Penambang di Lesotho di Afrika telah menemukan berlian 910 karat. Berlian terbesar kelima yang pernah ditemukan.

Batu mulia kasar 182 gram ini ukurannya kira-kira sebesar dua buah golf. Berlian besar ini masuk kategori warna D, langka karena tak berwarna.

Para ahli berlian juga menilainya termasuk tipe IIa. Ini adalah kategori berlian yang sangat rendah nitrogen.

Untuk setiap juta atom karbon pada berlian tipe IIa, ada kurang dari 10 atom nitrogen. Nitrogen memberi rona kuning pada berlian. Jadi konsentrasi unsur yang rendah pada berlian yang baru ditemukan ini, menjadikannya tidak berwarna. Bagus dan langka.

Asalnya dari tambang Letseng, yang dioperasikan oleh perusahaan Gem Diamonds di London. Tambang berlian ini dikenal menghasilkan batu mulia besar dan berkualitas tinggi.

Ini bukan satu-satunya berlian raksasa yang diekstraksi dari tambang tersebut. Menurut siaran pers dari Gem Diamonds, sejak mereka mengambil alih tambang 12 tahun yang lalu, telah ditemukan tujuh berlian lain dengan ukuran 299 karat atau lebih.

Temuan ini jadi catatan khusus untuk tambang tersebut. "Berlian dengan kualitas terbaik ini adalah yang terbesar yang sudah ditambang sampai saat ini," jelas Clifford Elphick, CEO perusahaan.

Sebagai perbandingan, berlian 603 karat yang ditemukan di tambang ini--dijuluki Lesotho Promise--dilelang 12,4 juta Dolar AS pada tahun 2006.

September lalu, Lucara, perusahaan berlian lain, menjual Lesedi La Rona, berlian kualitas terbesar kedua yang pernah ditemukan sebesar 1.109 karat, dengan nilai 53 juta Dolar AS.

Perusahaan yang sama juga menjual berlian 813 karat yang ditemukan sekitar waktu yang sama, bernama "The Constellation," seharga 63 juta Dolar AS pada tahun 2016.

Jadi, kemungkinan berlian Gem Diamonds akan laku di angka puluhan juta Dolar AS. "Harga berlian sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor," terang Ben Davis, analis dari Liberum Capital Markets.

Lanjut Davis, "Akan tetapi dengan asumsi bahwa tidak ada inklusi besar, kami memperkirakan penjualan 40 juta Dolar AS."

Harganya bisa dibilang tak seberapa. Apalagi jika dibandingkan dengan berlian lain yang terjual dengan harga selangit lewat lelang.

Pasalnya, berlian berwarna langka cenderung terjual dengan harga lebih tinggi. Pada tahun 2015, berlian Blue Moonterjual dengan harga 48,5 juta Dolar AS, dan pada tahun 2017 Pink Star dilelang 71,2 juta Dolar AS, menjadikannya berlian paling mahal sepanjang masa.

Rekor berlian terbesar yang pernah ditemukan hingga kini masih dipegang berlian Cullinan 3.106 karat yang ditemukan di dekat Pretoria, Afrika Selatan pada tahun 1905.

Pemilik tambang tersebut, Sir Thomas Cullinan mempersembahkan seluruh 1,33 pon batu mulia tersebut pada Edward VII dari Inggris sebagai hadiah ulang tahun.

Batu mulia itu kemudian dipotong menjadi sembilan batu besar dan 100 batu yang lebih kecil. Banyak darinya yang telah menjadi bagian dari permata mahkota.

Batu terbesar, Cullianan 530-karat I, yang diberi nama the Star of Africa, sekarang merupakan bagian dari Royal Sceptre Inggris, dan Cullianan II 317 karat terpasang di Imperial State Crown , Inggris.

Sekelumit tentang berlian, batu mulia ini terbentuk sekitar 200 kilometer di bawah permukaan Bumi, di mana tekanan dan panas menempa molekul karbon yang berubah menjadi struktur kristal yang sangat kuat.

Agar ini terjadi, dibutuhkan suhu sekitar 1.200 derajat Celsius dan tekanan di atas 725.000 pound per inci persegi.

Supaya menjadi berlian, kristal ini harus dibawa ke permukaan dangkal dalam hitungan jam oleh letusan vulkanik dalam. Ini memungkinkannya mendingin dengan cepat, mengunci struktur kristal pada tempatnya.

Sebelum berlian Lesotho ditemukan, sembilan dari 10 berlian terbesar yang pernah ditemukan, berasal dari Afrika. Empat dari Afrika Selatan, dua dari Sierra Leone dan dua dari Republik Kongo, dan satu dari Botswana.

Negara-negara di Afrika punya sejarah kelam dengan tambang berlian. Terutama di negara seperti Sierra Leone dan Republik Kongo. Di sana tambang berlian telah terbukti mendanai konflik yang memecah belah negara tersebut dan lainnya. Sementara di Afrika Selatan, pertambangan berlian pernah membantu memberi dukungan bagi sistem politik apartheid yang menindas.