Soket listrik untuk mengecas gawai saat ini merupakan salah satu fitur yang disediakan produsen motor. Jika motor belum dilengkapi fitur ini dan Anda ingin menambahkannya, pastikan dengan saksama demi keamanan.

Soket listrik boleh dikatakan sangat dibutuhkan, terlebih jika Anda berkendara jauh. Anda bisa menggunakannya untuk mengecas peranti GPS sebagai penunjuk jalan juga mengecas ponsel.

Terlebih lagi bagi pengemudi ojek daring yang mengharuskan ponsel dalam posisi siaga.

Jika fitur ini belum jadi bawaan motor, Anda bisa memasangnya. Namun, dibutuhkan ketelitian. Sebab pemasangan soket listrik menyangkut sistem kelistrikan pada motor, jika salah bisa berbahaya.

Mengadopsi fitur ini tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya Anda bisa mengecas gawai, kekurangannya dapat menggugurkan garansi pabrik jika pemasangannya tidak tepat.

"Penambahan seperti itu bisa saja, tapi garansi bisa terhapus," ujar Izas Asmali, Service Advisor di bengkel resmi Honda Mitra Jaya Depok kepada Liputan6.

Izas menjelaskan, terhapusnya garansi itu tergantung bagian komponen mana yang diubah. Misalnya, jika listrik berasal dari jalur kunci kontak, maka bagian itulah yang tidak bisa diklaim garansi.

Atas dasar itulah Izas menganjurkan kepada pemilik sepeda motor untuk tidak melakukan modifikasi tersebut. Pihak Astra Honda Motor (AHM) juga menganjurkan para mekanik agar tidak melakukan pemasangan soket listrik, seandainya ada konsumen yang memintanya.

"Tapi kalau sudah lebih dari 1 tahun (waktu garansi habis) itu terserah pemilik. Kalau masih baru ya jangan dulu," tandasnya.

Gunakan jasa mekanik kelistrikan

Agar lebih aman, Anda bisa menggunakan jasa mekanik yang benar-benar paham sistem kelistrikan motor. Terlebih saat ini arus kelistrikan motor diatur oleh salah satu komponen yang bernama electronic control unit (ecu) sebagai otak kelistrikan.

Kepada GridOto.com, Wiet, pemilik bengkel Wiet Custom mengatakan bahwa alat pengisi daya tersebut harus aktif mengikuti kunci kontak. Artinya, ketika kunci kontak mati, alat tersebut juga mati, begitupun sebaliknya.

Selain itu, yang paling penting, kabel soket listrik itu harus menggunakan sekring sebelum terhubung ke aki (accu). Sekring akan bertugas sebagai pengaman yang akan memutus arus listrik jika terjadi kelebihan beban arus listrik yang melewatinya.

"Jadi jika kabel soket listrik langsung terhubung ke kutub positif dan negatif aki, itu akan sangat berbahaya," jelas Wiet.

Rata-rata soket listrik pada motor, sambung Wiet, memiliki rentang tegangan pada 12 volt hingga 14 volt. Sementara kelistrikan pada motor pada umumnya hanya membutuhkan tegangan 5 volt dan daya 2 ampere.

Sebelumnya, Wiet pada Kompas Otomotifpernah memaparkan kemudahan memasang peranti ini pada motor.

Kelengkapan yang diperlukan hanyalah sebuah USB port, saklar kecil, kabel-kabel, sekring, dan soket kecil.

"Posisi bisa di mana saja. Banyak yang minta dipasang di dekat kunci kontak. Tapi kalau ingin tersembunyi, pasang di dalam boks," jelasnya.

Yang terakhir, saklar harus dipasang, untuk mengatur aliran listrik soket, karena aliran listrik dari aki pasti naik turun, apalagi dalam kondisi jalan. Namun jangan risau, karena rumahan soket listrik tersebut akan otomatis membuat tegangan menjadi merata (flat), yakni dengan tegangan 5,1 volt.

Namun wajib dipahami pula oleh para pemotor bahwa hanya dengan kesalahan faktor kelistrikan dapat menyebabkan motor terbakar. Tak sedikit kasus kebakaran kendaraan yang disebabkan korsleting listrik.

Penyebabnya seperti dinukil laman narablog Aripitstop.comadalah pemasangan komponen aksesori yang berhubungan arus dan tegangan listrik.

Faktor lain seperti dijelaskan laman itu adalah menyangkut kualitas kabel yang digunakan. Jika kabel yang digunakan tak sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan, maka akan berpotensi menimbulkan panas yang berujung pada terbakarnya kabel hingga menyebabkan korsleting.

Ingatlah untuk waspada saat memasang aksesori kelistrikan pada motor. Pastikan keamanannya.