Anda peminum kopi? Mungkin ini merupakan salah satu kabar yang menyenangkan.

Pada tahun 2010, dokter Christina Chrysohoou dari University of Athens melakukan penelitian terhadap 485 warga berusia antara 65 sampai 100 tahun, dan hasil penelitiannyamenunjukkan bahwa minum secangkir kopi membuat seseorang berumur panjang.

Namun dua hasil studi yang dipublikasikan dalam situs Annals of Internal Medicine baru-baru ini membuktikan bahwa minum dua cangkir kopi atau lebih setiap hari dapat menurunkan risiko kematian.

Dilansir dari CNN, penelitian pertama dilakukan terhadap lebih dari 520,000 orang di 10 negara Eropa. Penelitian ini merupakan penelitian terbesar tentang kopi dan angka kematian. Hasilnya menunjukkan bahwa minum lebih banyak kopi dapat menurunkan risiko kematian secara signifikan.

Penelitian pertama ini dilakukan oleh International Agency for Research on Cancer and Imperial College London. Para peneliti menemukan bahwa tingkat konsumsi kopi yang lebih tinggi terkait dengan penurunan risiko kematian akibat semua penyebab, terutama yang berkaitan dengan peredaran darah dan yang berkaitan dengan saluran pencernaan.

Sementara penelitian kedua, yang lebih baru, memfokuskan diri pada populasi non kulit putih. Penelitian terhadap 185,000 orang Afrika-Amerika, suku bangsa Amerika asli, orang Hawaii, Jepang Amerika, Latin dan kulit putih, menunjukkan bahwa kopi meningkatkan kemungkinan panjang umur pada berbagai ras.

Mereka yang meminum dua atau empat cangkir kopi sehari memiliki risiko kematian 18 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak minum kopi, demikian menurut hasil penelitian.

Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian terhadap mayoritas populasi kulit putih. Hal ini disampaikan Veronica Wendy Setiawan, seorang profesor bidang pencegahan penyakit di Keck School of Medicine, University of Southern California, Amerika Serikat, yang mengepalai penelitian terhadap populasi non kulit putih, seperti dikutip dari CNN.

"Semua orang, dalam populasi yang sangat beragam ini, memiliki gaya hidup yang berbeda," jelas Veronica. "Mereka memiliki kebiasaan makan yang berbeda, dan daya tahan yang berbeda, tetapi kami masih menemukan pola-pola yang serupa."

Penelitian yang baru ini menunjukkan adanya hubungan terbalik antara kopi dengan berbagai penyebab kematian, seperti penyakit liver, kanker pada wanita, penyakit pencernaan, penyakit peredaran darah, penyakit pernapasan, jantung, strok, diabetes, ginjal dan penyebab bunuh diri pada pria.

Mereka yang minum tiga cangkir atau lebih kopi dalam sehari, memiliki risiko lebih rendah untuk semua penyebab kematian, dibandingkan mereka yang tidak meminum kopi.

Akan tetapi, penelitian ini tidak mengungkap secara spesifik kopi yang dimaksud. Apakah jenis biji kopi, tambahan krim dan gula akan memengaruhi efek baik kopi. Penelitian hanya menyebutkan bahwa efeknya berlaku sama bagi kopi berkafein dan decaf.

Lalu, apakah mereka yang tidak meminum kopi harus mulai minum kopi untuk mendapatkan manfaatnya?

Baik Veronica Setiawan maupun Marc Gunter berpendapat bahwa mengonsumsi kopi dalam jumlah yang wajar dapat mulai ditambahkan ke dalam pola hidup sehari-hari, karena hal ini tidak akan membahayakan. Bahkan bermanfaat bagi kesehatan.

Namun dokter Ascherio berpendapat bahwa yang tepat adalah jika Anda memang seorang peminum kopi, minumlah kopi dengan bahagia. Jika bukan seorang peminum kopi?

"Tidak masalah. Anda bisa terus minum teh atau air biasa." tutup dokter Ascherio.