aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 11-05-2024 15:23
Mr. DAY
spaghettimi
f4r1ds
f4r1ds dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6K
594
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#114
Part 21
#Seorang Penyelamat

duarrrrr

Sebuah ledakan merusak pintu kamar sang ratu sehingga Sang ratu terpelanting ke belakang hingga terjatuh terkapar di lantai di dekat ranjang miliknya.

Aku yang masih terlentang berbaring hanya terpaku tidak bisa bergerak sama sekali.

"Kakang..... " Suara yang ku kenal berteriak kencang dibalik kepulan asap di bibir pintu kamar.

Perlahan sosok itu terlihat jelas. Selendang biru yang terjuntai ke lantai kamar dihiasi kaki jenjang seorang wanita dengan kemben hitam serta mahkota kecilnya. Iya dialah Anna

"Kakang Bagas .... " Teriak nya lagi ke arah ku
Dia melompat ke arah ku akan tetapi sebuah serangan dadakan dari sang ratu membuatnya berkelit dan menghindar ke arah kanan.

"Dewi Kusuma .... sedang apa kau disini ? Jangan kau ikuti urusan ku, " ucap sang ratu lalu berdiri membelakangi ku

"Lepaskan Dia, dia adalah tanggung jawab ku" ucap Anna

"Wahai Dewi , carilah pemuda lain untuk memuaskan napsu mu, kenapa kau menginginkan nya ?" Ucap sang ratu dengan senyum sinis

"Bedebah kau nyi loro baya . Tidak serendah itu diriku seperti mu. makhluk sundal " ucap Anna dengan mata dipincingkan dan kedua tangan yang sudah dihunuskan.

"Aku pengikut kerjaan bibi mu ratu Utara, tak pernah sekali pun beliau mencegah segala urusan ku kecuali dirimu " ucap sang ratu yang tenyata bernama nyi loro baya berjalan santai menghadang Anna yang sudah tersulut emosi.

dengan posisi ku yang setengah telanjang aku mencoba bergerak gerak hanya saja gagal. Aku nya bisa menegang dan mengeram

Hmmmm hmmmmmmmmm

Seketika mata Anna menoleh ke arah ku dengan tatapan sendu.

"Kakang. Tenanglah . Pasti akan aku lepaskan jerat ajian paku jiwa itu. " Anna kembali melirik nyi loro baya

Seketika Anna menerjang nyi loro baya , pukulan dan tendangan bisa ditangkis oleh nyi loro baya. Sepetinya kekuatan ratu danau ini cukup mumpuni . Serangan demi serangan Anna bisa ditangkisnya dengan mudah .

"Hahahaha... Ilmu mu masih lemah Dewi, apakah tapa Brata mu belum sempurna ? " Ejek nyi loro baya

"Ini belum apa apa nyi, " ucap Anna kemudian selendang biru nya ditarik lah dan keluarkan pedang cahaya

Gerakan anna semakin cepat , serangan demi serangan ditujukan kepada nyi loro baya hingga suatu ketika sabetan pedang cahaya mengenai rambut indah sang ratu .

"Kurang ajar. Tidak santun kah kau Dewi Sukma kepada ku? Orang yang telah membatu kerjaan Utara dalam perluasan wilayah? " seru nyi loro baya memperingatkan Anna

Dua telunjuk Anna dirapatkan sejajar dengan dada lalu pedang cahaya diletakan horizontal didepan Dadanya. Sebuah jurus akan dilancarkan oleh Anna.

"Tidak peduli siapa kau, terimalah ini " teriak Anna sambil menyabetkan pedang cahaya yang semakin terang

Larikan sinar sinar cahaya membuat kehancuran dimana mana diruangan itu lalu nyi loro baya mulai tersulut emosi.

Tiba tiba saja nyi loro baya mengeluarkan sebuah jurus. Tangannya berubah menjadi ekor biaya dan tangan kirinya menjadi seperti ekor ular. Diayunkan nya kedua tangan nya ke arah ana sambil menerjang lalu karena gerakannya lebih cepat terkenalah bagian perut Anna .

"Ssrrankkkk ...pcasssssssskkk"

Seperti dia pedang yang beradu percikan api tercipta dari gesekan antara ekor buaya dan kain kemben yang dipakai Anna. Luar biasa seharusnya jika serangan seperti itu bisa merobek kulit dan baju akan tetapi hanya kepulan asap tipis saja dari kemben yang dipakai Anna.

Nyi loro Baya tertawa " aku fikir kau pun pantas mendapat hukuman Dewi, sama seperti dulu oleh kerajaan mu" ucapnya yang membuat ku terkaget

"Diam kau nyi. " Anna berteriak lalu menghunuskan pedangnya lalu mengayunkan kembali .

Dua buah jari kiri Anna dirapatkan lalu digesekan pada bilah pedangnya dari pangkal hingga ujung. Berubahlah warna pedangnya menjadi merah muda.

Dua tebasan dilancarkan Anna, saling bersilang lalu menyatu menjadi bersilang X kemudian bergerak memutar mendekati nyi loro baya dengan cepat.

Sebuah cahaya hijau membentuk benteng menangkis serangan Anna. Nyi loro baya nampak tersenyum kecut karena berhasil menangkis serangan , akan tetapi serangan Anna semakin kuat, dua cahaya yang memutar semakin cepat putaranya hingga nyi loro baya tidak sanggup membendung serangan Anna lagi.

Prannkkk

Benteng Cahya yang ditahan oleh nyi loro baya perlahan retak dan pecah lalu auto meledak .

Duarrrrr

Nyi loro baya terpelanting jatuh telentang menabrak dinding kamar, pakaian jubahnya tersingkap hingga terbuka bagian bawahannya. Anna tersenyum puas dengan kondisi lawannya.

Tiba tiba saja Anna datang dan menerjang sosok nyi loro baya dengan dua bilah pedang ditangan kanan dan kirinya. Kini leher nyi loro baya sudah diapit oleh dua bilah pedang.

Wajah nyi loro baya sangat terkejut dengan serangan dadakan yang diberikan Anna. Hingga dia tidak bisa berkutik sama sekali. Wajah nyi loro baya yang tadinya angkuh sekarang tertunduk malu.

"Jangan ...jangan bunuh aku Dewi , ampuni aku " ucap nyi loro baya yang sudah telentang tak berkutik.

"Beraninya kau memperdaya pemuda itu , dia tanggung jawab ku selama ini, kau paham nyai?" Sebuah hentakan kaki pada pergelangan tangan nyi loro baya mengerang kesakitan

Arrrgghhh

Ampun ... ampun Dewi , baiklah aku menyerah , maafkan aku dan aku berjanji akan melepaskannya

"Baiklah akan aku lepaskan kau nyi"

Kuncian dari Anna dilepaskan begitu saja. Lalu Anna berdiri dan hendak mendekati ku yang masih terbaring lemah.

"Arrgghhh...."

Sebuah ikatan membelit leher dan tubuh Anna. Ekor panjang dari nyi loro baya telah membelit nya. Seketika Anna dilempar dan jatuh diatas lantai berkali kali hingga dia nampak lemas.

Srakkk srakkk srakkk

Tiga buah pilar menghalangi tubuh Anna membentuk Piramida, tipu muslihat nyi loro baya sukses membuat Anna terjebak diantara pilar pilar itu. Pilar pilar itu seolah menjadi perangkap bagi Anna karena tidak bisa ditembus oleh pedang Anna. Kilatan listrik dan tembok cahaya hijau tidak bisa ditembus Anna

"Licik .... Dasar siluman rendahan " gerutu Anna . Matanya nanar ke arah nyi loro baya

Nyi loro baya tertawa " Dasar bodoh , Dewi . Kau pun akan jadi budak ku "

Kurungan yang berbentuk Piramida dengan dinding cahaya hijau membuat Anna melemah. Sengatan sengatan listrik menyerang Anna dan tidak bisa menghindar karena kurungan terlalu sempit. Lambat laun Anna melemah dan jatuh diatas lantai.

Aku yang melihat Anna dalam kesulitan hanya berdiam diri tanpa berbuat apa apa. Ya Allah tolong hamba itulah kalimat yang ada dalam fikiran ku.

Kalimat hasbunallah begitulah yang ku ingat sekarang, tidak tahu mengapa saat masuk ke dalam jerat hipnotis membuat ku terlupa terhadap kalimat kalimat tauhid.

Kalimat dzikir dan tahmid mulai aku zikir kan di dalam hati namun tetap saja sulit untuk diucapkan. Sepetinya ajian paku jiwa berpengaruh terhadap batin ku sendiri. Sekuat keyakinan aku mencoba melapalkan satu persatu huruf . Akan tetapi sulit begitu sulit .

Satu tarikan napas dengan terpusat kepada sang maha kuasa alam semesta. Lalu entah bagaimana caranya kalimat Allah bisa aku lafalkan. Secercah harapan meningkatkan kekuatan dan keyakinan sehingga satu kalimat zikir bisa aku bacakan didalam hati. Lambat laun aku bisa merasakan energi yang merangsek ke dalam dada dan menjalar ke seluruh tubuh.

Sebuah cahaya tiba tiba melesat masuk ke dalam dada ku. Lalu disertai kucuran air yang turun dari atap istana mengguyur seluruh tubuhku.

Deg deg deg

Tubuh ku berubah bercahaya diiringi detak jantung ku semakin cepat. Lalu satu persatu anggota tubuh ku mulai bisa dikuasai. Dari mata yang bisa digerakan oleh ku dan jari jemari ku mulai bisa aku kendalikan.

Hingga aku bisa mengangkat kedua belah tangan ku dan aku bangkit dari posisi berbaring dan berdiri.

Sebuah kekuatan mengalir deras didalam aliran darah , tulang dan ototku berubah menjadi padat. Lalu cahaya dalam tubuh ku semakin berkilauan .

Sebuah baju merah dengan belahan sedikit dada yang saling bertumpukan membentuk V dan hanya sebatas bahu. Lalu kedua belah pergelangan tangan terapat ikat kain . Celana pangsi dibawah lutut dan sendal jerami membelit di kakiku. Sebuah ikat kain batik melingkar di kepala ku. Sabuk emas melingkar di pinggang ku dengan kain jarik sebatas paha sudah menghiasim

Kini penampilan ku seperti seorang pendekar di masa lalu . Gagah begitulah kesan yang aku rasakan.

Mata ku kembali teralihkan dengan kondisi ana yang sudah jatuh telungkup. Tubuhnya seperti tak berdaya hanya untuk bangkit saja.

"Hentikan .... " Bentak ku pada nyi loro baya

Seolah terkejut, nyi loro baya menoleh ke arah ku dengan mata yang melotot. Anna yang masih bisa sadar cukup heran menatap ku . Akan tetapi tergaris di wajahnya sebuah senyuman bahagia.

Wussshhhh

Aku melakukan serangan perdana yang lagi lagi tidak aku sadari. Sebuah pukulan jarak dekat membuat nyi loro baya tersulut mundur namun bisa di tahanya.

"Kurang ajar... Beraninya menyerang istri mu sendiri kakang Bagas" ucap nyi loro baya yang membuat ku merasa mual

"Istri ? . . . Jangan bercanda nyi. Rasakan ini " sebuah pukulan kedua aku lancarkan menyerang tubuh setengah telanjang nyi loro baya

Akan tetapi pukulan ku terhenti seketika manakala nyi loro baya malah membuka jubahnya sehingga dia tidak memakai benang sehelai pun.

Pukulan ku tidak jadi mengenainya dan ku buang ke arah lain.

"Sial... Dasar licik "

Akupun kini sejajar dan begitu dekat dengan nyi loro baya saling berdampingan tapi tidak saling berhadapan.

"Kau tidak berani memukul istri mu kakang, lebih baik kita lanjutkan permainan cinta kita yang tertunda tadi " ucap nyi loro baya. Tiba tiba tangan nya menyentuh dada ku dan mengusap usapkan nya.

Dada ku kembali berdegub kencang tak beraturan dan napas ku terengah engah

"Kendalikan hasrat napsu mu cucu ku. Pasrahkan jiwa mu pada sang pencipta , angkara murka harus dilenyapkan" sebuah suara mendadak muncul di kepalaku

Sebuah pukulan mengenai punggung nyi loro baya, tubuhnya mulus tersungkur jatuh . Rasa sakit dirasakan terlihat dari bibir tipis nya yang meringis dan tanganya yang memegang bahunya.

"Apa maksudmu kakang Bagas? " Ucap sosok nyi loro baya seolah tidak berdosa

"Hentikan omong kosong mu , dengan siapa kau berhadapan sekarang " tidak sadar aku mengucapkan kalimat itu seakan bukan diriku.

Kening nyi loro baya berkerut memperhatikan setiap inci dari penampilan ku.

