aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 11-05-2024 15:23
Mr. DAY
spaghettimi
f4r1ds
f4r1ds dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.9K
579
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#1
Part 1
#Tujuh Belas Agustus Kelam

Seorang ibu muda sedang asyik menonton televisi yang menayangkan upacara bendera HUT RI pada tanggal 17 agustus, namun suasana suka cita berubah menjadi duka. Ibu muda itu terkaget dengan seseorang yang menggedor gedor pintu rumahnya.

Dorr dorrr dorr dorr

"Bu aam ... Bu aam... " Teriak seorang wanita dari luar rumah.

Karena suara keras gedoran pintu tersebut, Seketika perhatian nya teralihkan dengan raut keheranan.

Dari posisi duduk ibu muda yang ternyata bernama bu Aam langsung menuju pintu depan setengah berlari meninggalkan televisi dan anak bayi nya yang baru berumur dua bulan di ruang tengah.

Saat dibuka seorang ibu ibu yang merupakan tetangga telihat panik . Dan juga tetangga lain sudah ramai berhamburan keluar rumah.

"Anak mu bagas nyemlung ke empang " ucap wanita itu panik

"Bagas? " Ucap ibu Aam shock lalu matanya teralihkan ke arah kanan yang melihat tubuh anak seumuran 3 tahun sedang digotong oleh bapak bapak yang merupakan tetangga sebelah.

"Ya Alloh bagas.... " Pekik histeris dan tangis ibu muda tersebut pecah mana kala melihat anaknya sudah tidak bergerak sama sekali.

"Bagas jatuh ke empang bu aam. Tadi ditemukan oleh bu ecih yang sepulang nyuci baju" ucap bapak bapak tersebut .

Beberapa tetangga masih melakukan pertolongan pertama di halaman depan rumahnya.

Ibu aam menangis dan meronta tidak karuan karena kondisi anaknya yang sudah tidak bergerak.

Tubuh bagas dibalikan agar air kotor yang memasuki tubuh bagas segera keluar. Akan tetapi meskipun sudah banyak air yang keluar dari mulut dan hidung nya, bagas belum juga sadar.

Tiba tiba datanglah ayah bagas yang baru pulang dari pasar merasa heran dan juga kebingungan atas riuh nya warga di depan rumahnya.

Melihat kondisi anaknya yang tidak sadarkan diri dan melihat istrinya sedang histeris , ayah nya bagas mencoba menenangkannya. Akan tetapi ibu aam masih terus berontak meronta serta memukul mukul dada sang suaminya.

Bebrapa orang menyayangkan kejadian ini adalah kelalaian dari ibu aam yang kurang memperhatikan anaknya , malah sebagian dari warga menganggap Bagas telah meninggal.


Warga lain pun menyarankan agar bagas segera dibawa ke rumah sakit yang mungkin nyawa bagas bisa cepat tertolong.

Kakek dan nenek Bagas pun sudah datang dengan wajah panik. Nenek yang menyadari bahwa cucu nya yang kedua ada di dalam rumah begegras masuk.

Berkat ojek yang baru datang tadi yang membawa ayah bagas akhirnya bagas dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan dokter .

Tubuh bagas yang sudah kaku ditumpangkan di paha ayahnya dengan posisi telungkup menyilang. Selama perjalanan air kotor dari mulut bagas terus menerus keluar.

Doa dan harpan keluarga serta warga menyertai perjalanan bagas dan ayahnya menuju puskesmas.

Sesampainya di puskesmas , tubuh bagas segera dimasukan ke ruang tindakan, beberpa pasien yang sedang menunggu giliran pun harus rela didahului oleh kedatangan tubuh bagas.

Alat alat penunjang kesehatan dan beberpa tindakan dilakukan oleh dokter dan perawat agar nyawa bagas segera terselamatkan.

Sementara itu di rumah

Keriuhan warga masih menyelimuti rumah bu aam. Sanak saudara dan tetangga datang menemani bu aam yang masih menangisi anak pertamanya yang sekarang masih di puskesmas.

Dua orang saksi dari kejadian tadi menceritakan kejadian yang sebenarnya yamg belum diketahui.

Ibu ibu paruh baya yang bernama bu siti menuturkan bahwa kejadian bermula ketika dia hendak mencuci pakaian di MCK.

Saat hendak menuju mck dia melihat sebuah benda yang berbentuk belang belang seolah mengapung di empang tersebut. Awalnya dia mengira benda yang belang itu adalah seekor ular besar.

Dia pun menjerit histeris ketakutan dan berteriak teriak "ada ular besar "
Warga yang mendengar langsung berlari ke empang tersebut.

Namun saat dilihat dengan seksama oleh warga ternyata itu adalah tubuh seorang anak manusia yang mengambang di atas air kotor empang tersebut mana kala kepala bagas mulai menyembul naik ke atas dengan posisi telungkup. Lalu datanglah seorang bapak bapak bernama pak eman sigap menolong bagas di dalam air.


Lalu ada satu lagi saksi ditempat kejadian yaitu bu ecih. Dia menuturkan bahwa anak gadis nya yang seumuran dengan bagas sedang bermain bersama bagas di pinggiran Empang .

Menurut anak gadisnya bahwa bagas terjatuh saat hendak mengambil mobil mobilannya yang jatuh ke dalam empang. Pasalnya bagas sudah berkali kali mencelupkan mobil-mobilan nya ke dalam empang lalu mengangkatnya lagi. Namun saat terakhir mencelupkan mainannya, tali mobil mobilannya putus dan mobil mobilannya jatuh ke dalam empang.

Lalu bagas jongkok dipinggir empang berusaha untuk mengambil mobilnya namun sayang bagas malah jatuh ke empang.

Namun ibu ecih kala itu yang fokus mencuci pakaian tidak mengiraukan teriakan anaknya yang samar di luar MCK hingga baru tersadar setelah bebeapa waktu mendengar teriakan orang orang yang disangka ada ular besar di dalam empang. Namun sayang ternyata yang ada di dalam empang berisi air kotor adalah bagas yang memakai kemeja belang. sampai akhirnya ditolong oleh bapak eman.

Begitulah penuturan ibu siti dan ibu ecih yang menjadi saksi dari kejadia tadi.

"Mudah mudahan Bagas selamat ya bu aam. Saya tidak mengira bahwa teriakan anak saya adalah jatuhnya bagas. Sangat bodoh sekali saya tidak bereaksi terhadap teriakan si elas" ucap ibu ecih dengan raut penyesalan .

Bu aam masih terisak isak tanpa berkata sepatah kata pun ketika bu siti dan bu ecih selesai berbicara.

"Iya atuh cih. Syukur Alhamdulillah masih sempat ditolong. Bagimana kalau cucu saya tidak diketahui kamu dan sama ceu siti pasti sudah entah bagimana nasib cucu saya" ucap nenek bagas yang merangkul anaknya yang sama sedihnya atas kejadian menimpa cucunya.

"Iya mak uum, saya tadi kira ular tau nya bagas anak bu aam. Terus nyari laki laki buat nolong" sahut bu Siti yang ikut duduk dengan bu ecih.

"Hatur nuhun ceu siti , sudah sigap menolong anak saya." Jawab ibu aam yang sudah mulai membuka pembicaraan.

Melihat bu aam yang sudah mulai tegar sembari menyusui anak kedua nya yang baru berumur dua bulan dengan wajah sembab dan memerah.

Hanya doa dan pasrah kepada sang penciptalah bu Aam berserah diri .

Kemduian datanglah Pak eman yang tadi menyelamatkan bagas dari empang tadi untuk memberikan suport dan moril kepada keluarga bu Aam.

Pak eman duduk di atas tikar menghadap ibu aam dan bu uum di ruang tamu.

"Teh aam. Sing sabar insyallah bagas selamat, tadi saya cek masih ada rasa hangat di badannya. Lagi pula sudah banyak air kotor keluar , berdoa saja sama Allah swt" ucap pak Eman

"Makasih pak eman untung nya masih ada pak eman datang nolong anak saya" ucap ibu aam

"Untung nya saya lagi nonton acara tv tujuh belasan di rumah, denger teriakan bu siti. Saya langsung keluar rumah yang ternyata bagas nyemplung di empang pak ustad" timpal pak eman

"Iya tuh. Ngapain juga bikin empang dalam dalam di tengah tengah kampung , udah kena korban begini , harus ditutup tuh Empang nya." Gerutu nenek bagas menyayangkan atas kejadian yang menimpa cucunya.

Obrolan panjang antara pak eman, bu ecih dan keluarga Bagas sempat membahas akan ditutupnya empang pak ustad.

Namun yang sampai detik ini pak ustad handa pemilik empang belum juga datang menemui keluarga bu aam.

Tak lama kemudian datanglah ibu ibu yang mungkin berumur 50 tahunan memakai daster dan kerudung coklat masuk ke dalam rumah. Belaiu adalah ibu dari ustad handa itu sendiri.

"Teh aam sama mak uum, itu empang nanti bakal dipagar sama anak anak saya. Sekarang handa belum pulang dari kabupaten sebelah . Saya minta maaf menyesal empang buatan anak saya bisa menelan korban" ucap ibu sarnah dengan raut penyesalan.

"Semoga setelah dipagari nanti aman dan gak ada korban lagi " sahut mak uum.

Kembali puskesmas

Bagas yang telah batuk batuk dan memuntahkan cairan kuning dari mulutnya membuat ayah bagas tersenyum lebar. Itu menandakan bahwa nyawa anak pertamanya yaitu bagas telah selamat.

"Alhamdulillah... Ini ajaib pak. Anak anda sudah ada reaksi " seru dokter kepada ayah bagas yang tadi masih di ruang tindakan.

Ayah bagas pun bereaksi melihat dan memperhatikan pekembangan anaknnya setelah tersadar.

"Alhamdulillah pak dokter , ya allah terima kasih pak dokter anak saya swlamat." sambil menyentuh tangan anaknya yang tadinya sudah keras tegang sekarang sudah lemas seperti sedia kala.

Mata bagas mulai terbuka perlahan, mata nya mengedip ngedip pelan. Sesekali dia batuk batuk karena air kotor telah memasuki rongga mulutnya. Lalu menangis layaknya anak balita biasa.

baju basah pun sudah ganti dengan pakaian yang sudah dibawa dari rumah.

Uwa nya bagas pun sudah datang menyusul sedari tadi dan membawa pakaian pengganti bagas. Dia pun ikut masuk ke ruang tindakan menemani ayah bagas.


"Mad. Lain kali suruh istri mu untuk tidak membiarkan bagas bermain sendirian tanpa pengawasannya . Anak umur 3 tahun belum paham bahaya di hadapannya" ucap uwa bagas yang berdiri depan pintu bersama ayah bagas.


"Iya kang. Nanti saya akan bilang. Tadi saya sudah pasrah manakala si bagas badan nya sudah kaku tak bergerak" jawab ayah bagas yang ternyata bernama ahmad

Beberpa obrolan dibicarakan dengan ayah dan uwa nya bagas lalu dokter mengiizinkan bagas untuk dirawat di rumah karena memang ajaib bagas kembali dengan normal seperti anak yang baru bangun tidur.

Bebeapa makanan seperti roti coklat sudah dimakan oleh bagas dan sudha bisa duduk tanpa infusan sama sekali.

Hari itu juga bagas pulang dari puskesmas. Bebrapa obat obatan diresepkan oleh dokter puskesmas.

Setelah sampai di rumah, bagas disambut suka cita oleh ibu dan nenek serta kakek dan seluruh keluarga bahkan tetangga yang masih ikut menunggu di rumah menyaksikan bagas dalam keadaan baik baik saja.

Tangis haru pecah ibu aam yang sedari tadi menunggu kabar anaknya langsung merangkul dan mencium anak pertamanya itu. Senyum sumringah dari keluarga dan juga tetangga begitu hangat dirasakan kala itu.

Banyak orang yang sempat mengira bahwa bagas sudah meninggal tidak percaya bahwa bagas kembali sehat seperti anak pada umumnya tanpa gejala yang berarti.

Hingga malamnya dibuat syukur an oleh keluarga atas selamat nya bagas dari kejadian tadi siang. Warga pun duduk melingkar di ruang tamu rumah melebar ke ruang tengah.

Selama acara selematan, bagas duduk dipangku oleh ayahnya namun mata bagas malah terpaku melihat ke arah luar halaman rumahnya.

Sosok yang memakai baju kerajaan dengan kemben hitam melingkar di dada sampai perutnya kemudian bawahannya tidak begitu terlihat namun kain selendang hijau di tangannya yang di tumpu pada perutnya. Mahkota kecil di kepalanya rambutnya seolah di gelung kecil di belakang dan anting anting dan gelang di lengannya membulat sosok ini sangat berwibawa. Sangat jelas sosok itu adalah sosok perempuan cantik seperti dari jaman kerajaan.

Setelah acara selesai sosoknya seolah tidak disadari warga lain yang berhamburan keluar rumah membawa bungkisan. Tubuhnya dilewati begitu saja oleh warga.

Sosok itu hilang setelah kedua mata mereka saling bertemu diakhiri senyuman dari sosok tadi namun bagas malah menangis.



(Bersambung)
Diubah oleh aguzblackrx 04-04-2024 17:31
ariefdias
spaghettimi
bonekdroid
bonekdroid dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup