- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sperma laki-laki dunia mengalami penurunan, benarkah dunia krisis kesuburan?


TS
kangjati
Sperma laki-laki dunia mengalami penurunan, benarkah dunia krisis kesuburan?

Spoiler for Perkenalan dari ane:
Halo agan - sistah yang kece, baik hati dan rajin menabung

KABAR BAIK BUAT PARA KALIAN YANG LUTUTNYA KOPONG BREEE..
Buat kalian yang sering coli

Bersenang hatilah, karena di adakannya penelitian tentang masalah kesuburan ini.
Yap, karena jumlah sperma berkurang bukan berarti sperma agan-agan disini engga subur.
Tapi gan di balik semua itu, ada masalah serius yang harus di perhatikan yaitu dunia sekarang lagi mengalami krisis kesuburan.
Kuy di scroll kebawah buat simak informasinya.
Buat kalian yang sering coli

Bersenang hatilah, karena di adakannya penelitian tentang masalah kesuburan ini.
Yap, karena jumlah sperma berkurang bukan berarti sperma agan-agan disini engga subur.
Tapi gan di balik semua itu, ada masalah serius yang harus di perhatikan yaitu dunia sekarang lagi mengalami krisis kesuburan.

Kuy di scroll kebawah buat simak informasinya.

Ilustrasi
© Nixx Photography /Shutterstock
Quote:
Beberapa bulan yang lalu, laporan sebuah penelitian tentang penurunan jumlah sperma laki-laki di penjuru dunia memicu pertanyaan besar? Akankah manusia mengalami krisis kesuburan?
Pada Juli 2017, beberapa media melansir laporan penelitian yang dilakukan para peneliti dari Hebrew University di Jerusalem. Para ahli melakukan meta-analisis terhadap 185 penelitian yang diterbitkan antara tahun 1973 dan 2011, dan melibatkan 42.935 responden laki-laki yang memberikan sampel sperma.
Dalam laporan yang diterbitkan dalam situs Human Reproduction Updateini, para ahli mencatat penurunan konsentrasi sperma sebesar 52,2 persen dan penurunan jumlah sperma sebesar 59,3 persen, terutama pada laki-laki di Amerika Utara, Eropa, Australia dan New Zealand. Para peneliti tersebut tidak meneliti penurunan yang terjadi pada laki-laki yang tinggal di daerah Amerika Selatan, Asia dan Afrika.
Shanna Swan, peneliti dari Icahn School of Medicine, Mount Sinai di New York, yang terlibat dalam penelitian ini, mengatakan pada Newsweek bahwa penemuan ini sangat menakutkan, "Saya pikir, kita harus benar-benar serius menanggapi penurunan jumlah sperma ini."
Sementara Hagai Levine, penulis laporan utama dari Hebrew University mengatakan bahwa ada sesuatu yang sangat salah pada laki-laki.
Beberapa media mengangkat isu kemungkinan terjadinya masalah pada kesuburan. Misalnya saja New York Times mengangkat judul "infertilitas laki-laki melanda", sementara The Guardian mengangkat judul "The inferlity crisis is beyond doubt".
Akan tetapi, Huffington Post menyebutkan bahwa sebagai satu-satunya cara untuk mengetahui kesuburan laki-laki, analisis sperma bukan hanya mengukur jumlah sperma, tetapi juga bentuk dan kecepatan gerak sperma. Dan nyatanya hubungan antara jumlah sperma dan kesuburan sebenarnya sangat lemah.
Hal ini karena hanya dibutuhkan satu sperma yang dapat membuahi sel telur, bahkan laki-laki dengan jumlah sperma yang paling sedikit sekalipun masih memproduksi jutaan sperma. Hal inilah yang membuat para ahli yang lain bersikap skeptis dengan klaim bahwa kemampuan memiliki anak akan berkurang.
Fiona Mathews, dosen biologi lingkungan di University of Sussex, Inggris mengatakan bahwa penurunan jumlah sperma, yang penelitiannya berkali-kali dilakukan selama setidaknya 15 tahun, memang benar-benar mungkin terjadi.
"Akan tetapi tidak dapat dihubungkan dengan penurunan kesuburan laki-laki." Mathews memang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, namun dia telah meneliti berbagai faktor lingkungan terhadap kualitas sperma.
Pendapat Fiona Mathews diamini oleh Aaron Styer, dokter spesialis kandungan dan kebidanan dan salah satu direktur CCRM Boston, yang merupakan salah satu jaringan nasional klinik kesuburan di Amerika Serikat.
Pada Huffington Post dia mengatakan bahwa hasil penelitian ini tidak dapat diinterpretasikan sebagai penurunan kesuburan bagi laki-laki.
Sampai saat ini para ahli belum mengetahui cara yang tepat untuk mengungkapkan berapa jumlah minimal sperma per mililiter yang dibutuhkan untuk dapat membuahi. Dengan menggunakan contoh air mani yang dikumpulkan dari beberapa laki-laki selama menjalani tes kesuburan selama 12 bulan, World Health Organization melaporkan bahwa mereka telah mencatat setidaknya 15 juta sperma per mililiter.
Temuan inilah yang sampai sekarang digunakan sebagai batas minimal bagi parameter sperma normal.
Kendati penelitian meta-analisis oleh Swan dan Levine mengungkapkan bahwa laki-laki dengan jumlah sperma di bawah batas minimal itu telah meningkat, namun dokter Styer mengatakan bahwa meta-analisis ini merupakan kombinasi dari banyak penelitian yang berbeda.
Dengan berbagai jenis responden dan metode untuk menghitung sperma. Sehingga kemungkinan terjadi beberapa inkonsistensi penghitungan data dapat terjadi.
Styer menyarankan diadakan penelitian yang lebih baik, dengan melibatkan kelompok pria yang sama dalam kurun waktu yang lama, untuk melihat apakah jumlah sperma benar-benar menurun atau apakah pria tersebut memang sejak awal memiliki jumlah sperma rendah.
Sementara itu, terkait masalah kesuburan laki-laki, dokter Jesse Mills, seorang ahli urologi dan direktur The Men's Clinic di UCLA, menyebutkan berbagai faktor yang dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma, yaitu obesitas, merokok, stres dan gaya hidup yang menyebabkan tubuh kurang bergerak.
Para ahli sepakat bahwa perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk memeriksa penyebab penurunan jumlah sperma dalam skala yang lebih besar.
Dengan melihat hubungannya dengan berbagai hal seperti penggunaan bahan kimia sehari-hari, polusi udara hingga radiasi dari telepon genggam. Juga meneliti apakah benar-benar ada hubungan antara jumlah sperma dengan kesuburan.
Pada Juli 2017, beberapa media melansir laporan penelitian yang dilakukan para peneliti dari Hebrew University di Jerusalem. Para ahli melakukan meta-analisis terhadap 185 penelitian yang diterbitkan antara tahun 1973 dan 2011, dan melibatkan 42.935 responden laki-laki yang memberikan sampel sperma.
Dalam laporan yang diterbitkan dalam situs Human Reproduction Updateini, para ahli mencatat penurunan konsentrasi sperma sebesar 52,2 persen dan penurunan jumlah sperma sebesar 59,3 persen, terutama pada laki-laki di Amerika Utara, Eropa, Australia dan New Zealand. Para peneliti tersebut tidak meneliti penurunan yang terjadi pada laki-laki yang tinggal di daerah Amerika Selatan, Asia dan Afrika.
Shanna Swan, peneliti dari Icahn School of Medicine, Mount Sinai di New York, yang terlibat dalam penelitian ini, mengatakan pada Newsweek bahwa penemuan ini sangat menakutkan, "Saya pikir, kita harus benar-benar serius menanggapi penurunan jumlah sperma ini."
Sementara Hagai Levine, penulis laporan utama dari Hebrew University mengatakan bahwa ada sesuatu yang sangat salah pada laki-laki.
Beberapa media mengangkat isu kemungkinan terjadinya masalah pada kesuburan. Misalnya saja New York Times mengangkat judul "infertilitas laki-laki melanda", sementara The Guardian mengangkat judul "The inferlity crisis is beyond doubt".
Akan tetapi, Huffington Post menyebutkan bahwa sebagai satu-satunya cara untuk mengetahui kesuburan laki-laki, analisis sperma bukan hanya mengukur jumlah sperma, tetapi juga bentuk dan kecepatan gerak sperma. Dan nyatanya hubungan antara jumlah sperma dan kesuburan sebenarnya sangat lemah.
Hal ini karena hanya dibutuhkan satu sperma yang dapat membuahi sel telur, bahkan laki-laki dengan jumlah sperma yang paling sedikit sekalipun masih memproduksi jutaan sperma. Hal inilah yang membuat para ahli yang lain bersikap skeptis dengan klaim bahwa kemampuan memiliki anak akan berkurang.
Fiona Mathews, dosen biologi lingkungan di University of Sussex, Inggris mengatakan bahwa penurunan jumlah sperma, yang penelitiannya berkali-kali dilakukan selama setidaknya 15 tahun, memang benar-benar mungkin terjadi.
"Akan tetapi tidak dapat dihubungkan dengan penurunan kesuburan laki-laki." Mathews memang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, namun dia telah meneliti berbagai faktor lingkungan terhadap kualitas sperma.
Pendapat Fiona Mathews diamini oleh Aaron Styer, dokter spesialis kandungan dan kebidanan dan salah satu direktur CCRM Boston, yang merupakan salah satu jaringan nasional klinik kesuburan di Amerika Serikat.
Pada Huffington Post dia mengatakan bahwa hasil penelitian ini tidak dapat diinterpretasikan sebagai penurunan kesuburan bagi laki-laki.
Sampai saat ini para ahli belum mengetahui cara yang tepat untuk mengungkapkan berapa jumlah minimal sperma per mililiter yang dibutuhkan untuk dapat membuahi. Dengan menggunakan contoh air mani yang dikumpulkan dari beberapa laki-laki selama menjalani tes kesuburan selama 12 bulan, World Health Organization melaporkan bahwa mereka telah mencatat setidaknya 15 juta sperma per mililiter.
Temuan inilah yang sampai sekarang digunakan sebagai batas minimal bagi parameter sperma normal.
Kendati penelitian meta-analisis oleh Swan dan Levine mengungkapkan bahwa laki-laki dengan jumlah sperma di bawah batas minimal itu telah meningkat, namun dokter Styer mengatakan bahwa meta-analisis ini merupakan kombinasi dari banyak penelitian yang berbeda.
Dengan berbagai jenis responden dan metode untuk menghitung sperma. Sehingga kemungkinan terjadi beberapa inkonsistensi penghitungan data dapat terjadi.
Styer menyarankan diadakan penelitian yang lebih baik, dengan melibatkan kelompok pria yang sama dalam kurun waktu yang lama, untuk melihat apakah jumlah sperma benar-benar menurun atau apakah pria tersebut memang sejak awal memiliki jumlah sperma rendah.
Sementara itu, terkait masalah kesuburan laki-laki, dokter Jesse Mills, seorang ahli urologi dan direktur The Men's Clinic di UCLA, menyebutkan berbagai faktor yang dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma, yaitu obesitas, merokok, stres dan gaya hidup yang menyebabkan tubuh kurang bergerak.
Para ahli sepakat bahwa perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk memeriksa penyebab penurunan jumlah sperma dalam skala yang lebih besar.
Dengan melihat hubungannya dengan berbagai hal seperti penggunaan bahan kimia sehari-hari, polusi udara hingga radiasi dari telepon genggam. Juga meneliti apakah benar-benar ada hubungan antara jumlah sperma dengan kesuburan.
Jadi kira-kira seperti itu bree..
Masih perlu di adakan penelitian lebih lanjut buat masalah kesuburan lelaki di dunia nih gan
Tapi klo emang ampe beneran terjadi penurunan kualitas sperma pada laki-laki bisa bahaya nihhh..
hmmmm,,, tetep jaga kesuburan sperma otong agan agan yak, karena banyak faktor yang menyebabkan kualitas sperma menurun, seperti obesitas, merokok, stress serta kurang berolahraga
Masih perlu di adakan penelitian lebih lanjut buat masalah kesuburan lelaki di dunia nih gan
Tapi klo emang ampe beneran terjadi penurunan kualitas sperma pada laki-laki bisa bahaya nihhh..
hmmmm,,, tetep jaga kesuburan sperma otong agan agan yak, karena banyak faktor yang menyebabkan kualitas sperma menurun, seperti obesitas, merokok, stress serta kurang berolahraga
SEMOGA INFO INI BERMANFAAT


Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR:
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

[HEBOH] Megapa laki-laki bisa melahirkan bayi? Begini penjelasannya gan...
Masyarakat Indonesia ternyata hobi numpuk barang bekas
Ternyata begini caranya matahari bisa memicu kanker kulit
Seks oral berisiko picu kanker pada laki-laki
5 Tempat di Asia dengan air paling biru dan jernih, Gak percaya? Cek aja...
Cara memasang charger HP di motor! Yuk disimak gan..
Petai dan temannya, makanan yang bikin pasangan bahagia gan!
Bangga! Roboarm berpenggerak pikiran karya siswa SMAN 2 Depok
5 Tujuan wisata kuliner di asia yang HARUS agan kunjungi saat disana
Fidelis: Saatnya revolusi ganja untuk medis
Gelak Tawa Putin ketika berbicara soal "mengekspor babi" ke Indonesia.
Mengapa nyamuk sulit di tangkap? ternyata ini rahasia nyamuk untuk meloloskan dirinya
Melihat gairah seksual dan potensi berselingkuh seseorang melalui bentuk wajah
Peneliti temukan lokasi permukiman manusia di bulan
Kematian akibat polusi 15 kali lebih banyak daripada kematian akibat perang lho
Benarkah otak manusia masih berfungsi setelah kematian? ini bukti ilmiahnya gan
Fakta keseringan bernyanyi di kamar mandi itu sangat bermanfaat gan!
[WOW] Rahasia tante satu ini agar tetap awet muda sampe sekarang, jangan kaget lho!

Keren gan! Wisata The Beatles di Liverpool
Dubai bangun replika Venesia ala Italia di atas air
Penemuan teater kuno Romawi di Israel yang terkubur selama 1.700 tahun
Akhirnya terungkap makna dibalik angka 212 pada dada Wiro Sableng

Mobil dinas baru untuk Gubernur baru Anies - Sandi
Konsumsi gula berlebihan bikin sel kanker jadi agresif
Ini dia kebiasaan masa kecil kita yang berdampak saat dewasa!
Tau ga gan? Jengkol 10.000 kali lebih baik dari pengobatan kemoterapi
Mengenal 8 jenis predator seksual yang wajib diketahui
Harvey Weinstein dan pelecehan seksual terhadap aktris Hollywood
Ternyata jam segini loh gan waktu yang tepat untuk makan
Diet ini menjanjikan transformasi hanya dalam 21 hari gan
Bingung kenapa hobi nonton film horror? ini 3 alasannya, cek gan...
Arsip pemugaran Borobudur diajukan jadi Memory of the World
Beredar isu vampir, PBB tarik staffnya di Malawi
Lever kamu akan rusak jika konsumsi ini terlalu banyak
Riset mengatakan, botox punya manfaat untuk testis pria gan!
Ungkap misteri Lawang Sewu, dari dua perempuan hingga lorong terlarang yang horor
Kenapa bisa nangis saat mengiris bawang? ini alasannya...
The Weeknd bakalan jadi karakter Superhero di Marvel gan!

Duh! Etika mahasiswa milenial sudah pudar
Keseringan mencium parfum bisa bahaya untuk kesehatan
[Najwa Shihab] Berbincang dengan mbak Metro 001, "Sudah waktunya pertualangan baru"
Manfaat olahraga sangat penting untuk pasien kanker
Menakar kekuatan tentara Indonesia [+lokadata]
Android butuh 2,5 tahun untuk tiru Face ID iPhone X
Ternyata psikopat diwariskan dari faktor genetik gan!
5 langkah menolong orang yang kena ayan atau kejang-kejang
Hukuman cambuk di Aceh, lebih baik ditutupi atau di hapus?
8 Tempat menarik di dunia yang tak bisa dikunjungi
Ternyata ini alasan kenapa orang Indonesia bertubuh pendek

0
39K
Kutip
238
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan