- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah "Cheese" Pada Saat Foto Yang Kamu Perlu Tahu


TS
kangjati
Sejarah "Cheese" Pada Saat Foto Yang Kamu Perlu Tahu

Quote:


Di era yang serba modern ini, rasanya sayang banget ngelewatin momen-momen tanpa foto-foto

Ya gak sih? Apalagi generasi milenials sekarang ini yang serba cekrak-cekrek aplod.
Berbagai macam gaya di kerahkan demi dapetin hasil yang maha sempurna demi kepentingan eksistensi diri di dunia maya.

Apapun gayanya, pasti ada aja yang ngomandoin bilang "cheese", atau "bayeeem"
Eits, ternyata kata-kata "cheese" itu ada sejarahnya loh
Yuk langsung aja disimak!
Quote:
Semua bilang "cheese"

Berfoto merupakan kegiatan yang tidak boleh ketinggalan di setiap acara pertemuan, apalagi yang melibatkan keluarga dan teman-teman. Kemudian, beberapa lama setelahnya, kita akan tersenyum-senyum sendiri melihat hasil-hasil foto tersebut.
Seringkali kita teringat pada momen saat foto itu diambil. Dan wajah-wajah di dalam foto tampak sumringah, tersenyum ceria.
Tentu saja hasil foto yang demikian itu tidak lepas dari peran fotografer. Kecuali foto resmi, biasanya para fotografer akan memancing para "model" di hadapannya untuk berpose dan tersenyum. Dan, tidak peduli apakah yang dihadapannya itu seorang yang berusia 80 tahun, atau anak-anak berusia 8 tahun, dia akan memberikan perintah "say cheese".
Yang aneh adalah; semua orang di hadapan lensa akan mengikuti perintahnya. Menarik kedua ujung bibir, sambil berkata "cheese". Gerakan ini akan menghasilkan wajah-wajah senyum di foto-foto yang dihasilkan.
Kata "cheese" agaknya menjadi begitu lekat dengan fotografer, dan sebenarnya tidak ada hubungannya dengan makanan sama sekali. Darimana sebenarnya asal usul kebiasaan ini?
Asal Mula
Kata "cheese" muncul pertama kali di sebuah surat kabal lokal di daerah Texas, Amerika Serikat, pada tahun 1940an. Situs Today I Found Out mengungkapkan bahwa surat kabar Big Spring Herald yang dicetak pada tahun 1943 yang pertama kali menuliskan sebuah artikel yang merujuk pada penggunaan kata "cheese".
Kendati demikian, tidak ada yang mengetahui secara pasti, siapa yang pertama kali menggunakan kata itu, atau kenapa kata itu digunakan. Yang jelas, mengucapkan kata "cheese" dapat membuat seseorang tampak tersenyum.
Bunyi "ch" mengharuskan kita merapatkan gigi, dan bunyi "ee" (atau "i" dalam bahasa Indonesia) yang panjang akan melebarkan bibir, membuat ekspresi wajah yang menyerupai seringai.
Situs berita The Sun menyebutkan adanya satu teori tentang dugaan bahwa Franklin D. Roosevelt, presiden ke-32 Amerika Serikat (1933 - 1945) yang pertama kali menggunakan ungkapan itu.
Duta besar Joseph E. Davies, seorang pengacara dan diplomat AS yang bertugas pada masa pemerintahan Presiden Roosevelt, menyinggung hal ini selama pemotretan dalam rangkaian pembuatan film yang diambil dari adaptasi bukunya yang berjudul "Mission to Moscow", tahun 1943.
Saat itu, dia mengatakan bahwa formula untuk mengambil foto yang bagus adalah dengan mengatakan "cheese", karena hal itu akan membuat senyuman secara otomatis.
Duta besar Davies juga menambahkan bahwa dirinya belajar dari seorang politisi. "Seorang politisi yang cerdik, seorang politisi yang hebat. Tetapi tentu saja saya tidak dapat mengatakan siapa dia sebenarnya."
Meskipun dia tetap tidak mengungkapkan dengan jelas, apakah pernyataannya itu mengacu pada Roosevelt, atau memang berasal dari dia sendiri, yang jelas gaya berfoto era Victoria, dengan gambar mulut terkatup, tidak kembali lagi.
Reader's Digest mengungkapkan pada abad ke-19, hanya anak-anak, para petani dan para pemabuk saja yang tersenyum ketika difoto. Saat itu, menjaga agar wajah tetap netral dan lurus, dianggap sangat menarik dan bermartabat.
Tentu saja, hal tersebut bukanlah satu-satunya alasan. Pada masa itu, untuk membuat satu foto saja dibutuhkan waktu beberapa jam. Bayangkan, betapa beratnya mempertahankan ekspresi senyum selama proses pemotretan.
Terlebih lagi, pada masa itu, kebersihan gigi bukan menjadi prioritas, sehingga tidak seorangpun yang ingin memamerkan senyum dengan gigi yang rusak, atau ompong.
Biaya yang mahal, membuat foto menjadi suatu hal yang istimewa dan merupakan kesempatan penting. Orang-orang kebanyakan hanya memiliki satu atau dua foto seumur hidup mereka. Karena dianggap peristiwa penting inilah maka mereka akan berusaha menjaga tingkah laku sebaik-baiknya, dan menampilkan ekspresi yang aman.
Tren ini juga tidak bertahan lama. Dengan ditemukannya kamera 1 dolar dari Kodak, serta kebangkitan industri film Hollywood, maka semakin banyak momen "sehari-hari" yang dapat diabadikan. Dan saat itu, tersenyum dalam foto menjadi hal yang penting.
Sekarang, kita hanya perlu memikirkan filter apa yang dapat kita gunakan untuk mengambil swafoto dengan telepon pintar kita. Lebih jauh lagi, para ahli mengatakan bahwa mengatakan "cheese" untuk mendapatkan foto yang ceria sebaiknya tidak digunakan lagi.

Ilustrasi keluarga yang tengah mengambil foto selfie di taman. | imtmphoto /Shutterstock
Berfoto merupakan kegiatan yang tidak boleh ketinggalan di setiap acara pertemuan, apalagi yang melibatkan keluarga dan teman-teman. Kemudian, beberapa lama setelahnya, kita akan tersenyum-senyum sendiri melihat hasil-hasil foto tersebut.
Seringkali kita teringat pada momen saat foto itu diambil. Dan wajah-wajah di dalam foto tampak sumringah, tersenyum ceria.
Tentu saja hasil foto yang demikian itu tidak lepas dari peran fotografer. Kecuali foto resmi, biasanya para fotografer akan memancing para "model" di hadapannya untuk berpose dan tersenyum. Dan, tidak peduli apakah yang dihadapannya itu seorang yang berusia 80 tahun, atau anak-anak berusia 8 tahun, dia akan memberikan perintah "say cheese".
Yang aneh adalah; semua orang di hadapan lensa akan mengikuti perintahnya. Menarik kedua ujung bibir, sambil berkata "cheese". Gerakan ini akan menghasilkan wajah-wajah senyum di foto-foto yang dihasilkan.
Kata "cheese" agaknya menjadi begitu lekat dengan fotografer, dan sebenarnya tidak ada hubungannya dengan makanan sama sekali. Darimana sebenarnya asal usul kebiasaan ini?
Asal Mula
Kata "cheese" muncul pertama kali di sebuah surat kabal lokal di daerah Texas, Amerika Serikat, pada tahun 1940an. Situs Today I Found Out mengungkapkan bahwa surat kabar Big Spring Herald yang dicetak pada tahun 1943 yang pertama kali menuliskan sebuah artikel yang merujuk pada penggunaan kata "cheese".
Kendati demikian, tidak ada yang mengetahui secara pasti, siapa yang pertama kali menggunakan kata itu, atau kenapa kata itu digunakan. Yang jelas, mengucapkan kata "cheese" dapat membuat seseorang tampak tersenyum.
Bunyi "ch" mengharuskan kita merapatkan gigi, dan bunyi "ee" (atau "i" dalam bahasa Indonesia) yang panjang akan melebarkan bibir, membuat ekspresi wajah yang menyerupai seringai.
Situs berita The Sun menyebutkan adanya satu teori tentang dugaan bahwa Franklin D. Roosevelt, presiden ke-32 Amerika Serikat (1933 - 1945) yang pertama kali menggunakan ungkapan itu.
Duta besar Joseph E. Davies, seorang pengacara dan diplomat AS yang bertugas pada masa pemerintahan Presiden Roosevelt, menyinggung hal ini selama pemotretan dalam rangkaian pembuatan film yang diambil dari adaptasi bukunya yang berjudul "Mission to Moscow", tahun 1943.
Saat itu, dia mengatakan bahwa formula untuk mengambil foto yang bagus adalah dengan mengatakan "cheese", karena hal itu akan membuat senyuman secara otomatis.
Duta besar Davies juga menambahkan bahwa dirinya belajar dari seorang politisi. "Seorang politisi yang cerdik, seorang politisi yang hebat. Tetapi tentu saja saya tidak dapat mengatakan siapa dia sebenarnya."
Meskipun dia tetap tidak mengungkapkan dengan jelas, apakah pernyataannya itu mengacu pada Roosevelt, atau memang berasal dari dia sendiri, yang jelas gaya berfoto era Victoria, dengan gambar mulut terkatup, tidak kembali lagi.
Reader's Digest mengungkapkan pada abad ke-19, hanya anak-anak, para petani dan para pemabuk saja yang tersenyum ketika difoto. Saat itu, menjaga agar wajah tetap netral dan lurus, dianggap sangat menarik dan bermartabat.
Tentu saja, hal tersebut bukanlah satu-satunya alasan. Pada masa itu, untuk membuat satu foto saja dibutuhkan waktu beberapa jam. Bayangkan, betapa beratnya mempertahankan ekspresi senyum selama proses pemotretan.
Terlebih lagi, pada masa itu, kebersihan gigi bukan menjadi prioritas, sehingga tidak seorangpun yang ingin memamerkan senyum dengan gigi yang rusak, atau ompong.
Biaya yang mahal, membuat foto menjadi suatu hal yang istimewa dan merupakan kesempatan penting. Orang-orang kebanyakan hanya memiliki satu atau dua foto seumur hidup mereka. Karena dianggap peristiwa penting inilah maka mereka akan berusaha menjaga tingkah laku sebaik-baiknya, dan menampilkan ekspresi yang aman.
Tren ini juga tidak bertahan lama. Dengan ditemukannya kamera 1 dolar dari Kodak, serta kebangkitan industri film Hollywood, maka semakin banyak momen "sehari-hari" yang dapat diabadikan. Dan saat itu, tersenyum dalam foto menjadi hal yang penting.
Sekarang, kita hanya perlu memikirkan filter apa yang dapat kita gunakan untuk mengambil swafoto dengan telepon pintar kita. Lebih jauh lagi, para ahli mengatakan bahwa mengatakan "cheese" untuk mendapatkan foto yang ceria sebaiknya tidak digunakan lagi.
Nah itu dia gan sedikit sejarah kenapa bisa yang bilang "cheese" kalo mau foto

Gimana gan? Setuju apa gak nih?
Semoga inpoh dari ane, bisa bermanfaat buat agan-sistah semua yaa

Salam bibir manyun ya!!

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan



Vibranium Wakanda ada versi nyata yang sama kuatnya gan!
Terungkap! Ini dia alasan mengapa tersayat kertas begitu menyakitkan
Kisah Kojek Buaya yang dipelihara seperti kucing
Sumanto yang tidak makan manusia lagi
4 Benda Ini Sebaiknya Jangan Kamu Tinggalin di Mobil
Asal Mula Kecoak, serangga legendaris yang hidup sejak Superbenua Pangea masih ada
Mitos atau Fakta benarkah es krim bikin batuk pilek?
Kacamata super canggih teknologi mata- mata yang jadi nyata ada di Tiongkok
Perancang Indonesia ciptakan Batik Black Panther
Fakta- fakta mengenai Danur 2: Maddah! [bikin ga sabar nonton!]
Tren berbusana 90-an ala film Dilan 1990
Tantangan menjadi Ibu Muda seperti Kylie Jenner
5 Langkah Untuk Hadapi Dilema Antara Passion dan Karir
Mengolah feses menjadi makanan para astronaut, kaya gimana ya?
Legenda kayu bolong sanrego konon bisa menghamili 41 wanita
Darurat Pendidikan, dan Perlunya Sistem Pendidikan Alternatif
[Bahaya Pemanasan Global] Es di Kutub Utara menipis, beruang kutub mengurus
Kolam Misterius di Yerusalem diduga berusia 1.500 tahun
Pertama kalinya! Ilmuwan Tiongkok Berhasil Mencloning Monyet
kenapa ya isi kepala antarteman bisa sama? Ini dia alasannya
Pemanasan global kuak artefak kuno di Norwegia
Walau bertubuh besar, gajah ternyata takut lebah
Selamat datang gerhana bulan, Selamat tinggal mitos
Penelitian Musik Sebagai Bahasa yang Universal
Tabib bertangan ajaib di kaki pegunungan Arfak
Rahasia Mengapa Nyamuk Sulit Ditepok
Pertama kalinya! Ilmuwan Tiongkok Berhasil Mencloning Monyet
Gunung Puntang, Si Penghasil Kopi Terbaik Dunia



Vibranium Wakanda ada versi nyata yang sama kuatnya gan!
Terungkap! Ini dia alasan mengapa tersayat kertas begitu menyakitkan
Kisah Kojek Buaya yang dipelihara seperti kucing
Sumanto yang tidak makan manusia lagi
4 Benda Ini Sebaiknya Jangan Kamu Tinggalin di Mobil
Asal Mula Kecoak, serangga legendaris yang hidup sejak Superbenua Pangea masih ada
Mitos atau Fakta benarkah es krim bikin batuk pilek?
Kacamata super canggih teknologi mata- mata yang jadi nyata ada di Tiongkok
Perancang Indonesia ciptakan Batik Black Panther
Fakta- fakta mengenai Danur 2: Maddah! [bikin ga sabar nonton!]
Tren berbusana 90-an ala film Dilan 1990
Tantangan menjadi Ibu Muda seperti Kylie Jenner
5 Langkah Untuk Hadapi Dilema Antara Passion dan Karir
Mengolah feses menjadi makanan para astronaut, kaya gimana ya?
Legenda kayu bolong sanrego konon bisa menghamili 41 wanita
Darurat Pendidikan, dan Perlunya Sistem Pendidikan Alternatif
[Bahaya Pemanasan Global] Es di Kutub Utara menipis, beruang kutub mengurus
Kolam Misterius di Yerusalem diduga berusia 1.500 tahun
Pertama kalinya! Ilmuwan Tiongkok Berhasil Mencloning Monyet
kenapa ya isi kepala antarteman bisa sama? Ini dia alasannya
Pemanasan global kuak artefak kuno di Norwegia
Walau bertubuh besar, gajah ternyata takut lebah
Selamat datang gerhana bulan, Selamat tinggal mitos
Penelitian Musik Sebagai Bahasa yang Universal
Tabib bertangan ajaib di kaki pegunungan Arfak
Rahasia Mengapa Nyamuk Sulit Ditepok
Pertama kalinya! Ilmuwan Tiongkok Berhasil Mencloning Monyet
Gunung Puntang, Si Penghasil Kopi Terbaik Dunia

0
2K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan