Sebuah struktur publik Romawi yang diyakini sebuah teater telah ditemukan oleh para arkeolog di Yerusalem, Israel. Dilansir Daily Mail, Senin (16/10/2017), bangunan yang berasal dari abad kedua atau ketiga Masehi ini ditemukan di bawah terowongan Tembok Barat Kota Tua Yerusalem.

Struktur batu berukir dengan 200 kursi yang diperkirakan terkubur di bawah tanah selama 1.700 tahun ini mengarah ke lapangan terbuka. Di hadapannya berdiri sebuah kuil Yahudi kuno. Catatan sejarah menunjukkan bahwa teater tersebut dibangun pada masa pendudukan Romawi di Jerusalem antara tahun 63 SM hingga tahun 313.

Otoritas Purbakala Israel (IAA) mengatakan teater ini tidak seperti auditorium Romawi yang lebih besar dan terbuka. Teater tersebut kemungkinan dimaksudkan sebagai odeon; tempat untuk pertunjukan musik atau tempat berkumpulnya dewan kota yang dikenal sebagaibouleuterion.

Penemuan yang digambarkan sebagai "sensasional" ini menegaskan tulisan-tulisan sejarah yang menggambarkan sebuah teater di dekat Temple Mount.

Arkeolog Joe Uziel dari IAA kepada Reuters (16/10) mengatakan bahwa ini penemuan pertama berbentuk struktur teater di Yerusalem. Bahkan desainnya boleh jadi sudah digunakan selama zaman Yesus.

IAA yang melakukan penggalian selama dua tahun di lokasi tersebut mengatakan bahwa sumber-sumber sejarah menyebutkan struktur yang serupa. Namun demikian dalam 150 tahun penelitian arkeologi modern di kota tersebut justru tidak berhasil menemukannya.

Tembok Barat adalah salah satu situs terakhir dari struktur penahan yang mengelilingi kuil Yahudi kedua sampai dihancurkan oleh orang Romawi pada 70 Masehi.

Bagian dari Tembok Barat berusia 2.000 tahun, yang baru-baru ini ditemukan oleh para arkeolog, berukuran sekira 15 meter dan tinggi delapan meter. Batu-batunya terpelihara sangat baik.

Pengerjaan struktur tersebut kemungkinan telah dihentikan saat kaum Yahudi melawan Romawi dalam pemberontakan abad kedua. Indikasinya terlihat pada anak tangga yang tidak terpahat sempurna.

Pencarian tersebut menemukan situs yang dikenal orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci. Umat Muslim juga menganggapnya sebagai tempat suci yang mulia karena wilayah ini masuk komplek Masjid Al-Aqsa.

Orang-orang Yahudi menganggap Temple Mount sebagai situs tersuci di Bumi, sementara umat Muslim menyebut kompleks berdinding itu sebagai tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah di Arab Saudi. Demikian ditulis Inside Toronto (16/10).

Menurut Seeker (17/10), pada 1996, pembukaan terowongan yang berdekatan dengan penemuan terbaru memicu bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan polisi Palestina serta warga sipil yang menyebabkan lebih dari 80 orang terbunuh.

Warga Palestina mengatakan terowongan tersebut mengancam fondasi kompleks Masjid Al-Aqsa yang berdampingan.

Status Yerusalem dan tempat-tempat sucinya adalah salah satu isu paling sensitif dari konflik Israel-Palestina. Israel melihat semua Yerusalem sebagai ibu kota yang tak terbagi, sementara orang-orang Palestina memandang Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Israel merebut Yerusalem timur dalam Perang Enam Hari pada 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.