- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Benarkah otak manusia masih berfungsi setelah kematian? ini bukti ilmiahnya gan


TS
kangjati
Benarkah otak manusia masih berfungsi setelah kematian? ini bukti ilmiahnya gan

Spoiler for Perkenalan dari ane:
Halo agan - sistah yang kece, baik hati dan rajin menabung

Sebagian besar dari kita mungkin bertanya-tanya gan apakah kehidupan setelah kematian itu ada. Segalanya masih merupakan tanda tanya besar.
Para peneliti dari Universitas Southampton telah menemukan bukti bahwa kesadaran manusia dapat bertahan selama beberapa menit setelah kematian.
PENASARAN?
Beginilah penjelasannya, slihakan di simak gan

Para peneliti dari Universitas Southampton telah menemukan bukti bahwa kesadaran manusia dapat bertahan selama beberapa menit setelah kematian.
PENASARAN?
Beginilah penjelasannya, slihakan di simak gan

Spoiler for Ilustrasi:

Ilustrasi
© Sezer66 /Shutterstock
Quote:
Kematian dan apa yang terjadi setelah nyawa seseorang melayang sebagian besar merupakan misteri bagi kita yang masih hidup. Namun, para ilmuwan menemukan hal baru yang bisa dibilang cukup menyeramkan. Otak manusia mungkin masih berfungsi setelah kematian.
Temuan ini pertama kali dipublikasikan pada 2014. Menurut peneliti Dr. Sam Parnia, seseorang mungkin sadar bahwa ia telah meninggal karena kesadarannya akan terus bekerja bahkan setelah tubuh berhenti menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Jadi, secara teknis, seseorang mungkin bisa mendengar dokter yang mengumumkan kematiannya atau mungkin kata-kata terakhir dari orang yang dicintai.
Temuan ini serupa dengan alur cerita remake film horor 90-an Flatliners. Dalam film tersebut, sekelompok dokter muda memulai eksperimen berbahaya dengan bergantian menyuntikkan zat kimia tertentu untuk menghentikan jantung mereka sejenak guna mencari tahu dengan pasti apa yang terjadi sesaat setelah mereka meninggal dunia.
Meskipun ada sejumlah besar laporan anekdotal tentang pengalaman hampir meninggal atau NDE, yang tampaknya meningkat dalam frekuensi karena perkembangan teknik resusitasi jantung, sangat sedikit studi objektif mengenai pengalaman ini.
Salah satunya datang dari para periset dari University of Southamptonyang menyelesaikan studi internasional empat tahun terhadap lebih dari 2.000 pasien serangan jantung.
Studi yang dilakukan Dr Sam Parnia dan timnya di NYU Langone School of Medicine di New York City ini adalah penelitian terbesar yang sejenis.
Dari 2.060 pasien yang terdaftar dalam penelitian ini, 330 bertahan dan 140 mampu menyelesaikan wawancara terstruktur tentang ingatan mereka akan kejadian NDE tersebut.
Periset menemukan bahwa 39 persen dari individu-individu tersebut menggambarkan beberapa kesadaran tentang waktu sebelum resusitasi, yaitu ketika jantung mereka berhenti berdetak.
Mayoritas pasien ini, bagaimanapun, tidak memiliki ingatan khusus tentang kejadian tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang memang memiliki aktivitas mental selama serangan jantung, namun kehilangan ingatan mereka setelah pulih. Menurut Dr. Parnia, ini bisa jadi karena cedera otak atau obat penenang.
Anda bisa saja skeptis. Bertanya-tanya, apakah partisipan studi mengatakan yang sebenarnya. Faktanya, pernyataan tersebut kemudian diverifikasi oleh orang-orang yang ada saat para partisipan menjelang ajal.
Seperti dijelaskan Dr Parnia dalam wawancaranya dengan Live Science yang dinukil Independent, seseorang dinyatakan tak lagi bernyawa saat jantungnya berhenti berdetak.
"Begitu hal tersebut terjadi, darah tidak lagi mengalir ke otak. Ini berarti fungsi otak berhenti hampir seketika. Anda kehilangan semua refleks batang otak, refleks muntah, refleks pupil, semua hilang," jelas Dr Sam Parnia.
Dr Parnia memaparkan, korteks serebral otak--yang berfungsi untuk berpikir dan memproses informasi dari kelima indera--juga langsung menunjukkan garis datar pada monitor jantung. Ini berarti bahwa dalam waktu dua sampai 20 detik, tidak ada gelombang otak yang terdeteksi pada monitor.
Ini memicu reaksi berantai dari proses seluler yang akan mengakibatkan kematian sel otak. Namun, proses ini bisa memakan waktu berjam-jam setelah jantung berhenti berdetak.
Dan saat tenaga kesehatan profesional melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR) yang belum berhasil menghidupkan kembali pasien, mereka masih dapat mengalirkan darah ke otak--sekitar 15 persen dari kebutuhannya untuk berfungsi normal.
Akan tetapi, tambah Dr Parnia, selama proses tersebut kematian sel otak masih terjadi, hanya pada tingkat yang sedikit lebih lambat.
Temuan ini pertama kali dipublikasikan pada 2014. Menurut peneliti Dr. Sam Parnia, seseorang mungkin sadar bahwa ia telah meninggal karena kesadarannya akan terus bekerja bahkan setelah tubuh berhenti menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Jadi, secara teknis, seseorang mungkin bisa mendengar dokter yang mengumumkan kematiannya atau mungkin kata-kata terakhir dari orang yang dicintai.
Temuan ini serupa dengan alur cerita remake film horor 90-an Flatliners. Dalam film tersebut, sekelompok dokter muda memulai eksperimen berbahaya dengan bergantian menyuntikkan zat kimia tertentu untuk menghentikan jantung mereka sejenak guna mencari tahu dengan pasti apa yang terjadi sesaat setelah mereka meninggal dunia.
Meskipun ada sejumlah besar laporan anekdotal tentang pengalaman hampir meninggal atau NDE, yang tampaknya meningkat dalam frekuensi karena perkembangan teknik resusitasi jantung, sangat sedikit studi objektif mengenai pengalaman ini.
Salah satunya datang dari para periset dari University of Southamptonyang menyelesaikan studi internasional empat tahun terhadap lebih dari 2.000 pasien serangan jantung.
Studi yang dilakukan Dr Sam Parnia dan timnya di NYU Langone School of Medicine di New York City ini adalah penelitian terbesar yang sejenis.
Dari 2.060 pasien yang terdaftar dalam penelitian ini, 330 bertahan dan 140 mampu menyelesaikan wawancara terstruktur tentang ingatan mereka akan kejadian NDE tersebut.
Periset menemukan bahwa 39 persen dari individu-individu tersebut menggambarkan beberapa kesadaran tentang waktu sebelum resusitasi, yaitu ketika jantung mereka berhenti berdetak.
Mayoritas pasien ini, bagaimanapun, tidak memiliki ingatan khusus tentang kejadian tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang memang memiliki aktivitas mental selama serangan jantung, namun kehilangan ingatan mereka setelah pulih. Menurut Dr. Parnia, ini bisa jadi karena cedera otak atau obat penenang.
Anda bisa saja skeptis. Bertanya-tanya, apakah partisipan studi mengatakan yang sebenarnya. Faktanya, pernyataan tersebut kemudian diverifikasi oleh orang-orang yang ada saat para partisipan menjelang ajal.
Seperti dijelaskan Dr Parnia dalam wawancaranya dengan Live Science yang dinukil Independent, seseorang dinyatakan tak lagi bernyawa saat jantungnya berhenti berdetak.
"Begitu hal tersebut terjadi, darah tidak lagi mengalir ke otak. Ini berarti fungsi otak berhenti hampir seketika. Anda kehilangan semua refleks batang otak, refleks muntah, refleks pupil, semua hilang," jelas Dr Sam Parnia.
Dr Parnia memaparkan, korteks serebral otak--yang berfungsi untuk berpikir dan memproses informasi dari kelima indera--juga langsung menunjukkan garis datar pada monitor jantung. Ini berarti bahwa dalam waktu dua sampai 20 detik, tidak ada gelombang otak yang terdeteksi pada monitor.
Ini memicu reaksi berantai dari proses seluler yang akan mengakibatkan kematian sel otak. Namun, proses ini bisa memakan waktu berjam-jam setelah jantung berhenti berdetak.
Dan saat tenaga kesehatan profesional melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR) yang belum berhasil menghidupkan kembali pasien, mereka masih dapat mengalirkan darah ke otak--sekitar 15 persen dari kebutuhannya untuk berfungsi normal.
Akan tetapi, tambah Dr Parnia, selama proses tersebut kematian sel otak masih terjadi, hanya pada tingkat yang sedikit lebih lambat.
Quote:
Hasil dari studi Dr Parnia senada dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin mengalami keterbatasan fungsi otak tepat setelah mengembuskan napas terakhir.
Sebuah studi tahun 2013dari University of Michigan memeriksa sinyal otak tikus yang diberi anestesi dan mengalami serangan jantung. Periset penelitian tersebut mengamati aktivitas otak yang menunjukkan keadaan ekstra waspada sesaat setelah tikus tersebut dinyatakan mati.
"Ini adalah demonstrasi ide sangat rapi yang telah lama beredar: bahwa dalam keadaan tidak familier dan membingungkan--seperti menjelang kematian--otak menjadi kelewat terangsang dan sangat aktif," ujar Jason Braithwaite, profesor di University of Birmingham pada BBC, menyoal riset terhadap tikus tersebut.
"Layaknya 'api yang berkecamuk di otak', aktivitas dapat melonjak melalui area otak yang terlibat dalam pengalaman sadar, memberikan semua persepsi resultan dengan perasaan dan emosi yang sebenarnya," lanjut Braithwaite.
Mengapa para ilmuwan begitu getol meneliti kematian?
Begini menurut Dr Parnia, "Sama halnya seperti sekelompok peneliti mungkin mempelajari sifat kualitatif dari pengalaman cinta manusia, misalnya, kami mencoba memahami ciri-ciri pasti yang dialami orang saat mereka mengalami kematian. Karena kami paham hal ini akan mencerminkan pengalaman universal yang akan kita alami saat kita meninggal."
Sebuah studi tahun 2013dari University of Michigan memeriksa sinyal otak tikus yang diberi anestesi dan mengalami serangan jantung. Periset penelitian tersebut mengamati aktivitas otak yang menunjukkan keadaan ekstra waspada sesaat setelah tikus tersebut dinyatakan mati.
"Ini adalah demonstrasi ide sangat rapi yang telah lama beredar: bahwa dalam keadaan tidak familier dan membingungkan--seperti menjelang kematian--otak menjadi kelewat terangsang dan sangat aktif," ujar Jason Braithwaite, profesor di University of Birmingham pada BBC, menyoal riset terhadap tikus tersebut.
"Layaknya 'api yang berkecamuk di otak', aktivitas dapat melonjak melalui area otak yang terlibat dalam pengalaman sadar, memberikan semua persepsi resultan dengan perasaan dan emosi yang sebenarnya," lanjut Braithwaite.
Mengapa para ilmuwan begitu getol meneliti kematian?
Begini menurut Dr Parnia, "Sama halnya seperti sekelompok peneliti mungkin mempelajari sifat kualitatif dari pengalaman cinta manusia, misalnya, kami mencoba memahami ciri-ciri pasti yang dialami orang saat mereka mengalami kematian. Karena kami paham hal ini akan mencerminkan pengalaman universal yang akan kita alami saat kita meninggal."
Quote:
SEMOGA THREAD ANE BERMANFAAT YA!


Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR:
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

Fakta keseringan bernyanyi di kamar mandi itu sangat bermanfaat gan!
[WOW] Rahasia tante satu ini agar tetap awet muda sampe sekarang, jangan kaget lho!
Keren gan! Wisata The Beatles di Liverpool
Dubai bangun replika Venesia ala Italia di atas air
Penemuan teater kuno Romawi di Israel yang terkubur selama 1.700 tahun
Akhirnya terungkap makna dibalik angka 212 pada dada Wiro Sableng

Mobil dinas baru untuk Gubernur baru Anies - Sandi
Konsumsi gula berlebihan bikin sel kanker jadi agresif
Ini dia kebiasaan masa kecil kita yang berdampak saat dewasa!
Tau ga gan? Jengkol 10.000 kali lebih baik dari pengobatan kemoterapi
Mengenal 8 jenis predator seksual yang wajib diketahui
Harvey Weinstein dan pelecehan seksual terhadap aktris Hollywood
Ternyata jam segini loh gan waktu yang tepat untuk makan
Diet ini menjanjikan transformasi hanya dalam 21 hari gan
Bingung kenapa hobi nonton film horror? ini 3 alasannya, cek gan...
Arsip pemugaran Borobudur diajukan jadi Memory of the World
Beredar isu vampir, PBB tarik staffnya di Malawi
Lever kamu akan rusak jika konsumsi ini terlalu banyak
Riset mengatakan, botox punya manfaat untuk testis pria gan!
Ungkap misteri Lawang Sewu, dari dua perempuan hingga lorong terlarang yang horor
Kenapa bisa nangis saat mengiris bawang? ini alasannya...
The Weeknd bakalan jadi karakter Superhero di Marvel gan!

Duh! Etika mahasiswa milenial sudah pudar
Keseringan mencium parfum bisa bahaya untuk kesehatan
[Najwa Shihab] Berbincang dengan mbak Metro 001, "Sudah waktunya pertualangan baru"
Manfaat olahraga sangat penting untuk pasien kanker
Menakar kekuatan tentara Indonesia [+lokadata]
Android butuh 2,5 tahun untuk tiru Face ID iPhone X
Ternyata psikopat diwariskan dari faktor genetik gan!
5 langkah menolong orang yang kena ayan atau kejang-kejang
Hukuman cambuk di Aceh, lebih baik ditutupi atau di hapus?
8 Tempat menarik di dunia yang tak bisa dikunjungi
Ternyata ini alasan kenapa orang Indonesia bertubuh pendek
Waspada malaria super tahan terhadap obat mulai mewabah di Asia Tenggara
Menebak kelanjutan teror Pennywise dalam It Chapter 2, Masuk gan!
Pengen punya pulau pribadi? 4 pulau ini bisa disewa gan..
ini gan karet "grafena" yang katanya sekuat baja



tien212700 memberi reputasi
1
3.2K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan