Kret, kret, kret. Kira-kira begitu bunyinya.

Bebunyian tersebut adalah suara dari gigi seseorang yang saling bergemeretak saat tidur. Bagi orang yang ada di dekat si gigi gemeretak, suara-suara tersebut sangatlah mengganggu.

Kondisi seperti itu disebut bruxism. Bruxism adalah saat seseorang menggeser-geser, mengunyah, dan mengatup dengan tekanan berlebih secara tidak sadar. Ada orang yang mengalami situasi ini sepanjang hari, tetapi kebanyakan terjadi saat tidur.

Gejala yang dialami antara lain suara gigi bergemeretak cukup keras, hingga dapat mengganggu orang yang ada di sekitar Anda, gigi menjadi rata, email gigi kian usang, gigi terasa sakit, otot rahang terasa kencang, sakit leher, dan sakit kepala.

Bruxism bisa juga disebabkan oleh kombinasi antara faktor fisik, psikologis, dan genetik. Faktor lain seperti stres, kecemasan, usia, tipe kepribadian agresif, perokok, efek konsumsi obat, atau konsumsi minuman beralkohol.

Keadaan ini bahkan bisa dikaitkan dengan gangguan kesehatan seperti parkinson, demensia, epilepsi, penyakit asam lambung, dan attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD) .

Karena sering terjadi saat tidur, si pemilik gigi gemeretak tak menyadarinya. Namun, gejala yang biasa terjadi adalah sakit rahang atau sakit kepala ringan tetapi sering.

Dalam beberapa kasus, bruxism dapat mengakibatkan gigi longgar, patah, dan lepas. Bruxism yang terjadi dalam jangka waktu lama dapat mengikis gigi, bahkan memengaruhi rahang. Bila sudah terjadi, gigi tiruan atau gigi palsu mungkin diperlukan.

Orang yang sering menggerak-gerakkan gigi cenderung memiliki gangguan tidur lainnya, seperti mendengkur atau gangguan pernapasan.

Bruxism ringan mungkin tidak memerlukan perawatan. Namun, pada beberapa orang, isa sering dan cukup parah untuk menyebabkan gangguan rahang, sakit kepala, kerusakan gigi dan masalah lainnya.

Pada bruxism ringan, perawatan mungkin tidak perlu dilakukan.

Jika sudah cukup mengganggu, Anda bisa menggunakan pelindung gigi, berkonsultasi pada dokter gigi, mengikuti konseling tentang stres, terapi fisik, dan olahraga.

Anda juga bisa mengubah kebiasaan sehari-hari seperti mengurangi konsumsi kafein, alkohol, tidak mengunyah permen karet, dan berlatih agar gigi tidak mengepal agar otot rahang lebih rileks. Agar tubuh rileks, Anda juga bisa memijat bagian leher, bahu, serta wajah.

Selain konsultasi pada dokter gigi, Anda juga mungkin butuh konsultasi soal gangguan tidur. Dr Andreas Prasadja RPSGT merupakan salah satu praktisi kesehatan tidur di Indonesia yang bisa Anda datangi untuk konsultasi soal gangguan tidur.

Dokter 'spesialis tidur' akan memeriksa pola tidur pasiennya. Tubuh pasien akan dipasangi kabel-kabel lalu dr Andreas akan memantaunya dari komputer.

Menurut pemilik akun Twitter @IDTidurSehat, gangguan tidur menurut adalah hal yang serius, sayangnya banyak orang mengabaikannya. Gangguan tidur bisa membuat fungsi tubuh tidak maksimal,