aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 11-05-2024 15:23
spaghettimi
f4r1ds
merlianarian457
merlianarian457 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
6.3K
618
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#60
Part 13
#Sebuah Ancaman

"Kamu mau kencan yah? " Tanya Merry saat baru saja aku duduk dibangku

"Eeh ...? " melirik Merry yang pokus dengan buku komiknya.

"Jilid berapa ? " Ucap ku mengalihkan topik pembicaraan.

"Baru jilid 3 " jawabnya datar

"Nanti kita ke kantin saat istirahat, bareng Hesty " kata ku yang membuat Merry menoleh ke arah ku

"Udah , berdua aja sana lagian bawa makanan ini" jawabnya masih dengan nada datar

Aku yang memperhatikan nya seperti aneh mengapa dia bersikap seperti itu. Padahal aku berniat ingin menyatukan mereka (bukan jodoh) biar hesty tidak sendirian dan memilki teman akrab. Lagi pula Merry juga seharusnya sudah memiliki teman baru dikelas selain diriku .

Singkat waktu ,

Akunpun pergi ke kantin bersama Eri dan imal, sempat mengajak Merry tapi ditolaknya beralasan belum lapar. Begitu pun juga Hesty yang sudah berlalu pergi entah kemana.

Seperti biasa kami memesan mie ayam kesukaan kami bertiga. Eri yang suka pedas dan imal tidak suka pedas membuat ku merasa mereka sangat cocok (bukan maho) untuk berteman. Apalagi obrolan mereka tiada hentinya tak kehabisan topik pembahasan. Namun seperti nya aku tidak melihat Hesty membeli jajanan disini. Apakah dia ke kantin lain.

"Mal, emang lokasi buat eksplor itu dimana? " Tanya Eri

"Bekas pabrik gula Deket dari sini arah utara, banyak yang eksplor kesana " jawab imal

"Gak bahaya Tah? " Aku bertanya biar memastikan keamanannya

"Gak tau juga sih hehe " timpalnya lalu memasukan satu suapan besar mie ayam..

"Njir.... Gak kira kira , kalau banyak ular gimana ?" Tanya ku sedikit memberi peringatan

"Ah aman koq. Banyak yang sudah kesana baik baik aja" jawabnya terlihat sungguh sungguh

Tiba tiba saja bocah kecil kumel datang dan berkata sesuatu pada ku

"Kak, tolongin ada yang jahat . Ikut aku kak" ucapnya lalu mendengarkan nya dengan seksama.

Bocah itu sedikit menarik lengan ku yang berada di atas meja. Aku pun menolehnya

"Dimana emng dek?" Tanya ku yang lupa bahwa bocah itu adalah bukan manusia

"Eh kenapa lu ngomong sendiri , kesambet lu Gas?" Tanya Eri tiba tiba

Akupun terkejut , mungkin Eri memperhatikan ku saat bocah itu berkata sesuatu.

"Eh ... Gw udah dulu yah. Ada urusan bentar. Tolong bayarin dulu ntar pulang gw gantiin" ucap ku berseru berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Eeehh... Mau kemana emang, woii sendal lu ketinggalan " sahut eri becanda diiringi tawa mereka berdua.

Aku pun berjalan mengikuti bocah Kumal itu, entah apa dan siapa yang disebut orang jahat tadi. Beberapa siswa ku lewati , sesekali aku mendobrak bahu siswa lain yang ada di depan ku saking cepatnya bocah itu berlari.

Akunpun melewati kelas XII dan gedung perpustakaan namun bocah itu berlari ke belakang gedung perpustakaan yang memang ada tanah yang ditanami oleh pohon jagung.

Setibanya disana ada suara orang minta ampun . Dengan posisi mengintip dibalik tembok perpustakaan aku memperhatikan mereka dengan seksama.

"Ampun .... Saya gak bawa uang " ucapnya

Buggh

Sebuah pukulan mendarat di pipi siswa laki laki berkacamata itu.

"Gw tau lu banyak uang , serahin sini lu" bentak seseorang yang berpostur gempal

Aku melihat ada siswa yang aku kenal. Badanya tinggi besar sedang duduk diatas bangku rusak sambil memakan cemilan. Jelas dia adalah Aryo. Dia tersenyum sinis melihat kemalangan siswa tak berdaya itu.

"Udah don, ambil tuh hape nya pasti uangnya diumpetin dibalik casing hp" seru Aryo

Seruan Aryo dilirik oleh temannya yang bernama Doni, lalu mengambil hp yang ada disaku celananya. Siswa berkecamta itu sempat berontak dengan memegang saku celananya.

"Plakk plakk "

sebuah layangan tangan dari salah satu temannya lagi yang berpostur tinggi kurus berkulit putih , menimpa kepala siswa berkecamta itu.

Aku yang melihatnya begitu tidak tega melihat perundungan ini. Seketika aku berteriak

"STOPP ..."

teriakan ku akhirnya disadari oleh mereka. Siswa berkecamta itu sudah terduduk diatas tanah kering kebun jagung. Aryo dan teman temannya sontak terkejut dengan kehadiran ku.

Bukanya takut , Aryo malah tertawa terbahak bahak dan diikuti tawa dari ketiga temannya itu.

"Eitsss satu lagi korban nih, sini duit lu daripada gw tampol" sahut aryo lalu bangkit dari posisi duduknya

Hp yang kini sudah direbut oleh Doni kini dipegang oleh Aryo lalu mendekati ku . Akupun menghampiri mereka dengan tatapan nanar.

"Kelakuan kalian mirip begal, balikin hp dia" kata ku setengah berteriak.

"hahaha... "Mereka tertawa lalu mengelilingi ku.

Posisiku sedang terpojok sempat khawatir tindakan dari mereka lalu tiba tiba

"Bugh "

Sebuah dorongan tangan dipunggung ku yang membuatku tersungkur jatuh. Tangan dan lutut ku membentur tanah yang berbatu sehingga lumayan sakit.

Akupun meringis kesakitan dan menoleh orang yang mendorong ku dan trnyata adalah si Doni tadi. Mereka tertawa melihat penderitaan ku mana kala jatuh.

Siswa berkecamta pun hanya diam dan tak berani menolong ku apalagi beberapa pukulan sudah membuatnya merasa takut dengan komplotan kecambah calon begal ini.

Akupun bangkit dengan emosi mulai naik, menatap satu persatu wajah dari keempat siswa yang telah melakukan pembulyingan ini

"Mau jadi pahlawan lu ? Haha ... "

"Byurrr "

Semburan air dari Aqua gelas mendarat diwajahku tiba tiba yang membuat ku semakin kesal.

Tawa mereka seolah mengejek dan merendahkan ku. Tanpa terkecuali Aryo yang ikut melemparkan bungkus cemilan ke arah baju ku.

"Gw bisa aja ngelaporin kalian ke guru" kata ku sedikit menyentak

Aryo pun terkejut dengan pernyataan ku,.lalu menarik kerah baju ku oleh kedua tangannya yang gempal.

"Lu berani sama gw hah ??? " Bentaknya dengan bau mulut seperti bau rokok

Plakkkk

Sebuah tamparan mendarat diwajahku, akupun tidak sempat menangkis serangannya. Apalagi postur badan ku lebih kecil dibandingkan Aryo yang bertubuh tinggi besar.

Bughhh

rasa perih diwajah belum juga reda sebuah hantaman di perut membuat pandangan ku mulai buram dan berkeringat dingin. Tawa dari komplotoan bibit begal ini seolah puas akan penderitaan ku.

Tiba tiba saja hp milikku diambil oleh salah satu dari mereka yaitu Doni lalu dilempar dan ditangkap oleh Aryo.

"Ehh...jangan "katakan ku terpekik spontan

"Sekarang ini milik gw. Kalau lapor guru lu bakal mampus " ucapnya seolah tidak ada takut takutnya bila ketahuan..


"Aryooo.... Hentikan... "

Sebuah teriakan dari seorang wanita yang ku kenal dengan suaranya. Dialah Hesty berdiri berjarak 5 meter sedang menatap tajam ke arah Aryo dan kawan kawannya.

"Hesty... " Ucap Aryo kaget dengan kedatangan Hesty

Hesti berjalan cepat dan meraih tubuhku yang terlutut diatas tanah berbatu. Hesty menngangkat tubuh ku . Setelah bangkit hesty merebut hp milikku dari tangan Aryo.

"Balikin coba?" Ucap hesty sambil menarik hp bercasing coklat ditangan Aryo.

Tatapan mata Hesty begitu sinis menatap Aryo . Aryo pun tidak bisa berkutik hanya terdiam.

"Hes, satu lagi milik siswa itu" ucap ku sambil menunjuk ke arah siswa yang berkecamata

Tangan Hesty menjulur ke arah Aryo lalu diberikannya hp milik siswa berkecamata iyu. Aryo diam seribu bahasa lalu memberikan hp satunya lagi begitu saja tanpa perlawanan. Begitu pula dengan teman temannya tidak melakukan apa apa ketika Hesty memandangi mereka satu persatu dengan sorot mata yang tajam mengintimidasi.

"S.. so ..Sorry. Gw becanda sama mereka.iya kan man teman? " ucap Aryo dengan ekspresi senyum kecut diiringi sahutan dari teman temannya.

"Kalau lu ganggu dia lagi, dan bikin ulah , gw laporin sama pak Iwan" ucap Hesty mengintimidasi Aryo yang wajahnya mulai pucat.

"Iyah hes, "ucapnya singkat sambil garuk.gaduk kepala.

"Ayo cabut " sahut aryo kepada ketiga temannya ,.kemudian berlalu pergi meninggalkan kami bertiga.

Sebelum mereka hilang dibalik tembok perpusatakaan sempat Aryo menatap tajam ke arah ku lalu menaikan jari telunjuknya ke arah ku seolah merupakan sebuah peringatan bagi ku. Aku yang melihatnya cukup cemas bila Aryo bertindak seperti tadi kepada siswa lainnya.

"Kamu ga apa pa kan? " Tanya Hesty

"Gak papa . Lumayan buat latihan " ucap ku nyeletuk lalu pundak ditepuk oleh Hesty.

"Ish kamu ini, sudah ku bilang jangan berurusan dengan si Aryo" ucap Hesty memperingatkan.

*Abis nya , dia menganggu dia " menunjuk ke arah siswa berkecamata.

Lalu siswa berkecamta menghampiri ku dan Hesty. Kemudian hp yang telah direbut Hesty diberikan kepadanya.

"Makasih yah, udah nolong aku " ucap siswa berkecamta pada Hesty sambil menatapnya tersenyum

"Ya sama sama, nama lu siapa?" Aku bertanya

"Angga... X.2 " ucapnya

"Bagas dan dia Hesty x 1" ucap ku dibarengi salaman begitu juga Hesty menyalaminya

Akan tetapi tatapan Angga kepada Hesty terlihat aneh. Dia cukup lama Mandangnya seolah memiliki arti tersendiri.

"Woi... Kenapa lu? " Aku bertanya karena dia menatap Hesty setelah pertanyaan ku tadi.

"Ah ....gak. udh yah gw mau ke kelas lagi. Sekali lagi makasih " ucapnya yang masih mencuri pandang ke arah hesty

"Oh yaudah. " Ucap ku namun sedikit heran dengan Angga

Hesty yang tidak sadar hanya tersenyum manis saja. Aku yang disampingnya lalu ditarik oleh tangannya.

"Ayo... Ke kelas " sahut hesty

"Kamu tau dari mana aku disini?" Aku bertanya pada Hesty sambil berjalan bersamanya

"Anak kecil tadi yang ngasih tau, katanya ada orang jahat disini " jawabnya sambil melirik ke arah ku.

"Sama aku juga, dia nyamperin aku di kantin?" Jawab ku

"Di Kantin bareng Merry yah? Kasian di tinggalin tuh " ucap Hesty yang membuat ku bingung

"Enggakk.... Aku sama Eri dan imal , Merry lagi puasa katanya " jawab ku mencoba bercanda dengannya

"Ooooh .... Eri ,imal atau M e r r y ? " Ucapnya diiringi intonasinama Merry membuat ku makin puyeng arah pembicaraan Hesty

"Eh kita jadikan nanti pas pulang sekolah?" Tanya ku mencoba mengalihkan arah perbincangan

"Terserah ..." Jawabnya singkat yang membuatku garuk garuk kepala..

"Hah terserah ...? Gimana atuh say " ucap ku spontan diikuti reaksi Hesty seolah kaget wajahnya memerah merona seketika

"Udah ah... Jadi koq " ucapnya diiringi senyum manisnya meski wajahnya dialihkan ke tempat lain.

Aku pun merasa senang dengan tanggapan Hesty. Lalu Hesty mengatakan bahwa kita akan berbicara dan makan di mall terdekat di kota kami.

Singkat waktu kamipun masuk kelas bersama, sebelumnya aku mampir dulu di kantin membeli dua buah roti. Kata ku aku jadi laper setelah dipukul Aryo.


Setelah masuk kelas banyak siswa memandang ku dengan tatapan aneh , buka aneh sih tapi lebih tepat sebuah tatapan iri dengan kebersamaan kami. Akan tetapi Merry terlihat fokus membaca komik Attack on Titan di mejanya. Lalu tiba tiba

"Cuitt wuiwww , ada Ken Arok dan Ken Dedes nih romantis Mulu dari jaman Kerajaan majapahit wkwkkw" celetuk radit yang memang orang paling kocak di kelas. Bukan kocak tapi caper terhadap semua cewek disini.
Tak tinggal diam, akupun membalas ejekanya itu dengan sebuah sahutan yang tidak terduga

"Singosari kales.... Bukan Majapahit , bacalagi bab kerajaan Nusantara atuh dit, Bab 4 halaman 114 di buku SD" sahut ku yang membuat teman satu kelas menertawakan celetukannya salah.

Ekspresi radyt hanya nyengir kuda atas kesalahan nya. Namun tawa ku terhenti mana kala melihat ekspresi wajah Merry yang tersenyum kecut ke arah ku. Mungkin dia tersadar aku dan Hesty jalan bersama masuk kelas.

"Udah makan belum, mer ?" Tanya ku sembari menghampiri nya lalu duduk disebelahnya.

"Lagi puasa .... " Ucapnya spontan yang membuat ku terkekeh karena ingat ucapan ku tadi pada Hesty yang mengatakan bahwa Merry lagi puasa. Koq bisa sama yah?

"Nih aku bawain roti kesukaan mu" ucap ku sambil meletakan dua bocah roty merk A*KA

Seketika wajah Merry berubah dari merona padahal hanya karena roti .
"Makasih yah... " ucap Meri dengan senyuman khas nya

"Iya sama sama . Santai aja. Ayo makan pasti kamu la ...per" ucap ku diakhiri dengan lirikan ke arah Hesty

Ternyata Hesty yang menyadari kami sedang mengobrol ringan. Akan tetapi Tatapan nya cukup membuatku ngeri.

(Bersambung)

gimana cerita kali ini gan?
Kalau suka komentar dong berikan penilaiannya supaya trit ane tetep paling di atas. Hot trit juga boleh

emoticon-Sundul

emoticon-Shakehand2
Diubah oleh aguzblackrx 12-04-2024 09:48
pulaukapok
riodgarp
bonekdroid
bonekdroid dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup