Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
story keluarga indigo.

Quote:



KKN Di Dusun Kalimati

Quote:


Kembali ke awal tahun 1990an . Dusun Kalimati kedatangan sekelompok mahasiswa yang hendak KKN. Rupanya salah satu peserta KKN adalah Hermawan, yang biasa dipanggil dengan nama Armand. Dia adalah Kakek Aretha, yang tidak lain adalah ayah Nisa.

Bagai de javu, apa yang dialami oleh Armand juga sama mengerikannya seperti apa yang Aretha alami Di desa itu. Di masa lalu, tempat ini jauh lebih sakral daripada saat Aretha tinggal di sana. Berbagai sesaji diletakkan di beberapa sudut desa. Warga masih banyak yang memeluk kepercayaan memberikan sesaji untuk leluhur. Padahal leluhur yang mereka percayai justru seorang iblis yang sudah hidup selama ribuan tahun.

Banyak rumah yang kosong karena penghuninya sudah meninggal, dan Armand bersama teman temannya justru tinggal di lingkungan kosong itu. Rumah bekas bunuh diri yang letaknya tak jauh dari mereka, membuat semua orang was was saat melewatinya. Apalagi saat malam hari.








INDEKS

Part 1 sampai di desa
Part 2 rumah posko
part 3 setan rumah sebelau
Part 4 rumah Pak Sobri
Part 5 Kuntilanak
Part 6 Rumah di samping Pak Sobri
Part 7 ada ibu ibu, gaes
Part 8 Mbak Kunti
Part 9 Fendi hilang
Part 10 pencarian
Part 11 proker sumur
Part 12 Fendi yang diteror terus menerus
Part 13 Rencana Daniel
Part 14 Fendi Kesurupan lagi
Part 15 Kepergian Daniel ke Kota
Part 16 Derry yang lain
Part 17 Kegelisahan Armand
Part 18 Bantuan Datang
Part 19 Flashback Perjalanan Daniel
Part 20 Menjemput Kyai di pondok pesantren
Part 21 Leluhur Armand
Part 22 titik terang
Part 23 Bertemu Pak Sobri
Part 24 Sebuah Rencana
Part 25 Akhir Merihim
Part 26 kembali ke rumah



Quote:


Quote:


Saat hari beranjak petang, larangan berkeliaran di luar rumah serta himbauan menutup pintu dan jendela sudah menjadi hal wajib di desa Alas Ketonggo.

Aretha yang berprofesi menjadi seorang guru bantu, harus pindah di desa Alas Ketonggo, yang berada jauh dari keramaian penduduk.

Dari hari ke hari, ia menemukan banyak keganjilan, terutama saat sandekala(waktu menjelang maghrib).

INDEKS

Part 1 Desa Alas ketonggo
Part 2 Rumah Bu Heni
Part 3 Misteri Rumah Pak Yodi
Part 4 anak ayam tengah malam
part 5 dr. Daniel
Part 6 ummu sibyan
Part 7 tamu aneh
Part 8 gangguan
Part 9 belatung
Part 10 kedatangan Radit
Part 11 Terungkap
Part 12 menjemput Dani
Part 13 nek siti ternyata...
part 14 kisah nek siti
part 15 makanan menjijikkan
Part 16 pengorbanan nenek
Part 17 merihim
Part 18 Iblis pembawa bencana
Part 19 rumah
Part 20 penemuan mayat
Part 21 kantor baru
Part 22 rekan kerja
Part 23 Giska hilang
part 24 pak de yusuf
Part 25 makhluk apa ini
Part 26 liburan
Part 27 kesurupan
Part 28 hantu kamar mandi
Part 29 jelmaan
Part 30 keanehan citra
part 31 end





Quote:


Quote:



INDEKS

Part 1 kehidupan baru
Part 2 desa alas purwo
part 3 rumah mes
part 4 kamar mandi rusak
part 5 malam pertama di rumah baru
part 6 bu jum
part 7 membersihkan rumah
part 8 warung bu darsi
part 9 pak rt
part 10 kegaduhan
part 11 teteh
part 12 flashback
part 13 hendra kena teror
part 14 siapa makhluk itu?
part 15 wanita di kebun teh
part 16 anak hilang
part 17 orang tua kinanti
part 18 gangguan di rumah
part 19 curahan hati pak slamet
part 20 halaman belakang rumah
part 21 kondangan
part 22 warung gaib
part 23 sosok lain
part 24 misteri kematian keisha
part 25 hendra di teror
part 26 mimpi yang sama
part 27 kinanti masih hidup
part 28 Liya
part 29 kembali ke dusun kalimati
part 30 desa yg aneh
part 31 ummu sibyan
part 32 nek siti
part 33 tersesat
part 34 akhir kisah
part 35 nasib sial bu jum
part 36 pasukan lengkap
part 37 godaan alam mimpi
part 38 tahun 1973
part 39 rumah sukarta
part 40 squad yusuf
part 41 aretha pulang

Konten Sensitif


Quote:

Kembali ke kisah Khairunisa. Ini season pertama dari keluarga Indigo. Dulu pernah saya posting, sekarang saya posting ulang. Harusnya sih dibaca dari season ini dulu. Duh, pusing nggak ngab. Mon maap ya. Silakan disimak. Semoga suka. Eh, maaf kalau tulisan kali ini berantakan. Karena ini trit pertama dulu di kaskus, terus ga sempet ane revisi.

INDEKS
part 1 Bertemu Indra
part 2 misteri olivia
part 3 bersama indra
part 4 kak adam
part 5 pov kak adam
part 6 mantra malik jiwa
part 7 masuk alam gaib
part 8 vila angker
part 9 kepergian indra
part 10 pria itu
part 11 sebuah insiden
part 12 cinta segitiga
part 13 aceh
part 14 lamaran
part 15 kerja
part 16 pelet
part 17 pertunangan kak yusuf
part 18 weding
part 19 madu pernikahan
part 20 Bali
part 21 pulang
part 22 Davin
part 23 tragedi
part 24 penyelamatan
part 25 istirahat
part 26 hotel angker
part 27 diana
part 28 kecelakaan
part 29 pemulihan
part 30 tumbal
part 31 vila Fergie
part 32 misteri vila
part 33 kembali ingat
part 34 kuliner malam
part 35 psikopat
part 36 libur
part 37 sosok di rumah om gunawan
part 38 sosok pendamping
part 39 angel kesurupan
part 40 Diner
part 41 diculik
part 42 trimester 3
part 43 kelahiran
part 44 rumah baru
part 45 holiday
part 46nenek aneh
part 47 misteri kolam
part 48 tamu



Quote:


Quote:


INDEKS

part 1 masuk SMU
part 2 bioskop
part 3 Makrab
part 4 kencan
part 5 pentas seni
part 6 lukisan
part 7 teror di rumah kiki
part 8 Danu Dion dalam bahaya
part 9 siswa baru
part 10 Fandi
part 11 Eyang Prabumulih
part 12 Alya
part 13 cinta segitiga
part 14 maaf areta
part 15 i love you
part 16 bukit bintang
part 17 ujian
part 18 liburan
part 19 nenek lestari
part 20 jalan jalak
part 21 leak
part 22 rangda
INDEKS LANJUTAN
Diubah oleh ny.sukrisna 18-05-2023 14:46
ferist123
kemintil98
arieaduh
arieaduh dan 22 lainnya memberi reputasi
21
19.7K
306
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
#228
2. OSPEk
Pagi ini setelah mandi dan bersiap, aku segera ke kamar Kiki untuk mengajak nya berangkat kuliah bersama.

Ini hari pertama kami ospek, dan pukul 06.00 tepat, kami yang berstatus sebagai MABA alias mahasiswa baru diharuskan sudah ada di kampus.

"Ki! Bangun!" teriak ku sambil menggedor gedor pintu kamar nya.
Tak lama dia keluar masih dengan rambut acak - acakan.

"Buset dah. Ni anak. Jam berapa nih? Bisa telat kita!" gerutu ku sebal .

"5 menit lagi, Tha. Santai aja, wait me, Beb," ujarnya santai sambil berlalu masuk ke kamar mandi.

Dia pikir itu kampus punya bapaknya kali ya. Waduh, bakal kena hukuman kalau sampai kami terlambat nanti. Karena tak kunjung keluar, aku kembali meneriakkan namanya. Hingga akhirnya dia muncul dan segera menarik tanganku. "Yuk, berangkat."

Dasar ni anak.

"Eh.. Cepet banget? Kamu mandi gak sih?" tanyaku heran sambil menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Cuci muka doang, Tha," ucapnya santai.

"Ih... Jorok!" hardik ku sambil menjauh dari nya.

"Ah.. Lebay deh. Wangi gini kok," katanya sambil mendengus ke ketiak dan bajunya.

"Najis," ucapku sebal dan berjalan lebih cepat dari Kiki.

Kiki itu joroknya keterlaluan deh. Ah, sebel banget aku.

Dia malah berlari mengejar ku sambil berteriak histeris. Berisik sekali, sumpah. Tapi ya dia lah satu satu nya sahabatku sejak dulu sekali, jadi aku pun sudah hafal polah tingkahnya.

Sampai di gerbang kampus, ternyata kami memang benar benar terlambat. Kami pun masuk dengan langkah ragu ragu sambil tengak tengok kanan kiri.

"Heh! Kalian! Sini!" bentak seseorang yg berdiri tak jauh dari kami.

Aku dan kiki saling pandang lalu menatap senior kami itu. Sudah sangat jelas sekali, kalau dia adalah senior kami. Karena dia makai jas almamater dan sikapnya sok galak khas banget senior saat sedang melakukan aksi perpeloncoan pada adik tingkat nya.

Kami berdua mendekat. Dengan wajah menunduk berpura pura takut, karena aku dan Kiki ini sama sama bandel. Hal seperti ini tidak akan membuat kami gentar.

"Iya, kak," sahut Kiki masih dengan memasang tampang sok mengiba. Padahal aslinya dia sesekali melirik ku dengan tatapan licik.

"Kenapa telat?!"

"Kesiangan kak," ucap Kiki.

"iyalah kesiangan.. Namanya juga telat!" senior itu masih terus berbicara dengan nada tinggi.

"Maaf ya kak.. Kami terlambat. Kami siap menerima hukuman," kataku yg sudah malas terlalu lama di bentak bentak seperti ini.

Pasti kan ujung ujung nya kami akan dihukum? Jadi nggak usah pakai lama deh ngomelnya. Pikirku.

"Ya udah . kalian berdua lari keliling lapangan basket 100x!! " ucapnya dengan nada tegas

Aku dan Kiki melotot padanya

"Apa, kak? 100x? Gak salah? Ya gak kuat lah, kak. Yg lain aja deh hukuman nya," bujuk Kiki.

"Nggak bisa!! Saya bilang 100x ya harus 100x!!'

Ini orang nyebelin nya minta ampun deh.

"Nggak bisa lah ya, kak. Ini namanya penyiksaan!! Kami gak mau!! " Kiki terus ngeyel dan alhasil kami menjadi tontonan beberapa orang di sini.

Entah bagaimana awalnya, Kiki didorong kasar oleh nya hingga terjatuh.

"Aduh!" erang kiki dengan wajah yg menahan amarah dan sakit.

Aku mengatupkan rahang ku dan mencoba tidak terpancing amarah juga.

"Payah! Gitu aja jatuh!" ucap senior tadi.

Kali ini aku benar benar tidak bisa menahan lagi emosiku .
Ku tarik tangan nya dan segera ku layangkan tinju ke wajahnya .

Buuuggg!!

Dia sontak menatapku penuh kebencian, sorot matanya tajam bagai elang yg siap menerkam mangsanya.

"Kenapa? Gak terima?!" tantangku .

"Brengsek!" Dia meludah lalu berjalan mendekat padaku.

Sebelum dia melakukan gerakan tiba tiba, aku tendang lagi perutnya. Kali ini dia malah mundur sambil meringis kesakitan.

Tak lama beberapa teman nya mendekat .
"Nggak papa, To?" tanya salah satu dari mereka.

Senior tadi hanya menggeleng namun masih terus menatapku tajam

"Ada apa ini ?" Datang lagi senior lain, dan makin banyak juga senior yg mendekati kami.

Ku bantu Kiki berdiri tanpa memperdulikan mereka yg datang .

"Nggak apa-apa, Ki?"

"Santai, " jawabnya santai.

"Hwu, dasar!" Kami cekikikan berdua.

"Maaf, dek. Kalian gak papa kan?' tanya senior yg baru saja datang.

"Nggak apa-apa, " jawabku dingin, hanya melirik sinis ke senior yg menyebalkan tadi.

"Maaf ya. Dia emang seperti itu orang nya. Ya sudah, kalian masuk ke kelompok kalian aja," suruh nya sopan.

Aku dan Kiki masuk ke kelompok yg sudah di tentukan. Namun, kami terpisah, tidak dalam satu kelompok.

Dalam kelompokku ada 10 orang, dan aku bersyukur kalau ada Danu juga di sini.

"Bray... Udah lama?" tanya ku santai sambil menyenggol nya sedikit.

"Buset deh. Adeknya Arden, songong banget ya. Udah telat, ribut sama senior pula. Ckckck." Aku hanya tertawa sambil melirik Danu

Saat mendengar penyuluhan dari senior, aku mengedarkan pandangan ke sekeliling. Banyak sekali pemandangan yg kurang menyenangkan. Ada beberapa orang yg di bayangi bayangan hitam di belakang nya, aku tidak begitu paham, apa itu .

Ada juga beberapa wanita yg berwajah sangat cantik, jika dilihat dengan mata biasa. Tapi jika kubuka mata batin, wajah mereka sangat tidak enak dilihat. Wajahnya hitam, terlihat tua, dan tidak segar
Apakah ini salah satu pelet yg sering digunakan orang orang?

Saat aku melihat ke seorang wanita yg ada di kelompok sebelah ku, tiba tiba muncul sesosok wanita, penampilan nya seperti kuntilanak.
Dia mendekat padaku dan menatapku seperti tidak suka, dan aneh nya wanita itu, juga melihatku dengan tatapan sebal. Mungkin jin ini juga bersama wanita ini.

Duh, ngapain sih pakai bawa makhluk ginian ke kampus.
Bukan nya belajar yg bener. eh, malah banyak banget yg aneh aneh di sini.
Ah, aku pusing.
Akhirnya ku tundukan kepala, untuk menghindari tatapan mengerikan makhluk ini.

Hanya saja dia malah makin mendekat dan terus menggangguku .
Dia meniup niup wajahku. ih.. Nafasnya berbau busuk sekali. Aku bahkan sampai mual.
Tak lama dia cekikikan dengan tawa melengking tajam.

"Pergi!!!" aku menjerit sambil menutup kedua telinga.
Aku benar benar sudah muak.

"Tha. Aretha... Kenapa ?" tanya Danu bingung.

"Pergi!!" terus saja aku berteriak mengusirnya, seolah panggilan Danu tidak terdengar sama sekali. Padahal aku mendengarnya, dan tau dia sedang berusaha menenangkan ku. Tapi gangguan itu, terus saja membuatku tidak bisa fokus pada hal yang nyata

Anehnya, aku malah tidak memikirkan untuk membaca doa doa, dan malah terus berteriak seperti orang gila.

Aku terus menunduk sambil menutup mata dan telinga.
Ku dengar beberapa orang bisik bisik dan seperti nya mereka mulai menjauh dari ku, hanya Danu saja yg terus berusaha menyadarkan ku.

"Tha! Kumat ya? Jangan teriak teriak napa sih! Bikin malu aja deh. duh, Arden mana lagi," kata Danu makin panik melihatku tak terkendali.

"Kenapa dia?" tanya sebuah suara yang tak jauh dari kami.

"Tau nih, kak. Kumat kayaknya."

"Kumat gimana?"

"Paling dia liat setan nih."

"Hah??"

Kurasakan tangan hangat menutup mataku, dan membisikkan lantunan ayat suci alquran di telingaku .

Aku merasa lebih nyaman, dan tenang, bahkan sosok wanita tadi mulai menjauhi ku

"Hei.. Kamu nggak papa ?" tanya nya .

Kuberanikan membuka mataku ,dan saat ku lihat, ternyata dia senior yg baik tadi 

"Mm.. Gak papa, kak," ucapku gemetaran sambil memperhatikan sekeliling.

"Udah, nggak papa. Dia gak bakal berani ndeket kok," ucap nya lembut .

Aku melongo dibuat nya .
"Dia? Kakak... Bisa liat juga ?" tanyaku ragu.

Dia tidak menjawab hanya tersenyum padaku. Di buka nya botol air mineral yg dia bawa, lalu dia membacakan doa doa.

"Minum dulu. Jangan lupa baca bismilah."

Ku ambil air tadi dan ku minum pelan pelan, memang ajaib, karena aku menjadi jauh lebih tenang, bahkan emosi ku meredam.

"Makasih, kak." Aku kembalikan lagi air itu padanya

"Iya, sama sama. Ya udah, lanjutin lagi kegiatan nya." dia lalu pergi meninggalkan ku.

Kegiatan pun dilanjutkan kembali .
Penyuluhan kali ini membahas antara lain tentang penjelasan jurusan yang akan kami masuki, sistem kampus, unit kegiatan kampus, pengenalan staff kampus, tata tertib kampus, serta penyuluhan penyuluhan yg lain .
Aku dan Danu mengambil jurusan yg sama.

Hingga jam istirahat pun datang.
Kami dibolehkan istirahat terlebih dahulu selama satu jam. Yang ku pergunakan untuk salat dhuhur terlebih dahulu.
Aku dan Danu berjalan bersama ke mushola

"Radit gak keliatan, Tha?" tanya Danu sambil celingukan .

"Hm... Iya. Masih kegiatan mungkin," jawab ku santai

Tiba tiba ada beberapa orang yg mencegat kami, sehingga kami menghentikan langkah, dan waspada

"Elu kenal, Tha? " bisik Danu.

"Enggak," jawabku santai.

"Gak beres nih, Tha. Pasti mau cari ribut nih orang."

"Iyalah, Dan. Masa iya mau ngajakin makan? Ngimpi !!" jawabku sinis.

Senior yg menyebalkan tadi pagi muncul dan mendekat padaku.
"Jangan pernah merasa menang ya!' ucapnya sambil menunjukku dengan ekspresi menyebalkan.

Sepertinya dia sangat dendam padaku.

"Menang? Menang apaan ya kak ?" tanyaku heran.

"Gak usah pura-pura bego!! Berani berani nya kamu mukul saya tadi !! Bikin saya malu di depan umum !!" bentak nya.

Danu kembali mendekat dan berbisik ," Tuh kan. Elu sih!"

"Habisnya dia ngeselin. Masa nyuruh aku sama Kiki lari 100x habis itu, Kiki didorong sampai jatuh. ya aku hajar aja," kataku lantang seolah menantangnya

"Kurang ajar !! Malah ngelunjak ya!!" ucap senior tadi sambil berjalan mendekat.

Danu maju dan berdiri di depanku. Sikap kesetiakawan nya memang sangat tinggi.
Sedangkan aku ?
Aku justru mundur. Karena aku melihat sosok hitam muncul tiba tiba dari belakang tubuhnya.

Ku baca tawudz dengan menggumam. Danu terus menahan senior tadi .
Bahkan mereka hampir saja beradu jotos.
Aku yakin, Danu akan kalah. Karena senior tadi licik, dia memiliki jin pendamping.

"Danu !!! Biar aja !!" teriakku .

"Nggak papa," katanya yakin .

Kupanggil Arkana dalam hati .
Tak lama Arkana muncul lalu masuk ke tubuh Danu.
Setidaknya sekarang seimbang.

" wooii!!!" suara Radit terdengar jelas . Dia datang dengan kak Arden dan Dedi .

"Ada apaan,.Dan?" tanya Radit.

"Tuh orang !!" kata Danu sambil menunjuk senior di depan nya ," mau macem macem sama Aretha ."

Radit menoleh dan menatap tajam ke kakak senior itu .
"Berani nya sama cewek!! Banci!! Sini !! Lawan gue !!" teriak Radit .

Kak Arden mendekat lalu menahan radit .
"Udah, Dit," bujuk kak Arden lalu melihatku dan mengisyaratkan ku untuk menarik Radit menjauh.

Aku membawa Radit pergi, walau awalnya dia menolak, namun akhirnya dia menurut saja padaku.

"Udah, Dit. Biar kak Arden aja ya.. Yuk kita ke sana dulu."

"Ada masalah apa ya ,kak?" tanya kak Arden sopan.

"Dia!!! Bikin gara gara sama saya !! Orang telat kok di kasih hukuman malah saya yg dipukul !!" ucapnya kesal.

Kak Arden terdiam sejenak .
"maaf, kak. Adik saya bukan orang yg suka memukul tanpa alasan, jadi mungkin ada kesalah pahaman ."

"Salah paham apanya!!" dia masih tidak terima .

"Heh!! Nyolot mulu ya!!" Radit terpancing emosi lagi, namun ku tahan agar tidak mendekat lagi.

Memang jika dekat dengan orang itu, seolah olah seperti tidak bisa menahan amarah. Hawanya panas dan aura nya gelap sekali.

"Anto!!!" teriak seseorang dari kejauhan.

Eh, dia kan kakak senior yg tadi memberiku air minum .
Ah, dia lagi, dia lagi .

"Eh.. Ramdan .." Dia terlihat salah tingkah. Akhirnya aku tau nama nama mereka.

"Cari ribut lagi ??!!" hardik kak Ramdan.

" eng.. Enggak kok. mereka duluan ." elak nya.

" eh bohong, kak. Dia duluan tuh. Masa Aretha tadi mau di pukul !!" bela Danu.

Kak Ramdan geleng geleng kepala. Lalu menatap tajam kak Anto 
Kak Ramdan menunjuk kak anto sambil menggumam sesuatu
Setelah itu kak ramdan seperti mengusir sesuatu dengan mengibaskan tangan nya.

Tak lama, kak anto lemas. Bahkan sampai di bopong menuju ruang kesehatan.

"Maaf, ya." kata kak Ramdan pada kami.

"Gak papa kak," sahutku .

"Sayang ... Yuk salat dulu, " ajak Radit lalu langsung menarik ku menjauh .

Kenapa sih ? Ni anak. Aneh banget, batinku .

Kami salat dhuhur berjamaah di mushola. Setelah itu ke kantin sebentar, untuk mengisi cacing cacing yg sudah berdemo sejak tadi.

Kegiatan pun dilanjutkan hingga sore hari. Saat sudah pukul 16.00, Kak Ramdan mengakhiri sesi penyuluhan.
Kak Ramdan? Iya .. Kak Ramdan . aku juga tidak tau, kenapa senior pembimbing kelompok ku diganti kak Ramdan. Padahal tadi pagi kak Juna .

Baru aku tau kalau kak Ramdan adalah ketua dewan mahasiswa, dan sepertinya banyak sekali kaum hawa yg jatuh hati padanya.

Mungkin itu adalah salah 1 alasan, Radit bersikap seperti tadi.

"Kami pamit, kak," kataku saat melewatinya bersama Danu .

"Iya, Reta. Hati hati di jalan ya."
Aku hanya menanggapinya dengan senyuman. Entah kenapa, tatapan matanya lain padaku . Apa hanya perasaanku saja ya?

Aku dan Danu berjalan sampai gerbang. Di sana sudah ada Radit, Kak Arden dan Dedi juga. Yg sudah pasti mereka sedang menunggu kami .

"Loh.. Kiki mana?" tanyaku setelah sudah dekat dengan mereka.

"Udah balik duluan sama Doni."

"Ya udah, balik yuk," ajakku ke mereka .

Karena kampus memang dekat dengan tempat kost kami, kami sengaja berjalan kaki. Hitung hitung olahraga.

"Eh makan dulu yuk," ajak Dedi

"Setuju .. Aku juga laper, " sahut Radit semangat

Akhirnya kami mampir ke sebuah warung makan.

"Eh.. Den. Adek lu.. Kumat tadi tuh," celetuk Danu .

"Hah? Kumat ?"

"Hooh.. Abis liat apaan gak tau. Bikin heboh aja," gerutu Danu .

"Eum... kampus emang lebih ramai dari waktu kita SMU dulu, jadi kita harus siap, dek," kata kak Arden .
Sepertinya kak Arden juga sudah banyak melihat makhluk makhluk itu.

"Kamu lihat apa sayang? " tanya Radit lembut.

"Udah. Gak penting kok.. Makan aja yuk. Aku lapar," kataku merajuk ke Radit.

"Iya deh iya, makan yg banyak ya sayang," kata Radit lalu membelai kepalaku lembut.

=======
3.maldini
theorganic.f702
theorganic.f702 dan 3.maldini memberi reputasi
2