aja deh" kataku ke mereka.
Kayaknya kalau didalam itu terasa lebih menyeramkan. apalagi tinggal kami bertiga saja disini.
Divilla hanya ada Aku, Ferly dan Indah saja.

"Ndah, kamu pernah denger cerita tentang villa ini nggak?"tanyaku ke Indah.

"Cerita apaan Nis?"

"Apa aja deh soal villa ini?"

Indah nampak berpikir.
"Nggak ada apa apa kok, Om ku cuma bilang, villa nya sepi jadi aku suruh pakai aja."

Aku tertawa kecil.
"Kenapa Nis?"Ferly bingung.

"Iya sepi, Karena ini villa angker"kataku dingin.

"Masa Nis?" Indah malah heran.

Aku menceritakan pertemuanku dengan pemuda tadi.
kulihat Ferly hanya menunduk tanpa ekspresi. Dia agak lain. Seperti bukan dirinya.

"Ferly... Kamu kenapa?"tanyaku.

"Hihihihi.. Kalian sudah tau ya" suara Ferly berbeda dari biasanya. Dia kerasukan.

Indah merapatkan tubuhnya kepadaku.
"Siapa kamu! pergi !"kataku lantang.

"Kalian yang harusnya pergi!" Ferly balik menggertakku.

Ya ampun, bagaimana ini. Mana cuma aku sama Indah aja lagi disini. Sekitarku juga kosong.
Beberapa villa yang letaknya dekat dengan kami ternyata tidak terpakai.
Ferly berdiri berjalan ke arah pantai.

Mau apa dia?

"Hei !! kamu mau kemana?" teriak Indah.

"Gawat Ndah kalau sampai Ferly masuk kelaut. Bahaya Ndah!! " kataku panik.

Kami langsung berlari menyusul Ferly.
Aku menarik tangan Ferly dengan Indah juga, tapi tenaga kami seperti tidak mampu membuat Ferly berhenti.

Aku ambil hp ku..
Aku menelfon kak Yusuf.

"Assalamualaikum.. kakkkkkk"

"Wa alaikum salama niss. kenapa?"

" Ferly l kesurupan.. dia jalan ke laut.. gimana nih Kak, Nisa nggak bisa bawa dia balik.."

"Astagfirulloh haladzim.. bacain ayat kursi sama surat pendek Nis.. hape jangan kamu matiin. Kakak bantu juga dari sini.. Kerasin volume nya biar dia denger.."

Aku segera mengaktifkan speaker ku, terdengar lantunan ayat suci dari kak Yusuf.
Aku juga membantu dengan membaca suratan pendek.
Hp.., ku letakkan di pasir..
Indah juga membantuku membaca surat pendek sebisanya.

Kami sudah basah terkena air laut karena posisi kami sudah dibibir pantai.
Indah makin histeris, dia menangis. Takut, bingung, khawatir dan cemas.
Akupun juga sama takutnya, tapi aku masih berusaha tenang.
Kalau semua panik kan gawat.

Tiba tiba ada seseorang yang memegang kepala Ferly sambil membaca ayat suci Al quran.
Ferly berteriak dan tak lama pingsan.

Orang itu seperti seorang ustadz.
Dibelakangnya juga ada beberapa warga dan pemuda yang berbicara denganku tadi.

Aku dan Indah sangat lelah. kami terduduk dipantai. Sambil mengambil nafas panjang.

"Temen kami, ada yang hilang ustadz"

"Sudah ketemu kok mba.. sekarang ada di villa."kata ustadz itu.

Alhamdulillah kalau gitu.

Indra dan Feri berlari ke arah kami.
"Niss..., kamu nggak apa apa kan?" Indra sangat khawatir melihatku.

Begitupun dengan Feri yang menatap Ferly cemas.

"Nggak apa apa Ndra. Cuma capek aja."
Nafasku dan Indah masih terengah engah karena lelah.

Kami lalu kembali ke villa bersama ustadz& warga yang lain.

Sampai di villa ustadz itu masuk berkeliling dan berhenti di kamar yang dibelakang. Lalu sepertinya menyuruh orang2
orang membukanya.

" Ganti baju dulu Nis. Dingin."kata Indra

Aku, Indah dan Ferly masuk ke kamar berganti baju.

Tak lama kami keluar, ustad & beberapa orang warga nampak berdiskusi di ruang tengah.

"Maaf, pemilik villa ini siapa ya?"tanya ustad itu.

"Om saya ustadz."

"Tolong beritau Om nya ya mba.. Kalo diijinkan besok saya rukiyah tempat ini. Biar keadaan jauh lebih tenang."

Indah segera menelfon om nya.
Dan om nya pun setuju. setelah Indah menceritakan kejadian barusan.

"Ya sudah, kami pamit dulu ya mba.. besok saya kembali lagi kesini."kata ustad itu.

"Ustadz, sudah aman belum ya? takutnya balik lagi" Ferly nampaknya masih sedikit trauma dengan yang dia alami barusan.

"Insha Allah sudah aman.. jangan lupa sholat untuk yang muslim.. dan nanti akan ada beberapa yang ikut menginap disini, untuk jaga jaga saja."

"Iya ustadz, terima kasih.."kata ku.

"Hana, Agus, Beni sama andi tinggal disini ya."pinta Ustadz.
Mereka yang dimaksudpun menganggukan kepala.

Pemuda yang kutemui tadi memberikan hp ku yang tadi aku letakkan dipasir. Aku bahkan sampai lupa hp ku kutinggalkan dipantai tadi.

"Tadi ketinggalan di pantai"katanya.

"Makasih ya.."

"Iya, sama sama.." baru kali ini kulihat dia tersenyum. tidak seperti sebelumnya.

Indra mendekat kepada kami.
"Untung tadi aku ketemu Andi Nis.. dia langsung bantuin nyari Vita sama Nindi terus manggil ustadz"terang Indra.

Aku hanya mengangguk lega.

Akhirnya beberapa warga yang tadi membantu kami pulang kerumah masing masing.

Hana, Agus, Beni sama Andi tinggal di villa bersama kami.
Kami mengobrol dengan mereka sebentar.
Mereka enak juga diajak ngobrol.

"Nis, bobo sana.. Udah malem. Istirahat dulu. Kamu capek banget tuh"kata Indra.

Aku pun pamit kekamar dengan Indah& Ferly juga.
Indra dan yang lain berjaga diluar.

***

Esoknya om nya Indah sudah di villa, Ustad juga sudah datang bersama beberapa orang yang memakai sorban putih.

Rukiyah pun dilakukan di Villa ini. Om nya indah seakan tidak percaya bahwa villa nya angker.

Rukiyah berjalan lancar sejauh ini.
Dan siang hari selesai rukiyah.
Kami pun pamit akan pulang.

"Kapan kapan main sini lagi aja.."kata Andi kepadaku dan Indra.

"Inshaa Allah ndi.. "Indra menjawabnya.

"Kamu ini tinggal diasah aja Niss. Jangan takut. Insha Allah kamu bisa menghadapi 'mereka'"
ujar Andi.

"Hmm. Iya Ndi.. Insha Allah."

Lalu kami pamit pulang dengan membawa cerita baru dan pengalaman yang menegangkan.

Kak Yusuf semalam juga menelfonku lagi menanyakan keadaan ku.
Dan lega setelah tau aku baik baik saja.

Aku tertidur didalam mobil disamping Indra yang sedang menyetir.

***

"Aku pergi ya Nis.. kamu jaga diri baik baik.."itu kata kata  Indra.
Dia memakai seragamnya dan pergi dengan naik pesawat..

Lalu kulihat Indra berteriak dan ada ledakan besar ditempat Indra berada.

"Ndraaaaaaa" teriakku.

"Nis.. Nisa... kenapa? aku disini Nis" Indra ada disebelahku.
Ternyata kami sudah sampai dikos.

Aku langsung memeluknya erat.
"Kamu mimpi buruk?"

Aku hanya mengangguk.
Aku takut, benar benar takut jika mimpiku menjadi kenyataan.

Indra menggandengku ke kos.
Lalu mengantarku sampai kamar kos ku.

"Mau aku bikinin minum? coklat anget ya."
Indra segera beranjak ke dapur membuatkan ku minuman.

Aku memandanginya terus.
Mimpi tadi seperti sebuah pertanda. Sama seperti mimpi mimpiku sebelumnya.

Ya Allah lindungi Indra..

Indra pamit setelah 2 jam di kamar kos ku. Aku menahannya.

"Kamu sini aja, nggak boleh ke mana mana"pintaku sambil memeluk lengannya dan tak terasa air mata menetes dipipi.

"Kamu kenapa sayang? pasti kepikiran mimpi tadi ya.. kamu mimpi apa sih?" Indra jadi penasaran.

"Aku mimpi, kamu, kamu pergi ninggalin aku Ndra.. Aku nggak mau Ndra! aku nggak mau kamu pergi.. aku sayang sama kamu.. nggak pengen kehilangan kamu.."kataku.

Indra memelukku dan diam, seperti sedang berfikir.

"Aku nggak akan kemana mana Nis.. aku bakal disini terus sama kamu."
Katanya berbisik ditelingaku.

Malam ini Indra menginap di kamarku. dia tidur disofa.
Aku melarangnya kembali ke kamarnya..

***

Indra berjalan menjauhiku. Ketempat yang sangat jauh. aku memanggilnya tapi dia tidam kembali malah semakin jauh pergi.

"Indraaaaaaa..."aku berteriak memanggilnya.

"Nisaaa. Niss... kamu mimpi lagi? aku disini Nis.."kata Indra yang sudah ada didekatku.

Aku menangis sambil memeluk nya.
"Mimpi itu lagi Ndra... aku mimpi kamu lagi..."kataku masih menangis memeluknya.
Indra membelai kepalaku sambil mencium keningku.
"Udah, aku disini. Kamu tidur lagi ya.."ucapnya lembut.

Indra menidurkanku kembali. lalu ikut tidur juga disampingku.
Indra memelukku erat.
"Aku disini Nis.. kamu jangan khawatir ya.. sekalipun aku pergi, aku pasti kembali lagi ke kamu Nis. Aku janji...," kata nya berbisik ditelingaku.
Diubah oleh ny.sukrisna 09-05-2023 00:42
simounlebon
coeloet
theorganic.f702
theorganic.f702 dan 5 lainnya memberi reputasi
6