Para peneliti telah berhasil mengubah organ dan sel otot hewan menjadi "kertas tisu fleksibel" yang bisa membantu ahli bedah menambal luka, bahkan memulihkan kembali hati, ovarium, dan paru-paru yang rusak. Tim tersebut memaparkan ciptaan mereka di jurnal Advanced Functional Materials.

Penulis utama studi dan ahli rekayasa hayati Adam Jakus dari Northwestern University, Amerika Serikat, menemukan gagasan tersebut secara tak sengaja setelah menyaksikan tumpahan zat kimia yang sangat aneh di laboratorium.

Jakus tengah mencoba membuat tinta 3D yang memungkinkannya mencetak ovarium. Wadah berisi cairan berisi sel tak sengaja terbalik dan, pada saat Jakus menyentuhnya, tinta itu mengering menjadi lembaran datar.

"Ketika saya mencoba mengambilnya, rasanya kuat," kata Jakus dalam dalam laman Northwestern University. "Bola lampu menyala di kepala saya, saya bisa melakukan ini dengan organ lain."

Seperti yang Jakus jelaskan di video di bawah ini, langkah pertama yang ia ambil adalah toko daging.

Jakus memotong organ sapi dan babi menjadi potongan-potongan kecil, kemudian mencucinya dengan deterjen untuk melarutkan semua sel, menyisakan protein struktural, seperti kolagen dan elastin, bersama dengan agen bioaktif.

Material tersebut terlihat seperti jeli transparan, yang oleh Jakus dan koleganya kemudian dibekukan, dikeringkan, dan digiling menjadi bubuk. Mencampur bubuk dengan polimer memungkinkan tim membuat lembaran tipis yang fleksibel.

Dalam penelitian ini, masing-masing jenis kertas tisu dibuat dari protein ovarium, rahim, ginjal, hati, otot atau jantung yang diperoleh dengan memproses organ babi dan sapi. Setiap kertas tisu memiliki sifat seluler spesifik organ tempat ia dibuat.

Untuk menguji apakah kertas tisu bisa menyediakan rangka untuk sel, Jakus dan rekan-rekannya menanamkan lembaran tersebut dengan sel induk manusia dewasa. Kertas tisu fleksibel dan dapat dilipat tersebut kemudian menunjukkan pembibitan yang baik untuk sel. Setelah empat minggu, semua sel asli telah terpasang dan diproduksi ulang.

Jakus dan rekannya juga menguji kertas tisu dari ovarium untuk melihat apakah bisa memungkinkan folikel ovarium tumbuh. Jaringan ini rentan terhadap kemoterapi dan radiasi, namun menjaga folikel ovarium sangat menantang karena sulit menemukan bahan untuk meletakkan folikel yang akan mendukung pertumbuhannya.

Tim menemukan, lembaran kertas tisu ini terlihat membuat mereka tetap hidup dan tampaknya sehat selama beberapa minggu.

"Itu pertanda baik bahwa kertas tersebut mendukung pertumbuhan sel induk manusia," kata Jakus. "Ini adalah indikator bahwa begitu kita mulai menggunakan kertas tisu pada model hewan, ia akan menjadi biokompatibel."

Ahli bedah dan insinyur Ramille Shah menjadi pengawas penelitian dan merupakan penulis koresponden pada artikel jurnal tersebut. Dia mengatakan bahwa kertas tisu berpotensi untuk bekerja sebagai "Band-Aid yang sangat canggih" untuk organ-organ yang rusak dan bagian lainnya.

Ilmuwan reproduksi Teresa Woodruff turut menguji kertas itu di laboratoriumnya. Dia menemukan bahwa kertas yang dibuat dengan jaringan ovarium dapat digunakan untuk menumbuhkan sel penghasil hormon fungsional.

"Ini bisa memberikan pilihan lain untuk mengembalikan fungsi hormon normal kepada pasien kanker muda yang kerap kehilangan fungsi hormonnya akibat kemoterapi dan radiasi," katanya.

Jakus mengatakan bahwa ini "sangat menakjubkan" sehingga suatu hari kelak kita bisa mengubah produk sampingan hewan menjadi bahan bedah yang menyelamatkan nyawa. "Saya tidak akan pernah melihat steak atau pork tenderloin dengan cara yang sama lagi."

Penelitian selanjutnya harus mengeksplorasi apakah bahan baru ini aman dan efektif untuk digunakan dalam tubuh manusia, kata Jakus. Selain itu, para ilmuwan sedang menyelidiki proses untuk membuat benda 3D dari tinta organ tersebut menggunakan mesin cetak 3D.

Seperti dilansir dari Live Science (8/8), Jakus adalah chief technology officer dan salah satu pendiri perusahaan rintisan bernama Dimension Inx. Rintisan ini akan mengembangkan, memproduksi, dan menjual bahan cetak 3D terutama untuk aplikasi medis. Tinta baru ini kemudian akan dilisensikan ke Dimension Inx.