aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 11-05-2024 15:23
Mr. DAY
spaghettimi
f4r1ds
f4r1ds dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.8K
578
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#9
Part 4
#Terkuaknya Identitas
_______________
Pagi

Setalah selesai subuh seperti biasa aku sudah siap siap untuk berangkat sekolah, kali ini perut ku sudah normal kembali jadi perjalanan ku akan lebih cepat tentunya.

Ibu yang sibuk di dapur sempat aku hampiri untuk menceritakan kisah seram semalam ketika di kamar.

"Bu selamam bagas liat hantu Bu di kamar , ih serem " ucap ku polos yang membuat ibu menoleh ke arah ku

"Emangnya tidur jam berapa? Masa ada hantu di rumah kita. Rumah kita kan biasa pake solat dan mengaji , mana berani setan nongol di rumah kita" jawab ibu yang cukup membuat ku tersadar.

"Ih ibu, itu jelas bgt kyk orang berdiri , dikira si aden lagi berdiri samping lemari tapi semalam gelap sih mati lampu di kamar bagas" ucap ku meyakinkan

"Ah palingan halu , sana cepat berangkat" seru ibu memperingatkan

Namun aku tahu dari raut wajah ibu seperti menyimpan sesuatu . Tidak biasanya ibu menjawab seperti ragu.

"Yaudah Bagas berangkat ya Bu" ucap ku sambil meraih dan mencium tangan kanan ibu

Sedangkan adikku baru menyusul setalah nya karena memang perjalanan ke sekolah nya hanya kurang dari 15 menit jadi tidak bareng bersama ku. Makanya dia membawa motor sendiri maklum anak laki laki inginnya mandiri.

Seperti biasa perjalanan ku normal hingga sampailah di sekolah . Banyak siswa yang baru datang mengantri absen kehadiran di tempat parkir. Absensi ditunggu oleh ketiga kakak kelas ku yang kemarin. Kali ini mereka ramah terhadap ku. Maklum hari ini aku datang tepat waktu.

Setelah beres absen , akupun melangkah menuju kelas ku yang harus melewati lapangan upacara . Namun saat ada ditengah lapangaj penglihatan ku teralihkan oleh seorang siswa perempuan yang sedang duduk di pembatas kelas yang setinggi dada orang dewasa yang menghadap ke lapangan . Dia duduk dengan kaki menjulur ke bawah lapangan . Fikir ku sangat berbahaya jika seorang perempuan duduk di sana rawan jatuh jika terpeleset.

Siswa perempuan itu nampak pucat diwajah, tatapannya kosong seperti memikirkan kesedihan yang mendalam. Beberapa siswa perempuan yang ada di belakang nya seolah cuek dan tidak memperdulikan keberadaan siswa tersebut.

"Woii... " Aku pun kaget seseorang menepuk kedua belah pundak ku tiba tiba, aku pun menoleh ke belakang

"Ahhh.... Kalian ini , ngagetin aja " ucap ku kaget

Dua teman dari kelas x.4 yang ternyata imal dan Eri tertawa saat berhasil membuat ku hampir copot jantung ku.

"Ngapain lu bengong sendirian gas?" Sahut eri sambil melirik ke arah balkon. "Oiii Pantes lah , ada ciwi ciwi di lantai dua tuh. Cakep cakep bro"

"Halah si Bagas matanya ternyata bisa aja liat yang bening " timpal imal sambil tertawa

"Yey apaan sih lu pada. Gw khawatir tuh anak itu jatuh dari pembatas lantai dua. Kalau dia jatuh gimana" jawab ku meyakinkan

"Halah jatoh gmna wong mereka berdiri dibelakang pembatas lagi asyik ngobrol. Perhatian amat " sahut imal

"Mereka?" Tanya ku heran padahal maksud ku adalah gadis yang masih duduk di atas tembok pembatas setinggi dada siswa. Belumnya obrolan kita beres Bel pun berbunyi

"kring kring kring"

"Udah lah masuk yuk. Udah bel " seru eri
"Heeh lah ,nanti lu ke depan kelas gw aja seperti kemarin " sahut eri

"Ok ok tapi inget janji lu kemarin " ucapku yang dibalas dengan gelak tawa mereka

"Beress pokok nya" jawab Eri singkat

Kami pun akhirnya berpisah saat dipertigaan lorong sekolah lalu masuk ke dalam kelas. Sesampainya di dalam kelas bocah kumel kemarin ternyata sedang duduk di atas meja Hesty. Sosok itu duduk dengan memainkan mainkan kakinya.

"Waduh itu anak ga sopan banget" gumam ku dalam hati.

Tatapan mata ku yang ternyata diketahui Hesty langsung diberi kode olehnya dengan meletakan telunjuknya dibibirnya.

"Hest, itu anak ..." Ucapanku berhenti karena Hesty mengajak ku mendekat

"Sini aku bisikin" ucap lirih hesty

Aku mendekatkan telinga ku ke arah samping Hesty dan dia berbisik

"Jangan diganggu dia penghuni sekolah ini. Kamu duduk aja bentar lagi kakak kelas datang" ucap Hesti lirih membuat ku tidak mengerti lalu dibalas hanya mengangguk saja.

Akupun kembali ke bangku ku yang ada di belakang masih memperhatikan bocah kumel itu masih duduk asyik. Namun semua siswa di kelas ini seolah tidak memperdulikan keberadaan bocah tersebut.

Tiba tiba datang seorang bocah lagi yang memang temannya dari arah luar menembus tembok.
"Jo... Ayok " seru bocah kumel itu

"Astaghfirullah" ucap ku kaget dengan apa yang terjadi

Bocah yang tadi duduk sekarang melompat dan lari menemui temannya lalu melirik ke arah ku dengan lambaian tangan.

"Hah? Jadi mereka bukan manusia?" Ucap ku lirih yang ternyata diperhatikan oleh Hesty dari bangku depan. Hesty tersenyum pada ku.

Singkat waktu kegiatan MOS pun dilanjut hari ini senior meminta kami untuk mengumpulkan persyaratan yang harus dibawa hari kedua. Akupun kaget lupa membawa syarat hari ini.

"Hadeuuuh lupa " ucap ku menepok jidat.

Hari ini kita disuruh membawa makanan yang berasa coklat dan minuman rasa buah. Akupun bingung tidak membawa apa apa. Lalu sampailah senior di meja ku

" Mana ? " Sahut senior cewek

"Lupa bawa kak? " Jawab ku memelas

" Ikut .... " Singkat banget kata katanya namun aku paham ini alamat hukuman.

Akupun disuruh keluar kelas dan berdiri di lapangan. Cuaca lumayan hangat menuju panas namun jika berlangsung lama bisa gosong juga wajah kece ku.

Belum lama aku berdiri , seorang gadis cantik keluar dari kelas yang sama , ya dia Hesty ternyata ikut keluar menyusul ku.

"Loh koq , kamu ga bawa juga? " Tanya ku penasaran

"Gak juga " jawabnya singkat namun sambil senyum

Ini anak hoby bener senyum..bikin aku kelepek kelepek . Asli cantik banget.

Kemudian senior perempuan tadi berdiri di depan kami berdua dengan wajah jutek nya.

"Sekarang tugas kalian mungutin daun daun kering di lapangan hitung jumlahnya harus 200" ucapnya enteng

Seketika aku terbelalak dengan apa yang diucapkan oleh senior kami namun Hesty malah tertawa kecil mendengar perintah dari senior

"Siap kak" jawab kami barengan

Lalu kami berdua melaksanan perintah senior kami itu. Dengan tubuh jongkok aku memungkut satu persatu daun kering yang lumayan berserakan di lapangan. Harusnya menghitung pandangan ku malah tidak fokus melihat Hesty yang sedang jongkok. Isi dalaman nya keliatan putih.

"Gas , lihat apa? " Ucap Hesti yang membuyarkan

"Oh ... Gak koq, tapi ..." Ucapan ku terhenti manakala saat melihat Hesty pandangan ku malah terlahirkan pada sosok siswa perempuan yang masih duduk di pembatas lantai dua.

Pandangan ku ternyata disadari oleh Hesty , diapun membalikan badan dan melihat siswa yang sama.

"Aku pun penasaran dengan nya. Siapa dia yah" seru Hesty yang lalu berjalan mendekati ku.

"Apakah dia juga bukan manusia?" Tanya ku

"Dia juga penghuni sekolah ini gas" jawab Hesty

Tiba tiba seseorang berteriak ke arah kami

"Woii kalian sudah beres belum. Malah diem kalian. Mau ditambahin hukumannya ?" Sahut seseorang yang ternyata kakak senior .

"Bentar kak. Sedikit lagi" jawab ku ketus

Aku dan Hesty akhirnya diperbolehkan untuk masuk kelas kembali namun kesal nya jumlah 200 lembar Duan kering malah tidak dihiraukan senior.

"Ah sial dikerjain ini" gerutu ku dalam hati

Singkat waktu bel istirahat pun berbunyi aku pun hendak ke kelas x.4 menuju si imal dan Eri.

Namun baru saja berdiri , Hesty memanggul ku dengan memberi kode melambaikan tangan agar mendekat ke arahnya.

Akupun mengangguk dan berjalan menghampirinya. Rasa ragu menyelimuti hati ku. Dengan rasa gugup akupun melangkah pelan ke arahnya.
"Ada apa Hesty" tanya ku gerogi

"Kita ke kantin yuk" jawab Hesty mamenhat ku kaget.

"Tapi ...." Garuk garuk kepala meski tidak gatal

"Ayo ah..." ucap hesty singkat

Tiba tiba tangan Hesty meraih tangan kanan ku dan menarik tubuh ku hingga aku berjalan mengikuti arah langkahnya. Tak luput dari perhatian siswa lain bahkan di soraki teman teman.

"Ehem ehemmmm"

"Cie cieee ciee"

" Wit wiw "

Begitulah suara candaan terhadap kami berdua oleh teman satu kelas kami.

Wajah ku memerah dan setengah mati menahan rasa malu, namun Hesty seolah tidak menggubris apa yang disoraki teman teman sekelas.

Begitu pun siswa yang di luar mantap kami begitu tidak percaya apa sambil dengan tatapan penuh keterkejutan . Hingga melewati kelas x.4 imal dan Eri yang sedari tadi berdiri setengah kaget dengan apa yang mereka lihat .

"Anjayyy... Bagas lu mau kemana sama cewek ? " Sahut eri yang sudah aku lewati

Si imal hanya terkekeh kekeh melihat ku dengan Hesty bak seorang remeo dan Juliet.

"Kekantin bro... Ayo " jawab ku singkat

Lalu mereka berdua sedikit berlari mengejar kami.

Sesampainya di kantin kami pun duduk. Genggaman tangan Hesty sudah dilepasnya namun bekas gemgaman tangannya masih terasa hangat dan sedikit basah karena berkeringat.

"Aku mau pesem baso, kamu mau pesem apa?" Tanya Hesty

" Basko juga, biar samaan" jawab ku spontan

"Cie ciee..." Tiba tiba duo maho datang alias si Eri dan imal. Mereka duduk menghadap kami berdua.

"Lah kemarin katanya mau di traktir Ama gw. malah neraktir cewe lu gas " celetuk Eri yang wataknya memamg konyol sejak awal kenal..

"Bentar dulu. Gw diajak Hesty , oh iya kenalin temen sekelas gw Hesty" ucpanku Pada mereka berdua

Lalu Hesty bersalaman dengan eri dan imal.
"Makan bareng aja disini " ajak hesty pada duo maho alias imal dan Eri.

" nanti ganggu orang pacaran ntar, bener ga er " sahut imal.

"Yoi bro... Malah jadi kambing conge kita disini , udah ah gw dan imal mau pesen mie ayam di warung sana" ucap Eri yang memang mie ayam adalah favorit makannya.

"Yaudah terserah kalian, yang romantis ya kalian berdua " timpal ku mengejek mereka berdua

"Somplak lu gas. Emngnnya kita cowo apakah ? " Sahut eri yang memukul lengan ku pelan dan ditimpali dengan gelak tawa kami berempat.

Eri dan imal akhirnya pindah ke ujung kantin yang menjual mie ayam..aku dan Hesty kembali berdua namun sedikit bingung harus mengobrol kan hal apa aja..

Tak lama bakso pesenam kami pun datang, saos dan kecap sudah mendarat di atas kuah bakso. Sedangkan Hesty menuangkan soas dan sambal begitu banyaknya.

"Kamu juga indigo kan gas?" Ucap Hesti pelan pelan membuka pembicaraan

"Indigo , apaan tuh?" Tanya ku heran

" Masa gak tau? " Hesty bertanya balik

"Suer ga tau, yang aku tau power rangers hehe " ucapku bercanda namun aku sama sekali ga paham arah pembicaraan

"Kamu tadi liat kan cewek di atas lantai dua diem" tanya Hesty

"Oh iya, sejak tadi pagi dia diem disitu. Kenapa yah" jawab ku ditambah pertanyaan

Beberapa suap bakso yang masih mengepul sudah masuk ke dalam mulut ku. Lalu pembicaraan pun dilanjut lagi.

"Jika kamu bisa lihat mereka kayak cewek tadi , itu tanda nya kamu indigo , termasuk bocah tadi pagi mereka bukan manusia " jelas Hesty yang membuat aku sedikit terbatuk batuk .

"Kamu ga lagi nutupi identitas kan gas?" Tanya Hesty lagi.

"Suer Hest, baru kemarin dan hari ini liat begituan , tapi semalam juga ada di kamar ku juga tapi ngilang lagi" jawab ku sungguh sungguh

Hesty pun mengangguk tanda mengerti

"Tapi biasanya nih kayak aku, bisa lihat kayak gitu sejak kecil, semakin dewasa semakin jelas keberadaan mereka , koq kamu gak yah" ucap hesty keheranan dengan perbedaan kami.

"Jadi hesty udah jadi indigo yah?" Tanya ku memastikan
"Iya begitu lah " jawab nya sambil tersenyum dan menajukan makan baksonya.

"Aku juga gak tahu, tapi waktu kecil aku dulu pernah lihat seorang cewek pakai baju kerajaan cantik banget , lalu dia menghilang di depan mata ku, aku kan takut tuh terus sama pak ustd dibacain terus dikasih air ke mata ku, udah sekali doang " jawab ku yang diperhatikan oleh Hesty.

"Jadi mungkin kamu juga iya punya bakat namun ditutup sama pak ustad tuh " ujar Hesty mencoba menyimpulkan

"Mungkin juga yah. Waduh bisa jadi begitu ya Hes. " Ucap ku singkat

"Berarti sekarang mata batin mu kebuka gas. Hati hati kalau ada jin yang ngajak temenan , jangan mau deh" ucap Hesty yang masih meneruskan makan baksonya

"Wah aku juga indigo hehe " ucap ku sedikit bangga karena merasa ada kesamaan dengan hesty.

Melihat tingkah ku hesty pun tertawa saja. Selesai makan bakso , tiba yiba hesti menuju ibu penjual lalu memberikan uang 50 ribuan .

"Bu dua yah " ucap hesti

Aku tidka menduga bakso yang kami pesan malah dibayar oleh Hesty.

"Loh koq kamu yang bayar. Biarin aku aja " ucapku sedikit menolak karena merasa tidak enak.

"Udah. Kan aku yang ngajak kamu kesini " jawab Hesti

"kan aku cowok. masa dibayarin cewek. Apa kata dunia?" Kataku yang malah dijawab dengan tawa oleh hesty

Kami pun hendak kembali ke kelas namun tiba tiba

"Bukk "

Tubuh ku ditabrak seseorang dari belakng cukup keras higga aku tersungkur ke lantai lorong sekolah

Banyak siswa melihat kejadian ini namun hanya menatap tanpa membantu ku berdiri.

Melihat siapa yang mendorong tadi Hesty melihat nanar ke arah siswa yang bertubuh tinggi besar

"Aryo ? Apa apan sih kamu?" Bentak hesty

"Sorry ga sengaja " jawab aryo dnwgan mengangkat tangan nya sejajar dengan dadanya namun diakhiri dengan tawanya.

Akupun bangkit dari posisi tersungkur lalu dibantu oleh Hesty.

Eri dan imal sektika datang juga menghampiri kami.

"Gas ga apa apa lu?" Tanya eri sambil menatap aryo yang bertubuh besar.

Tatapan aryo seolah menaruh benci terhadap ku dan Hesty.

"Ayo ke kelas aja. " Ucap hesty lalu menarik lengan ku lagi meninggal kan aryo dan kawan kawannya.

(Beraambung
Diubah oleh aguzblackrx 02-04-2024 06:20
pulaukapok
spaghettimi
bonekdroid
bonekdroid dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup