- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Lever kamu akan rusak jika konsumsi ini terlalu banyak


TS
kangjati
Lever kamu akan rusak jika konsumsi ini terlalu banyak

Spoiler for Perkenalan dari ane:
Halo agan - sistah yang kece, baik hati dan rajin menabung

Quote:
Katanya minum air gula dapat menyembuhkan penyakit kuning, Ternyata teori tersebut tidak terlalu digunakan lagi, karena ternyata fungsi hati sangat besar sehingga kalaupun cadangan gula berkurang, kemampuan lever atau hati untuk menyimpan gula masih tetap ada.
Namun sebaliknya terlalu banyak gula bisa berbahaya untuk lever kita gan...
langsung cek yuk artikel berikut
Namun sebaliknya terlalu banyak gula bisa berbahaya untuk lever kita gan...
langsung cek yuk artikel berikut


Ilustrasi
© Paya Mona /Shutterstock
Quote:
Anda sudah hidup sehat?
Jika merasa demikian, coba perhatikan dengan saksama asupan gula yang dikonsumsi sehari-hari.
Sebab sebuah studi menunjukkan orang yang makan banyak gula, seberapapun sehat kondisinya akan mengalami kenaikan kadar lemak dalam darah dan lever atau hati. Ini membuat mereka berisiko kena penyakit.
Studi terobosan ini dilakukan para peneliti di Universitas Surrey, Inggris. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Clinical Science.
Tingkat lemak hati tinggi juga dikenal sebagai non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Studi tersebut menunjukkan bahwa hati menangani lemak dengan cara berbeda pada diet tinggi gula daripada diet rendah gula.
Mereka melaporkan bagaimana laki-laki sehat memiliki tingkat lemak yang lebih tinggi di dalam darah dan hati mereka setelah mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi selama 12 pekan.
Mereka juga menemukan bahwa metabolisme lemak laki-laki mengandung kesamaan dengan orang-orang yang memiliki penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), suatu kondisi yang berkembang saat lemak terbentuk di hati.
"Temuan kami memberikan bukti baru bahwa mengonsumsi gula dalam jumlah banyak dapat mengubah metabolisme lemak dengan cara yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular Anda," jelas Bruce Griffin, profesor metabolisme nutrisional di University of Surrey.
Perkiraan menunjukkan bahwa NAFLD memengaruhi 30 sampai 40 persen orang dewasa di Amerika Serikat. Hal ini lebih sering terjadi pada orang yang dalam kondisi obesitas dan diabetes tipe 2.
Meskipun NAFLD paling sering dialami orang dewasa, namun ada bukti yang menunjukkan bahwa hal itu memengaruhi hampir 10 persen anak di AS yang berusia antara 2 dan 19 tahun.
Selain itu ada juga bukti yang menunjukkan bahwa NAFLD dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, yang juga dikenal sebagai penyakit jantung dan pembuluh darah atau hanya penyakit jantung.
Penyakit kardiovaskular terutama terkait dengan aterosklerosis, suatu kondisi yang berkembang saat deposit lemak yang disebut plak terbentuk di lapisan pembuluh darah dan membatasi aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan pembekuan darah yang menghalangi pembuluh darah, mengakibatkan serangan jantung atau strok.
Sekitar 92,1 juta orang dewasa di AS memiliki "beberapa bentuk penyakit kardiovaskular" atau hidup dengan efek samping dari strok.
Dalam studi terbaru, 11 laki-laki dengan NAFLD dan 14 laki-laki sehat, diberi asupan harian tinggi gula dan rendah gula selama 12 pekan.
Kedua kelompok mendapatkan asupan harian dalam jumlah kalori yang sama. Kecuali pada diet tinggi gula, gula menyumbang 26 persen dari total kalori, sedangkan pada diet rendah gula, hanya menyumbang 6 persen.
Penelitian ini dirancang sebagai "cross-over acak", yang berarti bahwa setiap peserta mengikuti satu diet pertama dan kemudian yang lain, dengan urutan acak.
Tim peneliti ingin mengetahui apakah jumlah lemak di hati memengaruhi bagaimana konsumsi gula berefek pada kesehatan kardiovaskular. Hati memainkan peran penting dalam metabolisme lemak, atau proses di mana lemak diangkut dan dipecah untuk digunakan dalam sel-sel di seluruh tubuh.
Para peneliti membandingkan perubahan berbagai biomarker metabolisme lemak, termasuk lipid dan kolesterol dalam darah, dalam dua kelompok saat mereka mengikuti dua diet tersebut.
Mereka menemukan bahwa, setelah 12 minggu menjalani diet tinggi gula, laki-laki dengan NAFLD menunjukkan perubahan metabolisme lemak yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Ditemukan juga bahwa, setelah diet tinggi gula, laki-laki sehat--yang sebelumnya telah menunjukkan kadar lemak rendah--memiliki kadar lemak yang lebih tinggi di hati, dan metabolisme lemaknya juga mirip dengan laki-laki dengan NAFLD.
Para periset mencatat bahwa sementara kebanyakan orang dewasa tidak mengonsumsi jumlah gula layaknya dalam diet tinggi gula, beberapa anak dan remaja mungkin benar-benar mengonsumsi jumlah yang sama. Ini karena asupan minuman dan permen manis dalam jumlah banyak.
"Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan masa depan populasi yang lebih muda, terutama mengingat tingginya prevalensi NAFLD pada anak-anak dan remaja, dan peningkatan eksponensial penyakit hati fatal pada orang dewasa," tulis Griffin.
Ahli nutrisi AS, Dana Angelo Whitetak heran dengan temuan ini. "Studi ini menawarkan satu lagi alasan valid untuk mengurangi konsumsi gula," ujar White yang juga asisten profesor di Quinnipiac University in Hamden, AS.
Kata White, saat mengonsumsi makanan atau minuman bergula tinggi, Anda tak hanya menumpuk kalori kosong. Gula juga membuat kerja metabolisme hati lebih berat.
Hal senada juga diungkapkan Dr. Rachel Bond, dari Women's Heart Health di Lenox Hill Hospital, New York City. "Kesimpulan bahwa diet sarat gula dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung adalah sesuatu yang tidak dapat kita abaikan. Saat praktik, saya menekankan bahwa bahkan sesendok gula, meskipun secara berlebihan, berpotensi membahayakan hati seseorang dengan risiko tinggi," papar Dr Bond.
White menyarankan untuk selalu memeriksa daftar kandungan gizi dalam makanan kemasan untuk menghindari gula semaksimal mungkin.
Jika merasa demikian, coba perhatikan dengan saksama asupan gula yang dikonsumsi sehari-hari.
Sebab sebuah studi menunjukkan orang yang makan banyak gula, seberapapun sehat kondisinya akan mengalami kenaikan kadar lemak dalam darah dan lever atau hati. Ini membuat mereka berisiko kena penyakit.
Studi terobosan ini dilakukan para peneliti di Universitas Surrey, Inggris. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Clinical Science.
Tingkat lemak hati tinggi juga dikenal sebagai non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Studi tersebut menunjukkan bahwa hati menangani lemak dengan cara berbeda pada diet tinggi gula daripada diet rendah gula.
Mereka melaporkan bagaimana laki-laki sehat memiliki tingkat lemak yang lebih tinggi di dalam darah dan hati mereka setelah mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi selama 12 pekan.
Mereka juga menemukan bahwa metabolisme lemak laki-laki mengandung kesamaan dengan orang-orang yang memiliki penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), suatu kondisi yang berkembang saat lemak terbentuk di hati.
"Temuan kami memberikan bukti baru bahwa mengonsumsi gula dalam jumlah banyak dapat mengubah metabolisme lemak dengan cara yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular Anda," jelas Bruce Griffin, profesor metabolisme nutrisional di University of Surrey.
Perkiraan menunjukkan bahwa NAFLD memengaruhi 30 sampai 40 persen orang dewasa di Amerika Serikat. Hal ini lebih sering terjadi pada orang yang dalam kondisi obesitas dan diabetes tipe 2.
Meskipun NAFLD paling sering dialami orang dewasa, namun ada bukti yang menunjukkan bahwa hal itu memengaruhi hampir 10 persen anak di AS yang berusia antara 2 dan 19 tahun.
Selain itu ada juga bukti yang menunjukkan bahwa NAFLD dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, yang juga dikenal sebagai penyakit jantung dan pembuluh darah atau hanya penyakit jantung.
Penyakit kardiovaskular terutama terkait dengan aterosklerosis, suatu kondisi yang berkembang saat deposit lemak yang disebut plak terbentuk di lapisan pembuluh darah dan membatasi aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan pembekuan darah yang menghalangi pembuluh darah, mengakibatkan serangan jantung atau strok.
Sekitar 92,1 juta orang dewasa di AS memiliki "beberapa bentuk penyakit kardiovaskular" atau hidup dengan efek samping dari strok.
Dalam studi terbaru, 11 laki-laki dengan NAFLD dan 14 laki-laki sehat, diberi asupan harian tinggi gula dan rendah gula selama 12 pekan.
Kedua kelompok mendapatkan asupan harian dalam jumlah kalori yang sama. Kecuali pada diet tinggi gula, gula menyumbang 26 persen dari total kalori, sedangkan pada diet rendah gula, hanya menyumbang 6 persen.
Penelitian ini dirancang sebagai "cross-over acak", yang berarti bahwa setiap peserta mengikuti satu diet pertama dan kemudian yang lain, dengan urutan acak.
Tim peneliti ingin mengetahui apakah jumlah lemak di hati memengaruhi bagaimana konsumsi gula berefek pada kesehatan kardiovaskular. Hati memainkan peran penting dalam metabolisme lemak, atau proses di mana lemak diangkut dan dipecah untuk digunakan dalam sel-sel di seluruh tubuh.
Para peneliti membandingkan perubahan berbagai biomarker metabolisme lemak, termasuk lipid dan kolesterol dalam darah, dalam dua kelompok saat mereka mengikuti dua diet tersebut.
Mereka menemukan bahwa, setelah 12 minggu menjalani diet tinggi gula, laki-laki dengan NAFLD menunjukkan perubahan metabolisme lemak yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Ditemukan juga bahwa, setelah diet tinggi gula, laki-laki sehat--yang sebelumnya telah menunjukkan kadar lemak rendah--memiliki kadar lemak yang lebih tinggi di hati, dan metabolisme lemaknya juga mirip dengan laki-laki dengan NAFLD.
Para periset mencatat bahwa sementara kebanyakan orang dewasa tidak mengonsumsi jumlah gula layaknya dalam diet tinggi gula, beberapa anak dan remaja mungkin benar-benar mengonsumsi jumlah yang sama. Ini karena asupan minuman dan permen manis dalam jumlah banyak.
"Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan masa depan populasi yang lebih muda, terutama mengingat tingginya prevalensi NAFLD pada anak-anak dan remaja, dan peningkatan eksponensial penyakit hati fatal pada orang dewasa," tulis Griffin.
Ahli nutrisi AS, Dana Angelo Whitetak heran dengan temuan ini. "Studi ini menawarkan satu lagi alasan valid untuk mengurangi konsumsi gula," ujar White yang juga asisten profesor di Quinnipiac University in Hamden, AS.
Kata White, saat mengonsumsi makanan atau minuman bergula tinggi, Anda tak hanya menumpuk kalori kosong. Gula juga membuat kerja metabolisme hati lebih berat.
Hal senada juga diungkapkan Dr. Rachel Bond, dari Women's Heart Health di Lenox Hill Hospital, New York City. "Kesimpulan bahwa diet sarat gula dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung adalah sesuatu yang tidak dapat kita abaikan. Saat praktik, saya menekankan bahwa bahkan sesendok gula, meskipun secara berlebihan, berpotensi membahayakan hati seseorang dengan risiko tinggi," papar Dr Bond.
White menyarankan untuk selalu memeriksa daftar kandungan gizi dalam makanan kemasan untuk menghindari gula semaksimal mungkin.
Quote:
Nah jadi gitu gan apapun yang dimakan secara berlebihan intinya tidak baik untuk kesehatan..
Semoga Info ini bermanfaat
Semoga Info ini bermanfaat

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR:
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

Cuplikan Star Wars: The Last Jedi yang membuat penasaran [+video]
Riset mengatakan, botox punya manfaat untuk testis pria gan!
Ungkap misteri Lawang Sewu, dari dua perempuan hingga lorong terlarang yang horor
Kenapa bisa nangis saat mengiris bawang? ini alasannya...
The Weeknd bakalan jadi karakter Superhero di Marvel gan!

Duh! Etika mahasiswa milenial sudah pudar
Keseringan mencium parfum bisa bahaya untuk kesehatan
[Najwa Shihab] Berbincang dengan mbak Metro 001, "Sudah waktunya pertualangan baru"
Manfaat olahraga sangat penting untuk pasien kanker
Menakar kekuatan tentara Indonesia [+lokadata]
Android butuh 2,5 tahun untuk tiru Face ID iPhone X
Ternyata psikopat diwariskan dari faktor genetik gan!
5 langkah menolong orang yang kena ayan atau kejang-kejang
Hukuman cambuk di Aceh, lebih baik ditutupi atau di hapus?
8 Tempat menarik di dunia yang tak bisa dikunjungi
Ternyata ini alasan kenapa orang Indonesia bertubuh pendek
Waspada malaria super tahan terhadap obat mulai mewabah di Asia Tenggara
Menebak kelanjutan teror Pennywise dalam It Chapter 2, Masuk gan!
Pengen punya pulau pribadi? 4 pulau ini bisa disewa gan..
ini gan karet "grafena" yang katanya sekuat baja
Bisakah teknologi menghidupkan manusia tak bernyawa
2 Hal Yang Pantang Dilakukan Bagi Pemilik Mobil Matic

0
4.1K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan