- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kematian akibat polusi 15 kali lebih banyak daripada kematian akibat perang lho


TS
kangjati
Kematian akibat polusi 15 kali lebih banyak daripada kematian akibat perang lho

Spoiler for Perkenalan dari ane:
Halo agan - sistah yang kece, baik hati dan rajin menabung

Quote:
Ngerasa engga sih gan, sangking parahnya polusi di Jakarta, kalo di siang/sore hari kita ngeliat langit Jakarta itu kayak kabut?
Kita kadang engga peduli dampak ke kita dari asep-asepan yang ada di sekitar kita
Nih ane kasih tau ya gan
Ternyata nih gan, penyebab kematian akibat polusi itu udah mengkhawatirkan, sangking banyaknya kasus kematian akibat polusi, kematian akibat polusi 15 kali lebih banyak di bandingkan dengan kematian akibat perang dan jenis kekerasan lainnya nih gan
Kita kadang engga peduli dampak ke kita dari asep-asepan yang ada di sekitar kita
Nih ane kasih tau ya gan
Ternyata nih gan, penyebab kematian akibat polusi itu udah mengkhawatirkan, sangking banyaknya kasus kematian akibat polusi, kematian akibat polusi 15 kali lebih banyak di bandingkan dengan kematian akibat perang dan jenis kekerasan lainnya nih gan

Seorang perempuan yang tengah hamil menutup hidungnya saat berjalan menembus polusi udara yang berasal dari asap kendaraan di Jakarta.
© Bagus Indahono /EPA
Quote:
Saat ini, polusi udara, air, tanah dan polusi di tempat kerja merupakan penyebab berbagai penyakit dan kelahiran prematur terbesar di dunia. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh polusi itu bertanggung jawab atas 1 dari 6 kematian di seluruh dunia.
Angka itu membuat 16 persen kematian di seluruh dunia disebabkan oleh polusi. Artinya, tiga kali lebih banyak dari kematian akibat AIDS, tuberkulosis, dan kombinasi malaria, serta 15 kali lebih banyak daripada kematian akibat perang dan bentuk kekerasan lainnya.
Berdasarkan data yang dilaporkan dalam The Lancet Medical Journal pada Kamis (19/10/2017), setidaknya 9 juta orang telah meninggal dunia karena polusi pada tahun 2015.
Mayoritas kematian terjadi di negara miskin (92 persen) dan sebanyak 6,5 juta dari 9 juta kematian itu (72,22 persen) disebabkan oleh pencemaran udara. Sementara kematian akibat polusi air sebesar 1,8 juta jiwa dan polusi di tempat kerja sebanyak 0,8 juta orang.
Sebagian besar kematian akibat polusi terjadi di negara-negara miskin. Di beberapa negara dengan pembangunan industri yang cepat seperti India, Pakistan, Tiongkok, Bangladesh, Madagaskar, dan Kenya, satu dari empat kematian disebabkan oleh polusi.
Menurut laporan International Institute for Sustainable Development (IISD), dikutipLiputan6 (19/10), jumlah orang Indonesia yang hidupnya berakhir akibat polusi pada 2012 mencapai 62.000 orang. Sementara, pada 2015, warga Indonesia yang tewas akibat polusi penggunaan batu bara saja mencapai 6.500 orang.
Oleh karena itu polusi menjadi hambatan dan beban yang sangat mahal bagi negara-negara berkembang.
Itu tak berarti negara-negara kaya juga bebas dari masalah akibat polusi. Negara seperti Amerika Serikat dan Jepang masih masuk dalam 10 besar tingkat kematian akibat polusi modern, atau polusi udara yang terkait dengan bahan bakar fosil dan polusi kimia.
Philip Landrigan, dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, AS, yang juga salah satu ketua dalam komisi yang membuat laporan tersebut mengatakan pada The Washington Post bahwa kendati para ahli mengetahui kalau polusi membunuh banyak orang, mereka tidak menyadari bahwa masalah ini ternyata begitu besar.
"Saya kira kita semua sangat terkejut dengan temuan ini," kata Landrigan.

Selama dua tahun, para ahli menganalisis data-data serta melibatkan lebih dari 40 peneliti kesehatan dan lingkungan internasional. Mereka mendokumentasikan penyebab penyakit dan kematian dini karena penyakit jantung, strok, kanker paru-paru dan masalah pernapasan lainnya dalam beberapa dekade terakhir.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa kualitas udara yang buruk, atau polusi udara, merupakan penyebab kematian yang paling signifikan. Selain polusi udara dari luar yang disebabkan oleh kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik, polusi udara juga disebabkan oleh rumah tanggga, seperti pembakaran kayu untuk memasak, sampah, dan bahan-bahan organik lainnya.
Penyebab kematian terbesar lainnya adalah polusi atau pencemaran air. Sekitar 1,8 juta kematian disebabkan karena penyakit saluran cerna dan infeksi parasit, yang disebabkan air yang telah tercemar limbah.
Sementara polusi di tempat kerja yang disebabkan karena paparan toksin, karsinogen, dan perokok pasif, memicu 800.000 kematian yang disebabkan oleh berbagai penyakit termasuk pneumokoniosis pada para pekerja tambang batu bara dan kanker kandung kemih pada para pekerja pewarnaan. Sedangkan polusi timbal menyebabkan 500.000 kematian per tahun.
Dikutip dari The Guardian, Dr. Maria Neira, direktur kesehatan publik dan lingkungan WHO (badan kesehatan PBB) mengatakan bahwa ini merupakan laporan yang sangat penting, yang menyoroti dampak pencemaran lingkungan terhadap penyakit dan kematian.
"Hilangnya nyawa dan potensi perkembangan manusia yang tidak dapat diterima," tegas Neira.
Pemimpin redaksi Lancet, Dr. Richard Horton dan editor eksekutif, Dr. Pamela Das mengatakan bahwa tidak ada negara yang tidak terpengaruh oleh polusi, karena seluruh aktivitas manusia, termasuk industrialisasi, urbanisasi dan globalisasi, merupakan pendorong polusi.
"Kami berharap temuan ini dapat meyakinkan para pemimpin dunia, baik di tingkat nasional, negara bagian, provinsi dan kota, untuk menjadikan masalah polusi ini sebagai prioritas, karena generasi sekarang dan masa depan layak mendapatkan dunia yang bebas polusi," kata mereka.
Sementara pendiri Pure Earth--suatu kelompok nirlaba yang bergerak di bidang kebersihan dan pencegahan polusi--, Richard Fuller, dikutip dari situs WebMD mengatakan bahwa cara untuk mengatasi polusi adalah dengan menjadikannya prioritas dalam hal perencanaan, penelitian dan temuan.
Fuller menambahkan, polusi dapat dihilangkan. Pencegahan polusi dapat sangat menghemat biaya, membantu memperbaiki kesehatan dan memperpanjang masa hidup, sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi.
Seperti yang saat ini terjadi di negara-negara kaya dengan udara dan air yang bersih dan relatif bebas polusi, pengendalian polusi dapat dimenangkan selama ada keinginan politik.
Angka itu membuat 16 persen kematian di seluruh dunia disebabkan oleh polusi. Artinya, tiga kali lebih banyak dari kematian akibat AIDS, tuberkulosis, dan kombinasi malaria, serta 15 kali lebih banyak daripada kematian akibat perang dan bentuk kekerasan lainnya.
Berdasarkan data yang dilaporkan dalam The Lancet Medical Journal pada Kamis (19/10/2017), setidaknya 9 juta orang telah meninggal dunia karena polusi pada tahun 2015.
Mayoritas kematian terjadi di negara miskin (92 persen) dan sebanyak 6,5 juta dari 9 juta kematian itu (72,22 persen) disebabkan oleh pencemaran udara. Sementara kematian akibat polusi air sebesar 1,8 juta jiwa dan polusi di tempat kerja sebanyak 0,8 juta orang.
Sebagian besar kematian akibat polusi terjadi di negara-negara miskin. Di beberapa negara dengan pembangunan industri yang cepat seperti India, Pakistan, Tiongkok, Bangladesh, Madagaskar, dan Kenya, satu dari empat kematian disebabkan oleh polusi.
Menurut laporan International Institute for Sustainable Development (IISD), dikutipLiputan6 (19/10), jumlah orang Indonesia yang hidupnya berakhir akibat polusi pada 2012 mencapai 62.000 orang. Sementara, pada 2015, warga Indonesia yang tewas akibat polusi penggunaan batu bara saja mencapai 6.500 orang.
Oleh karena itu polusi menjadi hambatan dan beban yang sangat mahal bagi negara-negara berkembang.
Itu tak berarti negara-negara kaya juga bebas dari masalah akibat polusi. Negara seperti Amerika Serikat dan Jepang masih masuk dalam 10 besar tingkat kematian akibat polusi modern, atau polusi udara yang terkait dengan bahan bakar fosil dan polusi kimia.
Philip Landrigan, dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, AS, yang juga salah satu ketua dalam komisi yang membuat laporan tersebut mengatakan pada The Washington Post bahwa kendati para ahli mengetahui kalau polusi membunuh banyak orang, mereka tidak menyadari bahwa masalah ini ternyata begitu besar.
"Saya kira kita semua sangat terkejut dengan temuan ini," kata Landrigan.

Selama dua tahun, para ahli menganalisis data-data serta melibatkan lebih dari 40 peneliti kesehatan dan lingkungan internasional. Mereka mendokumentasikan penyebab penyakit dan kematian dini karena penyakit jantung, strok, kanker paru-paru dan masalah pernapasan lainnya dalam beberapa dekade terakhir.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa kualitas udara yang buruk, atau polusi udara, merupakan penyebab kematian yang paling signifikan. Selain polusi udara dari luar yang disebabkan oleh kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik, polusi udara juga disebabkan oleh rumah tanggga, seperti pembakaran kayu untuk memasak, sampah, dan bahan-bahan organik lainnya.
Penyebab kematian terbesar lainnya adalah polusi atau pencemaran air. Sekitar 1,8 juta kematian disebabkan karena penyakit saluran cerna dan infeksi parasit, yang disebabkan air yang telah tercemar limbah.
Sementara polusi di tempat kerja yang disebabkan karena paparan toksin, karsinogen, dan perokok pasif, memicu 800.000 kematian yang disebabkan oleh berbagai penyakit termasuk pneumokoniosis pada para pekerja tambang batu bara dan kanker kandung kemih pada para pekerja pewarnaan. Sedangkan polusi timbal menyebabkan 500.000 kematian per tahun.
Dikutip dari The Guardian, Dr. Maria Neira, direktur kesehatan publik dan lingkungan WHO (badan kesehatan PBB) mengatakan bahwa ini merupakan laporan yang sangat penting, yang menyoroti dampak pencemaran lingkungan terhadap penyakit dan kematian.
"Hilangnya nyawa dan potensi perkembangan manusia yang tidak dapat diterima," tegas Neira.
Pemimpin redaksi Lancet, Dr. Richard Horton dan editor eksekutif, Dr. Pamela Das mengatakan bahwa tidak ada negara yang tidak terpengaruh oleh polusi, karena seluruh aktivitas manusia, termasuk industrialisasi, urbanisasi dan globalisasi, merupakan pendorong polusi.
"Kami berharap temuan ini dapat meyakinkan para pemimpin dunia, baik di tingkat nasional, negara bagian, provinsi dan kota, untuk menjadikan masalah polusi ini sebagai prioritas, karena generasi sekarang dan masa depan layak mendapatkan dunia yang bebas polusi," kata mereka.
Sementara pendiri Pure Earth--suatu kelompok nirlaba yang bergerak di bidang kebersihan dan pencegahan polusi--, Richard Fuller, dikutip dari situs WebMD mengatakan bahwa cara untuk mengatasi polusi adalah dengan menjadikannya prioritas dalam hal perencanaan, penelitian dan temuan.
Fuller menambahkan, polusi dapat dihilangkan. Pencegahan polusi dapat sangat menghemat biaya, membantu memperbaiki kesehatan dan memperpanjang masa hidup, sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi.
Seperti yang saat ini terjadi di negara-negara kaya dengan udara dan air yang bersih dan relatif bebas polusi, pengendalian polusi dapat dimenangkan selama ada keinginan politik.
Quote:
Jumlah orang Indonesia yang hidupnya berakhir akibat polusi pada 2012 mencapai 62.000 orang, padahal tahun 2012 lho ya, bayangin sekarang di tahun 2017, dengan penambahan volume kendaraan dan pabrik industri. 
Bener nih kata mbah Richard sama mbak Pamela, generasi now dan masa depan layak mendapatkan dunia yang bebas dari polusi.
Mudah-mudahan semua negara bebas dari polusi ya gan.
Selalu jaga kesehatan ya guys! Bagi agan yang pengguna motor jangan lupa selalu memakai masker yaa!

Bener nih kata mbah Richard sama mbak Pamela, generasi now dan masa depan layak mendapatkan dunia yang bebas dari polusi.
Mudah-mudahan semua negara bebas dari polusi ya gan.

Selalu jaga kesehatan ya guys! Bagi agan yang pengguna motor jangan lupa selalu memakai masker yaa!

SEMOGA INFO INI BERMANFAAT


Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR:
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

Lever kamu akan rusak jika konsumsi ini terlalu banyak
Riset mengatakan, botox punya manfaat untuk testis pria gan!
Ungkap misteri Lawang Sewu, dari dua perempuan hingga lorong terlarang yang horor
Kenapa bisa nangis saat mengiris bawang? ini alasannya...
The Weeknd bakalan jadi karakter Superhero di Marvel gan!

Duh! Etika mahasiswa milenial sudah pudar
Keseringan mencium parfum bisa bahaya untuk kesehatan
[Najwa Shihab] Berbincang dengan mbak Metro 001, "Sudah waktunya pertualangan baru"
Manfaat olahraga sangat penting untuk pasien kanker
Menakar kekuatan tentara Indonesia [+lokadata]
Android butuh 2,5 tahun untuk tiru Face ID iPhone X
Ternyata psikopat diwariskan dari faktor genetik gan!
5 langkah menolong orang yang kena ayan atau kejang-kejang
Hukuman cambuk di Aceh, lebih baik ditutupi atau di hapus?
8 Tempat menarik di dunia yang tak bisa dikunjungi
Ternyata ini alasan kenapa orang Indonesia bertubuh pendek
Waspada malaria super tahan terhadap obat mulai mewabah di Asia Tenggara
Menebak kelanjutan teror Pennywise dalam It Chapter 2, Masuk gan!
Pengen punya pulau pribadi? 4 pulau ini bisa disewa gan..
ini gan karet "grafena" yang katanya sekuat baja
Bisakah teknologi menghidupkan manusia tak bernyawa
2 Hal Yang Pantang Dilakukan Bagi Pemilik Mobil Matic



tien212700 memberi reputasi
1
1.8K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan