Asal Mula Kecoak, serangga legendaris yang hidup sejak Superbenua Pangea masih ada
TS
kangjati
Asal Mula Kecoak, serangga legendaris yang hidup sejak Superbenua Pangea masih ada
Siapa agan sista yang lari dan kabur kalau liat kecoa?
Eits, tenang aja agan sis ga sendirian, ane juga salah satu yang lari kalau liat kecoa apalagi kalau udah attack mode A.K.A terbang.
Tapi pada tau ga sih asal usul mahluk yang maha populer ini? Ternyata serangga yang maha populer ini udah ada sejak 140 juta tahun yang lalu!
Biar tau kisah selanjutnya tentang serangga berwarna coklat yang mirip kurma ini, langsung aja cek artikelnya di bawah sini
Spoiler for hayo siapa yang kaya gini pas ada kecoa?:
Quote:
Siapa yang tak kenal kecoak. Hewan dari ordo Blattodea ini sepertinya adalah salah satu binatang yang kerap dibenci, sekaligus ditakuti. Mereka dianggap sebagai makhluk yang menjijikan, terutama karena hidup di lingkungan yang kotor.
Tapi, tahukah Anda kalau serangga ini telah beredar di Bumi ratusan juta tahun sebelum manusia? Bahkan jutaan tahun sebelum pulau-pulau di Bumi berbentuk seperti yang kita ketahui saat ini.
Fosil kecoak tertua yang pernah ditemukan berasal dari Periode Kapur, atau sekitar 140 juta tahun yang lalu. Namun tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh University of Sydney, Australia, dan Okinawa Institute of Science and Technology, Jepang, menyatakan kecoak kemungkinan sudah menjelajahi Bumi jauh sebelum itu.
Hasil penelitian mereka yang diterbitkan jurnalMolecular Biology and Evolution(6/2/2018) menyimpulkan bahwa kecoak kemungkinan besar sudah menghuni dunia sebelum Benua Pangea pecah dan membentuk susunan daratan seperti saat ini.
Pangea adalah superbenua yang terbentuk pada Zaman Permian, antara 299 juta hingga 273 juta tahun lalu, dan meliputi nyaris semua daratan di Bumi saat itu. Benua ini kemudian mulai terpecah sekitar 200 juta tahun lalu, pada Zaman Jurassic (201 juta-174 juta tahun lalu).
Kesimpulan tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Thomas Bourguignon tersebut, mengutip EureaAlert! didapat setelah mereka melakukan penanggalan molekuler berdasarkan informasi genomik untuk mendapatkan gambaran terjelas hingga saat ini mengenai sejarah biogeografis kecoak.
Quote:
Untuk itu mereka meneliti genom mitokondria dari 119 spesies kecoak yang hidup saat ini.
Genom mitokondria--yang hanya diwariskan dari ibu (betina)--digunakan untuk penelitian karena, dituturkan IFLScience, gen ini tidak berubah dan bermutasi seperti DNA inti. Oleh karena itu DNA mitokondria amat berguna bagi para ahli genetika untuk melacak silsilah keluarga melintasi waktu.
Dengan mencari penanda gen spesifik serta membandingkan dan mempertentangkannya dengan gen yang lain, nenek moyang yang sama bisa ditemukan.
Hasilnya, tim peneliti tersebut menemukan bahwa nenek moyang kecoak--yang mungkin bentuknya agak berbeda dengan kecoak yang kita lihat saat ini--telah hidup minimal 235 juta tahun lalu, bahkan mungkin 300 juta tahun lalu.
"Hasil (penelitian) kami mengindikasikan bahwa keluarga kecoak telah berevolusi lebih dari 180 juta tahun lalu," kata Bourguignon, dikutip Science Daily.
"Melalui rekonstruksi distribusi kecoak pada masa lalu menggunakan distribusi genera yang masih ada dan digunakan pada studi ini, kami menemukan bukti bahwa pecahnya benua berdampak besar terhadap biogeografi kecoak."
Pangaea mulai terpecah-pecah saat awal Jurassic Tengahatau sekitar 175 juta tahun yang lalu. Ketika superbenua ini mulai retak dari Samudra Tethys di timur sampai Samudra Pasifik di barat.
Saat Pangea pecah, para peneliti berspekulasi kecoak kemudian menyebar, mengikuti pecahan tanah di mana mereka tinggal, layaknya menumpang rakit. Walau memiliki sayap, kecoak tidak bisa terbang dengan baik atau sangat jauh, sehingga terkurung pada pecahan di mana mereka berada, atau disebut "terikat secara terrestrial".
Tim peneliti menemukan bukti penyebaran lintas samudra di wilayah dekat Australia dan Indo-Malaysia dari kecoak-kecoak itu.
"Kami yakin hasil (penelitian) kami menunjukkan pada pentingnya peran vicariance (pergeseran benua) dalam menentukan distribusi global para kecoak," kata Bourguignon. "Dalam skala global, catatan fosil juga tampak mendukung hipotesis kami."
Catatan fosil menunjukkan bahwa kebanyakan famili kecoak yang masih ada, berevolusi selama perpisahan dan sebelum dimulainya pemisahan benua di Gondwana (pecahan Pangea yang terbentuk 200-135 juta tahun yang lalu).
Bourguignon mengatakan, kecoak kemudian berevolusi selama periode 180 juta tahun.
Sejak perpisahan Pangaea, keturunan kecoak menjadi beraneka ragam dan berkembang di benua masing-masing. Menghasilkan ribuan spesies yang dikenal sekarang ini, mulai dari kecoak terbang Israel hingga kecoak besar Madagaskar, dan masih banyak lagi.
Gokil abis emang si kecoak ini!
Meski terpecah belah tetap berkembang biak dan beranak cucu.
Ga kebayang ya kalau misalnya benua Pangea ga pecah, mungkin sekarang kecoak- kecoak di seluruh dunia udah punya kerajaan.
Ya semoga aja kita manusia- manusia ini diberikan ketabahan untuk menghadapi serangga maha populer ini ya!
Quote:
Semoga bermanfaat ya buat agan & sistah dan bisa menambah wawasan agan & sistah sekalian
Quote:
Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat disini Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh