aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 11-05-2024 15:23
Mr. DAY
spaghettimi
f4r1ds
f4r1ds dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.8K
575
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#12
Part 5

#sosok penjaga
.
.
Di lorong sekolah

"Hes , siapa sih dia? Kamu udah lama kenal?" Ucap ku bertanya pada Hesti yang sudah melepaskan genggamannya

Kami yang berjalan di lorong sekolah terus berjalan namun Hesty seolah diam tak mau menjawab pertanyaan ku.

"Gw sama imal ke kelas ya bro. Nanti pas pulang ketemu kita dulu ya gas. Gak enak bener liat tampang si gorila tadi " ucapan si Eri membuat ku sedikit tertawa

"Huss jangan begitu. Dia orang juga. " Sahut ku pada Eri dengan ekspresi masih sedikit ketawa

Setelah sampai dipertigaan lorong kelas, imal dan Eri kembali ke kelasnya begitupun aku dengan Hesty.

"Bro, nanti pulang kita bareng aja yah. Gw punya firasat ga enak. " Ucap Eri sekali lagi yang membuat ku malah berfikir keras

"Ok. bro. nanti gw ke kelas lu pada " aku berucap spontan

Hesty yang sedari tadi masih diam seolah masih kesal dengan kejadian tadi. Setelah acara mos hari kedua selesai , semua siswa sudah berangsur pulang . aku yang juga akan pulang dan janji bareng si Eri dan imal terlebih dahulu menghampiri Hesty yang masih duduk dibangku nya.

"Hes. Kamu ga apa apa kan?" Tanya ku singkat

"Ga apa apa koq. Kamu mau pulang sekarang?" jawab Hesty lalu tersenyum getir setelah bertanya

"Iya ini diajakin bareng sama anak x.4 tadi. Mau ikut juga?"

"Gak keberatan kan aku ikut? " Ucap hesty begitu antusias bahkan memegang lengan kanan sambil menatap ke arah ku.

Seketika mata kami berdua bertemu , waktu seolah berhenti aku terpaku oleh mata indah dan wajah cantik Hesty seketika , apalagi senyuman manis di bibir nya seolah penuh arti malah tubuhku terasa melayang dibuatnya.

"Bagas, koq diem sih? " pertanyaan Hesty membuat lamunan ku buyar.

"Oooh iya... Hesty boleh ikut . Tapi rumah Hesty dimana yah. ?" Tanya ku dengan rasa ingin tahu.

"Oh gampang. Nanti aku tunjukin jalannya." Jawab Hesty . Sekarang sikapnya berubah kembali seperti awal kami berkenalan.

Kami berdua pun keluar kelas, berjalan menuju kelas x.4 untuk bertemu Eri dan imal.

Sesampainya di kelas x.4 Eri dan imal sudah menunggu di depan kelas. Oh iya kenapa aku selalu menuju x4.karena kelas mereka merupakan jalur menuju ke gerbang sekolah.

"Cie cie... Lengket banget nih jadi ngiri gw" sindir imal

"Hooh nih. Minta pelet nya gas hahaa" timpal Eri.

"Lah dulu waktu SMP gw yang selalu dikacangin cewek, lah lu mal mantan lu udah banyak gitu. Yang kemarin dikemanain?"

"Eeh maen buka KTP orang aja. Nih makan " kepalan tangan si imal mengarah ke wajah ku.

Hesti melihat kekonyolan kami hanya terkekeh kekeh tertawa. Mata ku sempat melirik ke arah hesty begitu dasa kanan menempel di lengan kiri ku.

"Jadi gini, Hesty mau bareng sama kita pulang . Gimana?" Ucapku pada Eri dan imal

"Aaa serius nih?. Dengan senang hati aa Eri mau nganteri hesty yah?" Tawar Eri dengan aksen konyol belaga playboy

"Loh loh tuh kan bisa aja nyari kesempatan. Dasar kamprrett" ucap ku menimpali candaan si Eri

"Idih becanda gas. Ok gas " jawab Eri sambil ketawa dibarengi si imal

"Udah ah kapan pulangnya. Mending ke rumah aku aja gimana?" Ajak Hesty yang membuat dua maho kegirangan

"Wah asyik nih. Ada kolam renang ga di rumah?" Tanya imal menyahut

"Ada ... " Jawab Hesty singkat

"Eeeh Jangan jangan Hes. Nanti ngerepotin . Udah aku anter kamu aja pulang oke?" Ucap ku menolak ide Hesty

"Udah gpp . Lagian jarang banget ada yang maen ke rumah. " Ucap hesty memastikan

"Ayo cus ah.... " Eri mendorong tubuh ini ke arah depan untuk berjalan.

Akhirnya kami sepakat ke rumah Hesty untuk sekedar bermain saja. Sesampainya di halaman parkir aku terkaget melihat kondisi ban motor ku kempes.

"Astaga .... Ini kempes ban nya?" Keluh ku

Saat diperiksa ternyata ada luka sobekan di ban motor metik ku

" Aduh kampret siapa yang jahil begini yah? Kalau ketemu gw patahin lehernya " gerutu ku

"Udah udah. Sabar. Di depan sana kalau ga salah ada bengkel . " Seru eri

" Ban begini ga ditambal er, tapi diganti. Mana gw ga bawa duit lagi " ucap ku mengeluh.

"Nih pake. Cukupkan." Spontan Hesty memberikan uang 2 lembar berwarna merah

"Wih.... " Mata si Eri sampai melotot

" Apa ini hes, ga usah . Ngerepotin kamu aja" ucapku merendah

"Udah ga apa apa. Pakai aja. Gimana kamu pulang ntar kalau ban nya sobek begini?"

"Yaudah , makasih yah Hes. Nanti aku ganti uang nya yah" ucap ku sembari menerima uang 2 lembar seratus ribuan.

"Santai aja ... " Timpal Hesty singkat

Akhirnya kami berempat menuju bengkel yang ada di depan sekolah. Motor ku dituntun dan Hesty ikut berjalan kaki bersama . Eri sempat mengajak Hesty bareng dengannya sementara sampai bengkel namun menolak karena merasa kasihan pada ku.

5 menitan kami sudah sampai ke bengkel dan tidak lama ban sudah diganti dan masih ada uang kembalian 20 Rb. Namun Hesty menolak kembalian dengan alasan buat beli bensin motor ku. Aku yang menahan malu harus bersabar menerima rezeki yang tidak disangka ini.

Setelah urusan bengkel selesai kami pun bertolak menuju rumah Hesty . Perjalanan kami lumayan sebentar cukup 15 menit telah sampai disebuah komplek perumahan mewah . Di kiri kanan kami banyak rumah bertingkat mewah berjejer rapih.

Sampailah kami di sebuah pintu gerbang cukup besar . Dari luar saja nampak kemegahan rumah Hesty .

Seorang satpam datang menghampiri kami , lalu sedikit kaget dengan kedatangan tuan rumah menaiki motor bersama kami.

"Loh koq non Hesty gak naik dijemput pak Maman?" Tanya pak satpam yang sudah membukakan pintu gerbang

"Pak Maman tadi sudah disuruh pulang lagi" jawab Hesty yang berlalu masuk berjalan kaki.

Aku yang menghormati nya jalan kaki , mendorong motor ini ke areal khusus parkir kendaraan yang diarahkan pak satpam . Tidak dengan Eri dan imal..motor mereka yang sport 150 CC an tentu berat jika harus didorong sehingga mereka masih menaiki motonya sampai tempat parkiran.

Hal yang bikin mengerut kan dahi adalah ulah katrok teman teman ku ini, pandangan mereka mengedar ke sekitar rumah Hesty namun malah sambil becanda bahkan air mancur yang tepat di depan rumah Hesty, masih sempat sempatnya mereka saling siram dengan air kolamnya.

"Ehh jangan norak ya..ini rumah orang" seru ku memperingatkan

Hesty hanya tertawa kecil melihat tingkah kami bertiga. Lalu membuka dua pintu rumah yang berwarna putih.

Sesampainya di dalam rumah, akupun merasa terkagum kagum dengan isinya. Banyak benda mewah dan antik mengisi setiap sudut rumah. Dari guci guci besar dan lampu lampu berlian menggantung besar di atas langit langit rumah Hesty. Serta lemari kaca dengan berbagai macam pajangan mewah sangat sulit untuk dijelaskan satu persatu.

Kami pun dipersilahkan duduk di sofa berwarna krem di ruang tamu. Empuk dan nyaman itulah kesan pertama saat duduk di sofa mewah milik orang tua Hesty.

"Bentar ya . Aku ke belakang dulu" ucap Hesty yang dibalas anggukan oleh kami

Tak lama kemudian Hesty kembali lagi dan disusul oleh seorang wanita paruh baya yang membawa minuman berwarna oranye dan dua toples berisi cemilan.

Minuman dan cemilan sudah ada di meja , tanpa permisi si Eri dengan sigap mengambil kue yang ada di dalam toples..

"Aduh hest. Maafin kelakuan teman ku ini" ucap ku lirih sedikit mendekat ke arah telinga Hesty.

"Udah gpp. Lagian masih banyak ini" ucap Hesty dengan senyum ramahnya.

Beberapa perbincangan kecil antara aku Hesty dipecahkan oleh sikap kurang sopannya teman ku satu lagi. Si imal

"Gerah nih. Mana kolam renang nya?" Sahut imal lalu lirikan mata ku melihat Makana di toples sudah tinggal setengah.

"Oh iya..ada disamping rumah. Ayo aku tunjukin" balas Hesty ramah

"Asyikk euy ..." Sahut eri sambil mengangkat kedua tangan nya karena kegirangan

Aku hanya mengelus dada melihat kekonyolan mereka. Dari duduk lalu kami semua berdiri hendak mengikuti langkah Hesti menuju ruang tengah dan keluar melalui pintu samping yang terbuat dari kaca yang lebar.

Dari dalam rumah saja . Kolam renang berwarna biru muda sudah membuat semangat kedua teman ku ini bergelora

Tanpa malu mereka membuka baju dan celana mereka. Cuma si imal yang memakai kaos dan celana boxer namun beda dengan si Eri dia hanya memakai cewet mirip sempak.

Otomatis Hesty yang melihat bungkusan segitiga tadi seketika menjerit tawa dan tak sengaja malah memeluk ku. Wajahnya tertunduk dan menempel dibahu kiri ku sedangkan tangannya memegang baju seragam ku.

Aku yang beruntung hanya diam menikmati apa yang terjadi. Hesty seolah tanpa malu melakukan gerakannya.

"Ihh ga malu apa si Eri, aku ke dalam dulu " ucap hesty yang sudah melepaskan pelukannya dan menepuk satu kali lengan ku.

Hesty berlalu pergi meninggalkan kami di area kolam renang . Eri dan imal sempat mengajak ku untuk ikut berenang namun aku menolak karena tidak membawa celana boxer .

Aku hanya duduk duduk saja di kursi panjang seperti yang ada di pantai untuk bersantai .

Tak lama kemudian Hesty datang dengan pakaian yang berbeda. Dia memakai celana hotpants hampir sepangkal paha dan tngtop berbentuk V dibagian dadanya sehingga asetnya sedikit menyembul keluar dari sarangnya. Apalagi saat dia merunduk akan duduk, gunung kembarnya seolah akan melompat . Hesty pun duduk disebelah ku yang membuat pandangan ku tidak fokus dengan kulit mulus nya.
Lalu hesty membuka pembicaraan
"Jujur ya gas. Aryo itu mantan ku" ujar Hesti yang membuat mataku terbelalak

"Pantes , sangar bener tatapan matanya tadi. Koq bisa jadi pacar mu hes" tanya ku heran dan dengan sedikit kesal dengan namanya si Aryo ini.

"Dulu sebelum jadian aku tuh sudah berkali kali nolak dia. Ga suka aja dia bikin geng di sekolah ku dulu dan suka bikin ulah dengan siswa lain." Ucap Hesti dan menghela napas dalam dalam.

"Suatu hari tiba tiba aku malah seolah kena guna guna olehnya, lalu aku mau aja jadian sama si Aryo . Sampai suatu hari Aryo nekat mau menjamah ku , namun aku keburu sadar dan menampar nya . Yaudah aku putusin dia . Sampai hari ini dia masih ngejar aku " sambung Hesty yang sedikit dengan raut wajah bersedih.

"Kurang ajar ternyata si aryo . Maen guna guna lagi , awas dia kalau Deketin kamu lagi . Aku kempesin perut nya " ucap ku sebal dengan tabiat si Aryo

"Jangan bikin urusan sama dia. Kamu bisa celaka nantinya . Sampai hari ini dia tidak bisa lagi mengganggu ku karena orang tua ku memberikan ku jin penjaga. Hanya saja ...." Ucapan Hesti terpotong oleh sahutan dari Eri dan imal

"Woii... Pacaran Mulu, berenang sini " seru eri dari tengah kolam renang. Lalu di balas oleh ku dengan kode ga bisa berenang.

"Kamu gak mau berenang ?" Tanya Hesti

"Ga bisa berenang hest. Aku trauma dengan Air kolam. Dulu aku pernah tenggelam di Empang hampir mati . Kalau lihat kolam renang atau Empang yang besar, aku selalu merasa takut" Jawab ku menjelaskan sebab diriku enggan berenang dari tadi

"Oh.... Begitu .syukur Alhamdulillah kamu bisa selamat " sahut Hesty yang di iringi senyuman penuh arti pada ku

Aku pun kembali hanyut dengan tingkah Hesty yang membuat hati ini meleleh seolah aku jatuh cinta terhadap nya.

Dari semua penjelasan hesty sekarnag aku paham bahwa hesty adalah indigo dan memiliki jin penjaga. Namun sedari tadi aku tidak melihat jin penjaga nya tersebut.

Pukul 4

Sore pun tiba . Kami pun pamit pulang dan mengucapkan terima kasih atas jamuan makan dan fasilitas renangnya yang membuat dua maho ini bahagia.

Akupun sudah bertukar nomor hape dengan Hesty dan janjian akan chating bersama nanti malam.

Lalu kami pun pulang menuju rumah masing masing. Akan tetapi sebelum keluar gerbang saat diparkiran aku melihat sosok lelaki sedang berdiri di atas balkon rumah menatap tajam ke arah ku. Padahal penuturan hesty dia qnak tunggal dan hanya tinggal dengan, satpam, pak maman sopir serta 2 pembantunya yang perempuan, karena mamah dan papa ya Hesty sedang ada urusaan bisnis di luar kota satu bulan lamanya.

Aku kira sosok ini bukanlah manusia namun mahluk halus yang cara berpakaiannya seperti seorang pendekar dimasa lalu. Memakai pakaian singlet dengan dada terbuka serta ikat kepala dengan kumis tipis di wajahnya. Bawahanya memakai celana pangsi hitam sampai lutut dengan ditambahi kain jarik sepaha. Serta sebilah keris terselip di pinggang nya.

Namun menurut ku sosok ini cukup tampan dan gagah. Akan tetapi tatapannya seolah mengisyaratkan ketidaksukaan terhadapku. Kemunculannya hanya bebeapa detik Lalu menghilang dengan sekejap yang membuat ku kaget dan ketakutan.

Tak mau berlama lama Kami pun keluar gerbang rumah Hesty dan berpisah di pertigaan menuju rumah masing masing.

Di perjalanan aku sempat sempat nya tersenyum sendiri dengan kejadian tadi disekolah dan di rumah Hesty. Tidak ku sangka pegangan tangan dan dekapan tadi membuat fikiran ku melayang akan bersanding nanti dengannya.


(Bersambung)
Diubah oleh aguzblackrx 03-04-2024 02:39
jenggalasunyi
regmekujo
pulaukapok
pulaukapok dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup