

TS
harrywjyy
Iblis Suci

Blurb:
Mengisahkan tentang dua orang vlogger yang mendatangi sebuat sekte rahasia di tengah hutan terpencil. Semakin lama mereka di sana, mereka mulai merasakan keanehan, kegilaan dan hal-hal abnormal yang tidak manusiawi.
Akankah mereka bertahan di sana?

BAB 1
Mengisahkan tentang dua orang vlogger yang mendatangi sebuat sekte rahasia di tengah hutan terpencil. Semakin lama mereka di sana, mereka mulai merasakan keanehan, kegilaan dan hal-hal abnormal yang tidak manusiawi.
Akankah mereka bertahan di sana?


BAB 1
Quote:
“Oke cukup sampai di sini pertemuan kita, sampai ketemu di konten kita selanjutnya ya guys! Jangan lupa share dan like!” kata seorang perempuan cantik yang berdiri di depan kamera dengan berlatarkan dinding yang dilapisi kain berwarna hijau. Seorang laki-laki berdiri dibalik kamera mengamati proses rekaman.
“Oke, selesai!” kata si laki-laki yang kemudian mematikan kameranya. Mereka berdua merupakan Ray dan Rissa. Sepasang kekasih yang juga berprofesi sebagai konten kreator di salah satu platform video. Di dunia maya, mereka berdua dikenal dengan nama R2 atau R2 Channel. Mereka konsisten membuat konten video membahas berbagai teori, konspirasi dan berbagai berita-berita antimainstream yang berasal dari penjuru dunia.
Di apartemen yang tidak terlalu besar inilah mereka memproduksi video-video kita. Perempuan bernama Rissa itu melepas baju yang ia kenakan selama proses syuting tadi. Menyisakan celana pendek dan kaos tipis yang masih melekat di tubuhnya. Rambut pirangnya ia ikat rapi, warna pirang yang ia warnai sendiri. Dengan wajah malas, Rissa lalu duduk di sofa sambil memegang susu kotak yang biasa ia minum.
Ray, laki-laki berkacamata dengan brewok di wajahnya itu masih sibuk memproses hasil rekaman tadi. Tangannya bergerak mengotak-atik kamera yang masih berdiri di atas tripod tiga kaki. Ia lepas kartu memori kamera itu untuk ia salin datanya ke komputer. Namun sebelum itu, ia tunda terlebih dahulu pekerjaannya. Langkahnya bergerak ke luar dari ruangan syuting itu.
“Laper gak sih?” tanya Ray pada pacarnya yang sedang duduk di sofa.
“Laperlah,” jawab Rissa sambil menyedot susu kotak di tangannya.
“Mau pesen makanan?” tanya Ray lagi.
Rissa berpikir sesaat, kemudian menoleh ke Ray yang berdiri di samping sofa.
“Kayanya kita keluar aja deh. Bosen makan di sini mulu,” ajak Rissa.
Ray mengangguk. ‘Oke, oke. Kalau begitu, kita keluar ya.” Ia lalu berjalan ke kamar. Memakai jaket jeans miliknya dan mengambil dompet serta kunci mobil. Rissa juga ikut memakai sebuah sweater berukuran besar dan tebal. Sementara kakinya yang indah itu ia biarkan terbuka oleh celana pendek itu.
Ray keluar kamar dan melihat pacarnya yang tengah merapikan rambut sambil menghadap ke cermin. “Udah gak usah lama-lama, mau makan aja kok,” kata Ray sambil berjalan melewati Rissa ke arah pintu apartemen.
Pintu apartemen dibuka, beberapa saat kemudian Rissa bergegas menyusul Ray. Ia pakai alas kaki sederhana dan keluar dari unit apartemen itu. Ray tak lupa mengunci pintu, sebelum akhirnya mereka berdua sama-sama berjalan melewati koridor apartemen menuju salah satu lift yang ada di ujung.
Dari lantai 14, lift mereka melaju turun ke lantai bawah. Dilanjukan dengan berjalan beberapa meter menuju parkiran basement. Suara langkah kaki mereka berdua menggema saat berjalan di basement. Melewati begitu banyak kendaraan yang terparkir, sampai akhirnya sampai di salah satu mobil berwarna hitam berukuran sedang. Muat hingga 5-6 penumpang di dalamnya.
Mereka masuk ke dalam mobil itu, menyalakan mesin lalu Ray pun baru sadar kalau mereka belum memiliki tujuan. “Kita mau makan di mana sih?” tanya Ray sambil menoleh ke arah Rissa yang sibuk mengusap-usap layar smartphone-nya.
“Yang deket-deket aja,” jawab Rissa singkat sambil tetap menatap layar smartphone-nya.
Ray mengangguk dan langsung tancap gas meninggalkan parkiran. Mobilnya melaju menuju gerbang keluar dari basement. Seperti permintaan Rissa, perjalanan mereka sangat singkat karena memilih untuk makan di tempat terdekat.
Salah satu restoran hits di ibukota menjadi pilihan mereka. Mobil mereka sampai dan terparkir di halaman restoran. Pasangan itu lalu masuk dan duduk di salah satu tempat dekat dengan hiasan air mancur yang indah memanjakan mata. Daftar menu sudah tersedia di meja mereka, pesanan pun sudah selesai dibuat saat salah satu pelayan datang menghampiri mereka.
Sambil menunggu datangnya pesanan, obrolan kecil pun terjadi di meja itu. Rissa berkata pada pacarnya. “Sayang, kayanya udah beberapa bulan ini konten kita gak ada yang trending deh,” kata Rissa sambil menatap pacarnya.
“Trending yang kaya gimana? Viewers aman kok, masih di angka 1 juta ke atas. Apa yang kurang?” tanya Ray.
“Sebagai konten kreator jelas aku mau lebih dong, lebih dari sekedar viewers dan uang. Tapi sesuatu hal yang baru. Yang bisa jadi trend di mana-mana. Kaya video mukbang waktu itu lho, yang sampe ada di berita-berita.” Rissa menjelaskan sambil menatap layar smartphone-nya.
“Si tukang makan itu? Yang mukbang nasi goreng di kuburan pas malem jumat kliwon? Kamu mau kita bikin konten konyol begitu? Channel kita bukan buat hal-hal bodoh kaya gitu, Sayang. Tenang aja, kita gak akan kalah sama orang-orang itu. Kita bisa tetep viral dengan konten yang berkualitas,” kata Ray meyakinkan.
“Enggak, bukan begitu. Bukan konten kaya gitu yang aku mau. Tapi hasil dan keviralan kaya konten itu yang aku mau,” balas Rissa membela opininya.
Ray menanggapinya sambil tertawa. “Yaudah, yaudah. Nanti pasti ada kok, konten kita yang viral dengan tetap mempertahankan visi misi kita. Tenang aja,” ucap Ray.
Tak lama kemudian, pelayan datang dan memberikan dua gelas minuman yang mereka pesan. Mereka tak bicara satu sama lain, masing-masing dari mereka sibuk dengan smartphone-nya masing-masing. Berselancar di sosial media dan membaca komentar-komentar para penonton di channel mereka.
Semua itu berlangsung sampai mata Ray berpaling dari layar. Tatapan Ray mengarah ke arah pojok restoran. Seorang berpakaian serba putih duduk di sana sambil memperhatikan mereka berdua. Pria kurus dengan setelan tuxedo dan celana panjang serba putih. Mata orang itu terus menatap ke arahnya dan juga Rissa. Ray mulai curiga dan waspada dengan orang itu. Selama orang itu masih jauh di ujung sana, Ray memilih untuk mengabaikannya.
Tapi ia tidak bisa mengabaikannya lagi saat orang itu kini berdiri, berjalan dari mejanya dan mendekat ke arah mereka berdua. Disitulah Ray mulai cemas, gelagat orang itu amat aneh. Berjalan mendekat sambil terus menatapnya. Wajahnya datar dan tidak menunjukkan ekspresi apapun.
Wajah tegang Ray itu disadari oleh pacarnya. “Sayang? Kenapa sih?” tanya Rissa. Orang itu tinggal beberapa meter lagi di depan mereka. Wajah Ray semakin sinis menatapnya.
“Kalian R2 ya?” tanya orang berpakaian serba putih itu saat sampai di dekat mereka.
Rissa menoleh dan tersenyum ke arahnya. “Iya,” jawabnya singkat. Ray pun bisa bernafas lega karena rupanya orang itu adalah salah satu penonton video mereka. Untuk menghilangkan perasaan tegang, Ray meminum minumannya. Orang berpakaian putih itu mengambil kursi dan duduk di dekat mereka berdua. Ray dan Rissa saling pandang.
“Maaf, saya ikut duduk di sini karena saya mau kasih tau sesuatu sama kalian,” kata pria itu.
“Oh ya? Apa tuh?” tanya Rissa menanggapi.
“Saya tau kaya gimana konten kalian. Saya mau kalian mengulas soal agama baru yang ada di Indonesia. Agama ini bersifat rahasia dan tidak diketahui oleh publik. Bersifat sangat rahasia dan tidak seorang pun tahu siapa saja penganutnya,” kata pria itu.
“Agama baru? Coba jelasin lagi lebih detail.” Ray mulai penasaran dan mencoba mengulik lebih jauh dari orang itu.
Tapi orang itu malah menatap aneh ke arah Ray. “Kenapa tanya saya? Justru saya ngomong sama kalian supaya kalian yang mencari tahu lebih jauh soal agama ini. Saya paham betul kalau kalian berdua sangat lihai dalam mencari informasi. Ingat, belum ada yang angkat soal agama ini ke publik. Kalau kalian berhasil, kalian yang pertama!” kata orang itu.
Rissa lalu menoleh ke sang pacar, wajahnya tampak senang seakan baru saja menemukan segumpal emas dari dalam tanah berlumpur. Begitu pula dengan Ray, ia membalas tatapan pacarnya dengan sedikit senyum licik di wajahnya.
“Ehem, kamu gak bisa kasih tau kita sedikit informasi soal agama ini?” tanya Ray.
Orang itu lalu merogoh sesuatu dari sakunya. Lalu keluarlah sepotong kertas kecil yang ia berikan kepada Ray. Di atas kertas itu, tertulis sebuah website yang asing dan tidak eprnah ia dengar sebelumnya.
“DazzaReg.ko.fk? Ini website?” tanya Ray bingung.
“Iya, cuma itu yang saya tahu,” jawab orang itu.
“Oke, oke. Nanti kalau ada waktu kita coba ulik ya,” kata Rissa yang ikut bicara.
“Iya, pokoknya kalian harus cari agama itu! Kalian harus tahu! Semua orang harus tahu! Cari! Cari itu sampai dapat!” Orang itu pun mulai berlagak aneh, gaya bicaranya menjadi tinggi dan bersemangat.
“Ya ya ya! Sekarang aku dan pacarku mau makan, kamu pergi dulu sana ya!” Ray mengusir orang itu dengan halus.
Tapi orang itu tetap tidak pergi dan terus mengoceh. “Kalian harus cari! Cari sampai dapat! Hahaha! Cari!” Karena mulai terganggu, Ray pun berdiri dan mendorong orang itu menjauh dari hadapannya.
Saat memastikan orang itu pergi dan tak kembali lagi. Ray kembali ke mejanya. Sang pacar sudah menunggu dengan wajah penuh senyum. “Dasar orang aneh!” kata Ray.
“Aku baru nemu lho ada orang kaya gitu, itu orang gila kali ya?” tanya Rissa sambil tertawa kecil.
“Tau deh,” jawab Ray singkat.
Tak lama makanan yang mereka pesan pun datang. Karena sudah lapar menunggu, mereka memilih untuk tidak membahas soal orang itu lagi. Pasangan itu fokus menyantap makanan dan mengisi perut mereka setelah seharian syuting membuat konten baru.
To be continued
Diubah oleh harrywjyy 01-04-2024 09:42






itkgid dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.8K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan