aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 11-05-2024 15:23
Mr. DAY
spaghettimi
f4r1ds
f4r1ds dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6K
598
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#40
Part 10
#Kabar Buruk

Aku yang mulai ketakutan mencoba memanggil nama Merry namun tidak aku dapati jawaban darinya. Malah suara Geraman tadi berganti dengan suara cekikikan

"Kakkakakkkkkkkk "

Ngeri ngeri sedap memang , nasib seorang indigo seperti ku malah dikadalin oleh makhluk gaib di siang bolong seperti ini. Namun sempat terfikir seangker inikah rumah Merry ? Pantas saja sejak awal masuk terasa dingin dan suram meski jendela rumahnya lumayan besar.

Suara suara aneh tadi tak berlangsung lama mulai pelan dan menghilang.

"Silahkan minum " ucap seseorang yang membuat ku kaget

Aku yang membelakangi ruang tamu tidak sadar kalau ada pembantu nya Merry membawakan sebuah nampan berisi minuman dan cemilan yang lumayan banyak.

"Terima kasih. Yah mbak" ucap ku ramah

Namun kehadiran sosok pembantu wanita yang terlihat masih muda membuat ku merasa aneh. Karena kedatangannya tidak begitu aku deteksi.

Setelahnya dia meletakan nampan itu , dia pergi begitu saja menuju ke arah lorong yang mungkin menuju dapur.

Karena perut ku sehari istirahat tadi belum makan apa apa , melihat hidangan yang sudah melambai lambai Dimata ku, akupun tanpa basa basi menerjang sirop jeruk pada gelas gemuk khas orang elit.

Segar rasanya air jeruk itu mengalir di tenggorokan ku. Lalu dengan cepat tangan kiriku meraih kue yang entah namanya segera ku masukan ke dalam mulutku. Manis empuk dan enak rasanya tak bisa dibayangkan sebelumnya.

Tiba tiba Merry turun dari atas lantai dua memakai pakaian minim. Celana hot pant hitam bergaris disamping dan singlet putih membuat ku sedikit terpana.

Perabotan miliknya begitu putih dan mulus tanpa noda. Kali ini rambut Merry terurai ke depan menambah keanggunan kecantikannya. Namun kemunculannya malah mengingatkan ku pada sosok Hesty .

"Ah sial... " Pandangan ku terpaksa ku alihkan agar tidak menimbulkan syahwat.

"Maaf yah lama. Tadi aku ke kamar mandi dulu" ucapnya stelah sampai di hadapan ku lalu duduk di samping ku.

"Iya ga pa pa , tidur juga ga papa koq " celetuk kata ku yang membuat Merry tertawa lepas.

"Haha ada ada aja kamu, kalau aku tidur kamu ngapain ntar disini? " Tanya Merry dengan diakhiri tawa kecil

"Ya palingan ngobrol Ama setan haha" sahut ku sambil tertawa namun ekspresi nya berubah seolah terkejut.

"Ih... Jangan sembarangan , nanti datang loh " kata Merry dengan ucapan lirih

aku yang mendengar pernyataan Merry malah ikut terkejut , padahal tadi barusan aku sudah disambut oleh suara sosok sosok yang ada di rumah ini.

"Nah suara anak kecil tadi " ucap ku spontan

"Haaa ? Kamu denger juga? " Tanya Merry penasaran

Ekspresi ketakutan tergaris di wajah Merry. Kami pun saling memandang , kepala Merry menoleh kesana kemari mencari sesuatu .

"Ngobrol nya di luar rumah aja yuk Deket kolam renang " Seru Merry mengajak ku

Aku yang takut dengan kolam renang sempat shock. Akan tetapi aku masih menjaga gengsi ku didepan merry supaya tidak dikira cowok penakut.

Kami pun bangkit dari sofa empuk berwarna merah marun itu hendak menuju tempat yang disarankan Merry. Minuman dan cemilan tidak lupa diboyong oleh Merry sendiri.

Setelah sampai kami duduk di gazebo yang terletak sedikit jauh dari kolam renang , cukup bagus dan asri. sebelum kami sampai di gezebo, awalnya rasa ragu sempat merasuki perasaan ku karena ada sosok putih yang sedang duduk di atap gazebo itu. Untungnya sosok itu kabur setelah kami datang.

Setalah minuman dan cemilan diletakan aku sempat menikmati begitu indah nya rumah Merry . Lagi lagi aku malah teringat akan Hesty yang tadi sempat pergi dengan wajah tidak biasa.

Sempat ku chat dirinya namun tanda di hp ku masih bercentang satu . Itu artinya chat yang ku kirim belum sampai di hape nya.

"Gas kamu nginep ya di rumah ku?" Ucap Merry yang malah memecah lamunan ku.

"Hah? Apa tadi ? " Tanya ku setengah menyadari ucapan Merry

"Kamu nginep ya di rumah ku, aku takut tidur sendirian " jawab Merry memelas

"Ah becanda kamu, kita ini beda jenis , pacaran aja belum, kenal aja baru tadi. Masa langsung tidur bareng ? Hehe" celetuk ku beruntun yang malah membuat Merry tertawa terbahak bahak.

" Haha ada ada aja kamu Gas . Tapi aku serius nih. Aku takut di rumah" kata kata Merry seolah dia begitu sungguh sungguh

"Emang sejak kapan ada hantu di rumah mu?" Tanya ku heran.

"Jadi gini, ini rumah sebenarnya baru 1 bulan di beli tepatnya ini rumah orang yang punya hutang sama papah lalu dibeli murah sebagi gantinya, lagi pula kata papah suka banget dengan rumah ini. " Ucap Merry menjelaskan

"Emang nya papa kamu gak tahu rumah ini ada hantu nya? " Tanya ku lagi masih penasaran

"Lah papah sama mamah jarang di rumah, kalau pun pulang kerja pasti malam. Dan juga kalau Minggu kita pasti jalan jalan. Udah cerita ke mamah sama papah tapi mereka ga percayaan " penjelasan Merry tadi aku amati dengan seksama

Aku menimbang nimbang usulan dari Merry , kasian juga gadis seperti dia harus diterror di rumahnya sendiri.

"Tapi..... " Ucapanku terhenti

"Aku kasih uang deh" Usulnya yang membuat kening ini mengerenyit

"Wah ini sih jadi open BO. Ga bener nih haha " celetuk ku lalu lengan ku di tepuk satu kali.

"Ihhh apaan sih. Yaudah kalau ga mau mah " ucap Merry setengah cemberut

Sempat berfikir keras lagi , namun kasian juga Merry harus tidur sendirian di rumahnya. tapi menurut kuzm, aku masih bisa jaga diri dari godaan setan . Lagi pula kami pun baru kenal. Jadi tidak masuk akal kalau harus terjadi pertempuran di rumahnya ini.

"Yaudah ,oke deh. Nanti aku izin ke ibu " ucap ku menyetujui dengan senyum getir.

Reaksi Merry begitu berubah seolah bahagia "beneran ? Ih untung banget malam ini ada yang nemenin tidur " jawab nya

"Eeeeehh koq begitu? Kan ada si mbak tadi yang masih muda bisa nemenin kamu tidur " ucap ku memiliki ide

"Eh muda dari mana , pembantu ku udh tua 50 tahunan dia bakal tidur di dapur sendiri, suaminya kan itu yang jadi tukang kebun tidurnya di bawah lantai 1 jaga jaga " ucap Merry yang membuat ku terbelalak

"Masa ah. Tadi jelas jelas si mbak nya masih muda paling 25 tahunan, cantik pula" ujar ku meyakinkan

"Ih jangan jangan itu? " Ucap nya ketakutan

"Loh kenapa ? " Tanya ku keheranan

"Dulu sebelum dijual rumah ini ada pembantu yang masih muda , dia sakit lalu pas pulang ke rumahnya di kampung. Meninggal orangnya " ucap Hesty yang membuat bulu kuduk ku merinding disko.

"Alamakkk kenal dengan hesty malah kenalan dengan jin, kenalan dengan Merry kenalan juga dengan orang yang udah mati. Sial bener jadi indigo dikira gw keren" gumam ku dalam hati sambil menepuk jidat ini.

Tak lama kemudian nada dering di hpe ku berbunyi, sebuah panggilan datang. Saat aku cek ternyata adik ku menelpon, kebetulan aku akan izin menginap, namun

Adek : "Hallo kak, kakak dimana?"

Aku : "Kaka di rumah temen, kenapa dek"

Adek : "Jemput ayah di pasar, ayah sakit? "

Aku :"Hahhh sakit? Sakit kenapa "

Adek : "Iya kak. Ayah sakitnya mendadak. Tadinya ayah mau pulang. Tadinya ayah mau nyamperin Kakak buat pulang bareng tapi pas tadi dapat kabar temen ayah di pasar katanya mendadak sakit dan minta dijemput"

Aku : " Oh iya ya. Kakak jemput ayah sekarang "

Mendengar telepon dari adikku yang menyatakan ayah sakit dan harus dijemput , akupun melirik ke arah Merry, Merry yang sudah mengetahui percakapan kami terlihat bingung dengan nasibnya.

"Mer, maaf yah aku harus jemput ayah di pasar , dia sakit. Aku ga bisa nginep " ujar ku meyakinkan nya

"Aku ikut dengan mu aja ya Gas?" Ujarnya membuat terkejut

"Haaahhh " aku terkaget

"Kita jemput ayah kamu pake mobil aku gimana? " Seru Merry

"Gak apa apa ini?" Tanya ku heran

"Udh ayok.... " Ucap Merry menarik lengan kiri ku

Apa yang dilakukan Merry malah membuat ku teringat akan Hesty. Saat melewati kolam renang tiba tiba

Kcuprakkkkk

Suara air seolah bergoyang namun saat aku menoleh terlihat sembulan benda seperti sisik sisik melingkar di dalam air namun penampakannya sedikit samar namun aku yakin itu adalah sisik seperti ular.

Merry yang sudah masuk duluan ke dalam rumah sudah tidak Nampak pundak nya. Aku malah masih memperhatikan kolam renang yang berwarna biru itu lalu tiba tiba

"Gejeburrrrr "

Semburan air cukup membuat ku kaget , ada sosok yang berambut panjang seperti perempuan muncul dari dalam kolam renang.

Aku yang melihatnya terkejut setengah jatuh , lalu sosok itu menatap ku menyeringai , aku yang sadar akan ancaman segera berlari tunggang langgang menuju ruang tamu untuk mengambil tas dan kunci motorku.

Setelah mengambil tas akupun menunggu di depan pintu masuk ketika Merry sedang ganti baju. Tidak lama kemudian Merry turun dari lantai 2. Dia memakai pakaian jeans ketat berwarna biru muda ditambah tangtop dan jaket biru muda dari bahan yang sama. Serta tas kecil digantungkan di pundak sebelah kiri nya.

Kami pun segera ke garasi rumahnya. Saat dibuka terlihat jajaran mobil mewah , ada aplard. Ford , BMW dan yang paling murah mobil Honda Brio keluaran terbaru.

Saat itu Merry hendak membawa mobil hitam bermerk BMW namun aku sempat menolak mobilnya terlalu mewah kalau dibawa ke pasar.

Akhirnya Merry memilih mobil Honda Brio nya yang merupakan hadiah ulang tahun nya yang ke 16 dua bulan lalu.

Kami pun akhirnya memilih mobil itu untuk menjemput bapak ku..

"Kamu bisa nyetir? " Tanya ku memastikan

"Baru belajar haha " ucapnya sambil menyalakan mesin mobil Namun pernyataannya yang membuat ku terbelalak ketakutan

"Kenapa ga pake sopir pribadi kamu aja takut terjadi apa apa dijalan. " ucap ku membujuknya.

"Tenang, bisa kalau daerah kita mah" ujarnya seraya memasukan gigi mobil.

"Cklegg glegg "

Tuas perseneling sudah dipindahkan , perlahan mobil maju keluar garasi. Satpam mendekati mobil kami

"Non, mau kemana? " Tanya satpam

"Papa mamah kan besok baru pulang. Aku mau nginep di rumah temen, jangan bilang papa yah" ucap Merry sambil memberikan uang 2 lembar berwarna merah.

"Siap non, tapi telpon saya kalau ada apa apa, " sahut satpam itu lalu dibalas jempol oleh Merry

Kami pun sudah melaju di jalanan perkotaan melewati daerah yang jarang sekali aku lewati , kecuali saat sesekali aku akan pergi ke kota menaiki kereta.

Selama perjalanan Merry begitu piawai membawa mobilnya , tak ada kenala sama sekali dengan kemampuan nya membawa mobil sehingga rasa was was ku tadi hilang dan mulai rileks di dalam mobil.

Kami sempat mengobrol kesana kemari di dalam mobil perihal sederhana tentang kehidupan kami berdua. Cerita sedih dan lucu sempat membuat kami tertawa bersama.

Sesampainya di pasar , kami pun turun diparkiran dan menuju lapak ayah ku berjualan , namun sesampainya teman dari ayah ku memberitahukan bahwa ayah sedang istirahat menunggu ku di lantai dua ruko .

Kami pun segera bergegas menuju lantai dua diantar oleh teman ayah . Banyak ruko yang berjejer di atas lantai dua yang tertutup.karena tidak laku di sewa tentara disini oleh beberapa pedagang yang sama kayak ayah ku agar tidak jauh dari lokasi jualan.

Kami pun berhenti di suatu ruko yang setengah tertutup, disana ada seorang pria paruh baya sedang tiduran beralaskan kasur lantai tipis dengan kain sarung sebagi selimut. Terdengar rintihan dari yang diduga ayah ku itu. Akupun segera menghampiri ayah ku yang sedang menahan sakit itu. Tidak kuasa air mata ini menetes mana kala aku melihat tangan kanan ayah ku bengkak kemerahan

"Ayahhh..... " Tangisan ku pecah di dalam ruangan sempit itu sambil memeluk tubuhnya yang sudah mulai menua.

Akupun melihat dan memperhatikan dua buah titik yang ada di tangannya namun samar karena saking kecilnya

Dengan sigap ayah ku diboyong oleh ku dan juga temanya , sedangkan Merry membawakan bungkusan plastik yang tadinya akan dibawa ke rumah.

Hawa panas dari tubuh ayah ku sangat terasa tinggi , sempat Merry menawarkan untuk dibawa ke rumah sakit. Namun ayah menolak karena masalah biaya dan ingin berobat di dokter umum saja.

Lalu ayah dimasukan ke dalam mobil Merry dan kami pun bertolak dari pasar menuju dokter yang biasa ayah berobat di daerah kota ini.

Menurut pemeriksaan dokter tidak ada penyakit lain penyebab sakitnya ayah, akupun sempat tidak percaya dengan ucapan dokter. Namun diakhir pemeriksaan aku disarankan untuk memeriksakan ke orang pintar sebagai alternatif dalam pengobatan.

(Bersambung)


Budayakan komentar ya gan
Diubah oleh aguzblackrx 07-04-2024 15:39
itkgid
regmekujo
diditper
diditper dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup