Apakah Anda selalu membawa tumbler atau botolminum sendiri setiap hari? Selain lebih hemat dan ramah lingkungan, membawa botol minum sendiri memudahkan untuk memperbanyak asupan air di mana pun dan kapan pun sehingga Anda juga jadi lebih sehat. Namun, ternyata belum tentu demikian.

Studi dari Treadmill Reviews menunjukkan, botol air minum yang bisa diisi ulang justru bisa berbahaya bagi kesehatan karena botol air minum punya kadar bakteri berbahaya yang cukup tinggi.

Sekitar 60% dari bakteri pada botol minum dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Bahkan menurut penelitian itu, beberapa botol air minum lebih banyak bakterinya ketimbang mainan yang biasa digigit anjing peliharaan.

Empat macam botol air minum yang bisa diisi ulang dengan tipe berbeda diuji setelah digunakan selama seminggu. Rata-rata botol itu mengandung bakteri berbahaya sebanyak 313499 CFU (satuan untuk mengukur kadar bakteri, colony-forming units of bacteria), sementara mainan gigitan untuk anjing peliharaan hanya punya 2397 CFU bakteri.

Tak semua jenis botol air minum punya bakteri yang sama. Botol dengan bagian atas digeser punya bakteri dengan rata-rata 933340 CFU, botol dengan model pencet atau squeeze memiliki 161970 CFU, botol bertutup ulir punya 159060 CFU, sementara botol dengan model sedotan hanya punya 25 CFU bakteri.

Akan tetapi, rupanya jenis botol terburuk adalah yang jenisnya dipencet (squeeze). Walau jumlah bakterinya bukan yang paling tinggi, 99% bakteri yang ditemukan pada botol itu dapat menyebabkan keracunan dan penyakit, seperti E. coli.

Jadi bagaimana cara aman menggunakan botol air minum? Sebaiknya pilih yang berbahan stainless steel bukan plastik, selalu mencuci bersih dengan sabun baik botol maupun sedotannya bila ada (bukan hanya dibilas dengan air) meski hanya diisi air putih dan tak terkena mulut Anda langsung, dan gunakan jenis botol dengan jumlah bakteri terendah.