- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ciri Suporter Bola (Ultras, Mania, dan Casual) Ente Yang Mana Gan?


TS
kangjati
Ciri Suporter Bola (Ultras, Mania, dan Casual) Ente Yang Mana Gan?

Spoiler for Perkenalan dari ane:
Halo agan - sistah yang kece, baik hati dan rajin menabung

Momentum setiap pertandingan bola adalah gelora bagi para "Suporter Bola".
Dari yang masih anak2 hingga yang dewasa gan, dari pria hingga wanita.

Dan lagi atribut yang mereka pakai dan bawa menjadi salah satu kriteria mereka menjadi suporter,
Btw gansist, ente semua tau engga? Ternyata cara pakaian mereka itu dibagi beberapa ciri loh..
Kehadiran suporter sepak bola membuat atmosfer
pertandingan semakin meriah
Seperti apa coba? Ente tau engga?
Dari yang masih anak2 hingga yang dewasa gan, dari pria hingga wanita.





Dan lagi atribut yang mereka pakai dan bawa menjadi salah satu kriteria mereka menjadi suporter,
Btw gansist, ente semua tau engga? Ternyata cara pakaian mereka itu dibagi beberapa ciri loh..
Quote:


Seperti apa coba? Ente tau engga?


Quote:
Sepak bola tanpa kehadiran penonton di tepi lapangan ibarat sayur tanpa garam. Hambar. Kehadiran mereka dengan segala bentuk dukungan menyuntikkan tambahan tenaga bagi para pemain yang berlaga.
Awalnya hanya kerumunan yang datang untuk menyaksikan dan memberikan dukungan kepada tim andalan. Perlahan terbit kesadaran untuk berkumpul dalam satu wadah.
Kepada Beritagar.id, Fajar Junaedi (dosen ilmu komunikasi dan penulis buku Merayakan Sepakbola: Fans, Identitas, dan Media) menyebut ada dua pendekatan untuk mengidentifikasi munculnya kelompok suporter, terutama di Indonesia.
Pertama yang berkembang melalui kultur atau budaya. Kelompok ini terbentuk secara organik lantaran disatukan oleh interaksi simbolik, seperti klub, logo, dan ragam nyanyian (chants) dukungan.
Contoh paling bagus dari kelompok ini adalah kehadiran Bondho nekat alias Bonek (kelompok suporter Persebaya) dan Aremania (sebutan untuk pendukung tim Arema FC di Malang).
Pendekatan kedua yang berkembang melalui struktural fungsional laiknya organisasi masyarakat (ormas). Contohnya Pasoepati di Solo, Brajamusti di Yogyakarta, atau Slemania di Sleman.
Awalnya hanya kerumunan yang datang untuk menyaksikan dan memberikan dukungan kepada tim andalan. Perlahan terbit kesadaran untuk berkumpul dalam satu wadah.
Kepada Beritagar.id, Fajar Junaedi (dosen ilmu komunikasi dan penulis buku Merayakan Sepakbola: Fans, Identitas, dan Media) menyebut ada dua pendekatan untuk mengidentifikasi munculnya kelompok suporter, terutama di Indonesia.
Pertama yang berkembang melalui kultur atau budaya. Kelompok ini terbentuk secara organik lantaran disatukan oleh interaksi simbolik, seperti klub, logo, dan ragam nyanyian (chants) dukungan.
Contoh paling bagus dari kelompok ini adalah kehadiran Bondho nekat alias Bonek (kelompok suporter Persebaya) dan Aremania (sebutan untuk pendukung tim Arema FC di Malang).
Pendekatan kedua yang berkembang melalui struktural fungsional laiknya organisasi masyarakat (ormas). Contohnya Pasoepati di Solo, Brajamusti di Yogyakarta, atau Slemania di Sleman.
Quote:
Spoiler for Ciri Ultras, Mania, dan Casual:

Mania
Menurut Fajar Junaedi, secara historis penggunaan kata Mania dalam kelompok suporter di Indonesia dipopulerkan oleh Arema saat membubarkan kelompok pendukung mereka yang bernama Arema Fans Club pada 1994.
Kurangnya respons positif terhadap organisasi "resmi" suporter tersebut jadi alasan pembubaran.
Ovan Tobing (62), penyiar radio yang sering menjadi Master of Ceremony dalam pertandingan-pertandingan Arema di stadion, lantas mengusulkan pembentukan kelompok suporter baru bernama Aremania.
Usul tersebut diterima karena suporter ternyata lebih nyaman dengan sistem ketiadaan struktur organisasi dan ketua. Penyebutan Aremania yang merupakan gabungan kata Arema dan maniak juga dirasakan lebih catchy.
Ketika awal terbentuk, Aremania merujuk gaya-gaya suporter Amerika Latin yang dikenalkan oleh para pemain asing tim yang berasal dari kawasan selatan di Benua Amerika.
Casual
Kelompok yang sekarang mulai tumbuh di kalangan suporter sepak bola di Indonesia ini berasal dari Inggris. Berkembang sejak akhir dekade 70-an dan sekarang menjadi sebuah subkultur.
Menyitir Herald Scotland, Casual bermula saat para pendukung Liverpool FC yang merayakan keberhasilan timnya menjuarai Piala Champions Eropa 1977-78 mulai mengenakan pakaian merek Fila, Burberry, Kappa, dan Lacoste sebagai identitas.
Anggota kelompok suporter lain di Inggris kala itu masih asing mengenakan merek-merek tersebut. Salah satu penyebabnya karena harganya lebih mahal dibandingkan yang selama ini mereka pakai.
Sebagai turunan dari Hooligan, anggota kelompok Casual juga kerap baku hantam dengan suporter klub lain.
Oxford English Dictionary terbitan Oxford University Press mengartikan Hooligan sebagai pembuat rusuh dengan tindakan kekerasan.
Tidak mengherankan jika kekerasan karena ulah suporter kemudian diistilahkan sebagai hooliganisme sepak bola.
Gelombang penyebaran Casual bukan hanya terbantu karena sepak bola. Menjamurnya remaja pesolek yang mewarnai subkultur Teddy boy awal era 50-an, mod, dan rude boy ternyata menarik perhatian para suporter untuk mengadaptasinya ke teras sepak bola. Tujuannya untuk mengelabui perhatian aparat keamanan pertandingan.
"Menjadi Casual adalah cara untuk memisahkan diri dari pendukung biasa melalui pakaian dan gaya hidup," tutur admin akun Twitter @thecasualultra, kelompok pendukung klub SC Cambuur di Divisi 1 Liga Belanda, saat diwawancarai vice.com (11/7).
Ultras
Berbeda dengan Casual yang laiknya Hooligan doyan atau fokus mencari kekerasan, Ultras yang berkembang pesat di Italia mendatangi stadion untuk menunjukkan kegairahan berlebih saat mendukung tim andalannya bertanding.
Menempati sudut tertentu di dalam stadion, biasanya di belakang gawang (alias curva), Ultras akan memberikan dukungan secara konsisten selama pertandingan berlangsung dipimpin oleh capo alias dirigen yang memegang megafon.
Kelompok Ultras mewarnai stadion dengan gaya dukung teatrikal dengan beragam koreografi, kibaran panji-panji berukuran besar, chants, bila perlu menggunakan suar dan bom asap warna-warni karena stadion juga diibaratkan spektakel. Pun demikian, terkadang mereka juga dapat menggunakan kekerasan.
Saat duel, kelompok ini punya aturan yang kemudian dikenal sebagai Ultras Codex. Antara lain jumlah petarung harus sama banyak (tidak keroyokan), menggunakan tangan kosong, dan saat lawan sudah terpukul jatuh atau menyerah, pertarungan disudahi.
Apa pun risiko yang diterima pihak yang kalah tidak boleh diteruskan ke pihak kepolisian. Sebagai imbalan kemenangan, Ultras yang ditaklukkan harus menyerahkan bendera identitas yang jadi kebanggaan dan harga diri mereka kepada sang pemenang.
Menurut Kenny Legg, penulis sepak bola yang berbasis di Berlin, Jerman, gerakan Ultras berakar pada politik sayap kiri di Italia.
"Beberapa Ultras di Jerman bahkan sangat politis, juga sering mengambil sikap dalam isu-isu di luar sepak bola, seperti pengungsi, rasisme, dan homofobia," ujarnya.
Walaupun tidak mengharamkan perkelahian, Ultras sering menjadi reaksi melawan hooliganisme yang masih lazim di stadion pada awal hingga medio 90-an.
"Kelompok Ultras, dalam beberapa kasus, mengambil alih tribune dan menjadikannya tempat yang menyenangkan dan cerah untuk masyarakat luas. Bukan tempat yang perlu ditakuti," pungkas Legg.
Nah begitu bree asal usul mereka menjadi suporter..
Eh iya jangan nyalahin mulu soal suporter yahh, bilang suporter yang bikin ricuh dan membuat rasa takut terhadap warga..
Karena Suporter Bola juga manusia, yang mempunyai hati nurani untuk membantu sesama juga,
ya mungkin kericuhan terjadi karena adanya pelopor adu domba di suatu kubu.
Nih kalo engga percaya baca deh kata Abang Fajar Junaedi: Jangan terus salahkan suporter

Jadi ente suporter yang seperti apa gan?

Jangan bilang kalo lo gak suka bola
Hettt dahh...
Eh iya jangan nyalahin mulu soal suporter yahh, bilang suporter yang bikin ricuh dan membuat rasa takut terhadap warga..
Karena Suporter Bola juga manusia, yang mempunyai hati nurani untuk membantu sesama juga,
ya mungkin kericuhan terjadi karena adanya pelopor adu domba di suatu kubu.
Nih kalo engga percaya baca deh kata Abang Fajar Junaedi: Jangan terus salahkan suporter

Jadi ente suporter yang seperti apa gan?

Jangan bilang kalo lo gak suka bola


Spoiler for Bonus nih gan!:

Quote:
SEMOGA INFO INI BERMANFAAT UNTUK AGAN SISTA


Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR:
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

Apakah air keras bisa merusak ban? Benar atau Hoax
Jangan lupakan 3 Nutrisi wajib ini dalam diet harian kamu!
Alexis dan bisnis hiburan dewasa yang cis!
FFI akhirnya angkat bicara soal kontroversi film Posesif
Arab Saudi Bakalan Angkat Sebuah Robot Menjadi Warga Negara
Sperma laki-laki dunia mengalami penurunan, benarkah dunia krisis kesuburan?
[HEBOH] Megapa laki-laki bisa melahirkan bayi? Begini penjelasannya gan...
Masyarakat Indonesia ternyata hobi numpuk barang bekas
Ternyata begini caranya matahari bisa memicu kanker kulit
Seks oral berisiko picu kanker pada laki-laki
5 Tempat di Asia dengan air paling biru dan jernih, Gak percaya? Cek aja...
Cara memasang charger HP di motor! Yuk disimak gan..
Petai dan temannya, makanan yang bikin pasangan bahagia gan!
Bangga! Roboarm berpenggerak pikiran karya siswa SMAN 2 Depok
5 Tujuan wisata kuliner di asia yang HARUS agan kunjungi saat disana
Fidelis: Saatnya revolusi ganja untuk medis
Gelak Tawa Putin ketika berbicara soal "mengekspor babi" ke Indonesia.
Mengapa nyamuk sulit di tangkap? ternyata ini rahasia nyamuk untuk meloloskan dirinya
Melihat gairah seksual dan potensi berselingkuh seseorang melalui bentuk wajah
Peneliti temukan lokasi permukiman manusia di bulan
Kematian akibat polusi 15 kali lebih banyak daripada kematian akibat perang lho
Benarkah otak manusia masih berfungsi setelah kematian? ini bukti ilmiahnya gan
Fakta keseringan bernyanyi di kamar mandi itu sangat bermanfaat gan!
[WOW] Rahasia tante satu ini agar tetap awet muda sampe sekarang, jangan kaget lho!

Keren gan! Wisata The Beatles di Liverpool
Dubai bangun replika Venesia ala Italia di atas air
Penemuan teater kuno Romawi di Israel yang terkubur selama 1.700 tahun
Akhirnya terungkap makna dibalik angka 212 pada dada Wiro Sableng

Mobil dinas baru untuk Gubernur baru Anies - Sandi
Konsumsi gula berlebihan bikin sel kanker jadi agresif
Ini dia kebiasaan masa kecil kita yang berdampak saat dewasa!
Tau ga gan? Jengkol 10.000 kali lebih baik dari pengobatan kemoterapi
Mengenal 8 jenis predator seksual yang wajib diketahui
Harvey Weinstein dan pelecehan seksual terhadap aktris Hollywood
Ternyata jam segini loh gan waktu yang tepat untuk makan
Diet ini menjanjikan transformasi hanya dalam 21 hari gan
Bingung kenapa hobi nonton film horror? ini 3 alasannya, cek gan...
Arsip pemugaran Borobudur diajukan jadi Memory of the World
Beredar isu vampir, PBB tarik staffnya di Malawi
Lever kamu akan rusak jika konsumsi ini terlalu banyak
Riset mengatakan, botox punya manfaat untuk testis pria gan!
Ungkap misteri Lawang Sewu, dari dua perempuan hingga lorong terlarang yang horor
Kenapa bisa nangis saat mengiris bawang? ini alasannya...
The Weeknd bakalan jadi karakter Superhero di Marvel gan!

Duh! Etika mahasiswa milenial sudah pudar
Keseringan mencium parfum bisa bahaya untuk kesehatan
[Najwa Shihab] Berbincang dengan mbak Metro 001, "Sudah waktunya pertualangan baru"
Manfaat olahraga sangat penting untuk pasien kanker
Menakar kekuatan tentara Indonesia [+lokadata]
Android butuh 2,5 tahun untuk tiru Face ID iPhone X
Ternyata psikopat diwariskan dari faktor genetik gan!
5 langkah menolong orang yang kena ayan atau kejang-kejang
Hukuman cambuk di Aceh, lebih baik ditutupi atau di hapus?

Diubah oleh kangjati 02-11-2017 06:13
0
46.7K
Kutip
177
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan