aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 11-05-2024 15:23
Mr. DAY
spaghettimi
f4r1ds
f4r1ds dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6K
599
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#122
Part 22
#Serba Salah

Cahaya api unggun ditengah tengah perkemahan nampak berkobar menerangi malam yang dingin. Riuh suara tepuk tangan begitu menghiasi suasana malam kemah , alunan nada gitar diiringi nyanyian dari siswa yang sedang berpentas nampak hidup manakala sebagian siswa ikut bernyanyi.

Begitulah pemandangan di kemah sepertinya aku melewati beberapa kegiatan yang dilakukan tadi sore . Kalau saja tidak ada gangguan tentu saja aku sudah mengikuti rangkian kegiatan ini.

memakai sehelai kain putih yang menutupi area pusaka ku saja namun tidak ada rasa dingin sama sekali, Anna sesekali melirik ke arah ku dan tersenyum aneh seolah mengejek penampilan ku seperti seorang gembel atau ODGJ.

"Ngapain senyum senyum , ngeledek yah" Tanya ku yang perlahan berjalan di atas rerumputan tanpa alas kaki

"Tidak Kakang, kau harus segera kembali masuk ke raga mu sebelum guru mu menyangka kau sudah tiada" ucap anna memperingatkan.

"Iya yah. ini kita menuju tenda ku, tuh sebelah sana" sahut ku sambil menjuk tenda yang berada dipaling sisi kelompok siswa laki laki.

"Setelah sampai di ragamu, kau duduk dan mengucapkan nama beserta bin ayah mu , Bagas bin Ahmad" ucap anna yang dijawab oleh anggukan.

Aku pun mengangguk mengerti dengan apa yang disarankan Anna. akhir nya kami sampai di depan tenda akan tetapi ekspresi Anna berubah yang tadinya nampak ceria namun sekarang keningnya malah mengerut.

Dari penglihatan kami, di dalam tenda ada 3 orang yang sedang duduk, meski kami masih diluar tenda akan tetapi kami bisa melihat ada siapa saja di dalamnya seperti tembus pandang. disamping raga kasar ku , ada salah satunya perempuan yang ku kenal . Meski pencahayaan seperti redup akan tetapi itu jelas Hesty. Apa yang sedang dia lakukan di tenda kami? Gumam ku dalam hati.


Tatapan ku teralihkan pada tangan pada raga kasar ku sedang dipegang erat olehnya. Kepalanya tertunduk ke arah tubuhku seolah sedang melamun. Aku yang melihatnya malah ga enak hati. Lalu terdengar suara percakapan didalamnya.

"Gimana ini. kita lapor saja sama pak Iwan?" Ucap Radit pada Bayu dan Hesty

"Kalau hingga pagi Bagas tidak bangun , gimana kita menjelaskan ke orang tuanya" ucap Bayu yang menggaruk garuk kepalanya seperti pusing

"Tunggu ..." Ucap Hesty seperti merasakan sesuatu dan kepalanya terangkat

Hesty pun bangkit dari lamunannya melihat ke arah kiri dan kanan seperti mencari sesuatu. kemudian kedua matanya dipejamkan beberapa saat. Tak lama kemudian aku mendengar suara panggilan seseorang yang sudah dipastikan itu suara nya.

"Bagas, apa itu diri mu? " Ucap hesty seolah menggema di dalam batin ku

Akupun melirik Anna yang sudah nampak manyun dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Lalu akupun kembali fokus dengan suara tadi.

"Hesty ? Jadi Kau bisa tau aku ?" Jawab ku dengan membalik pertanyaan

"Kemana saja kau pergi , kami khawatir terhadap mu. Cepat kembali" seru Hesty

"Baik Hes, tapi tunggu sebentar " jawab ku singkat

Aku menoleh ke arah Anna yang sedari tadi diam setelah sampai di tenda. Akan tetapi ekspresinya membuatku mengerutkan dahi.

"Anna, .... Terus gimana ?" Tanya ku memastikan

"Tau ah, " jawabnya sedikit ketus dan membalikan badannya dengan memangku kedua tangan nya.

"Hmm aku masuk ke dalam raga ku sambil menyebut nama dan bin ayah ku kan?" Tanya ku lagi

"Iya begitu "sahutnya lalu menoleh ke arah ku hanya sebentar lalu kembali memalingkan wajahnya yang mulai merajuk

Ekspresi Anna membuat ku heran, tadi siang Anna biasa saja dengan kehadiran Hesty akan tetapi sekarang dia seperti merajuk dan menunjukan gelagat aneh.

Akupun berjalan masuk ke dalam tenda dengan menembus nya. Namun Anna sepetinya tidak mengikuti ku masuk. Rasa aneh tapi takjub sempat aku rasakan manakala aku menembusnya. Anna yang diluar masih nampak dengan ekspresi aneh nya.

Raga ku yang terbujur kaku masih terlihat tanda tanda kehidupan seperti hembusan napas ku, akan tetapi saat aku perhatikan napasnya seperti berat dan pelan.

Hesty yang masih memegang tangan ku masih melakukan komunikasi , matanya terpejam sambil memegang erat tangan ku. Ada perasaan lain saat aku melihat perlakuannya , genggaman tangannya seperti memiliki arti tersendiri.

Aku yang sudah duduk di raga ku kemudian berbaring sejajar antara raga dan jiwa ku. lalu aku menyebutkan nama dan bin ayah sesaat setelah aku berbaring. Perlahan seperti magnet raga dan jiwa ku menyatu menempel. Degub jantung mulai aku rasakan , indra pendengaran mulai berfungsi dengan baik. Tangan dan kaki ku sudah mulai terasa bisa digerakan. Lambat laun mata ku mulai bisa dibuka..

Hesty dia sudah ada disamping ku masih menggenggam erat tanganku. Wajahnya tersenyum sumringah pada ku mana kala mata ku mulai terbuka perlahan. Begitu juga Radit dan Bayu keduanya ikut tersenyum senang sambil saling berpelukan.

"Bagasss..... " Ucap Hesty senang manakala mata ini terbuka sempurna dan menoleh ke arahnya.

"Hesty ... " Ucap ku sambil tersenyum.

"Eh bro... Syukur lu bisa bangun lagi, lu kenapa emang hah tidur kek orang udah skip aja" seru Radit sambil menepuk paha ku sesaat setelah Hesty mencoba membangunkan ku.

"Sorry , bikin cemas yah.... Gw..." Ucapan ku terhenti mana kala melirik Hesty

Lirikan ku dibalas kedipan ini diberi kode oleh Hesty dan aku paham agar tidak menceritakan hal yang sebenarnya pada mereka.

Rasa kering ditenggorokan terasa sangat mencekik. Akupun meminta air minum pada Radit namun dengan cekatan Hesty malah yang mengambilkannya. Sebuah Aqua botol yang entah dibawanya atau memang milik dari salah satu teman ku diberikan nya kepadaku dengan tutup botol yang sudah terbuka.

Akupun meminum air tersebut setelah membaca basmalah. Rasa haus ,lelah dan letih yang sempat aku rasakan mulai membaik manaka air satu botol habis begitu saja.

Radit dan Bayu menoleh satu sama lain dan seolah merasa aneh dengan ku yang mampu menghabiskan air minum satu botol. Akan Tetapi Hesty nampak tersenyum manis saja.

"Makasih yah. Aus banget aku" ucap ku pada Hesty

" Iya sama sama. Kamu laper ga?" Tanya Hesty sambil membukakan sesuatu dibungkusan paperbag.

"Gw laper juga. " Timpal Radit. Akupun menoleh padanya "gw kan nungguin Lo gas seharian " sambung nya yang membuat aku tertawa

"Gw juga dong, " ucap Bayu sambil menggerakkan gerakan alis sebelah kanannya.

"Iya ya. Nanti kebagian semua " sahut Hesty

Bayu dan Radit saling bersahutan, mereka saling ejek namun bercanda, suasana didalam cukup gerah. Akan tetapi aku baru teringat Anna masih di luar tenda dan belum juga masuk. Akupun bergerak mendekati pintu tenda yang sedikit terbuka itu lalu melihat ke arah luar dengan mengeluarkan sedikit kepala ku. Akan tetapi Anna sudah tidak ada ditempat nya tadi saat dia berdiri.

Kepala ku memutar ke kiri dan ke kanan bahkan keluar tenda melihat ke sekitar namun tidak dijumpai nya Anna. Rasa heran dan khawatir dengan sikap Anna yang tadi seperti merajuk. Mungkin dia tidak menyukai Hesty bersama ku atau mungkin dia sedang ada urusan. Tidak banyak fikir akupun masuk kembali ke dalam tenda.

"Kenapa barusan Gas? Makan ini ya " Ucap Hesty yang menyodorkan makanan berupa roti isi coklat.

"Oh, gak apa apa. Barusan gerah Hes . Makasih yah roti nya jadi ngerepotin nih"!jawab ku sambil meraih sepotong roti.

"Cie ciee.... " Celetuk Radit dengan senyuman mengerikan .

Mata ku melirik ke arah Radit dan memberi kode agar tidak berisik lalu mereka kembali dengan aktifitas makanya yang terbilang cukup cepat.

"Cepat banget kalian makannya, ga sopan depan cewek " ucap ku memperingatkan

"Laper gas. Lu ga ngertiin banget , oh iya gas lu kapan jadiannya sama Hesty ? " Celetuk Bayu tanpa dosa

Mata ku terbelalak mendengar pertanyaan yang terlalu klise dan kurang sopan didepan orang yang dimaksudnya. Mata ku melirik Hesty, wajah keterkejutannya tidak bisa dibohongi. Gerakannya yang salting seperti tidak nyaman oleh ucap Bayu.

Sebuah pukulan mendarat dilengan Bayu, wajah nya meringis kesakitan akan tetapi dibarengi oleh tawa.

"Gak sopan banget, lu " ucap ku pada Bayu memperingatkan

"Abisnya Hesty tadi seperti nangis Gas, saat lu tadi ga sadarkan diri " ucap Bayu yang membuat ku cukup terkejut

Aku pun melirik ke arah Hesty yang segera menyerang Bayu dengan sebuah cubitan .

"Ihh kamu ini Bayu , " ucapnya seraya mencubit pinggang Bayu hingga kesakitan.

Wajah Hesty seperti merona , meski ruang di dalam tenda cukup temaram.

"Udah yah. Aku pamit dulu ke tenda ku. Kamu istirahat aja Gas biar fit" ucap Hesty lalu bangun dari duduk nya seperti terburu buru.

Aku yang melihatnya tidak bisa mencegah nya apalagi ini adalah tenda laki laki. Bayu dan Radit sepetinya terkejut dengan reaksi Hesty. Mereka berdua seperti saling menyalahkan atas kepergian Hesti begitu cepat

"Elu sih rese bay, Balik tuh Hesty " ucap Radit setelah Hesty keluar tenda.

" Lagian lu juga tadicie ciee. " timpal Bayu setengah menggerutu.

Bayu dan Radit semakin sengit dengan adu argumen nya. Perasaan ku tidak enak memang lalu mengambil hape ku dan mengirimkan pesan agar tidak terlalu memikirkan apa yang diucapkan oleh teman-teman.

Namun setelah mengirim wa pada Hesty , mata ku teralihkan dengan sebuah pesan dari Merry. Saat membukanya terbaca beberapa kalimat yang membuat ku mengerutkan dahi.

"Bagas, tolong aku
Ada hantu tadi , ngetuk kamar aku padahal mamah sama papah gak ada di rumah. "

Akupun segera membalasnya

"Tenang Merr, kamu baca zikir aja biar hantunya kabur. "

Merry
(Sedang mengetik ....)

"Ih kenapa baru dibales. Aku udah setengah mati ketakutan. VC aja"

"Waduh ini kek nya ga mungkin lagi ada acara di lapangan " jawab ku menolak

"Terus gimana ini, suara langkah kaki lagi jalan jalan tuh"

"Paling suara pembantu mu Merr, kamu yakin?"

"Udah jam berapa ini , semua udh pada tidur , aku takut keluar kamar"

Memang benar jam sudah menunjukan pukul 10.30 . Acara diluar pun sudah bubar dengan suara riuh tepuk tangan serta langkah kaki semua siswa menuju tenda mereka .

Akupun tidak membalasnya dengan cepat akan tetapi berfikir bagaimana menolong Merry. Akhirnya aku mendapatkan ide yaitu meminta bantuan Anna.

Akan tetapi kondisi ku yang ada didalam tenda apalagi Yasin, dan yang lain datang menuju tenda tentu saja aku harus mencari tempat aman.

"Dewi Sukma kelana , hadir"

Tak kurang dari 3 detik harum wangi tercium begitu menyergarkan lalu Anna muncul tepat dihadapan ku. Pakaian khas kerajaan dengan kemben hitam disertai kain jarik dan selendang birunya melingkar dipinggangnya . Sebuah mahkota kecil tertata rapi diatas kepalanya.

Anna tersenyum dan mengangguk satu kali dengan meletakan kedua belah tangan nya di depan dada." apa yang bisa aku bantu kakang?" Ucapnya yang seperti kembali ke mode awalnya

"Bisakah kau membantu ku, teman ku Merry di rumahnya diganggu makhluk gaib. Apakah kau bisa menolong nya?" Tanya ku pada Anna

Lantas Anna tidak langsung menjawab pertanyaan ku akan tetapi dia seperti memikirkan sesuatu . Matanya terarah pada langit yang begitu gelap

"Tidak Kakang, kekuatan ku hanya untuk membantu semua keluarga dan garis keturunan mu. Itulah perintah Junjunan kami" ucapnya setelah menoleh ke arah ku

Mendengar penjelasan Anna aku pun merasa kasihan dengan Merry , mungkin serangan dia sedang ketakutan diganggu oleh makhluk astral.

"Apakah tidak ada jalan lain? " Tanya ku memastikan.

"Ada. Tapi jika kakang sendiri lah yang menolongnya" jawab Anna yang sedikit membuat ku tersenyum lega.

"Baik. Anna terima kasih atas penjelasannya . Sekarang kau boleh pergi " ucap ku pada anna.

Akan tetapi ekspresi Anna berubah seperti sedih

"Apakah kakang tidak berkenan bersama ku malam ini?" Tanya Anna

Aku yang mendengar pertanyaan nya malah menjadi ga enak hati. Kini Anna membelakangiku

"Anna. Maafin aku maksudnya kau bebas ngapain aja disini " jawab ku yang membuat anna membalikan badannya dan meraih tangan ku

"Benarkah kakang? , aku sangat senang sekali " Ucap anna namun tiba tiba memeluk ku hingga buah dadanya membenam di wajah ku.

Rasa empuk dan hangat itulah yang aku rasakan dan tidak bisa dihindari. Aku tertegun terbenam pada sebuah rasa yang membuat ....


"Bagas.......!"

"Hesty ...?
(Bersambung)

Spoiler for Kisah Selanjutnya:
ini
Diubah oleh aguzblackrx 03-05-2024 03:58
googlecrawl
diditper
pulaukapok
pulaukapok dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup