aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 11-05-2024 15:23
Mr. DAY
spaghettimi
f4r1ds
f4r1ds dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.9K
578
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#14
Part 6
#Sebuah Ancaman
___________
Malam.
Singkat waktu , malam pun tiba setelah selesai chatting ria dengan Hesty. Banyak obrolan yang kami bicarakan seperti kisah pengalaman Hesty dengan makhluk astral dan beberapa wejangan bagi diri ku atas penglihatan ku mulai bisa melihat makhluk astral . Dan juga lelaki yang berdiri di atas balkon rumahnya pun sempat aku ceritakan.

rasa ngantuk pun sudah menyerang mata ku padahal waktu masih agak sore jam 8. Akupun pamit untuk tidur karena besok adalah hari terakhir MOS di sekolah.

Di kamar , aku tiduran sendirian sedangkan adik ku sedang bermain game di ruang tamu sedangkan ibu lagi asyik nonton sinteron kesukaannya.

"Buggg"

Baru saja aku menutup mata tiba tiba badan ku terasa ditindih beban yang sangat berat hingga seolah kesulitan bernapas , erangan ku tidak didengar oleh adik dan juga ibu ku. Tubuhku menjadi kaku dan tidak bisa bergerak sama sekali.

"Hekkk"

Lalu tiba tiba sebuah tangan mencekik leherku dengan keras . Wajah dari sosok itu tidak begitu jelas karena lampu di kamar ku dimatikan sebelum aku tidur.

Dengan perasaan cemas dan takut aku sempat mengira ini adalah ajal ku telah datang hari ini.

Lalu terdengar seseorang tertawa dengan suara berat
"Haha ha ha ... Aku beri pelajaran bagi siapa saja yang mendekati nya hahaha " ucap sosok itu seolah akan mencoba membunuhku.

"Si...a ..pa.. k.a.u " tanyaku perlahan karena cekikan dan beban yang sangat berat di dada.

Tiba tiba penglihatan ku berubah gelap , suara tv di ruang tengah seketika berubah menjadi desiran angin . Suasana berubah menjadi dingin .

Saat mata ku terbuka kini aku berada di sebuah tanah lapang dengan rumput setinggi betis.

Cekikan tadi masih terasa ternyata seseorang masih mencekik ku dengan lengan kanannya.

"Siapa kau? " Ucap ku mulai lebih lancar

Lalu tubuh ku di lempar lalu berguling guling beberapa meter ke arah samping.

Seorang lelaki tertawa puas dengan kondisi ku. Namun aku tidak bisa melihat wajahnya jelas karena pada saat ini adalah malam yang gelap. Hanya bulan separuh yang menyinari tempat ini.

Sosok itu bertubuh tegap besar setinggi orang dewasa namun dari siluet nya aku sempat menduga itu adalah sosok yang sama yang berdiri di rumah Hesty. Lagi pula ancamannya tadi seolah mengisyaratkan tertuju pada Hesty. Karena tidak ada lagi cewek yang dekat dengan ku kecuali Hesty.

Rasa takut gelisah dan sedih bercampur aduk dengan apa yang telah terjadi rasa khawatir tentang ibu ayah dan juga adik ku bila terjadi sesuatu pada ku.

"Hahaha kau takut? Baik akan ku tambah ketakutan mu sebagai pelajaran buat mu bocah tengik" pekik sosok tadi

kedua tangan sosok itu disatukan di dada kemudian kaki kanannya di hentakkan satu kali. Seketika bumi bergetar beberapa detik. Aku pun semakin ketakutan mana kala muncul sosok sosok mengerikan.

"Haaaaa ..... " Pekik ku memecah heningnya malam

Banyak sosok sosok yang bermunculan diiringi gelak tawa puas sosok laki laki yang memakai ikat kepala itu. Sosok bertubuh besar berbulu dengan mata merah. Sosok pakaian putih terbang di atas dan beberapa makhluk botak dan makhluk yang dibungkus kain berjejer mengelilingi ku .

Akupun terduduk menangis histeris ketakutan dengan kejadian ini. Ada sosok yang merangkak mencoba mendekati ku dengan mata merah dan lidah panjang menjulur ke bawah. Namun anehnya kenapa aku tidak pingsan saja .

Jerit , tangis, dan rengekan ku seolah menjadi tontonan mengasyikan bagi sosok sosok yang sedang menertawai ku saat ini.

Namun tiba tiba

WUSSHHHH

deru angin besar terasa kencang. Beberapa sosok yang tadi mengelilingi ku kini berhamburan menjauhi ku.

air mata dan tangisan ku seketika berhenti melihat sosok sosok tadi bergelimpangan. Perlahan Harum wangi mirip buah Kemang tercium oleh hidung ku. Perlahan baunya semakin menyengat . Lalu tak diduga ada sosok yang turun dari atas tepat 2 meter di hadapan ku.

Aku yang setengah jongkok bertumpu pada tumit kiri dan kaki kanan ku yang ditekuk ke depan mengamati sosok yang ada di depan ku. Siluet nya mirip seorang perempuan memakai selendang dan bermahkota di kepala nya. Tangan kanan nya memegang selendang di arahkan ke samping .

Sosok laki laki yang tadi mengerjai ku kini seolah tersulut marah dengan jelas matanya berubah menjadi merah menyala.

"Siapa kau. Jangan ikut campur urusan ku" pekik laki laki itu dengan suara parau dan berat

"Tidak perlu tahu siapa aku, pemuda ini adalah tanggung jawab ku" jawab sosok wanita itu dengan suara datar namun seolah menggema di tanah lapang ini.

