Anoreksia mendadak kembali jadi buah bibir warganet. Pembicaraan ini dipicu oleh penayangan film terbaru produksi Netflix, To The Bone.

Film yang berkisah tentang perempuan anoreksia ini menjadi sangat personal bagi sutradara film ini, Marti Noxon, dan Lily Collins, pemeran utama. Keduanya sama-sama pernah berjuang melawan anoreksia.

Anda mungkin pernah mendengar istilah anoreksia, kondisi seseorang yang sangat kurus, bahkan tulang-tulang di tubuhnya sampai terlihat menonjol. KBBI daring mengartikannya sebagai kehilangan selera makan; nirselera.

Namun, sebenarnya kondisi ini bukan penyakit menular, melainkan terjadi atas pilihan penderitanya. Anoreksia adalah kondisi kesehatan mental yang terkait dengan gangguan makan.

Penderitanya akan menjaga berat badan mereka seminimal mungkin dengan cara membatasi jumlah asupan makan, muntah secara paksa, dan olahraga berlebihan.

Penderita anoreksia mengalami kegelisahan akut soal bentuk tubuh, berat badan, takut gemuk, dan memiliki keinginan ekstrem untuk menjadi kurus. Mereka akan selalu merasa gemuk, padahal kenyataannya sudah sangat kurus.

Meski lebih sering terjadi pada perempuan, laki-laki pun bukan tidak mungkin menderita anoreksia. Selebritas, model, penari, dan atlet memiliki risiko besar mengarah pada gangguan makan ini.

Penyebab anoreksia bisa sangat beragam, mulai dari faktor psikologis, seperti depresi, kecemasan berlebihan tentang masa depan, perfeksionis, obsesif, dan fobia gemuk.

Faktor lingkungan juga berkontribusi terhadap anoreksia. Pernyataan bahwa menjadi kurus itu lebih cantik akan membuat seseorang stres dan rendah diri yang ujung-ujungnya memicu anoreksia.

Belum lagi ada intimidasi dari lingkungan yang sering menggoda atau mengejek tentang berat badan atau bentuk tubuh, pekerjaan yang menjadikan tubuh kurus sebagai bentuk ideal, tekanan kehidupan, dan pelecehan juga dapat berperan sebagai penyebab anoreksia. Perasaan rendah diri, marah, atau kesepian juga dapat menguatkan kondisi seseorang untuk menjadi anoreksia.

Gejala anoreksia meliputi penurunan berat badan dalam waktu cepat, tetap diet meski sudah kurus, mulai mengalami ketakutan akan bertambah berat badan, kehilangan kemampuan untuk menilai secara realistis bobot tubuh seseorang, mudah tersinggung, dan selalu berjuang untuk meraih apa yang mereka pikir soal kesempurnaan.

Orang yang memiliki anoreksia akan mengalami periode menstruasi yang tak teratur, sering sakit, merasa tak berharga, menarik diri dari pergaulan, dan terjadi perubahan pada fisik, seperti tak tahan dingin, rambut dan kuku rapuh, kulit kering atau menguning, anemia, konstipasi, persendian bengkak, dan kerusakan gigi.

Bila tak diatasi, anoreksia akan menyebabkan kerusakan pada jantung, otak, dan ginjal. Tekanan darah turun, rambut rontok, penipisan tulang, ketidakseimbangan cairan elektrolit, parahnya bisa berujung kematian akibat kelaparan atau bunuh diri.

Meski bisa disembuhkan, orang dengan anoreksia sering kali tidak mencari pengobatan. Alasannya karena takut, tak sadar bila kondisinya menjadi masalah, atau sudah menyembunyikan keadaan dirinya dalam waktu lama.

Agar bisa sembuh, penderita anoreksia harus sadar bahwa dirinya butuh pertolongan serta memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik.