- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Konsumsi gula berlebihan bikin sel kanker jadi agresif


TS
kangjati
Konsumsi gula berlebihan bikin sel kanker jadi agresif

Spoiler for Perkenalan dari ane:
Halo agan - sistah yang kece, baik hati dan rajin menabung

Quote:
Yang banyak kita ketahui jika kebanyakan mengkonsumsi gula biasanya bakal kena diabetes. Ternyata gan, kebanyakan mengkonsumsi gula engga hanya bisa memicu diabetes muncul, tetapi sel-sel kanker juga bisa terus berkembang lhooo gan




Ilustrasi makanan yang mengandung banyak gula
© Pixabay
Quote:
Selama ini, gula selalu dikaitkan dengan penyakit diabetes. Penyandang diabetes pun akhirnya disarankan mengurangi konsumsi gula secara signifikan.
Namun konsumsi gula berlebihan bukan hanya memicu diabetes. Menurut Quartz, Rabu (18/10/2017), penderita kanker pun sebaiknya mengurangi konsumsi gula.
Sebuah studi yang dilakukan selama sembilan tahun oleh tiga ilmuwan asal Belgia menghasilkan informasi baru soal perkembangan kanker. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnalNature Communications (13/10), gula justru memicu risiko pertumbuhan tumor dan kanker.
Dengan lebih memahami bagaimana sel kanker mengolah gula yang yang kita makan, para ilmuwan melangkah lebih dekat untuk mengetahui bagaimana sel-sel tersebut memicu perkembangan sel kanker.
Penelitian ini juga membantu para ilmuwan memahami bagaimana metabolisme gula pada sel kanker berhubungan dengan agresivitas tumor kanker.
"Penelitian kami mengungkapkan bagaimana konsumsi gula secara hiperaktif pada sel kanker menyebabkan lingkaran setan sehingga memicu perkembangan dan pertumbuhan kanker," kata Johan Thevelein, salah satu periset, dalam sebuah pernyataan.
Dengan demikian, ini bisa menjelaskan korelasi antara kekuatan efek Warburg dan agresivitas tumor. Efek Warburg menjelaskan bagaimana sel kanker cepat menurunkan kadar gula dalam jumlah yang jauh lebih signifikan menjadi laktat dibandingkan dengan jaringan sehat.
Sebagai salah satu fitur yang paling menonjol dari sel kanker, fenomena ini telah banyak dipelajari dan bahkan digunakan antara lain untuk mendeteksi tumor otak.
Efek Warburg pertama kali diamati oleh Otto Heinrich Warburg pada 1924 dan merujuk pada hipotesis bahwa sel-sel kanker memecah jumlah gula dalam jumlah yang jauh lebih tinggi daripada sel sehat.
Sampai saat ini, efek tersebut telah dianggap sebagai ciri-ciri menonjol dari sel tumor. Meski banyak penelitian yang dilakukan, para periset tidak dapat mengklarifikasi apa efeknya yang menjadi penyebab kanker atau hanya gejala saja.
Thevelin, peneliti utama penelitian ini, mengatakan kepada News Medical (17/10) bahwa temuan tersebut telah menjelaskan mekanisme yang mendasari pertumbuhan kanker yang agresif dan bagaimana hal itu didorong oleh glukosa.
"Gula dan kanker memiliki hubungan yang erat. Hasil penelitian ini memberi fondasi bagi penelitian soal ini pada masa depan. Penelitian berikutnya dapat dilakukan dengan fokus yang jauh lebih tepat dan relevan," imbuh Thevelein.
Dalam penelitiannya, Thevelin dan mitra menggunakan sel ragi untuk menyelidiki fenomena tersebut. Sel ragi mengandung jenis protein yang sama yang umum ditemukan pada sel kanker dan dapat menyebabkan mutasi kanker.
Sel ragi digunakan pula lantaran para peneliti tidak menggunakan mekanisme pengaturan ala sel mamalia. Namun ini ada keuntungan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana sel-sel kanker berfungsi, karena proses dasarnya tidak tersembunyi.
"Kami mengamati dalam ragi bahwa degradasi gula dihubungkan melalui fruktosa intermediate 1,6-biofosfat ke aktivasi protein Ras, yang merangsang perbanyakan sel ragi dan kanker," jelas Thevelein kepada Daily Mail (16/10).
Sangat mengejutkan bahwa mekanisme ini telah dilestarikan selama evolusi panjang sel ragi ke manusia. Namun, temuan tersebut tidak cukup untuk mengidentifikasi penyebab utama efek Warburg.
"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah penyebab utama ini juga dilestarikan pada sel ragi," pungkasnya.
Namun konsumsi gula berlebihan bukan hanya memicu diabetes. Menurut Quartz, Rabu (18/10/2017), penderita kanker pun sebaiknya mengurangi konsumsi gula.
Sebuah studi yang dilakukan selama sembilan tahun oleh tiga ilmuwan asal Belgia menghasilkan informasi baru soal perkembangan kanker. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnalNature Communications (13/10), gula justru memicu risiko pertumbuhan tumor dan kanker.
Dengan lebih memahami bagaimana sel kanker mengolah gula yang yang kita makan, para ilmuwan melangkah lebih dekat untuk mengetahui bagaimana sel-sel tersebut memicu perkembangan sel kanker.
Penelitian ini juga membantu para ilmuwan memahami bagaimana metabolisme gula pada sel kanker berhubungan dengan agresivitas tumor kanker.
"Penelitian kami mengungkapkan bagaimana konsumsi gula secara hiperaktif pada sel kanker menyebabkan lingkaran setan sehingga memicu perkembangan dan pertumbuhan kanker," kata Johan Thevelein, salah satu periset, dalam sebuah pernyataan.
Dengan demikian, ini bisa menjelaskan korelasi antara kekuatan efek Warburg dan agresivitas tumor. Efek Warburg menjelaskan bagaimana sel kanker cepat menurunkan kadar gula dalam jumlah yang jauh lebih signifikan menjadi laktat dibandingkan dengan jaringan sehat.
Sebagai salah satu fitur yang paling menonjol dari sel kanker, fenomena ini telah banyak dipelajari dan bahkan digunakan antara lain untuk mendeteksi tumor otak.
Efek Warburg pertama kali diamati oleh Otto Heinrich Warburg pada 1924 dan merujuk pada hipotesis bahwa sel-sel kanker memecah jumlah gula dalam jumlah yang jauh lebih tinggi daripada sel sehat.
Sampai saat ini, efek tersebut telah dianggap sebagai ciri-ciri menonjol dari sel tumor. Meski banyak penelitian yang dilakukan, para periset tidak dapat mengklarifikasi apa efeknya yang menjadi penyebab kanker atau hanya gejala saja.
Thevelin, peneliti utama penelitian ini, mengatakan kepada News Medical (17/10) bahwa temuan tersebut telah menjelaskan mekanisme yang mendasari pertumbuhan kanker yang agresif dan bagaimana hal itu didorong oleh glukosa.
"Gula dan kanker memiliki hubungan yang erat. Hasil penelitian ini memberi fondasi bagi penelitian soal ini pada masa depan. Penelitian berikutnya dapat dilakukan dengan fokus yang jauh lebih tepat dan relevan," imbuh Thevelein.
Dalam penelitiannya, Thevelin dan mitra menggunakan sel ragi untuk menyelidiki fenomena tersebut. Sel ragi mengandung jenis protein yang sama yang umum ditemukan pada sel kanker dan dapat menyebabkan mutasi kanker.
Sel ragi digunakan pula lantaran para peneliti tidak menggunakan mekanisme pengaturan ala sel mamalia. Namun ini ada keuntungan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana sel-sel kanker berfungsi, karena proses dasarnya tidak tersembunyi.
"Kami mengamati dalam ragi bahwa degradasi gula dihubungkan melalui fruktosa intermediate 1,6-biofosfat ke aktivasi protein Ras, yang merangsang perbanyakan sel ragi dan kanker," jelas Thevelein kepada Daily Mail (16/10).
Sangat mengejutkan bahwa mekanisme ini telah dilestarikan selama evolusi panjang sel ragi ke manusia. Namun, temuan tersebut tidak cukup untuk mengidentifikasi penyebab utama efek Warburg.
"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah penyebab utama ini juga dilestarikan pada sel ragi," pungkasnya.
Quote:
Menurut penelitian yang sudah dilakukan ternyata gula bisa memicu pertumbuhan tumor dan kanker gaann 
Lebih baik kurangi mengkonsumsi gula berlebihan ya gan..
Ingat selalu jaga kesehatan yaakk !

Lebih baik kurangi mengkonsumsi gula berlebihan ya gan..
Ingat selalu jaga kesehatan yaakk !

Quote:
SEMOGA INFO INI BERMANFAAT


Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR:
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

Ini dia kebiasaan masa kecil kita yang berdampak saat dewasa!
Tau ga gan? Jengkol 10.000 kali lebih baik dari pengobatan kemoterapi
Mengenal 8 jenis predator seksual yang wajib diketahui
Harvey Weinstein dan pelecehan seksual terhadap aktris Hollywood
Ternyata jam segini loh gan waktu yang tepat untuk makan
Diet ini menjanjikan transformasi hanya dalam 21 hari gan
Bingung kenapa hobi nonton film horror? ini 3 alasannya, cek gan...
Arsip pemugaran Borobudur diajukan jadi Memory of the World
Beredar isu vampir, PBB tarik staffnya di Malawi
Lever kamu akan rusak jika konsumsi ini terlalu banyak
Riset mengatakan, botox punya manfaat untuk testis pria gan!
Ungkap misteri Lawang Sewu, dari dua perempuan hingga lorong terlarang yang horor
Kenapa bisa nangis saat mengiris bawang? ini alasannya...
The Weeknd bakalan jadi karakter Superhero di Marvel gan!

Duh! Etika mahasiswa milenial sudah pudar
Keseringan mencium parfum bisa bahaya untuk kesehatan
[Najwa Shihab] Berbincang dengan mbak Metro 001, "Sudah waktunya pertualangan baru"
Manfaat olahraga sangat penting untuk pasien kanker
Menakar kekuatan tentara Indonesia [+lokadata]
Android butuh 2,5 tahun untuk tiru Face ID iPhone X
Ternyata psikopat diwariskan dari faktor genetik gan!
5 langkah menolong orang yang kena ayan atau kejang-kejang
Hukuman cambuk di Aceh, lebih baik ditutupi atau di hapus?
8 Tempat menarik di dunia yang tak bisa dikunjungi
Ternyata ini alasan kenapa orang Indonesia bertubuh pendek
Waspada malaria super tahan terhadap obat mulai mewabah di Asia Tenggara
Menebak kelanjutan teror Pennywise dalam It Chapter 2, Masuk gan!
Pengen punya pulau pribadi? 4 pulau ini bisa disewa gan..
ini gan karet "grafena" yang katanya sekuat baja
Bisakah teknologi menghidupkan manusia tak bernyawa

0
2K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan