Sashimi adalah sajian potongan hewan laut mentah khas Jepang. Namun, ada pula menu sashimi yang menggunakan bahan ayam.

Nama sashimi tentu sudah tak asing lagi bagi pencinta kuliner. Makanan Jepang yang terdiri dari irisan daging ikan mentah ini biasanya disajikan bersama kecap asin.

Sashimi kebanyakan dibuat dari hewan laut, seperti ikan tuna, makarel, udang, cumi, gurita. Namun, ada juga sashimi yang berbahan dasar daging ayam (chicken sashimi).

Dosen senior mikrobiologi Dr David Bean dari Federation University mengatakan bahwa sashimi ayam adalah hidangan populer di Jepang.

Namun, makan ayam setengah matang atau mentah bisa menyebabkan keracunan makanan. David mengatakan bahwa dalam menyiapkan sashimi, persiapan adalah kuncinya.

"Restoran sashimi yang bagus menggunakan rantai logistik dan pasokan yang sangat baik yang menjamin agar daging ditangani dengan tepat dari rumah pemotongan hewan ke restoran," katanya.

"Ketika daging ternak digunakan, hewan dibesarkan dengan hati-hati sehingga mengurangi risiko hewan yang menyimpan bakteri patogen, virus dan parasit," tambahnya.

David lebih lanjut menambahkan bahwa proses pemotongan hewan sangat penting, karena daging dapat dengan mudah terkontaminasi selama pengangkatan organ dalam hewan. Setelah dipotong, daging harus didinginkan.

Menurut Ben Chapman, spesialis keamanan pangan dan profesor di North Carolina State University, mengonsumsi sashimi ayam dapat berisiko cukup tinggi mendapatkan infeksi yang disebabkan oleh campylobacter atau salmonella, dua jenis bakteri yang menyebabkan keracunan makanan.

Infeksi campylobacter adalah salah satu penyebab paling umum infeksi diare di Amerika Serikat menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Bakteri ini menyebabkan gejala gastrointestinal termasuk diare, kram, dan sakit perut. Dalam beberapa kasus juga dapat menyebabkan mual dan muntah.

Infeksi salmonella juga menyebabkan gejala seperti diare, demam, dan kram perut. Menurut CDC, sekitar 1,2 juta orang terkena infeksi salmonella setiap tahun, dan sekitar 450 orang meninggal akibat infeksi tersebut.

Menurut Ben, makan ayam mentah berbeda dengan memakan ikan mentah. Pada ikan mentah, kuman yang paling mungkin membuat seseorang sakit adalah parasit, dan parasit ini bisa terbunuh dengan cara membekukan ikan, katanya.

Salmonella pada daging ayam mentah di sisi lain, tidak akan terpengaruh oleh pembekuan.

Sashimi ayam kadang disiapkan dengan cara merebus atau membakar ayam dalam waktu tidak lebih dari 10 detik, tetapi Ben berpendapat bahwa persiapan tersebut mungkin hanya membunuh kuman pada permukaan ayam. "Tapi bahkan itu saya tidak yakin," tambahnya.

Dilansir The Asahi Shimbun, surat kabar Jepang, Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan menyarankan restoran untuk mengevaluasi ulang menu mentah dan setengah mentah pada ayam. Kementerian mendesak restoran agar memasak ayam ke suhu internal 75 derajat Celsius.

Saat mencoba makan sashimi ayam, Anda memang belum tentu langsung sakit atau diare. Anda bisa saja beruntung dan tak terjadi apa-apa. Tak semua daging mentah diciptakan sama. Daging yang berbeda memiliki mikroba dan parasit yang berbeda.

Ikan mentah yang ditangani dengan baik cenderung tidak memiliki bakteri yang berbahaya bagi manusia, daging sapi mentah lebih cenderung mengandung bakteri, sedangkan ayam mentah dan daging babi mentah adalah yang paling berbahaya.

Jadi jika ingin aman mengonsumsi sashimi, jangan pilih ayam.

"Beberapa orang mengklaim bahwa makanan mentah lebih bergizi daripada makanan yang dimasak karena enzim, bersamaan dengan beberapa nutrisi, hancur dalam proses memasak," kata ahli gizi Rhiannon Lambert.

"Namun, beberapa makanan mengandung bakteri dan mikroorganisme yang tidak aman, dan hanya bisa dieliminasi dengan cara dimasak," tambahnya.

Saran resmi dari NHS adalah menghindari konsumsi sashimi ayam, terutama jika Anda masih sangat muda, hamil, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ada kemungkinan setiap ayam yang tidak dimasak akan menyimpan mikroba berbahaya dan bisa membuat Anda sangat sakit.