"Cuiiihh " sosok laki laki itu meludah dan melakukan kuda kuda dengan tangan dihunuskan ke depan.

"Mundurlah ... Jika tidak ingin terkena " perintah sosok yang menolong ku lalu melakukan gerakan memutar pada tangannya dan membentuk kuda kuda di kakinya.

Aku pun mundur beberapa belas meter dan berlindung dibalik pohon kecil yang ada di tanah lapang itu.

"Serang ... " Pekik sosok laki laki itu lalu diikuti oleh gerakan melesat dari sosok sosok yang telah dipanggil olehnya.

Sosok perempuan tadi lalu bergerak maju melawan sosok Kunti , genderuwo , dan pocong serta makhluk botak berlidah panjang dengan gesit mampu memukul mundur mereka.

Pukulan dan tendangan serta ikatan selendangnya mampu mengalahkan mereka yang berjumlah hampir sepuluh makhluk.

Tiba tiba perempuan berselendang tadi mengeluarkan senjata berupa busur dan panah lalu ditembakan satu persatu sambil melayang memutar di udara. Sosok sosok tadi akhirnya meledak dengan kobaran api yang menyala nyala. Sehingga wajah cantik sosok tadi terlihat sedikit lebih jelas membuat ku berpikir keras bahwa aku pernah melihatnya.

Begitu pula dengan sosok laki laki tadi sedikit jelas dengan pakaian dan wajahnya yang hampir mirip dengan sosok yang ada di rumah Hesty.

Sosok yang diduga penjaga Hesty kini tersulut marah lalu menyerang sosok perempuan berselendang itu. Kini mereka bertarung dengan tangan kosong , tendangan dan pukulan mampu ditangkis oleh sosok berselendang itu.

Tiba tiba sosok diduga jin penjaga Hesty kini melakukan sebuah gerakan yang merupakan sebuah ajian pamungkas. Tidak tinggal diam sosok perempuan berselendang melakukan gerakan yang sama.

Dengan menghunuskan kedua tangan munculan larikan sinar kuning menerjang tubuh perempuan yang menolong ku. Dengan sigap kedua tangan yang tadinya menyatu dibukanya membentuk sebuah perisai bening berbentuk balok melindungi tubuh perempuan tadi.

Sehingga larikan sinar itu terpental menjadi dua bagian ke arah lain dan jatuh di atas tanah berumput lalu meledak dihadapan mereka berdua.

Kobaran api membuat jelas kedua wajah dari sosok laki laki dan perempuan itu. Dengan jelas bahwa sosok laki laki memang benar adalah jin penjaga dari Hesty.
Aku yang kaget sempat bingung dengan alasan yang tidak masuk akal agar aku tidak dekat dengan majikan nya.

Begitu pula dengan sosok perempuan berselendang dengan mahkota emas di kepalanya sempat aku mengingat bahwa dia adalah sosok yang sama yang dulu pernah menampakan dirinya saat masih kecil.

Kedua sosok itu saling menatap tajam satu sama lain dan saling menyiapkan ancang ancang akan melakukan gerakan.

"Baiklah... Cukup sampai disini bocah tengik " pekik sosok jin penjaga Hesty mengarah kan pandangannya terhadap ku lalu menurunkan hunusan tangan nya lalu berdiri tegak dan masih menatap sinis ke arah sosok perempuan bermahkota itu. Tiba tiba dia melesat terbang dan menghilang di kegelapan malam.

Kini sosok perempuan menoleh ke arah ku dengan tatapan ramah lalu membalikan badannya ke arah ku.

Lalu dia berjalan menghampiri ku. Aku tertegun melihat ke arahnya karena wajahnya kini samar oleh gelapnya malam

"Tidak baik berlama lama Disini. Saatnya kamu pulang " ucapnya seraya mengusapkan tangannya yang lembut namun sejuk terasa di wajah ku.

" DEGh "

seketika aku terbangun dan terperanjat melihat sekitar bahwa aku berada di dalam kamar. Dengan mengucek ngucek mata jam sudah menunjukan jam 6.30 wib

"Wadaww aku kesiangan" Jerit ku di kamar lalu bangkit dan berlari menuju kamar mandi.

Ibu yang ada di dapur melihat ku ketus karena ibu tidak suka kalau anaknya bangun kesiangan

"Bagas. Kamu tidurnya pules banget. Dari subuh ibu bangunin ga bangun juga kyk orang mati aja. Awas ya kalau besok begitu lagi ibu siram dengan air " ucap ibu seraya ancaman yang membuat ku menyesal

"Iya Bu maaf.. " jawab ku tertunduk

"Yasudah mandi dulu sana" suruh ibu yang sedang membereskan piring ke rak .

Aku pun masuk ke kamar mandi namun hanya berwudhu saja dan gosok gigi lalu kembali ke kamar untuk memakai seragam sekolah. Sesalku dalam hati telah meninggal kan dua waktu sholat yaitu isya dan subuh.

Namun aku sempat bingung dengan perkataan ibu bahwa aku tidur seperti orang mati dan susah dibangunkan.

Aku sempat berfikir kejadian semalam merupakan kejadian nyata namun bagiku itu seolah mimpi karena aku terbangun berada di dalam kamar.

Tanpa pikir panjang akupun segera berangkat menuju sekolah tak lupa uang jajan dan bensin sudah mendarat di kantong ku.

Aku rasa hari ini aku dapat hukuman lagi karena sudah pasti aku telat datang ke sekolah.

(Bersambung )
jenggalasunyi
regmekujo
pulaukapok
pulaukapok dan 7 lainnya memberi reputasi
8