- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pertama kalinya! Ilmuwan Tiongkok Berhasil Mencloning Monyet


TS
kangjati
Pertama kalinya! Ilmuwan Tiongkok Berhasil Mencloning Monyet

Spoiler for Selamat Datang!:
Halo gan sis !
Selamat Datang 



Quote:
Tau gak sih gan-sist? Ternyata dengan zaman yang semakin maju dunia perkloningan gak cuman jadi isepan jempol dan cuman ada di dunia film doang loh 
Kini, monyet pun udah bisa dikloning dan berhasil! Yap, Ilmuwan dari Tiongkok berhasil dalam perujicobaan mereka ke primata satu ini.

Kini, monyet pun udah bisa dikloning dan berhasil! Yap, Ilmuwan dari Tiongkok berhasil dalam perujicobaan mereka ke primata satu ini.
Quote:
Kosasih, Kok Bisa Sih?
Langsung aja disimak daripada kepo

Langsung aja disimak daripada kepo
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Pertama Kali, Menggunakan Primata untuk Cloning
Quote:

Rhesus macaque atau Macaca mulatta.
© Don Mammoser /Shutterstock
Para ilmuwan di Tiongkok mengatakan bahwa mereka telah mengklonakan (cloning) primata untuk pertama kali, menggunakan teknik kloning seperti yang telah digunakan untuk mengklonakan domba Dolly pada tahun 1996.
Dikutip dari CNN.com, para ilmuwan tersebut menciptakan dua ekor kera ekor panjang, macaca, yang identik dan lucu. Keduanya diberi nama Hua Hua dan Zhong Zhong, sebuah versi kata sifat dalam bahasa Tiongkok dari kata 'Zhongha' yang berarti 'bangsa Tiongkok' atau 'orang-orang'.
Sebenarnya, kedua primata itu bukanlah primata yang diklona. Karena pada tahun 1999 para ilmuwan telah menciptakan Tetra, seekor monyet rhesus macaque atau macaca mulatta, dengan teknik klona yang dianggap lebih sederhana.
Teknik tersebut menghasilkan jumlah keturunan yang lebih terbatas. Dalam kasus Tetra, para ilmuwan membagi embrio-embrio, sehingga pembentukannya lebih alami, sama seperti dengan pembentukan kembar identik.
Sementara para peneliti menggunakan teknologi modern yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini dalam kasus Zhong Zhong dan Hua Hua. Teknologi yang merupakan peningkatan metode yang digunakan untuk mengklonakan domba Dolly ini disebut dengan transfer inti sel somatis atau SCNT (somatic cell nuclear transfer).
Laporan yang dipublikasikan dalam situs Cell.com menyebutkan bahwa para ilmuwan merekonstruksi telur yang tidak dibuahi. Para peneliti kemudian menghapus inti telur, atau bagian dari sel yang mengandung sebagian besar informasi genetik, dan menggantinya dangan nukleus dari sel lain.
Inilah yang kemudian berkembang menjadi embrio, dan ditransplantasikan kepada ibu pengganti. Kelompok sel yang sama dapat membuat lebih banyak lagi hewan yang cocok secara genetis. Seperti ketika para ilmuwan menciptakan Dolly, si domba, mereka menggunakan kelompok sel yang sama untuk membuat empat domba klona lainnya.
Situs Science Alert menyebutkan usaha klona sebelumnya dengan teknik memecah embrio, seperti proses yang menghasilkan kembar identik dalam rahim, tetapi dilakukan secara artifisial, hanya dapat menghasilkan empat saudara kandung yang identik secara genetik.
Namun teknik ini berisiko embrio tidak lanjut ke tahap blastokista, dan seringkali bayi monyet yang akhirnya berhasil diklona dengan metode ini tidak bertahan untuk waktu yang lama setelah dilahirkan.
Kepada BBC.com, Qiang Sun dari Chinese Academy of Sciences Institute of Neuroscience, mengatakan bahwa monyet klona akan berguna untuk digunakan sebagai model untuk mempelajari penyakit-penyakit genetik, termasuk beberapa jenis kanker, serta kelainan metabolis dan kekebalan tubuh.
"Ada banyak pertanyaan tentang biologi primata yang dapat dipelajari dengan model tambahan ini," ujarnya.
Zhong Zhong dan Hua Hua ini lahir delapan dan enam minggu yang lalu ini diberi makan melalui botol dan saat ini tumbuh secara normal. Para ilmuwan berharap ada lebih banyak macaca klona yang lahir dalam beberapa bulan ke depan.
Akan tetapi, para kritikus mengatakan bahwa pekerjaan tersebut akan menimbulkan masalah etika dengan membawa dunia menjadi lebih dekat dengan klona manusia.
Seperti profesor Robin Lovell-Badge dari The Francis Crick Institute di London yang mengatakan bahwa teknik yang digunakan untuk mengklonakan kedua macaca tersebut sebagai prosedur yang sangat efisien dan berbahaya.
Sementara rekannya, profesor Darren Griffin dari University of Kent menyebutkan bahwa sekalipun pendekatan tersebut dapat berguna untuk memahami penyakit-penyakit manusia, tetapi dapat menimbulkan masalah etika.
"Pertimbangan yang hati-hati sekarang perlu diberikan untuk memberikan kerangka etis terhadap penelitian-penelitian semacam ini, dan seharusnya sudah dilakukan," katanya.
Spoiler for Mulusasi Zhong-zhong dan Hua-hua:
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1844714/original/063397500_1516854789-20180124-Ilmuwan-di-China-Sukses-Kloning-Monyet-Kembar-AP-1.jpg)
Zhong-Zhong dan Hua-Hua
Cloning Domba Dolly (1996)
Quote:
Domba Dolly yang membuat sejarah 20 tahun yang lalu setelah diklona di Roslin Institute di Edinburgh, merupakan klona mamalia pertama dari sel dewasa yang diambil dari ambing. Dan sejak saat itu, banyak mamalia lain yang diklona dengan menggunakan transfer inti sel somatik (SCNT) yang sama, termasuk sapi, babi, anjing, kucing, dan tikus.
Zhong Zhong dan Hua Hua merupakan primata non manusia yang pertama, yang diklona dengan teknik ini.
Para peneliti mengatakan bahwa mereka tetap mengikuti pedoman internasional ketat untuk penelitian terhadap hewan, yang diterapkan oleh US National Institutes of Health.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang peneliti dari Chinese Academy of Sciences di Shanghai, Dr. Muming Poo, "Kami sangat menyadari bahwa penelitian masa depan yang menggunakan primata non manusia di belahan dunia manapun, tergantung pada para ilmuwan dengan mengikuti standar etika yang sangat ketat."
Zhong Zhong dan Hua Hua merupakan primata non manusia yang pertama, yang diklona dengan teknik ini.
Para peneliti mengatakan bahwa mereka tetap mengikuti pedoman internasional ketat untuk penelitian terhadap hewan, yang diterapkan oleh US National Institutes of Health.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang peneliti dari Chinese Academy of Sciences di Shanghai, Dr. Muming Poo, "Kami sangat menyadari bahwa penelitian masa depan yang menggunakan primata non manusia di belahan dunia manapun, tergantung pada para ilmuwan dengan mengikuti standar etika yang sangat ketat."
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Quote:
Nah, Itu dia gan sedikit informasi dari ane. Semoga bisa nambah wawasan agan dan sistah yah 

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR:
Beritagar.id
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

Gunung Puntang, Si Penghasil Kopi Terbaik Dunia
Agan sista harus siap- siap, Catat tanggal penampakan Gerhana bulan akhir bulan ini
Cara Reza Rahardian menjelma jadi benyamin sueb
ini dia para kandidat yang dijagokan menjadi pemenang oscar
Berikut tip mengecek keamanan bangunan pasca-gempa
Arkeolog berhasil merekonstruksi wajah perempuan zaman purba
Ternyata, Jongkok Itu Berfaedah
Stuckie, anjing yang terjebak didalam pohon menjadi mumi
Scarlett Johansson akan jadi aktris dengan bayaran tertinggi
Terungkap, Ini alasan mengapa orang suka reality show
8 Destinasi wisata lokal yang bakal booming di tahun 2018
Inggris dirikan kementerian untuk tangani kesepian
Meski bikin Jos, Minuman berenergi berbahaya bagi remaja
Gua dalam air terbesar di dunia
Maju Kena, Mundur Kena ini dia si muka dua yang tertangkap tangan
[WOW] Berlian Terbesar Kelima di Dunia ditemukan, begini penampakannya
Fobia Lubang Ternyata Tidak Nyata



tien212700 memberi reputasi
1
2.6K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan