Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
story keluarga indigo.

Quote:



KKN Di Dusun Kalimati

Quote:


Kembali ke awal tahun 1990an . Dusun Kalimati kedatangan sekelompok mahasiswa yang hendak KKN. Rupanya salah satu peserta KKN adalah Hermawan, yang biasa dipanggil dengan nama Armand. Dia adalah Kakek Aretha, yang tidak lain adalah ayah Nisa.

Bagai de javu, apa yang dialami oleh Armand juga sama mengerikannya seperti apa yang Aretha alami Di desa itu. Di masa lalu, tempat ini jauh lebih sakral daripada saat Aretha tinggal di sana. Berbagai sesaji diletakkan di beberapa sudut desa. Warga masih banyak yang memeluk kepercayaan memberikan sesaji untuk leluhur. Padahal leluhur yang mereka percayai justru seorang iblis yang sudah hidup selama ribuan tahun.

Banyak rumah yang kosong karena penghuninya sudah meninggal, dan Armand bersama teman temannya justru tinggal di lingkungan kosong itu. Rumah bekas bunuh diri yang letaknya tak jauh dari mereka, membuat semua orang was was saat melewatinya. Apalagi saat malam hari.








INDEKS

Part 1 sampai di desa
Part 2 rumah posko
part 3 setan rumah sebelau
Part 4 rumah Pak Sobri
Part 5 Kuntilanak
Part 6 Rumah di samping Pak Sobri
Part 7 ada ibu ibu, gaes
Part 8 Mbak Kunti
Part 9 Fendi hilang
Part 10 pencarian
Part 11 proker sumur
Part 12 Fendi yang diteror terus menerus
Part 13 Rencana Daniel
Part 14 Fendi Kesurupan lagi
Part 15 Kepergian Daniel ke Kota
Part 16 Derry yang lain
Part 17 Kegelisahan Armand
Part 18 Bantuan Datang
Part 19 Flashback Perjalanan Daniel
Part 20 Menjemput Kyai di pondok pesantren
Part 21 Leluhur Armand
Part 22 titik terang
Part 23 Bertemu Pak Sobri
Part 24 Sebuah Rencana
Part 25 Akhir Merihim
Part 26 kembali ke rumah



Quote:


Quote:


Saat hari beranjak petang, larangan berkeliaran di luar rumah serta himbauan menutup pintu dan jendela sudah menjadi hal wajib di desa Alas Ketonggo.

Aretha yang berprofesi menjadi seorang guru bantu, harus pindah di desa Alas Ketonggo, yang berada jauh dari keramaian penduduk.

Dari hari ke hari, ia menemukan banyak keganjilan, terutama saat sandekala(waktu menjelang maghrib).

INDEKS

Part 1 Desa Alas ketonggo
Part 2 Rumah Bu Heni
Part 3 Misteri Rumah Pak Yodi
Part 4 anak ayam tengah malam
part 5 dr. Daniel
Part 6 ummu sibyan
Part 7 tamu aneh
Part 8 gangguan
Part 9 belatung
Part 10 kedatangan Radit
Part 11 Terungkap
Part 12 menjemput Dani
Part 13 nek siti ternyata...
part 14 kisah nek siti
part 15 makanan menjijikkan
Part 16 pengorbanan nenek
Part 17 merihim
Part 18 Iblis pembawa bencana
Part 19 rumah
Part 20 penemuan mayat
Part 21 kantor baru
Part 22 rekan kerja
Part 23 Giska hilang
part 24 pak de yusuf
Part 25 makhluk apa ini
Part 26 liburan
Part 27 kesurupan
Part 28 hantu kamar mandi
Part 29 jelmaan
Part 30 keanehan citra
part 31 end





Quote:


Quote:



INDEKS

Part 1 kehidupan baru
Part 2 desa alas purwo
part 3 rumah mes
part 4 kamar mandi rusak
part 5 malam pertama di rumah baru
part 6 bu jum
part 7 membersihkan rumah
part 8 warung bu darsi
part 9 pak rt
part 10 kegaduhan
part 11 teteh
part 12 flashback
part 13 hendra kena teror
part 14 siapa makhluk itu?
part 15 wanita di kebun teh
part 16 anak hilang
part 17 orang tua kinanti
part 18 gangguan di rumah
part 19 curahan hati pak slamet
part 20 halaman belakang rumah
part 21 kondangan
part 22 warung gaib
part 23 sosok lain
part 24 misteri kematian keisha
part 25 hendra di teror
part 26 mimpi yang sama
part 27 kinanti masih hidup
part 28 Liya
part 29 kembali ke dusun kalimati
part 30 desa yg aneh
part 31 ummu sibyan
part 32 nek siti
part 33 tersesat
part 34 akhir kisah
part 35 nasib sial bu jum
part 36 pasukan lengkap
part 37 godaan alam mimpi
part 38 tahun 1973
part 39 rumah sukarta
part 40 squad yusuf
part 41 aretha pulang

Konten Sensitif


Quote:

Kembali ke kisah Khairunisa. Ini season pertama dari keluarga Indigo. Dulu pernah saya posting, sekarang saya posting ulang. Harusnya sih dibaca dari season ini dulu. Duh, pusing nggak ngab. Mon maap ya. Silakan disimak. Semoga suka. Eh, maaf kalau tulisan kali ini berantakan. Karena ini trit pertama dulu di kaskus, terus ga sempet ane revisi.

INDEKS
part 1 Bertemu Indra
part 2 misteri olivia
part 3 bersama indra
part 4 kak adam
part 5 pov kak adam
part 6 mantra malik jiwa
part 7 masuk alam gaib
part 8 vila angker
part 9 kepergian indra
part 10 pria itu
part 11 sebuah insiden
part 12 cinta segitiga
part 13 aceh
part 14 lamaran
part 15 kerja
part 16 pelet
part 17 pertunangan kak yusuf
part 18 weding
part 19 madu pernikahan
part 20 Bali
part 21 pulang
part 22 Davin
part 23 tragedi
part 24 penyelamatan
part 25 istirahat
part 26 hotel angker
part 27 diana
part 28 kecelakaan
part 29 pemulihan
part 30 tumbal
part 31 vila Fergie
part 32 misteri vila
part 33 kembali ingat
part 34 kuliner malam
part 35 psikopat
part 36 libur
part 37 sosok di rumah om gunawan
part 38 sosok pendamping
part 39 angel kesurupan
part 40 Diner
part 41 diculik
part 42 trimester 3
part 43 kelahiran
part 44 rumah baru
part 45 holiday
part 46nenek aneh
part 47 misteri kolam
part 48 tamu



Quote:


Quote:


INDEKS

part 1 masuk SMU
part 2 bioskop
part 3 Makrab
part 4 kencan
part 5 pentas seni
part 6 lukisan
part 7 teror di rumah kiki
part 8 Danu Dion dalam bahaya
part 9 siswa baru
part 10 Fandi
part 11 Eyang Prabumulih
part 12 Alya
part 13 cinta segitiga
part 14 maaf areta
part 15 i love you
part 16 bukit bintang
part 17 ujian
part 18 liburan
part 19 nenek lestari
part 20 jalan jalak
part 21 leak
part 22 rangda
INDEKS LANJUTAN
Diubah oleh ny.sukrisna 18-05-2023 14:46
ferist123
kemintil98
arieaduh
arieaduh dan 22 lainnya memberi reputasi
21
19.6K
306
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
#155
30 Tumbal
Aku sudah bersiap untuk pergi ke dokter karena hari ini jadwalku untuk check up kondisiku.
Dengan memakai rok panjang berwarna putih, atasan kaus lengan pendek putih ditutup blazer hitam, lalu sepatu flat beludru hitam dan tas tangan mungil.

Indra kulihat juga sudah siap dengan memakai jeans biru, kemeja abu abu abu dan sepatu casual yg senada dengan kemejanya..

Dia tetap membopongku dari kamar menuju mobil.
"Siap nis?" tanyanya saat mulai menyalakan mesin mobilnya.

"Siap."kataku santai

Indra segera menjalankan mobilnya dgn hati hati, bahkan terkesan pelan.
"Eum.. Ini mobil kamu?" tanyaku heran sambil kulihat keadaan mobilnya.

"Kenapa?" dia heran menatapku.

"Kok terasa asing aja.. Kaya nya aku belum pernah naik mobil kaya gini deh."jawabku ragu ragu .

"Ini memang bukan mobil yg biasanya kupakai. yg kemaren belum bener. Ringsek parah karena kecelakaan kemarin,"katanya.

Aku hanya berohria.

Sepanjang perjalanan dia sungguh cerewet. bercerita ini itu, bahkan moment saat kami bersama dulu.
Aku hanya senyum menanggapinya.

Sesampainya di RS, Indra bergegas turun lalu membukakan pintu mobil sampingku dan membopongku menuju tempat ku check up.

Indra mendaftar dan karena antrian panjang, kami menunggu di ruang tunggu.

"Lho. Indra? Nisa? Kalian di sini??" tanya seseorang dengan wajah keheranan.

"Hans? Iya nih, nganter nisa check up. Lu ngapain?" tanya indra beranjak mensejajari pria di hadapannya.

"Nih nganter pacar gue. Sakit." kata Hans sambil menunjuk wanita di sampingnya.
Aku heran menatap wanita itu. Kupandangi dari atas sampai bawah.
Pacar? yakin pacar? kok kaya tante nya? hahahaha

"Haii nis, kok ngeliatin nya kek gitu sih?"tanya hans aneh.

Aku hanya senyum nakal.
"Enggak papa.. Itu pacar kamu ?"tanyaku.

"Iya nis,,"katanya bangga.

Rasanya aku ingin tertawa, namun kutahan. karena indra melotot ke arahku mengisyaratkan aku diam.

"Ya udah, hati hati, hans.."kata indra seolah mengusir hans lembut. Sepertinya indra tau apa yg ku fikirkan.

"Oke.. bye ndra.. nis.." katanya lalu berlalu dari hadapan kami dan menggandeng mesra wanita itu.
Saat aku hendak tertawa, aku mengurungkan niatku.
Wanita itu, terlihat diikuti sosok yg mengerikan. Seorang wanita berbaju putih dengan lubang di punggungnya.

Awalnya ingin ketawa malah jadi bergidik ngeri melihatnya.
Sialan...
"Itu temen kamu?" tanyaku ke indra.

"Iya, dia hans temen kuliah aku. kamu kenal kok sebenernya,"sahutnya santai.

"Seleranya tante tante, ya.hehe"kataku terkekeh.

"sebenernya sih enggak .tau tuh.. Bodo ah, biar aja," kata indra cuek.

"Serem tuh cewek. Ada yg ngikut di velakangnya"kataku sambil bergidik ngeri.

"Hah? masa? Kamu gak takut? kalo takut pegang tanganku aja nis.."pinta indra dengan memasang muka puppy eyes nya.

"Iya, tenang aja ndra.."jawabku santai.

Tibalah saat aku masuk ruang periksa.
Dokter memeriksa kondisiku. lalu melepas beberapa perban yg masih menempel.

Dan kata dokter lukaku sudah lumayan baik. hanya harus lebih hati hati saja.

Setelah dari dokter kami makan dulu di restorant langganan kami, itupun kata indra.

Kali ini aku sudah bisa berjalan sendiri. indra terlalu khawatir selama ini sehingga memanjakan ku terus.

Saat memasuki restoran dan mencari meja yg kosong, mataku terhenti pada beberapa orang familiar.

"Indah!!"teriakku.

"Nisaaa! hai. Sini," ajaknya sambil melambaikan tangannya ke arah kami.

Aku berjalan ke arah mereka.
Diikuti indra di belakangku.

"Loe udah sehat nis?" tanya feri.

"Mendingan nih.."jawabku sambil kutarik kursi di samping indah.
Indra menarik kursi di sampingku yg berdekatan dengan feri.
Kemudian mereka tos ala lelaki pada umumnya. Kusunggingkan sebelah bibirku ke atas melihat tingkah mereka.

"Kenapa?" tanya indra yg menyadari bahwa aku menatapnya.

"Lucu aja."aku terkekeh geli.

"Mereka kan biasa gitu nis.."sahut ferli yg duduk di depan feri.

"Nis, kamu kapan kerja lagi?"tanya nindi.

"Eum lusa kayanya. kenapa?" tanyaku sambil menyambar minum indah yg paling dekat denganku.

"Jadi kita bisa kumpul bareng nih hari ini.."sahut nindi girang.

"Emang mau pada ke mana?"tanya indra.

"Eum, ke mana ya?"nindi kali ini bingung mencari ide.

"Nonton musik aja yuk..di cafe d'best.. Ada mini band keren deh.."kata indah antusias.

Akhirnya kami sepakat akan ke cafe d'best sesuai saran indah.

Kami pergi ke sana dengan kendaraan masing masing. aku dengan indra, ferli dengann feri dan indah dengan nindi.

Sampai cafe itu kami segera mencari kursi yg nyaman. kami pilih yg ada di outdoor karena lebih asri dan tidak pengap oleh bau asap rokok.

Pelayan cafe datang, lalu kami memesan beberapa soft drink& makanan ringan.
Indah& nindi nampak lebih antusias saat band itu manggung, mereka bahkan mendekat dekat dengan panggung.

"Mereka sama kaya dulu ya. Nggak berubah"celetuk indra yg duduk di sampingku.

"Hehehe.. Iya emang.."jawabku masih menatap mereka di depan sana.

Indah bahkan terlihat agresif naik ke panggung dan mengecup pipi vokalis nya.
Gila!!!

"Temen mu agresif banget, nis..hehehe. Kok kamu enggak?" ledeknya sambil mendekat kepadaku.

"Eh, apaan nih deket deket??"tanyaku malah memundurkan badanku ke belakang.

"Aku mau dong kaya gitu.."katanya sambil menunjuk pipinya minta dicium.

Bukannya ciuman yg dia dapat malah cubitan di perut.

"Genit ah.. kamu lho.."kataku gemas.

"Eh, sayang aku juga dong mau.."feri ikutan gaya indra.
Ferli dengan santai mengecup pipi feri sambil melirik ke arahku.

"Heh!! Bukan mahrom!! " sindirku ke mereka.

"Biarin weee"ledek feri sambil menjulurkan lidah ke arah ku.

"Kita kan mahrom nis. kok kamu gak mau.." indra menimpali dgn wajah kecewa yg dibuat buat
Ku cubit lagi pipinya karena terus menggodaku.

Feri mendekat ke indra"Ndra.. Puasa dong jadinya.."ledek feri dgn tatapan menggoda kepada kami.

"Iyalah.."jawab indra bete.

"Hahahahahaha"feri dan ferli kompak tertawa melihat wajah kusut indra.

"Eh, puasa apa? emang kamu puasa?kan tadi kita abis makan?" tanya ku nggak ngerti.

"Kamu tuh nis, kadang sifat oneng mu gak ilang ilang yah.."ledek ferli.

Aku hanya plang plongo gak ngerti maksud mereka.
Indra hanya senyum sambil mengelus kepalaku.

"Indra?" teriak seorang wanita yg tiba tiba sudah ada di sampingnya .

"Eh, diana.."jawab indra terlihat salah tingkah sesekali menatapku.

Kenapa dia?

"Eh ada nisa juga..udah lama nis?"tanya wanita itu sungkan melihatku.

"Lumayan.."jawabku ragu.

Huft..aku gak kenal dia. Tapi rasanya aku gak suka sama dia. Hawanya panas deket deket dia.

Kulihat dia menatap indra dgn tatapan yg aneh, sambil mulutnya mengguman sesuatu. pandangan matanya datar tanpa ekspresi.

"Kamu ngapain sih, Di? aneh gitu"kata indra lalu memalingkan wajahnya ,seolah sebal jika terlalu lama menatap diana.
Diana menahan amarah dgn memandang indra sinis.
Kulihat di belakangnya ada sosok wanita menyeramkan dan mendekati indra. Sosok itu meniup niupkan wajah indra. Diana sepertinya tau apa yg sosok itu perbuat. Tapi dia hanya tersenyum . Indra yg tdk mengetahui hal itu cuek saja.
Kudorong diana dgn kasar.

"Heh!! Kamu apain suamiku??!!"tanyaku mengintimidasi. kurapalkan doa dalam hati sambil kugenggam tangannya erat.

Dia kaget melihatku tau apa yg dia lakukan. Lalu berusaha melepaskan tanganku.
"Apa maksud kamu??aku gak ngapa ngapain?"jawabnya gugup.
Indra dan yg lain hanya menatapku bingung namun membiarkanku begitu saja.

"Nggak ngapa ngapain? Tu setan lg ngapain indra?? Kamu punya niat jelek ya!! Ayo ngaku!!"kataku geram sambil menunjuk sosok di hadapan indra.

"Duh, kok gak ngefek sih.."gumamnya kesal.

"Apanya yg gak ngefek??!"tanyaku yg mendengar kata katanya barusan.
Kali ini aku berdiri di hadapan indra dan menghalangi makhluk itu berbuat lebih jauh. dan saat aku menempel pada indra, sosok itu hilang.

"Pergi kamu!! Gak usah deket deket indra lagi!! Awas kamu macem macem..!!"ancamku serius.

Dia lalu pergi dengan menunduk malu.
"Nis, ada apa sih? Diana emang ngapain?" tanya indra lalu membalikkan tubuhku menghadapnya.

"Iya, kayanya dia cuma ngajak ngobrol doang kok nis. Reaksi kamu berlebihan ah.. Kalo cemburu gak segitunya juga kali.."ferli menggodaku.

"Siapa yg cemburu..tadi tuh dia mau jampi jampi indra..kamu gak ngerasa ada sosok yg niup niup wajah kamu??"tanyaku ke indra.

Dia kaget lalu meraba wajahnya.
"Masa nis??ih jorok banget..trus gmn?setauku cuma diana doang tadi kan?"tanyanya panik.

"Aku usir lah..makanya aku kaya tadi. dikiranya aku gak tau apa? dasar perempuan gatel!!"jawabku jutek.

Alih alih indra khawatir dgn keadaannya sendiri, dia malah senyum senyumsenang.

"Kamu cemburu juga kan..iya kan nis?" tanyanya sambil memegang tanganku dgn menunjukan ekspresi 'puppy eyes'
Wajahku menjadi memerah, mungkin dah mirip kepiting rebus kali ya.

Kutepis tangannya.
"GR banget sih.."kataku lalu duduk kembali sambil menyeruput jus buah milikku.
"Eh aku seneng deh kamu khawatir sama aku kaya tadi. lebih lebih kalo kamu beneran cemburu nis.. Aku kangen sama sikap cemburuan kamu nis. makasih ya kamu udah anggep aku suami kamu..."katanya beruntun sambil memajukan kursinya dekat sekali denvanku.

Jantungku berdegup lebih kencang berdekatan denganya seperti ini.kenapa ini?
Kadang saat aku dan indra berdekat seperti ini terasa jantungku berdetak lebih cepat , aku juga sesak nafas. mungkin lain kali aku harus cek dokter.jangan jangan aku kena hipertensi sesaat. bener tuh.ide bagus..cek dokter kapan kapan.

"Ya ampun ampe segitu nya si indra ngemis perhatian & cintanya nisa..miris!!"kata feri sambil geleng geleng kepala.

Indra tidam peduli kata kata feri ,dia masih tetap memandangku penuh harap.

"Ndra.. bisa gak kamu munduran dikit. aku sesak nafas.."jawabku.

"Hah? kamu sakit? kok tiba tiba sesak nafas nis?"tanya indra malah semakin mendekatkan wajahnya padaku.

"Ndra.. munduran..aku bisa kehabisan nafas,jantungku deg deg gan cepet bgt.. kamu mau aku jantungan tiap deket deket kamu? nanti jantungku copot gmn coba??"tanyaku sebal melihatnya.

Dia malah tertawa.
"Eum..itu bukan jantungan nis..kamu grogi ya deket deket aku.."candanya sambil memencet hidungku.

"Ih,kamu mah geer deh..sana ah..mundur.."kataku sambil menekan dadaku.

"Oke..okee.."katanya lalu mengangkat kedua tangannya ke atas dan mundur agak jauh dariku.
Feri& ferli hanya senyum melihat kami.

Setelah nafasku teratur dan degup jantungku normal. Aku baru bisa bernafas lega.

Indah& nindi juga sudah kembali bersama kami.

"Eh kita diajak fergie ke villanya.. mau gak? Bentar aja yuk.."ajak indah.

"Eh,, villa? ni udh hampir sore lho ndah.. tar kita kemaleman gmn?'tanyaku agak tidak setuju dengannya.

"Kalo kemaleman bisa nginep villa ku kok.. banyak kamar kosong.."tiba tiba pria bernama fergie sudah ada di dekat kami.
Kami berkenalan dgnnya. dia adalah vokalis band barusan, di samping nya ada ronald, pemain drum yg dekat dekat dgn nindi juga.

"Eh,, aku masih trauma ama yg namanya villa kali guys.. gak ada tempat lain apa?"kata ferli.

"Tenang aja.. villanya fergie gak angker kok.."sahut indah semangat.

Aku memandang ferli dgn menaikan sebelah alisku. dia mengangkat bahunya ke atas. pertanda pasrah.

Akhirnya kami ikut ke villa fergie yg tdk begitu jauh dari kota.
Karena fergie tdk membawa mobil, mereka satu mobil dgn indah.

Saat akan memasuki mobil ,kulihat diana ada di parkiran dgn menggandeng pria.
"Nico??" pekik fergie melihat ke arah diana.

"Siapa nico?"tanyaku penasaran.

"Sepupuku. ngapain dia sama cewek sialan itu?"gerutu fergie.

"Emang bener, sialan tuh cewek." kataku sependapat.
sambil menyilangkan tanganku di depan dada memandang diana yg masuk mobil nico.
Kulihat sosok tadi sedang melakukan hal yg sama seperti apa yg dia lakukan ke indra tadi.

"Wah.. Sepupu kamu kena jampi jampi noh..mau ke mana mereka??"tanyaku sambil menepuk lengan fergie.

"Ikutin!!"ajaknya.
Aku mau saja menuruti fergie. aku penasaran juga apa yg dilakukan diana. coba kalau tadi aku tdk memergokinya, mungkin sekarang indra yg dibawa diana pergi.

Akhirnya kami mengikuti diana sampai ke sebuah daerah yg sepi.
Dan ini sudah masuk wilayah hutan di pinggir kota.
Mobil diana berhenti di sebuah gang sempit yg sepertinya jarang dilewati orang.
Kami parkir mobil agak jauh dari mobil diana.

Lalu kami turun mengendap endap dan berkumpul menyusun strategi.

"Eh, horor bgt tempatnya.."celetuk nindi merinding.

"Mereka mau ngapain sih?"tanya indah heran.

"Mau mesum kali di kebun"jawab feri ngasal.
Kusambit kepalanya.

"Masa di kebun?? hotel aja banyak??nico berduit gitu kok. masa ga mampu bayar hotel? ngarang aja kamu deh"kataku gemas dgn jawabannya.

"Ya kali aja nyari sensasi yg beda nis.. Lagian ngapain coba??berduaan masuk kebon.. mencurigakan gitu loh.."feri yakin sambil mengintip diana dan nico yg berjalan makin dalam ke hutan.

"Ikutin.." ajak fergie.

Kami mengekor fergie mengendap endap melalui jalan yg diana lewati.

Tiba tiba indra menarik tanganku.
"Apaan?"tanyaku gemas.

"Jangan jauh jauh dari aku!!"jawabnya serius sambil tetap menggandengku dan berjalan di depanku.

Duh, kumat nih penyakit sesak nafas ku.
Tarik nafas.. keluarkan perlahan..
Begitu terus kulakukan saat masuk ke hutan.

"Eh. ngapain tuh mereka?"pekik fergie.

Aku yg ada paling belakang, penasaran lalu berdiri dgn cepat.
"Mana??"teriakku agak keras.

"Ssstttttt" kata mereka bersamaan. lalu indra menarik ku agar aku jongkok lagi seperti mereka.

"Elu nis.. laki lu intel tapi elu bikin kita hampir ketauan tau!! Diajarin kagak sih ini si nisa teknik penyergapan ndra??"tanya feri kesal.

"Ya enggaklah.. dia kan istri gue, masa kusamain kaya anak buah di kantor!pake diajarin teknik penyergapan segala? ngaco aja!!"sahut indra ketus.

"Kalian bertiga berisik deh!!" sahut ronald yg sedari tadi diam saja.

"Iya nih, heran.. kumat deh tom and jeri nya.."kata indah ikut gemes.

"Gue tom nya.." kataku nyengir lebar.

"Enak aja.. elu badan kecil gini ngaku tom!! elu jeri gue tom" kata feri ngotot.

"Malah pada rebutan jadi tom? dasar sableng!!" sahut nindi heran.

Lalu mulut feri dibekap ferli dan mulutku dibekap indra.

"Sstttt" perintah fergie serius.

Kami beralih mengamati diana& nico yg sepertinya sedang menjalani ritual aneh.
Di dekat mereka ada sebuah rumah gubuk dan keluar pria dgn penampilan layaknya dukun di film.

"Mereka mau ngapain ya?"tanya feri..

"Mau jadiin nico tumbal."jawabku cuek.

"Hah???" pekik mereka bersamaan

"Maksud kamu??" fergi menatapku meminta jawaban lebih spesifik.

"Diana itu kan penganut aliran hitam& sesat.. ya pasti butuh tumbal lah..ya itu sepupu kamu.."jawabku.

"Tau dari mana kamu?"tanya indra heran menatapku.

"Berasa kali ndra.. hawa di sekitarku kalo deket dia tuh panas.. Terus itu pasti dukunnya kan? ya udah ketebak kali.."jawabku santai.

"Pinter lu nis..tumben" celetuk feri.

Pletaaak.

Kujitak kepalanya.
"Udah lama kali pinter!! "jawabku kesal.

"Trus gmn nih?" tanya ronald.

"Eum.. Bawa pergi nico sebelum mereka menjalani ritualnya lah.."jawabku enteng.

"Kenapa gak bilang dari tadi bego!!"gerutu feri.

"Lah, baru aku mau bilang.."kataku.

Lalu fergi menghampiri mereka dgn cepat.
"Fergie!!" teriak indah yg kemudian ikut berlari bersamanya.

"Duh, banyak setan lagi"kataku takut.

"Mana nis?" tanya indra sambil mengedarkan pandangan disekitar.

"Tuh, di pohon.."jawabku sambil menunjuk pohon sekitar kami.

Banyak sosok bergelantungan di pohon. dari sosok wanita,kera,bahkan sosok hitam dan ular pun ada. aku bergidik ngeri melihat mereka. namun aku sangat yakin jika ada didekat indra , aku akan aman.

"Tapi kita hrs tolong nico.."jawab ronald.
Dia juga ikut menghampiri fergie dan indah.akhirnya kami pun ikut ke sana.
Indra tetap menggenggam tanganku dan membuat makhluk astral hilang satu persatu.

"Wah.. asik.. keren nih kalo gini" kataku berbicara sendiri.

"Apanya?"tanya indra.

"Setannya pada ilang. hihihi"kataku terkekeh.

"Ya gara2 indra pegang tangan elu kan.. enak di-elu nis" sahut feri.

Kulihat fergie berdebat dgn diana dan dia kaget melihat kedatangan kami.

Ronald dan indah mencoba membawa nico pergi. namun nico menolak dan berontak. aku yakin dia sudah terpengaruh sihir diana.
Aku maju dan membacakan beberapa ayat suci alquran sambil mendekat ke nico. kepegang kepalanya.indra membantu juga memegangi nico ,takut melukaiku.

Tak lama nico seperti sadar dan memegangi kepalanya.
"Aaaarrrrhhh"erangnya kesakitan.
Fergie mencoba membantu sepupunya.

Kudekati diana yg panik tumbalnya gagal utk dikorbankan.
"Kurang ajar kamu nis!!kamu yg akan menggantikannya jadi tumbalku!!"teriak diana emosi.

Saat diana mendekat. indra dgn sigap menahan tangan diana dan memelintirnya ke belakang.
Dukun nya berusaha membantu dgn membacakan mantra mantra aneh.kudekati dia sambil membaca doa dalam hati dan bergumam lirih. feri ikut membantuku.dan dgn sekejap mereka berdua tdk dapat berkutik.

"Ah..tidak.. Jangan.. aku butuh persembahan.. bagaimana ini ki??"teriak diana frustasi.

Dukun nya sudah dipukul feri hingga pingsan saking geramnya.

Dan tiba2 diana berubah, wajahnya yg cantik dan mempesona, mendadak berkerut dan terlihat tua.
"Ih jelek bgt!!" pekik indah melihat diana yg berubah drastis.

Diana menangis melihat rencananya gagal.
Dia terduduk di tanah begitu saja. Indra menatapnya sambil mundur2. lalu mendekati ku.
"Ini aslinya diana??"tanya indra.

"Ya iyalah.."jawabku yg juga ikut memperhatikannya.

"Kita pernah ribut gara2 cewek kaya gini nis? hehehe" kata indra sambil terkekeh.

"Masa??"aku yg memang tdk ingat menatapnya bingung.

"Iya, kamu ngambek sama aku gara2 tu cewek. tanya tuh indah"indra menunjuk indah yg ada di depan kami.

Indah yg mendengar obrolan kami mengiyakan.
"Iya bener tuh. ampe kamu ngacak2 restoran gara2 ngamuk indra ketemuan ama ni cewek!!"jawab indah.

Mukaku berubah masam.
Lalu kupalingkan wajahku ke arah lain dan pergi dari sana.
"Nis, mau ke mana??"teriak indra.

"Balik lah. ngapain masih di sini?"kataku sebal tanpa menoleh.

Mereka mengikuti ku pergi meninggalkan diana dan dukun itu.
johny251976
coeloet
theorganic.f702
theorganic.f702 dan 4 lainnya memberi reputasi
5