Diet Pioppi mengklaim dapat mengubah hidup pengikutnya jadi lebih sehat selamanya dengan program 21 hari. Duo pencipta diet ini menulis, efek luar biasa itu dapat dicapai tanpa mengurangi kalori secara drastis atau berolahraga setiap jam dalam sehari.

Bagaimana mungkin?

Pioppi adalah sebuah desa nelayan kecil di selatan Italia dengan angka harapan hidup mencapai 90 tahun. Desa ini juga merupakan inspirasi dari diet mediteranian yang menginspirasi buku The Pioppi Diet oleh Dr Aseem Malhotra dan Donal O'Neill.

Malhotra (39) adalah dokter spesialis kardiologiyang sudah praktik 10 tahun sebelum akhirnya bekerja sama dengan O'Neill membuat dokumenter The Big Fat Fix pada 2015. Syuting dokumenter ini mengambil lokasi di Pioppi.

Kehidupan masyarakat di desa kecil ini benar-benar menginspirasi Malhotra.

"Mereka makan pasta tapi hanya sedikit, gula juga begitu. Mereka hanya makan pencuci mulut di hari Minggu, dan pizza satu atau dua kali dalam sebulan. Mereka menyediakan waktu untuk menikmati makan siang. Mereka tidak punya gym di Pioppi tapi aktif setiap saat," papar Malhotra.

Pada dasarnya diet Pioppi menghindari gula dan karbohidrat olahan.

Anda harus menambah asupan sayuran dan makanan berlemak sehat seperti ikan dan minyak zaitun. Program diet ini juga dilengkapi dengan rekomendasi gerakan dan latihan pernapasan yang menghalau stres.

Selain ikan, sayur, dan minyak zaitun, penganut diet Pioppi dianjurkan makan lebih banyak kacang-kacangan. Panduan diet Pioppi merekomendasikan lima sampai tujuh porsi sayuran berserat dan buah rendah gula per hari. Setidaknya lima di antaranya berupa sayur.

Anda juga direkomendasikan mengonsumsi dua sampai empat sendok makan minyak zaitun bersama dengan makanan dan segenggam kecil kacang setiap hari. Pilihan ikan jatuh pada jenis yang punya kandungan minyak tinggi seperti salmon dan sarden, minimal tiga porsi seminggu.

Telur juga wajib, paling tidak 10 butir per minggu. Tambahan lain berupa susu full-fat, minyak kelapa dan cokelat gelap 30 gram per hari.

Satu yang pantang dikonsumsi pengikut diet Pioppi adalah gula. Dalam bentuk apapun.

Madu, sirup, jus buah. Karbohidrat olahan seperti yang berbahan dasar tepung juga tak boleh dimakan. Misal, pasta, roti, dan nasi.

Kalaupun Anda sangat ingin makan menu-menu terlarang itu, makanlah sesekali saja dan dalam porsi kecil. Saat memasak pun, Anda diwajibkan memakai minyak bunga matahari, canola, atau minyak jagung.

Diet Pioppi juga menyarankan untuk tetap berpegang pada batas konsumsi daging merah yang direkomendasikan oleh World Cancer Research Fund, yakni 500 gram per pekan. Selain itu juga memilih daging merah yang tidak diproses.

Setiap pekan, Anda disarankan untuk berpuasa selama 24 jam penuh. Buku ini menyarankan untuk mulai puasa setelah makan malam, melewatkan sarapan dan makan siang keesokan harinya, serta hanya mengonsumsi cairan dalam rentang waktu tersebut. Saat berpuasa, menurut teori, kadar insulin tubuh turun dan energi yang tersimpan terbakar habis.

Diet Pioppi tidak melarang penganutnya minum alkohol. Selama masih dalam batas wajar yakni 14 unit per pekan, atau bisa diartikan segelas kecil anggur setiap makan malam.

Anda juga harus tetap aktif. Karenanya dianjurkan berjalan cepat selama 30 menit, lima kali dalam seminggu. Hindari duduk diam lebih dari 45 menit setiap kali. Selain itu juga luangkan waktu di luar ruangan semaksimal mungkin.

Soal tidur juga ada aturannya. Minimal tujuh jam sehari. Anda juga disarankan menjauh dari gawai dan sinar birunya yang tak menyehatkan paling tidak dua jam sebelum tidur.

Pernapasan adalah bagian penting dari gaya hidup sehat dan diet Pioppi, karenanya Anda disarankan melakukan latihan pernapasan pendek setiap hari.

Tarik napas selama lima detik dan kemudian bernapas selama lima detik, fokus hanya pada pernapasan Anda, selama dua menit setiap kalinya. Lakukan ini empat kali sehari.

Bukan hanya asupan dan olahraga, diet Pioppi juga memandang lingkungan sekitar sebagai faktor pendukung. Oleh karena itu, Anda direkomendasikan menghabiskan waktu lebih banyak bersama teman-teman dan keluarga.

Membaca deskripsi apa yang dianjurkan dan dilarang dalam diet Pioppi, maka narablog Sarah Ann Macklin yang menulis dalam The Hippocratic Post ada benarnya. Diet ini lebih fokus pada mengubah gaya hidup, bukan menghitung kalori.

Diet ini, menurut klaim penciptanya tidak akan membuat Anda kelaparan karena tak boleh makan ini itu. Alih-alih, memenuhi kebutuhan perut dengan asupan sehat yang membuat Anda kenyang lebih lama.

Jika Anda kelebihan berat badan, diet ini pasti membuatnya susut. Jika indeks massa tubuh normal (BMI), kesehatan jangka pendek dan jangka panjang Anda jadi lebih baik. Tak ada obesitas, pun penyakit seperti diabetes tipe 2.

Penasaran dengan contoh menu diet Pioppi? Daily Mail melansir contoh menu selama sepekan. Isinya mayoritas kopi, telur, ikan, daging, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.

Seperti halnya diet-diet lain, selalu ada kontroversi di baliknya. Menurut pakar diet Aisling Pigott dari British Dietetic Association, menabukan kelompok makanan tertentu kerap kali menyesatkan pengikut diet.

"Melarang apapun justru tidak membantu, malah memicu rasa bersalah saat seseorang berhadapan dengan makanan, akhirnya bisa menyebabkan makan kelewat banyak," jelas Pigott.

Pigott berpendapat akan lebih baik jika diet mengutamakan variasi. Nikmati saja karbohidrat dari berbagai sumber terbaik, namun dalam porsi sewajarnya.

"Masalah terbesar dari diet Pioppi adalah janji transformasi dalam 21 hari yang terdengar terlalu indah untuk jadi nyata," tegas Pigott.

Pun demikian, Pigott sependapat dengan anjuran menambah asupan sayur dan mengurangi gula, juga lebih sering bersosialisasi.