aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 11-05-2024 15:23
Mr. DAY
spaghettimi
f4r1ds
f4r1ds dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6K
599
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#26
Part 8
#Fitnah Keji

" Hekkkk "

Mata ku terbelakak dan leher ku terasa sesak. Kedua tangan Hesty sudah mendarat di leher ku begitu kuat. Mata putih dan senyuman mengerikan Hesty membuatku tidak menduga terjadi padanya. Sesuatu yang tak kasat mata telah merasukinya.

Tubuh Hesty bangkit dari posisi berbaring dengan masih mencekik leher ku.

"H e s t y a pa y ang ka u la ku kan? " ucap ku terbata bata dengan tangan mencoba melepaskan kedua tangan Hesty yang begitu kuat.

"Hhhhrrrrrr ini balasan karena kau ikut campur, jadilah tumbal di tempat ini anak manusia. Hahaha" ucap Hesty yang ternyata kerasukan makhluk tak kasat mata

Perasaan ku mulai cemas dengan ucapan Hesty tadi. Cekikan yang begitu kuat dileher sampai terangkat ke atas membuat kaki ku terasa melayang. Seketika tubuhku dilempar ke samping melayang dan

Brukkk ... Brank

Tubuh menimpa beberapa kaleng bekas cat dan kardus bekas.

"Arggghhhhh"

Aku mengerang kesakitan karena beberapa benda keras mengenai dada dan punggung serta bahu dan kaki. Sekujur tubuh ku merasakan sakit luar biasa akibat lemparan tadi sempat membuat ku hampir kehilangan kesadaran. Namun aku mencoba menahan rasa sakit karena khawatir dengan keselamatan Hesty.

"Haha haha. " Tawa puas Hesty yang suaranya begitu berat seperti laki laki begitu menggema di dalam bangunan tua ini.

Dari posisi telungkup aku pun memperlihatkan Hesty yang tidak sadar dengan apa yang dia lakukan hanya merasa sedih dan entah bagaimana cara menyadarkannya..

Tiba tiba suara dentuman terdengar dari luar gedung.

"Demmmmm demmm demmm "

Berkali kali suara itu terjadi, Hesty yang sudah kerasukan seketika berhenti tertawa dan kaget mendengar suara dentuman itu. Dia menoleh ke arah luar dengan wajah penuh waspada.

Aku pun mencoba bangkit dari beberapa barang yang menimpa tubuh ku. Lalu berdiri sambil memegang bahu ku yang tadi saat terjatuh.

Dengan sempoyongan aku mencoba melangkah. Perhatian Hesty yang sempat menoleh ke arah luar kini memperhatikan ku lagi. Tatapan ku nanar ke arahnya yang kembali menatap ku.

"Hesty... Sadarlah, kawan makhluk jahat di dalam tubuh mu. " Teriak ku pada nya

"Hahaha... Tak berguna usaha mu anak manusia , dia sudah aku kuasai hahaha" jawab sosok yang menguasai Hesty

"Lepaskan dia, aku mohon " pinta ku pada sosok yang merasuki Hesty

Tanpa sadar air mata ku jatuh menetes di pipi , aku sebagai lelaki merasa tidak berguna dan berbuat apa apa. Namun rasa puas dan gelak tawa dari sosok itu makin membuat ku khawatir dan sedih akan keselamatan Hesty.

Tiba tiba

Duarrrrr duarrr

Suara ledakan dari arah luar begitu keras , gelombang kejut nya membuat tubuh ku terpental jauh beberapa meter dan terguling di lantai gedung tersebut.

Begitu pula Hesty yang kerasukan merasakan gelombang kejut tadi dengan wajah kaget, akan tetapi gelombang yang berasal dari luar tadi dapat di tahan olehnya .

Secara mendadak sebuah larikan sinar warna kuning menerjang tubuh Hesty , namun dapat dihindari dengan mudah . Cahaya kuning itu meledak menimpa dinding bangunan sehingga terjadi getaran yang cukup kuat.

Aku yang melihat kejadian itu merasa terkejut. Apalagi ternyata datang sosok perempuan berbalut kemben dari perut hingga dada serta memakai selendang hijau di pinggang.

Aku menyadari dia adalah sosok yang sama yang menyelamatkan ku tadi malam. Mahkota kecil berwarna emas di kepalanya membuat dia lebih cantik dan mempesona. Apalagi ini penampakan yang terjelas yang pernah aku lihat.

Sosok itu melesat dari luar dan berdiri di samping ku hanya berjarak kurang dari 1 meter. Wajahnya sempat menoleh ke arah ku dengan senyuman manis. Kemudian menoleh ke arah Hesty yang sudah dirasuki dengan tatapan tajam..

"Apakah kau baik baik saja Den Bagas?" Tanya sosok itu dengan suara lembut

"Apa? Kau tau nama ku?" Tanya ku berbalik karena heran.

"Aku harus membereskan jin ini. Cepat keluar dari sini " seru sosok yang belum aku ketahui namanya itu.

"Tidak ... Dia teman ku. Aku harus menolongnya" ucap ku menolak sambil menggeleng gelengkan kepala.

"Baik lah " ucap sosok perempuan itu lalu berlari tiga langkah lalu melompat menerjang tubuh Hesty.

Sebuah sinar memendar dari ujur ujung lima jari sosok itu, bentuknya seperti pedang yang menempel di tangan .

Sosok yang menguasai Hesty menghalau serangan sosok perempuan berselendang hijau. Gerakan nya yang lihai dan luwes mengindari berbagai serangan.

Tsssssss

Sebuah larikan sinar menyerang sosok perempuan berselendang hijau, mengetahui adanya serangan , dia memutar tubuhnya dan berhasil menghindari serangan.

Tanpa diduga sosok penjaga Hesty datang menerjang sosok perempuan yang menyelamatkan ku tadi malam.

Dengan cepat sosok permainan berselang hijau menghindari pukulan dan tendangan yang dari jin penjaga Hesty.

"Bagus... Majikan dan jin penjaga nya kompak akan mencelakai pemuda ini , pantas untuk ku basmi semuanya" ucap sosok perempuan berselendang hijau dengan suara bergetar.

Mendengar ucapan dari sosok perempuan berselendang hijau, jin penjaga Hesty nampak terkejut.

"Apa yang kau bicarakan, aku sendiri melihat mu menyerang majikan ku, kalian lah yang pantas untuk dibinasakan" timpal jin penjaga Hesty dengan menghunuskan kelima jarinya.


Situasi yang salah ini membuat ku harus berfikir keras atas kesalah pahaman ini.

"Hesty sadarlah dari pengaruh jin jahat itu. Pasti kau bisa " ucap ku menyeru tanpa memperdulikan perselisihan diantara sosok perempuan yang menolong ku dengan jin penjaga Hesty.

Kedua sosok tadi menoleh ke arah ku dengan tatapan heran. Lalu sosok Hesty yang terasuki jin lalu tertawa terbahak bahak atas situasi ini.

"Bodoh kalian.... Tak kan ku biarkan raga gadis ini ku berikan pada kalian, akan jadikan dia tumbal ku hahaha" sahut sosok Hesty yang kerasukan dengan gaya tulak pinggang.

Jin penjaga Hesty kini menghadang sosok Hesty . Dengan wajah heran , tangannya dihunuskan ke arah majikan nya.

"Lepaskan majikan ku atau kau akan binasa jin laknat " pekik jin penjaga dengan napas memburu.

Sosok Hesty hanya tertawa terbahak bahak sambil berdiri puas dengan tipu daya nya.

"Hahaha coba kalau bisa." Sahut Hesty mengejek.

Sosok perempuan berselendang hijau mencoba menyerang sosok Hesty dengan pedang cahaya yang ada di kedua tangan nya. Serangan demi serangan tidak dapat mengenai kulit Hesty sedikit pun. Gerakan yang lihai dan rapi mampu menangkis setiap jurus yang diarahkannya.

Namun sosok jin penjaga Hesti nampak berdiam diri dengan raut wajah kebimbangan. Akupun berfikir keras kembali untuk menyelamatkan nyawa Hesti.

Tidak diduga jin penjaga Hesty melesat menerjang tubuh Hesty. Dan berhasil mengunci tubuhnya. Tubuh Hesty meronta kesana-kemari, jin penjaganya seperti tidak ingin melukai majikanya. Tangan kekarnya memeluk erat tubuh majikannya sekuat tenaga.

Sedangkan sosok perempuan berselendang hijau berhenti melakukan serangan dan berdiri sejarak satu tombak diantara mereka. Hesty dan jin penjaganya seolah mengadu kekuatan meski dalam kondisi terdiam yang mana Geraman dan erangan dari keduanya seolah saling mengadu kekuatan tenaga dalam.

Sementara itu aku yang tidak bisa berbuat apa apa hanya bisa menyaksikan penderitaan yang dialami Hesty. Namun sesuatu terjadi yang mengalihkan pandanganku. Sebuah tetesan air mata terlihat terlukis diwajah Hesty.

"Aku yakin bisa berkomunikasi dengan Hesty meski dia tidak sadar " gumam ku dalam hati.

Aku pun sedikit berlari menghampiri Hesty dan jin penjaganya .

"Hesti dengar kan aku. Ikuti ucapan ku" seru ku pada Hesty yang masih mencoba meronta .

Setelah aku berkata demikian. Tatapan Hesti mengarah pada ku meski kedua bola matanya berwarna putih menyeramkan.

"Hasbunallah Wanikmal Wakil, Nikmal Maula Wanikman Nasir." Lafaal ku satu kali

" Hesti ikuti ucapan ku " ucap ku lagi ke arah Hesty

Hasbunallah Wanikmal Wakil, Nikmal Maula Wanikman Nasir. "

Kalimat hasbunallah berkali kali aku ucapkan di dihadapan sosok Hesty. Tidak lama kemudian seolah bibir Hesty mengikuti apa yang aku lafal kan. Dari bibirnya hanya bergerak gerak tidak jelas perlahan dia mampu mengikuti kalimat demi kalimat lafal tersebut. Hingga pada akhirnya

"Arrghhhhhh aaaaaaaarrrhgh" tubuh Hesty bergetar hebat , lalu dekapan dari jin penjaga nya terlepas begitu saja.

Hesty seolah kesakitan luar biasa, tangannya memegang kepala nya seolah merasakan rasa sakit kepala teramat sakit. Raungan dan erangan serta tangisan kesakitan seolah menyiksa makhluk itu.

Hingga Hesty terbatuk dan muntah darah , aku pun panik dan tidak bisa mendekat ke arah nya. Begitupun jin penjaga nya yang mencoba mendekati Hesty malah terpental saat menyentuh nya.

mata Hesty yang tadinya putih berangsur berubah menjadi hitam, lalu seolah menahan sakit di dada muncul cahaya hitam dari tubuh Hesty seperti membelah dan terlihatlah sosok mengerikan keluar dari tubuh Hesty perlahan.

Perlahan tapi pasti sosok itu seperti tertolak keluar dari tubuh Hesty , jin penjaga Hesty pun hanya menyaksikan keluarnya makhluk yang bertubuh seperti terbakar dengan daging merah berdarah yang sebagiannya hangus.

"Brakkk "

Tubuh Hesty dan makhluk mengerikan itu terpisah sempurna. Dengan sigap jin penjaga Hesty melesat menuju jin yang merasuki majikannya yang sempat akan kabur.

Begitu pula dengan sosok perempuan berselendang hijau dengan sigap membelit makhluk itu dengan selendang hijaunya hingga tak bisa berkutik lagi.

Jin penjaga Hesty menerjang kepala dari jin mengerikan itu , dengan sorot mata yang menyala serta tangan yang sudah mengeluarkan cakar mendarat di kepala jin tersebut. Lalu diangkatnya kepala dengan sekuat tenaga .

"Aaaaaarrrrggghhh aaaarrggg "

"Matilah kau jin busuk " pekik jin penjaga Hesty dengan penuh amarah

Erangan kesakitan yang memilukan membuat ku ketakutan menjauhi penghakiman itu.

KKRRRREEEEZZZ

Suara retakan dan kucuran darah hitam terdengar begitu jelas lalu tubuh dari jin yang merasuki Hesty mulai bergetar hebat menuju ajalnya. Lalu perlahan kepala jin itu terlepas dari raganya perlahan diikuti darah dan tulang punggung dari makhluk itu yang panjang . Maka terpisahlah kepala beserta tulang punggung si jin dengan tubuhnya yang sudah menegang tak bernyawa lagi.

Sosot mata jin yang melotot dan mulut terbuka dipenuhi darah hitam mengucur deras ke lantai gedung tua itu. Perlahan terbakar

Sedangkan Hesty tak sadarkan diri tergelatak di atas lantai tidak jauh dari tubuh jin tadi. Dengan cepat akupun memangku tubuh Hesty untuk memastikan keadaanya baik baik saja.

"Aaaaaaaaaa

Dengan penuh rasa puas jin penjaga Hesty berteriak kencang puas atas aksinya sambil mengangkat ke atas kepala dari jin yang sudah mati ditangannya . Lalu kepala dan tubuh yang sudah tebakar itu berubah menjadi abu.

Cessssss

Tidak bagi sosok perempuan berselendang hijau dia tampak tersenyum kecut dengan tingkah jin penjaga hesty. Lalu menoleh ke arah ku menghampiri seraya berkata.

"Sekarang pulang lah Den Bagas. Bawa teman mu pergi dari sini. Aku pamit " ucap sosok perempuan berselendang hijau yang hendak pergi membalikan badannya

"Tunggu, siapa namamu dan kenapa kau menolong ku? " Tanya ku penasaran

Sosok itu tidak menjawab pertanyaan ku, dia hanya tersenyum pada ku , lalu pergi begitu saja mengilang seperti ninja .

WUSSHHHH

Angin berhembus dengan kencang diiringi kepergian sosok perempuan berselendang hijau itu.

Sedangkan jin pendamping Hesty sudah puas dengan tawanya lalu mendekati tubuh Hesty.

"Minggir kau anak muda, tak pantas kau menyentuh tuan putri ku" seru si jin penjaga seraya mendorong tubuhku tersurut mundur .

Jin pendamping Hesty mengusap usapkan tangannya ke bagian wajah dan tangan Hesty dan bagian Tubuh lainnya tanpa menyentuh kulitnya. Seketika luka dan memar di tubuh Hesty hilang .

Lalu perlahan mata Hesty terbuka , aku yang melihatnya begitu gembira. Namun saat Hesty sudah sadar sepenuhnya reaksi Hesty terhadap jin pendamping nya malah membuat ku heran .

"Apa yang kau lakukan? " Tanya Hesti keheranan dan merangkak mundur

"Tuan putri , kau kerasukan jin dan berada disini. aku pun menyelamatkan mu. Pasti penyebab semua ini adalah pemuda itu " ucap jin itu menunjuk ke arah ku yang membuat ku terbelalak

(Bersambung)



"
Diubah oleh aguzblackrx 06-04-2024 04:42
itkgid
regmekujo
riodgarp
riodgarp dan 8 lainnya memberi reputasi
9