"Kangmas Panji" begitulah ucapan dari nyi loro baya kepada ku

"Bertaubatlah nyai, jalan mu sudah terlalu jauh dari kebenaran " kata ku yang masih dikendalikan oleh sosok leluhur ku

"Tidak, jangan menceramahi ku kangmas. Sudah cukup sakit hati ini oleh ku di masa lalu" ucap nyi loro baya.

Mataku membesar manakala mendengar ucapnya yang tidak terduga. Apa sebenarnya hubungan mereka di masa lalu?. Sosok ratu danau ini kembali bangkit dan mencoba mengeluarkan ilmu kanuragannya. Tangan kanannya diletakan didepan dahi nya dengan jari merapat dan tangan kiri di simpan di dada. Lalu kedua tangannya ditarik sejajar dengan dada , tubuh nyi loro baya bergetar hebat meski tanpa busana membuatku harus menutup mata.

"Cucu ku, biarkan aku yang mengendalikan mu" ucap sosok yang diduga leluhurku dari mulut ku sendiri

"Baiklah. " Jawab ku dalam hati

Beberapa gerakan aku lakukan menyilangkan kedua tangan terkepal diantara dada lalu menaikan ke atas langit dan menurunkan kedua tangan ke pinggang kanan. Kaki ku terketuk kuda kuda . Pandangan ku menatap tajam. Sebuah bola Cahya muncul diantara kedua tangan ku yang didekatkan.

Bola cahaya itu semakin besar dan terasa panas. Nyi loro baya sudah menunjukan Cahya berkilauan dari kedua tangannya . Satu gerakan bersama kami lancarkan satu sama lain . Sebuah bilah cahaya melawan dua bola cahaya ketiganya saling bertabrakan dan menghasilan ledakan besar

DUARRRR BOMMMMMMMMMMM


Efek ledakan menghasilkan kerusakan didalam ruangan kamar hingga meluas ke ruang pertemuan kerajaan itu. Anna yang melihat cukup terkejut dengan ledakan itu matanya membesar namun efeknya tidak bisa dirasakan.

Nyi loro baya terpental beberapa meter lalu memuntahkan darah lalu terlutut diatas lantai. Masih merasa kuat nyi loro baya mencoba bangkit, akan tetapi tubuhnya malah terkulai jatuh dan batuk memuntahkan darah cukup banyak. Seperti nya ajian dari Ki Ageng Panji sangat kuat.

Aku yang bisa menahan kekuatan dari ledakan tidak menepati kendala apapun. Dengan sigap aku mendekati tubuh nyi loro baya yang sudah tidak berdaya. Darah dimana mana dikeluarkan melalui hidung mata dan mulutnya. Tubuhnya terjatuh telungkup. Seperti iba akupun memangku tubuh nyi loro baya yang masih tanpa busana. Akan tetapi tubuh indahnya ternyata mulai berubah perlahan bersisik.

"Kangmas, hoeekkk " ucap nyi loro baya memuntahkan darah

"Bertaubatlah , maafkan aku tidak bisa menuntun mu ke jalan yang benar" ucap leluhur ku melalui mulut ini

"Kenapa dulu kau menolak cinta ku kakang, padahal aku yang selalu menemanimu sejak kecil hingga kau Dewasa. Kita bersahabat akan tetapi cinta membutakan ku kakang" ucap nyi loro baya yang sudah melemah tubuh nya sambil terisak tangis.

"Sudahlah itu masa lalu kita, " lalu beberapa kalimat dilapalkan oleh lidahku seperti sebuah mantra sakti, "Akan aku obati diri mu nyai, tenanglah " Ucap leluhurku lalu tangan kanan ku seolah memberikan energi khusus dari kepala hingga ujung kaki .

Dalam sekejap Kini tubuh nyi loro kembali utuh seperti sedia kala. Sebuah kain tiba tiba terbang menuju ku dengan sekali gerakan . Lalu didudukan lah nyi loro baya hingga dia mampu menopang tubuh nya sendiri.

Lalu tubuh nyi loro baya yang tidak berbusana kini tertutup oleh kain putih tersebut.

Kalimat demi kalimat yang tidak aku mengerti keluar dari mulut ku. Lalu tiba tiba sebuah kurungan besi keluar dari tanah dan mengurung nyi loro baya. Tetesan air mata dari nyi loro baya mengalir deras.

"Bertaubatlah nyai, kurungan ini akan terbuka dalam 100 tahun ke depan , jika kau bertobat sungguh sungguh " ucap leluhurku

Lalu pandangan ku teralihkan kepada Anna yang duduk di dalam kurungan Piramida itu , dengan satu pukulan maka hancurlah kurungan yang menahan Anna.

Kini tubuhku bisa dikendalikan oleh diriku kembali . Aku pun segera mendapati tubuh Anna yang terlihat lemah.

"Anna , kau tidak apa apa?" Tanya ku pada Anna lalu memangku tubuh nya yang cukup tinggi itu pada paha kiri ku.

Wajahnya yang cantik terlalu dekat dengan wajahku, tiba tiba anna memelukku dengan erat.

"Kakang terima kasih. Kau sudah menyelamatkan ku" ucap Anna dengan mata berkaca kaca

"Sudah lah kita pulang bersama sama, kau sudah banyak menolong ku. Kini aku membalas budi mu Anna. akan ku obati kau " ucapanku pada Anna

"Eyang. Bantu aku " ucapku dalam hati

Sebuah gerakan sama yang dilakukan oleh ku melalui tangan yang dikendalikan oleh leluhurku . Usapan tangan berhawa hangat diulurkan dari kepala hingga ke bagian kaki. Tubuh Anna kini kembali dalam kondisi seperti semula. Beberapa luka telah sembuh sempurna tiada cacat sedikit pun.

Anna pun duduk dihadapan ku, akupun melihat kondisinya yang kembali sehat begitu senang sehingga tak sengaja memeluk Anna.

Wajah Anna berubah memerah setelah pelukan ku dilepaskan. Senyuman penuh arti tersungging di bibir indahnya namun pandangannya dialihkan ke arah lain dengan senyuman yang masih merekah. Seolah Anna sedang memikirkan sesuatu.

"Tugas ku selesai , cucuku aku pamit dulu. Dilain waktu kita bisa berjumpa lagi . " Ucap seseorang yang diduga leluhur ku di dalam batin ku


Sekejap setelah itu. Kini tubuhku kembali tanpa memakai pakaian atasan. Hanya kain bercorak emas yang menutupi bagian bawah ku.

"Kakang. Kau ? " Anna pun tertawa

"Eeee ini pakaian ku kemana? "Akupun bingung melihat tubuhku kembali setengah tanpa busana

"Susunlah kakang , kita kembali ke atas. Jasad mu masih memakai pakaian jadi tidak usah khawatir seperti ini"

"Aku Kan malu Anna. Untung teman teman ku tidak lihat " ucap ku pada Anna

Kini mataku kembali ke sosok ratu danau , nyi loro baya yang sedang menangisi nasibnya

"Nyai. Kami pamit. Kau Bertobatlah " ucap ku singkat lalu berlalu meninggalkannya begitupun Anna masih mengikuti ku dari samping ku.

"Kakang tunggu" seru nyi loro baya yang membuat ku menoleh ke arahnya

"Ada apa lagi ? " Sahut ku sambil mendengus sebal karena hampir saja dia memperkaos ku

"Bebaskan aku .... Kakanggg... " Ucap nya meronta akan tetapi baru saja dia menyentuh tralis besi itu sebuah sengatan listrik membakar kedua tangannya. Seketika nyi loro baya menjerit

"Kyaaaaaa "

Tubuh nyi loro baya seketika jatuh , dari kedua tangannya mengepul asap tipis . Wajahnya pucat tidak percaya dengan yang telah terjadi.

Akupun berlalu pergi bersama Anna keluar dari istana. Nampak banyak para pengawal dan pengikut yang mati dan terluka termasuk dayang dayang manusia setengah ular terluka parah. Begitu pula siluman buaya lain banyak yang mati mengenaskan.

"Anna apakah ini semua ulah mu?" Tanya ku pada Anna

Akan tetapi Anna tak menjawabnya , dianya tersenyum dan mengangkat bahu nya

"Kakang ayo kita pulang " sahut Anna

Gerakan anna memutar kedua tangan nya ke arah langit lalu terbuka cahaya membentuk portial. Lalu tangan Anna memegang tangan ku dan menggengamnya. Secepat kilat aku keluar dari dalam danau yang berwarna hitam.

"Malam?"

Bersambung....
Spoiler for Kisah Selanjutnya :
Diubah oleh aguzblackrx 01-05-2024 12:28
kedubes
regmekujo
f4r1ds
f4r1ds dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup