Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
story keluarga indigo.

Quote:



KKN Di Dusun Kalimati

Quote:


Kembali ke awal tahun 1990an . Dusun Kalimati kedatangan sekelompok mahasiswa yang hendak KKN. Rupanya salah satu peserta KKN adalah Hermawan, yang biasa dipanggil dengan nama Armand. Dia adalah Kakek Aretha, yang tidak lain adalah ayah Nisa.

Bagai de javu, apa yang dialami oleh Armand juga sama mengerikannya seperti apa yang Aretha alami Di desa itu. Di masa lalu, tempat ini jauh lebih sakral daripada saat Aretha tinggal di sana. Berbagai sesaji diletakkan di beberapa sudut desa. Warga masih banyak yang memeluk kepercayaan memberikan sesaji untuk leluhur. Padahal leluhur yang mereka percayai justru seorang iblis yang sudah hidup selama ribuan tahun.

Banyak rumah yang kosong karena penghuninya sudah meninggal, dan Armand bersama teman temannya justru tinggal di lingkungan kosong itu. Rumah bekas bunuh diri yang letaknya tak jauh dari mereka, membuat semua orang was was saat melewatinya. Apalagi saat malam hari.








INDEKS

Part 1 sampai di desa
Part 2 rumah posko
part 3 setan rumah sebelau
Part 4 rumah Pak Sobri
Part 5 Kuntilanak
Part 6 Rumah di samping Pak Sobri
Part 7 ada ibu ibu, gaes
Part 8 Mbak Kunti
Part 9 Fendi hilang
Part 10 pencarian
Part 11 proker sumur
Part 12 Fendi yang diteror terus menerus
Part 13 Rencana Daniel
Part 14 Fendi Kesurupan lagi
Part 15 Kepergian Daniel ke Kota
Part 16 Derry yang lain
Part 17 Kegelisahan Armand
Part 18 Bantuan Datang
Part 19 Flashback Perjalanan Daniel
Part 20 Menjemput Kyai di pondok pesantren
Part 21 Leluhur Armand
Part 22 titik terang
Part 23 Bertemu Pak Sobri
Part 24 Sebuah Rencana
Part 25 Akhir Merihim
Part 26 kembali ke rumah



Quote:


Quote:


Saat hari beranjak petang, larangan berkeliaran di luar rumah serta himbauan menutup pintu dan jendela sudah menjadi hal wajib di desa Alas Ketonggo.

Aretha yang berprofesi menjadi seorang guru bantu, harus pindah di desa Alas Ketonggo, yang berada jauh dari keramaian penduduk.

Dari hari ke hari, ia menemukan banyak keganjilan, terutama saat sandekala(waktu menjelang maghrib).

INDEKS

Part 1 Desa Alas ketonggo
Part 2 Rumah Bu Heni
Part 3 Misteri Rumah Pak Yodi
Part 4 anak ayam tengah malam
part 5 dr. Daniel
Part 6 ummu sibyan
Part 7 tamu aneh
Part 8 gangguan
Part 9 belatung
Part 10 kedatangan Radit
Part 11 Terungkap
Part 12 menjemput Dani
Part 13 nek siti ternyata...
part 14 kisah nek siti
part 15 makanan menjijikkan
Part 16 pengorbanan nenek
Part 17 merihim
Part 18 Iblis pembawa bencana
Part 19 rumah
Part 20 penemuan mayat
Part 21 kantor baru
Part 22 rekan kerja
Part 23 Giska hilang
part 24 pak de yusuf
Part 25 makhluk apa ini
Part 26 liburan
Part 27 kesurupan
Part 28 hantu kamar mandi
Part 29 jelmaan
Part 30 keanehan citra
part 31 end





Quote:


Quote:



INDEKS

Part 1 kehidupan baru
Part 2 desa alas purwo
part 3 rumah mes
part 4 kamar mandi rusak
part 5 malam pertama di rumah baru
part 6 bu jum
part 7 membersihkan rumah
part 8 warung bu darsi
part 9 pak rt
part 10 kegaduhan
part 11 teteh
part 12 flashback
part 13 hendra kena teror
part 14 siapa makhluk itu?
part 15 wanita di kebun teh
part 16 anak hilang
part 17 orang tua kinanti
part 18 gangguan di rumah
part 19 curahan hati pak slamet
part 20 halaman belakang rumah
part 21 kondangan
part 22 warung gaib
part 23 sosok lain
part 24 misteri kematian keisha
part 25 hendra di teror
part 26 mimpi yang sama
part 27 kinanti masih hidup
part 28 Liya
part 29 kembali ke dusun kalimati
part 30 desa yg aneh
part 31 ummu sibyan
part 32 nek siti
part 33 tersesat
part 34 akhir kisah
part 35 nasib sial bu jum
part 36 pasukan lengkap
part 37 godaan alam mimpi
part 38 tahun 1973
part 39 rumah sukarta
part 40 squad yusuf
part 41 aretha pulang

Konten Sensitif


Quote:

Kembali ke kisah Khairunisa. Ini season pertama dari keluarga Indigo. Dulu pernah saya posting, sekarang saya posting ulang. Harusnya sih dibaca dari season ini dulu. Duh, pusing nggak ngab. Mon maap ya. Silakan disimak. Semoga suka. Eh, maaf kalau tulisan kali ini berantakan. Karena ini trit pertama dulu di kaskus, terus ga sempet ane revisi.

INDEKS
part 1 Bertemu Indra
part 2 misteri olivia
part 3 bersama indra
part 4 kak adam
part 5 pov kak adam
part 6 mantra malik jiwa
part 7 masuk alam gaib
part 8 vila angker
part 9 kepergian indra
part 10 pria itu
part 11 sebuah insiden
part 12 cinta segitiga
part 13 aceh
part 14 lamaran
part 15 kerja
part 16 pelet
part 17 pertunangan kak yusuf
part 18 weding
part 19 madu pernikahan
part 20 Bali
part 21 pulang
part 22 Davin
part 23 tragedi
part 24 penyelamatan
part 25 istirahat
part 26 hotel angker
part 27 diana
part 28 kecelakaan
part 29 pemulihan
part 30 tumbal
part 31 vila Fergie
part 32 misteri vila
part 33 kembali ingat
part 34 kuliner malam
part 35 psikopat
part 36 libur
part 37 sosok di rumah om gunawan
part 38 sosok pendamping
part 39 angel kesurupan
part 40 Diner
part 41 diculik
part 42 trimester 3
part 43 kelahiran
part 44 rumah baru
part 45 holiday
part 46nenek aneh
part 47 misteri kolam
part 48 tamu



Quote:


Quote:


INDEKS

part 1 masuk SMU
part 2 bioskop
part 3 Makrab
part 4 kencan
part 5 pentas seni
part 6 lukisan
part 7 teror di rumah kiki
part 8 Danu Dion dalam bahaya
part 9 siswa baru
part 10 Fandi
part 11 Eyang Prabumulih
part 12 Alya
part 13 cinta segitiga
part 14 maaf areta
part 15 i love you
part 16 bukit bintang
part 17 ujian
part 18 liburan
part 19 nenek lestari
part 20 jalan jalak
part 21 leak
part 22 rangda
INDEKS LANJUTAN
Diubah oleh ny.sukrisna 18-05-2023 14:46
ferist123
kemintil98
arieaduh
arieaduh dan 22 lainnya memberi reputasi
21
19.6K
306
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
#167
42 Trimester 3
Dgn menenteng sebuah parcel buah,indra menggandeng ku menuju koridor rumah sakit.

Kami hendak menjenguk revan yg sudah 3 hari dirawat disini setelah insiden penculikanku kemarin.

Aku merasa sangat bersalah karena masih tdk mempercayai revan,mungkin memang dia sudah berubah..

Sampai kami disebuah ruang rawat inap kelas 1..indra membuka pintu ruangan itu lalu menggandengku masuk.
Disana revan sedang terbaring sambil tertidur.kami mendekati nya dgn langkah yg terkesan diatas angin,alias tanpa suara .takut membangunkan revan yg sedang istirahat.

Namun usaha kami sia sia.revan justru membuka matanya lebar lebar.mungkin aku harus mempelajari ilmu meringankan tubuh sama eyang uyut seandainya beliau masih sehat.

Aku dan indra saling melemparkan pandangan,terkadang aku melotot ke arahnya,dia balik memandangku aneh dgn menggerakan kepalanya.

Mungkin jika bhs isyarat kami terjemahkan ,akan ada translate dibawah ,yg kurang lebihnya seperti ini...
Nisa: "Kamu sih!jadi dia bangun kan??!!"

Indra: lah kamu tuh kenapa pake high heels segala,bunyinya kan tuk tik tak tik tuk.jelas aja dia bangun.

Nisa: badan kamu kan berat ndra!! Udah pasti bikin lantai bergetar karena langkah kamu.

Indra : kamu pikir aku musuhnya ultraman??ampe bisa bikin lantai bergetar?

Maaf,sekedar intermezzo yg garing. -_-

Revan mulai mengerjap kan matanya dan tak lama terbuka sepenuhnya.
Senyum menghiasi wajahnya yg tdk terlalu baik dariku.
Ada warna biru dan merah disekitar wajahnya.yah mirip aku dikitlah.hanya luka pada wajahku sudah agak samar karena indra selalu telaten mengobatiku dgn obat yg dia beli di china.#eh bukan,obat china yg dia beli ditoko herbal.
No rasis..but,semua sudah yakin akan khasiat obat china.pasti manjur..

"Kalian kesini?"tanya revan sambil berusaha bangkit dari kubur..#aiiissshhh...dari tidurnya

"Iya van,gmn keadaan kamu?"tanya indra lalu duduk ditepi ranjang samping revan.
Aku duduk dikursi dekat dgn indra.

"Lumayan ndra.."katanya dgn nada suara yg pelan.

"Thanks ya van.. Untung ada kamu.jadi nisaa...."indra tak berani meneruskan kalimatnya.

"Jangan mikir gimna2 ndra.. Aku cuma pengen menebus semua kesalahanku ke kalian..aku tau apa yg kulakukan dulu tdk lebih baik dari angel.tapi aku bener2 pengen berubah.."katanya tulus.

"Maaf ya van,kalau sikapku selama ini kurang baik ke kamu"kali ini aku yg unjuk bicara.

Revan tersenyum sambil menatapku.
"Gak papa nis,,aku maklum kok.."ucapnya.

Ceklek

Pintu ruangan dibuka,lalu muncullah seorang wanita,cindi.
Dia datang membawa kantung kresek warna putih dan baunya sunggu membuat my baby bergerak gerak.
Kamu laper ya nak!

"Eh ada nisa sama indra..udah lama?"tanya cindi sambil meletakan bungkusan di meha samping revan.

"Baru aja nih"jawabku.
Dan masih saja sosok anak kecil itu mengikuti cindi.
Indra yg menangkap raut wajahku yg berubah,lantas membelai wajahku agar aku berpaling dari apa yg sedang ku tatap

"Kamu gak papa ta?"tanya indra.

"Gak papa .."jawabku sambil senyum ke indra.
Kulirik revan,dia ikut menatapku.

"Mmmm... Revan,cindi...boleg aku tanya hal yg agak pribadi?"tanyaku hati hati.
Bagaimanapun mereka hrs tau.

Mereka diam lalu mengangguk pelan.

"Kamu pernah keguguran?"tanyaku dgn menatap cindi serius.

Cindi mengangguk ,terihat wajahnya bingung.
"Kok kamu tau nis?"tanyanya.

"Nebak aja.. Mm..aku cuma mau kasih tau aja..tolong sering kirimin anak kamu doa ya..kasian dia."kataku sambil menatap anak itu yg bersembunyi dibelakang cindi.

"Maksud kamu nis?"cindi belum paham maksudku.

"Nisa ini indigo cin..dia bisa tau dan lihat hal hal yg kita gak bisa lihat.."kata revan.

"Maksud kamu,kamu bisa lihat anak ku nis?"tanyanya dgn nada suara bergetar.

"Iya.. Dia selama ini selalu ngikutin kamu.. Dia kangen sama kalian,kangen lantunan doa yg kalian kirimkan utk dia.. "Kataku pelan.

"Dia dimana nis?"tanya cindi yg sudah pecah air matanya.

"Dia selalu ada dideket kamu"

Cindi makin menangis,revan lalu menggenggam tangan cindi dan berusaha menenangkan nya.
"Kita nikah cin!!"kata revan tiba2.

Cindi terperangah mendengar ucapan revan,begitu pula dgn aku dan indra.

"Kamu...serius van?"tanya cindi tdk percaya.

"Iya..aku serius.. Ayo kita menikah..maafin aku ya,selama ini sikapku udah kasar sama kamu.aku menyesal cin.."kata revan.dia pun seperti menahan air mata mengatakan hal itu

Mereka akhirnya berpelukan diiringi tangis keduanya.

Lega rasanya,melihat mereka akhirnya bersatu.indra lantas menarikku ke dalam pelukannya juga.
Ngiri pasti nih bapak polisi

"Cindi..."panggilku.

Mereka akhirnya melepaskan pelukan mereka.
"Iya nis. Kenapa?"tanyanya.

"Mmm... Kantung kresek yg kamu bawa isi nya apaan?"

Dan langsung membuat mereka semua bahkan indra tertawa.
"Kamu mau?"tanya cindi lagi.

"Mmm...itu kan buat revan?"tanyaku malu malu,padahal mau.

"Udah,buat kamu aja nis..aku masih kenyang kok"ucap revan.

"Yakin??"tanyaku dgn mata berbinar.

"Nis..please deh..jangan malu maluin"ucap indra sedikit berbisik.

"Udah gak papa ndra.."kata revan dgn senyum lebarnya.

Lalu cindi memberikan kantung kresek itu padaku.
"Makasih..maaf ya.."kataku.

Indra masih saja melototi aku,yg dgn santainya menerima kantung kresek itu.

"Gak papa kali ndra.. Namanya lagi hamil kadang maunya emang aneh2.."kata revan membelaku.

Kujulurkan lidahku ke indra.pertanda kemenangan..

"Aku juga dulu gitu ndra.. Mintanya suka aneh aneh..pasti kamu belum ngerasain nisa minta makanan tengah malem ya.. Siap siap aja ndra"ledek cindi.

Indra hanya tersenyum sambil membelai kepalaku.

Karena hari makin malam,kami pamit ke revan dan cindi.

Aku melingkar kan tanganku dipinggang indra,indra pun demikian.sambil berjalan keluar dari rumah sakit kami terus ngobrol santai.

Kriingg

Ponsel indra berdering.otomatis dia melepaskan pelukannya dan meraih ponsel yg dia simpan disaku jaketnya.

Kami berhenti sejenak,karena sepertinya itu panggilan penting,sampai sampai indra berdiri membelakangiku sambil menjambak rambutnya sendiri.

Kenapa dia?

Sambil menunggu indra selesai menerima telfon,aku memandangi sekitar ku.

Waw..ada mamih suzana disana..

Kulihat didepan sebuah ruangan diujung koridor ada wanita yg memakai baju putih panjang ,rambut tergerai panjang juga,acak acakan kaya rambut rambut singa.

Dia hanya berdiri mematung disana.

Nungguin bang bokir lewat kali yah..atau dia laper trus mau nyetop tukang sate.bakal laris manis tuh tukang sate,sekali beli 200 tusuk...

Aku senyum senyum membayangkan film legendaris itu.itu film horor indonesia yg bagus menurutku timbang film horor jaman sekarang..

Seseorang menupuk bahuku.
"Allahuma bariklanaaaa..."ucapku kaget.

"Laper?"tanya indra sambil mengulum bibirnya menahan tawa karena aku mengucapkan awalan doa mau makan.

Mungkin krn bayangin sate 200 tusuk kali yah

"Udah ?"tanyaku jaim.

"Udah,yuk pulang.."ajaknya langsung menggandeng tanganku daj melanjutkan berjalan lagi.

Otomatis mba suzana ilang.

Fyuuuhhh

Dimobil aku menyantap bakmi jawa yg tadi di berikan cindi.sesekali aku menyuapi indra yg fokus menyetir.

Ada perasaan nyaman yg tdk bisa aku ungkapkan,saat aku menyuapi indra seperti ini.
Sebisa mungkin,aku dan indra akan tetap menjaga keromantisan kami,seperti saat dulu kami pacaran.
Jangan sampai setelah menikah,malah kami seperti orang asing yg cuek dan sibuk dgn urusan masing2.

Dan sepertinya jika nanti anak kami lahit,aku akan resign dari pekerjaanku.
Aku ingin seperti kak shinta,menjadi ibu rumah tangga yg stand by dirumah.
Mengurus anak,rumah dan menunggu suami pulang kerja.

Sepertinya akan menjadi kegiatan yg menyenangkan.

Tak terasa kehamilanku sudah memasuki trimester ke 3.dan hanya tinggal hitungan hari saja anak kami akan lahir ke dunia ini.

Aku sudah memutuskan resign dari pekerjaanku.rasanya aku ingin menjalani peran sebagai seorang ibu baru tanpa harus disibukan dgn kegiatan diluar rumah.aku sering iri dgn kak shinta yg selalu dirumah,namun apa yg dikerjakannya tdk lah sepele,mengurus aim seorang diri,dari pagi hingga malam.jarang sekali ada wanita yg berpendidikan tinggi rela tinggal dirumah utk mengurus anak& suami.yah,kak shinta adalah seorang sarjana hukum.
Namun lebih rela tinggal dirumah dan meninggalkan impiannya utk menjadi seorang pengacara demi aim.

Pagi ini,dgn perut yg sudah besar, aku dan indra jalan jalan pagi disekitaran komplek rumah.
Ini memang kegiatan rutin kami setiap pagi setelah sholat subuh.
Menurut saran dokter diusia kandungan ku yg sudah besar ini,aku disarankan utk sering jln jln agar prosesi kelahiranku lancar.

Tanpa sengaja kami melihat ada papan bertuliskan
'rumah ini dijual hubungi...bla..bla..bla..'

Indra sepertinya tertarik dgn rumah itu,sehingga dia menyempatkan utk berhenti dan memfotonya.

"Nis,bagus ya.."ucapnya takjub melihat rumah dihadapan kami ini.
Aku tau apa yg ada dipikirannya,bukan krn aku ini seperti 'edward cullen'yg bisa membaca pikiraj orang lain..
Namun sudah berkali kali indra sering membahas tentang rumah.dia ingin membeli sebuah rumah utk kami tempati nanti.
Se'nyaman apapun kami dirumah papah,memang sudah seharusnya kami juga memikirkan utk membeli sebuah rumah,apalagi anak kami akan segera lahir.kami perlu tambahan kamar utk anak kami nantinya.

kesukaan kami yg sering menonton film barat, menginspirasi kami utk membuat kamar bayi utk anak kami nanti.bahkan indra sudah mendesign kamar nya juga.dia sangat pintar membuat sketsa,dan terbentuklah sebuah skesta kamar bayi diatas sebuah kertas yg dia lukis sendiri,mulai dari pemilihan warna,perabotan,semuanya sudah dia persiapkan.#dalam bentuk gambar. emoticon-Stick Out Tongue

"Mmm...bagus sih,,luas halamannya dan yg pasti deket sama rumah papah"kataku sambil nyengir.

Aku memang tdk ingin jauh dari keluargaku,jika kami ingin mencari rumah syaratnya hrs dekat dgn rumah papah.
Krn kak yusuf pun demikian,rumah kak yusuf hanya beda gang saja dari rumah papah.jadi jika sewaktu waktu kami merindukan kak yusuf,bisa langsung datang dalam hitungan menit.

"Gmn kalau kita ambil nis?"tanya indra.

"Mmm..boleh aja.. Tapi kita bhs dulu sama papah ya.."kataku masih menatap rumah ini.

Setelah puas melihat rumah ini,kami lalu pulang.krn matahari sudah mulai menampakan eksistensinya.menunjukan bahwa hari mulai siang.indra ada pekerjaan juga.sehingga kami tdk bisa terlalu lama disini.

=======

Sampai rumah ,kami langsung mandi.segar sekali rasanya mendapat guyuran air dingin.selama hamil,aku sangat rajin mandi.bahkan kadang bisa sehari 3 kali,kaya minum obat.

Walau ac sudah menyala,rasanya selalu saja gerah.mungkin aku hrs tinggal didaerah pegunungan.atau di luar negri yg bersalju.#ngarep

Selesai mandi,indra sudah rapi dgn memakai baju hitam dan celana pendek hitam.yah,dia akan bekerja,bukan main ke mall.memang seragamnya tdk selalu resmi seperti polisi biasanya.kadang malah dia memakai baju lusuh dan celana panjang yg agak sobek seperti orang gila.apalagi alasannya jika bukan utk menyamarkan identitasnya.

"Nanti pulang jam brp?"tanyaku sambil memeluknya dari belakang.

"Kenapa?"tanyanya sambil memakai jam tangan rolex berwarna hitam pemberianku saat dia ultah thn kemarin.

"Gak papa.. "Kataku lirih .

Manja..
Iya,aku makin manja ke indra.

"Nanti mau dibeliin apa?"tanya indra yg kini sudah membalikan badannya berhadapan dgnku.

"Mmm..apa ya.."aku masih berfikir ingin dibawa kan apa lagi hari ini.setiap pulang kerja indra selalu membelikanku makanan,buah/ minuman pesananku.

Sambil merapikan anak rambutku yg agak berantakan,dia masih sabar menunggu jawabanku.

"Pengen donat j*o aja ndra.."pintaku.

"Oke sayang.."lalu dikecuplah keningku.tdk lupa pula perutku.

Kami sarapan dulu bersama sama.
"Oh iya pah,tadi pas indra sama nisa jalan jalan kita liat rumah yg ada diujung gang ini.. Itu dijual ya pah?"tanya indra membuka obrolan.

"Ujung gang???mmm...rumah yg warna hijau ya?"tanya papah sambil mengingat ingat lagi.

"Iya pah,,yg ini lho pah"sahut indra sambil memberikan ponselnya yg tadi digunakannya utk memfoto rumah itu.

"Ohh yg ini?wah,kalo ini punya temen papah.pak candra... "Kata papah yakin.

"Om chandra pindah mana sih pah?"tanyaku sambil menyuap sepotong roti bakar kemulutku.

"Pindah ke surabaya nis.. Tugas disana.."

"Tapi kayanya perabotannya masih ada pah?"tanya kak adam.

"Iya,mungkin dijual sama perabotannya sekalian "jawab papah ragu.

"Kalian minat sama rumah itu?"tanya mamah.

"Mmm..kaya nya sih gitu mah.lagian nisa mau nya yg deket sini aja."sahut indra.

"Pah,,papah kenapa?"tanyaku yg melihat gurat kekhawatiran disana.

"Gak papa nis.. "Sepertinya papah menyembunyikan sesuatu.

"Ya udah,nanti papah coba tanya ya,mau dijual brp rumah itu."kata papah lagi.

"Iya pah..makasih ya pah.."

Aku yakin papah menyembunyikan sesuatu.dan bukan krn papah tdk menyetujui kami pindah,karena kami sudah pernah membahas jauh jauh hari tentang rencana kami utk membeli rumah,papah pun setuju.

Selepas sarapan,aku mengantar indra sampai teras.
"Baik baik dirumah ya sayang.. Dede..jagain bunda ya..jangan nakal.ayah kerja dulu.."kata indra sambil mendekat wajahnya ke perutku.

"Iya ayah..ayah cepet pulang"kataku menirukan logat anak kecil.
Memang kata orang,jika akan & sudah memiliki anak,perilaku kita akan seperti orang gila.ngomong sendiri,dijawab sendiri.

Indra lalu segera naik mobilnya dan pergi melesat keluar halaman.

Aku lalu kembali masuk dan duduk diruang tengah ,kebetulan ada papah disana.

Aku duduk bersandar pada papah.
"Indra udah berangkat?"tanya papah basa basi.

"Udah pah.."

Kami sedang menonton berita di tv.tontonan favorit papah.
"Pah.."

"Hmmm.."papah masih fokus melihat siaran berita itu

"Soal rumah itu... Gak ada masalah kan pah?"tanyaku pelan.

Papah diam sebentar lalu menatapku.
"Kamu tau kan kalau keluarga itu pernah kehilangan anak nya nis?si dika.. Meninggal gara2 tenggelam dikolam renang belakang rumahnya?"kata papah khawatir.

"Trus knp?"tanyaku yg pura pura tdk paham apa yg dicemaskan papah.

"Ya kamu kan bisa merasakan hal hal gaib kan?papah takut kalo kamu sering diganggu saat disana..papah gak mau kamu dan cucu papah kenapa kenapa"jawab papah.

"Pah,papah gak usah khawatir.kalo rumah itu jadi kami beli,nanti nisa minta tolong kak yusuf sama kak arif buat liat.aman gak kalo nisa disana..iya kan pah?"tanyaku.

Papah nampak diam,mungkin berfikir kembali.
"Hmmm..gitu?iya juga sih..ya udah nis kalo kalian udah yakin sama rumah itu,papah gak bisa apa apa lagi..asal jaga diri.ada apa2 telfon ke rumah,atau langsung ke sini aja."papah masih saja cemas.mungkin karena aku ini anak bontot papah,yg sebenarnya anak yg paling dimanja oleh papah dan kakakku yg lain.kdng aku merasa kalau mereka masih saja memperlakukanku seperti anak kecil.

"Iya papah..nisa bkal jaga diri.papah jng khawatir gitu"sambil memeluk papah disampingku.

Sebenarnya saat tadi melihat rumah itupun,aku melihat ada seseorang yg mengintip dari bali korden ruang tamu.namun tdk kupedulikan.

======

Saat siang mamah melati datang.
Kami memang sudah berencana utk datang ke sebuah spa.
Mamah mengajakku utk spa dan nyalon seharian.kebetulan ada salon khusus ibu hamil,jadi kami berencana kesana.

Mamah datang bersama sopir pribadi,dan kami segera menuju tempat spa itu.

Aku pun menceritakan tentang rencana kami membeli rumah,mamah senang sekali.krn kami akan memiliki rumah pribadi.dan nantinya mamah berjanji akan sering sering mampir bahkan menginap.

Seharian ini kami habiskan disalon itu,beberapa ibu yg sedang hamil sepertiku juga banyak yg datang utk melakukan treatment juga seperti ku.

Perlakuan papah didi& mamah melatipun sama seperti papah & mamahku,mereka juga sangat memanjakanku.mungkin ini untungnya menikah dgn anak tunggal seperti indra.
Aku tdk punya saingan dgn menantu lainnya.hehehehe.#ketawa jahat.

Selama beberapa jam kami disini.dan selesai spa,rasanya badan enak sekali.dan moodku menjadi lebih baik lagi.
Mamah pun mengantarku pulang karena hari sudah hampir senja.

Semburat merah sudah muncul dilangit,membuat langit terlihat indah dgn warna yg jarang kulihat.

Sampai rumah,kulihat indra juga sudah pulang.dia menghampiri kami yg tak lama masuk ke halaman rumah,lalu membukakan pintu penumpang mobil belakang.

"Kamu udh pulang?"tanyaku sambil keluar dari dalam mobil.

"Udah sayang,setengah jam lalu.mah,,mampir dulu kan?"tanya indra ke mamah melati yg masih anteng duduk disamping ku tadi.

"Enggak sayang.mamah langsung pulang ya.papah juga udah nelfonin mamah nih.."kata mamah menolak.

"Ohh gitu..ya udah ati ati ya mah..pak budi,nyetirnya pelan aja ya"pinta indra ke sopir pribadi mamah.

"Baik mas.."

Kami lalu salim ke mamah.dan mamahpun segera pulang.

Indra menggandengku masuk.
"Gmn tadi?"tanya indra.

"Seneng.."jawabku sambil bergelayut manja di lengan indra sambil berjalan masuk kedalam rumah.

"Donat nya tuh..mau dimakan sekarang?"tanya indra sambil menunjuk donat yg tergeletak di meja ruang tengah.

"Iya donk.."lalu aku mengambil nya satu sambil duduk disana.
Indra hanya memandangiku yg lahap sekali makan donat.
Donat memang salah satu makanan favoritku.aku tdk bisa mengatakan tdk pada donat.
3.maldini
johny251976
theorganic.f702
theorganic.f702 dan 2 lainnya memberi reputasi
3