Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
story keluarga indigo.

Quote:



KKN Di Dusun Kalimati

Quote:


Kembali ke awal tahun 1990an . Dusun Kalimati kedatangan sekelompok mahasiswa yang hendak KKN. Rupanya salah satu peserta KKN adalah Hermawan, yang biasa dipanggil dengan nama Armand. Dia adalah Kakek Aretha, yang tidak lain adalah ayah Nisa.

Bagai de javu, apa yang dialami oleh Armand juga sama mengerikannya seperti apa yang Aretha alami Di desa itu. Di masa lalu, tempat ini jauh lebih sakral daripada saat Aretha tinggal di sana. Berbagai sesaji diletakkan di beberapa sudut desa. Warga masih banyak yang memeluk kepercayaan memberikan sesaji untuk leluhur. Padahal leluhur yang mereka percayai justru seorang iblis yang sudah hidup selama ribuan tahun.

Banyak rumah yang kosong karena penghuninya sudah meninggal, dan Armand bersama teman temannya justru tinggal di lingkungan kosong itu. Rumah bekas bunuh diri yang letaknya tak jauh dari mereka, membuat semua orang was was saat melewatinya. Apalagi saat malam hari.








INDEKS

Part 1 sampai di desa
Part 2 rumah posko
part 3 setan rumah sebelau
Part 4 rumah Pak Sobri
Part 5 Kuntilanak
Part 6 Rumah di samping Pak Sobri
Part 7 ada ibu ibu, gaes
Part 8 Mbak Kunti
Part 9 Fendi hilang
Part 10 pencarian
Part 11 proker sumur
Part 12 Fendi yang diteror terus menerus
Part 13 Rencana Daniel
Part 14 Fendi Kesurupan lagi
Part 15 Kepergian Daniel ke Kota
Part 16 Derry yang lain
Part 17 Kegelisahan Armand
Part 18 Bantuan Datang
Part 19 Flashback Perjalanan Daniel
Part 20 Menjemput Kyai di pondok pesantren
Part 21 Leluhur Armand
Part 22 titik terang
Part 23 Bertemu Pak Sobri
Part 24 Sebuah Rencana
Part 25 Akhir Merihim
Part 26 kembali ke rumah



Quote:


Quote:


Saat hari beranjak petang, larangan berkeliaran di luar rumah serta himbauan menutup pintu dan jendela sudah menjadi hal wajib di desa Alas Ketonggo.

Aretha yang berprofesi menjadi seorang guru bantu, harus pindah di desa Alas Ketonggo, yang berada jauh dari keramaian penduduk.

Dari hari ke hari, ia menemukan banyak keganjilan, terutama saat sandekala(waktu menjelang maghrib).

INDEKS

Part 1 Desa Alas ketonggo
Part 2 Rumah Bu Heni
Part 3 Misteri Rumah Pak Yodi
Part 4 anak ayam tengah malam
part 5 dr. Daniel
Part 6 ummu sibyan
Part 7 tamu aneh
Part 8 gangguan
Part 9 belatung
Part 10 kedatangan Radit
Part 11 Terungkap
Part 12 menjemput Dani
Part 13 nek siti ternyata...
part 14 kisah nek siti
part 15 makanan menjijikkan
Part 16 pengorbanan nenek
Part 17 merihim
Part 18 Iblis pembawa bencana
Part 19 rumah
Part 20 penemuan mayat
Part 21 kantor baru
Part 22 rekan kerja
Part 23 Giska hilang
part 24 pak de yusuf
Part 25 makhluk apa ini
Part 26 liburan
Part 27 kesurupan
Part 28 hantu kamar mandi
Part 29 jelmaan
Part 30 keanehan citra
part 31 end





Quote:


Quote:



INDEKS

Part 1 kehidupan baru
Part 2 desa alas purwo
part 3 rumah mes
part 4 kamar mandi rusak
part 5 malam pertama di rumah baru
part 6 bu jum
part 7 membersihkan rumah
part 8 warung bu darsi
part 9 pak rt
part 10 kegaduhan
part 11 teteh
part 12 flashback
part 13 hendra kena teror
part 14 siapa makhluk itu?
part 15 wanita di kebun teh
part 16 anak hilang
part 17 orang tua kinanti
part 18 gangguan di rumah
part 19 curahan hati pak slamet
part 20 halaman belakang rumah
part 21 kondangan
part 22 warung gaib
part 23 sosok lain
part 24 misteri kematian keisha
part 25 hendra di teror
part 26 mimpi yang sama
part 27 kinanti masih hidup
part 28 Liya
part 29 kembali ke dusun kalimati
part 30 desa yg aneh
part 31 ummu sibyan
part 32 nek siti
part 33 tersesat
part 34 akhir kisah
part 35 nasib sial bu jum
part 36 pasukan lengkap
part 37 godaan alam mimpi
part 38 tahun 1973
part 39 rumah sukarta
part 40 squad yusuf
part 41 aretha pulang

Konten Sensitif


Quote:

Kembali ke kisah Khairunisa. Ini season pertama dari keluarga Indigo. Dulu pernah saya posting, sekarang saya posting ulang. Harusnya sih dibaca dari season ini dulu. Duh, pusing nggak ngab. Mon maap ya. Silakan disimak. Semoga suka. Eh, maaf kalau tulisan kali ini berantakan. Karena ini trit pertama dulu di kaskus, terus ga sempet ane revisi.

INDEKS
part 1 Bertemu Indra
part 2 misteri olivia
part 3 bersama indra
part 4 kak adam
part 5 pov kak adam
part 6 mantra malik jiwa
part 7 masuk alam gaib
part 8 vila angker
part 9 kepergian indra
part 10 pria itu
part 11 sebuah insiden
part 12 cinta segitiga
part 13 aceh
part 14 lamaran
part 15 kerja
part 16 pelet
part 17 pertunangan kak yusuf
part 18 weding
part 19 madu pernikahan
part 20 Bali
part 21 pulang
part 22 Davin
part 23 tragedi
part 24 penyelamatan
part 25 istirahat
part 26 hotel angker
part 27 diana
part 28 kecelakaan
part 29 pemulihan
part 30 tumbal
part 31 vila Fergie
part 32 misteri vila
part 33 kembali ingat
part 34 kuliner malam
part 35 psikopat
part 36 libur
part 37 sosok di rumah om gunawan
part 38 sosok pendamping
part 39 angel kesurupan
part 40 Diner
part 41 diculik
part 42 trimester 3
part 43 kelahiran
part 44 rumah baru
part 45 holiday
part 46nenek aneh
part 47 misteri kolam
part 48 tamu



Quote:


Quote:


INDEKS

part 1 masuk SMU
part 2 bioskop
part 3 Makrab
part 4 kencan
part 5 pentas seni
part 6 lukisan
part 7 teror di rumah kiki
part 8 Danu Dion dalam bahaya
part 9 siswa baru
part 10 Fandi
part 11 Eyang Prabumulih
part 12 Alya
part 13 cinta segitiga
part 14 maaf areta
part 15 i love you
part 16 bukit bintang
part 17 ujian
part 18 liburan
part 19 nenek lestari
part 20 jalan jalak
part 21 leak
part 22 rangda
INDEKS LANJUTAN
Diubah oleh ny.sukrisna 18-05-2023 14:46
ferist123
kemintil98
arieaduh
arieaduh dan 22 lainnya memberi reputasi
21
19.6K
306
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
#157
32 Misteri Vila
"Nis... nisa ... Bangun yuk, subuhan dulu." Sebuah tangan kokoh membelai kepalaku lembut.

"He em."sahutku sambil kucoba menggerakan badan.
Duh, sakit semua nih rasanya.

aku merintih kesakitan. Rasanya juga enggan beranjak dari pembaringan ini.
"Eh kamu kenapa?" tanya Indra cemas.

Dia yg duduk di samping ranjangku mendekatkan punggung tangannya di keningku.
"Gak panas. Ada yg sakit?" tanyanya lagi.

"Badanku pegel semua," sahutku sambil kupijit beberapa bagian tubuhku sambil duduk di ranjang.

"Ya ampun, kita ke dokter lagi aja ya," ajaknya.

"Gak usah. Bentar lagi juga sembuh kok. Aku gak apa apa. Ya udah aku ambil air wudhu dulu," kataku lalu mencoba beranjak.

"Oke aku tungguin ya.kita jamaah," teriaknya saat aku sudah mulai menjauh darinya.

Setelah itu, kami salat berjamaah seperti biasa.

Setelah itu kami keluar karena Fergi memanggil kami untuk sarapan. Dia memanggil pengurus villa untuk memasak makanan untuk kami.

"Pak, semalam temen kita kesurupan. Ini villa angker ya pak?" tanya feri pada pak jono yang menyiapkan makanan untuk kami.

Dia agak gelagapan mendengar pertanyaan feri barusan.
"Eum.. masa sih mas? Kebetulan saja mungkin. Perasaan di sini jarang ada hal aneh seperti itu," kata pak jono.

Sepertinya ada yg disembunyikan pak jono tentang vila ini.
Setelah pak jono kembali ke dapur, aku menanyakan ke fergi.

"Fergi, pemilik vila ini meninggal kenapa?" tanyaku.

"Katanya sih, dulu dirampok dan dibantai. Mereka kan punya 2 anak, kebetulan anak ke 2 lagi diajak pergi baby sitter nya jadi pas kejadian perampokan & pembantaian itu,dia selamet. aku gak tau kalo ni villa angker guys. sorry ..." katanya.

"Eh kita balik jam berapa nih?"tanya indra tiba tiba..

"Nanti lah, ndra. Sorean atau malem gitu. aku kan masih kangen sama nisa. kita kan jarang ketemu."rengek indah.

"Ya udahlah. Terserah..."kata indra pasrah.

"Trus kita mau ngapain di sini?duduk doang gitu??"tanyaku yg sebenernya juga gak nyaman di villa ini.

"Jalan2 donk nis.. Sekitar villa kan ada perkebunan teh tuh.."saran ferli.

Lalu kami diajak fergi jalan2 ke sekitar perkebunan.
Aku bergandengan dgn ferli didepan.
Indra bersama feri ada dibelakang kami namun agak jauh..

"Nis,,kamu beruntung deh punya suami kek indra..dia sayang bgt sama kamu..sabar bgt.."kata ferli agak berbisik.

"Masa sih fer?aku belum bisa inget semua kejadian kemaren2,terutama moment sama indra.kadang aku juga kasian ngeliatnya..tapi gmn lagi coba,aku gak ada ingatan apapun sama dia.."sahutku.

"Pelan2 kali ya nis..kamu juga coba buka hatimu buat indra.jarang2 lho ada laki laki kek dia.."kata ferli lagi.

"Iya fer..insha allah..nanti kan allah kasih jln yg terbaik.."

"Oh iya,,indra terpukul bgt lho setelah kecelakaan itu..dia sempet depresi gara2 kamu koma,trus dia juga menyalahkan diri nya sendiri,gara2 dia... kamu jadi keguguran.."katanya pelan.

Kuhentikan langkahku.hatiku seperti tersayat.
"Apa fer?aku keguguran?"tanyaku.
Ferli ikut berhenti menatapku melas.lalu mengangguk pelan.

"Nis. Kenapa?kok berenti."
Kami dikejutkan indra yg sudah berdiri dibelakang kami bersama feri.

"Nggak papa.."jawabku lalu berjalan lagi lebih cepat.
Ferly mengikuti langkahku .

Aku hamil?kenapa hatiku sakit sekali mengetahui bahwa aku keguguran?
Dan kenapa indra tdk menceritakan hal ini kepadaku..

Sampai di pinggir bukit,aku berhenti sejenak.kebetulan disana ada saung dari bambu yg bisa digunakan utk duduk dan memandangi pemandangam bukit dihadapan ku.

Aku duduk disana diam dgn pikiranku sendiri.
Ferli berdiri ditepi bukit yg sudah diberi pembatas demi keamanan.feri menghampirinya lalu mereka berpelukan.

Indra duduk disampingku.
"Kamu kenapa?kok diem aja.."tanya indra.

"Gak papa kok..oh iya,kamu libur nya berapa lama?"tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Besok udah balik dines lagi kok nis..jadi paling telat nanti malem kita pulang ya..gak papa kan?"tanyanya.

"Iya,gak papa kok.pulang sekarang juga gak papa.mamah udh nelfonin aku terus..khawatir bgt sama kita.."kataku sambil ketawa.

"Kita kaya lagi pacaran aja ya.kemana2 masih aja dicariin.hehehe..tapi itu tandanya mereka sayang sama kita nis"

"Iya ndra..eum..ndra..."kataku sambil menatapnya.

"Iya,kenapa?"jawab indra masih menatap pemandangan dihadapan kami.

"Emang bener ya..kalo aku kemarin keguguran.."tanyaku blak blakan.

Indra kaget lalu menoleh ke arahku dgn tatapan yg entah bagaimana aku sanggup menjelaskannya.

"Kata siapa nis?"tanya indra.

"Bener ndra?"tanyaku lagi.

" ferli yg bilang ya?"

"Bener aku keguguran?"tanyaku dgn nada menekankan.

Dia diam beberapa saat.
"Maaf nis,maafin aku ya,aku bikin celaka kamu sampai kita kehilangan anak kita.."katanya dgn penuh rasa bersalah.
Bahkan kulihat matanya berkaca2.

Kupegang tangannya.
"Kenapa hrs minta maaf?itu kan musibah ndra. Waktu aku tau aku keguguran,aku memang sakit banget.entah knp..
tapi aku rasa kamu jauh lebih sakit& sedih daripada aku..selain kamu kehilangan anak kita,kamu juga kehilangan aku.maaf,aku belum bisa seperti dulu.belum bisa mencintai kamu seperti kamu mencintai aku.aku udah coba,tapi aku belum bisa...kamu gak perlu terlalu menyalahkan diri kamu sendiri.."kataku sambil kutatap matanya dalam2.
Kulihat dia meneteskan air mata.lalu memelukku erat.

"Aku nggak menuntut kamu utk mencintaiku seperti dulu nis..kalau memang kita selalu ditakdirkan berjodoh,kamu pasti akan kembali lagi padaku nis.nggak perlu kamu/aku paksakan.kita jalani saja."katanya sambil membelai kepalaku.

Semilir angin dari bukit membuat suasana menjadi sejuk,ditambah lagi kami sedang ada didataran tinggi.

"Eheem..uhuuuuk..uhuuuuk.. Pak bu,,balik yuk ke villa.dah siang ini..laper gue.." ajak feri.

Indra melepaskan pelukannya lalu membuang muka kearah lain,utk menghapus sisa air matanya.

"Iya,yuk.. Yg lain mana?"tanyaku.

"Udah pada jln ke villa katanya nih.."kata ferly sambil menatapku& indra bergantian.

Lalu ferly menggandeng tanganku ,feri merangkul indra.seperti nya mereka paham kondisi kami tadi.

Sampai di villa..
Tiba2 kulihat ada sosok noni belanda diteras rumah bersama suami dan anaknya.

Mereka menatap kami tajam seolah tdk suka.
Aku memperlambat langkahku.
"Kenapa nis?"tanya ferli.

Aku hanya diam sambil tetap memandang 3 sosok didepanku.
"Ndra....!!indraaaaa!!!" teriak ferli panik melihatku aneh.

Kudengar langkah indra & feri yg berlari mendekati ku.
"Nis...kenapa?nisaaa??"panggil indra lalu berdiri dihadapanku.

"Nis kenapa lu?jangan bilang kesambet.. "Feri ikut cemas.

"Nisaaaa!!!!"teriak indra keras.
Aku tersentak kaget.dan tersadar dari lamunanku.

"Eh..kenapa??"tanyaku lalu melihat mereka yg sudah cemas.

"Kamu kenapa?"kali ini indra melembut.

"Itu... Didepan ada sosok ndra.ketiga pemilik rumah dulu.mereka ada didepan.ngeliatin kita terus.."kataku dgn nada bergetar.

Indra ,feri & ferli menatap ke tempat yg kutunjuk.
Walau mereka tdk melihat,mereka terlihat takut juga.

"Gmn donk guys..mending kita cabut aja deh..sumpah..gue ngeri  masih keinget kejadian semalem.."kata feri serius.

"Iya,balik aja yuk..kita pamit yg lain trus balik.terserah mereka,mau disini ya bodo amat.."rengek ferli.

"Ya udah yuk..nis,kamu deket aku aja..biar kamu gak liat 'mereka' "pinta indra lalu meraih tanganku dan berjalan masuk ke villa.

Dan memang sosok itu hilang saat indra memegang tanganku.
Kami masuk dan mendapati semua orang sedang ada diruang tamu sedang ngobrol2 santai.

"Guys,kita balik ya.."kata feri ke mereka.

"Oke..ati2 yaaa."kata fergi santai.

"Ndah..nin.. Kalian juga balik kan?"tanyaku

"Nanti aja nis.kita bareng fergi aja."katanya menolak.

"Tapi ndah..."ferli keburu me cubit pinggangku agar aku tdk usah memaksa mereka utk ikut pulang.
Ya udah lah..

"Ya udah,ndah,nin..kalian jangan pulang kemaleman.kita balik dulu ya.."kata ferli lalu kami mengambil kunci mobil yg digantung ditembok.dan saat kami akn keluar,pintu tertutup dgn sendirinya dgn cukup keras pula.

Braaakk!!!

Sontak kami diam saling pandang.mencoba mencari tau apa yg sebenarnya terjadi.
Apakah krn angin?
Feri mendekat lalu membuka pintu itu,namun sulit.seolah terkunci.
"Duh..tuh kan...mulai nih.. Gmn donk nissss"ferli mulai panik.

"Ada pintu lain gak fer?"tanyaku lalu menatap fergi yg masih bengong.

"Lewat belakang aja coba."katanya memberi saran.

"Ehhhh...ikut nisss..."teriak indah lalu diikuti nindi juga.
Mereka ketakutan juga rupanya.

Kami akhirnya pergi ke pintu belakang.namun semua terkunci.aneh..
Siapa yg menguncinya?

"Fergi..gmn sih?masa ke konci semua gini??!!"gerutu ferli.

"Iya ya..kok aneh?siapa yg ngonci?udah dipasang koncinya tetep gak kebuka kan??"fergi bingung.

"Guyssss...i..ituuuu..."nindi menatap ke arah belakang kami dgn wajah pucat.
Saat kami berbalik,ronald sedang berdiri diam dgn wajah pucat membawa pisau daging ditangannya.
Kami mundur perlahan,takut jika ronald melakukan gerakan tiba2.

Indra berdiri didepanku,menghalangi ku dari tatapan ronald yg menatap kami semua satu persatu.

"Duh,,mampus kita.. Bakal dicincang sama dia nih kek nya.."bisik feri.

"Gmn nih...kalo dia bunuh kita gmn donk guys...aku belum mau matiiiii"rengek indah.

"Tenang ndah,aku bakal lindungin kamu.."sahut fergi.

"Makasih fer..."kata indah malu2.

Indra menarikku menjauhi ronald.yg lain mengikuti kami.
Ronald pun mengejar kami.akhirnya kami kejar2an layaknya ada di film horor saja.

Indra menarikku naik kelantai 2 lalu masuk ke kamar diikuti yg lain.segera dikuncilah kamar itu agar ronald tdk bisa masuk.

Brraaak..braaakkk..braaak

Pintu digedor2 ronald dari luar.
"Gmn nih??masa gini terus???"tanyaku sambil menatap indra yg diam dgn dahi berkerut.

"Gmn kalo aku keluar aja..siapa tau setelah aku pegang ronald,dia sadar lagi kaya kemaren malem??"katanya dgn wajah serius.

"Enggak!!enggak boleh!!iya Kalo dia sadar ndra... Tapi kalo enggak??dia pegang pisau lho..gak boleh pokoknya!aku gak ngijinin!!"kataku menolak mentah2 ide indra barusan.

"Tapi niss... Gak ada ide lagi...aku..."

"Pokoknya enggak!! Kalo kamu keluar aku juga!!' kataku sedikit membentak dgn lantang.

"Nis..."dia melembut menatapku dalam.

"Apa lagi??.kamu pengen celaka gara2 dia??hah!!! Kamu gak mikirin aku gmn nantinya??kalo kamu kenapa2..aku gmn???"kataku terisak.
Entah kenapa aku sedih sekali jika membayangkan harus berpisah dari indra.

Indra langsung memelukku.
"Maaf...aku gak nyangka kamu sesedih ini kalo aku kenapa2..aku pikir kamu gak peduli sama aku."ucapnya berbisik ditelingaku.

"Eheeem....hello... Serasa obat nyamuk nih.. Please deh nis,ndra..kondisi kita lagi gawat ini lho,kalian malah sempet2nya mesra2an"gerutu nindi.

Indra melepaskan pelukannya.
"Sorri.."

"Eh fergi..loe telfon deh cucunya yg punya rumah ini dulu..kali aja bisa bantu..yg ngerasukin ronald kan pasti salah 1 dari 3 sosok dlm lukisan ditangga kan?"saran feri.

Fergi mengangguk lalu meraih ponselnya dan mnghubungi seseorang.

Kami diam dalam pikiran masing2.aku bersandar didinding belakangku,lalu meluncur duduk dilantai.

Indra menatapku melas.
"Kamu haus?atau laper?"tanyanya.

"Aku pengen pulang..."jawabku.

"Iya,sebentar lagi ya..aku bakal bawa kamu pulang.."katanya yakin.

Tak lama suasana hening.
Ronald sudah tdk bersuara lagi.
"Kemana ya tu anak?"tanya feri sambil mendekatkan telinganya ke pintu.

"Intip coba.."kata nindi .
Feri mengintip di balik lobang kunci.

"Nggak ada guys..dia ilang.apa dia nyerah ya?"kata feri tak yakin.

"Nggak mungkin dia nyerah fer ..mungkin dia nyari strategi lain..atau jangan2...."kalimatku terhenti.

"Jangan2 apa nis??"tanya indra memperjelas.

"Aku takut ronald mencelakai dirinya sendiri.."kataku lagi.

"Bener juga tuh."sahut ferli.

"Orang nya lagi jalan kesini..tunggu aja .trus gmn nih?"kata fergi setelah menghubungi seseorang.

Indra lalu berjalan ke balkon kamar.dia mengamati keadaan sekitar.
"Wah..gawattt!!"pekiknya lalu berlari kepintu hendak membukanya.

"Kenapa ndra??kok dibuka??"tanya indah.

"Ronald mau  gantung diri!!"kata indra panik.

"Hah???"teriak kami lalu ikut berlari keluar mengikuti indra.

Saat sampai dihalaman depan,ronald sudah bergantungan dgn nafas tercekat.
Indra menaikan tubuh ronald ke atas agar dia bisa bernafas lagi.feri mengambil kursi yg dipakai ronald lalu naik berusaha melepaskan ikatan yg ada dileher ronald.

Sosok ketiga penghuni itu ada disana.menatap kami semua dgn tatapan tajam.seperti tdk suka.
"Pergi kalian!!!dasar pembunuh!!perampok!!" kata noni belanda tadi ,dia menggunakan bhs indonesia dgn lancar & fasih.

Apakah dia mengira bahwa kami pembunuh&perampok yg mencelakai mereka dulu?

"Kami bukan perampok&pembunuh!!kami hanya menginap sebentar di villa itu.."kataku sambil menatap mereka.

Teman2 yg lain yg tdk melihat sosok disana bergidik ngeri sambil merapat padaku.sesekali menatap ke arah yg kuajak bicara.
"Kamu banyak omong!!dasar pribumi sialan!!"teriaknya lalu melayang menghampiriku dan berusaha mencekik leherku.
Aku mundur menghindarinya.namun aku terpeleset sehingga terjatuh dan dia berhasil meraihku.

"Uhuuuk..uhuuuukkk"aku batuk2 akibat perbuatannya.
Entah sejak kpn 'mereka 'bisa menyentuhku bahkan mencekikku selayaknya manusia.ini tdk masuk akal.

"Indraaaaa!!nisa ndraaa"teriak ferli panik.mereka tdk berani mendekat.
Indra menyuruh fergi memegangi ronald sementara feri masih mencoba melepaskan ikatan di leher ronald.

Indra berlari menghampiriku,dan sosok itu lenyap.
"Kamu gak papa?"tanya indra panik.
Aku hanya mengangguk karena rasanya leherku masih sesak.
"Uhuuukk.uhuuuukk.uhuuuukk"aku batuk batuk.

"Kaliaaan pergi dari rumahku!!"teriak noni belanda tadi,dan kali ini semua orang mendengarnya.hanya tdk bisa melihat wujudnya saja.

"Iya,mbaaa..kita juga mau pergi kok mbaaa..santai aja kelesss"ucap feri mencoba santai tapi tangannya gemetaran.

Tak lama ada sebuah keluarga blasteran belanda datang.
Dia menatap kami iba.
"Maaf,saya terlambat"katanya kepada kami.
Jangan2 dia cucu nya si noni ini..

Pria itu berjalan menghampiri ketiga sosok itu berdiri.
Dia bisa liat juga ternyata.
Mereka terlibat percakapan dgn bhs belanda.
Lalu perlahan ketiga sosok itu hilang lenyap bersama angin yg berhembus.

"Kamu mirip papa saat muda.pantas nenek mengincarmu.."kata pria itu ke ronald.
Ronald hanya diam krn masih shock.

Kami lalu ngobrol sebentar ditaman ini.karena kami tdk berani masuk ke vila lagi.
Baru kami tau kalau sosok itu masih terus mendiami villa karena belum rela meninggalkan villa mereka yg sudah mereka tempati dari dulu.karena mereka meninggal dibunuh& arwah mereka penasaran.itu kata sang cucu.

Setelah beberapa lama,kami undur diri.kami pulang naik mobil masing2 dan kembali kerumah masing2.

Saat dimobil aku& indra hanya diam.sepanjang perjalanan aku tdk mengucapkan apapun.begitupun indra.
"Pakai nis..dingin"kata indra lalu memberikan sweeter miliknya.aku memakainya kemudian merebahkan kepalaku bersandar dikursi.

Kupejamkan mataku karena aku lelah.indra menjalankan mobil dgn kecepatan sedang.takut ada guncangan yg membuatku bangun sepertinya.
johny251976
coeloet
theorganic.f702
theorganic.f702 dan 3 lainnya memberi reputasi
4