Aktris asal Israel, Gal Gadot, berpose untuk media saat tiba di acara penayangan perdana 'Wonder Woman' di Pantages Theatre, Hollywood, California, Mei 2017.
© Nina Prommer /EPA

"Ratner memutuskan mundur sejak beberapa minggu lalu, jadi ini tak ada hubungannya dengan Gadot. Ini sepertinya hanya kesimpulan yang dibuat terlalu dini," sebut Jenkins dalam Entertainment Tonight, Selasa (14/11/2017).

Menurut Jenkins, Ratner memutuskan mundur dari semua proyek dengan Warner Bros sampai semua persoalan pribadi yang membelitnya selesai. Selain itu, perjanjian pendanaan antara Warner Bros dan RatPac-Dune Entertainment--rumah produksi Ratner--juga akan habis pada April 2018.

Secara tegas, Jenkins juga menentang keras perilaku pelecehan yang diduga dilakukan Ratner. Dalam akun Twitternya, Jenkins menyampaikan apresiasinya untuk semua perempuan yang berani membuka suara atas kejadian yang menimpa mereka.

"Aku benar-benar terganggu saat membaca tudingan-tudingan pelecehan yang dilakukan Ratner," sebutnya.

Pada akhir pekan lalu, Jenkins sempat menyerahkan penghargaan kepada Ratner dalam makan malam Jewish National Fund. Dalam acara itu, Jenkins menegaskan apa yang dikatakannya kepada Ratner berdasarkan penilaian pribadinya, dan tidak mencerminkan tudingan-tudingan itu.

"Jelasnya, aku tidak pernah menyetujui perilaku ini. Pelecehan seksual tidak akan pernah dibenarkan dan aku bersama dengan perempuan dan laki-laki yang menolak ini," sambungnya.

Kasus pelecehan seksual yang dilakukan Harvey Weinstein menyeret banyak pelaku industri Hollywood yang akhirnya berani membuka suara atas perilaku serupa yang pernah menimpa mereka.

Nama-nama pelaku pelecehan seksual pun muncul satu persatu, dari mulai James Toback, aktor Kevin Spacey, hingga Brett Ratner. Huffington Postmenyebut, setidaknya ada enam perempuan yang mengaku pernah dilecehkan oleh Ratner, salah satunya Natasha Henstridge dan Olivia Munn.

Alasan itu yang akhirnya membuat Gadot enggan kembali membintangi sekuel Wonder Woman jika Ratner kembali terlibat. Gadot membuat sikap tegas dengan tak ingin membiarkan pria dengan riwayat pelecehan seksual meraup untung dari film-film yang ia bintangi.

"Dia tangguh dan berpegang teguh pada prinsip-prinsipnya. Dia juga paham betul bagaimana cara memberi pelajaran pada orang-orang seperti Ratner," sebut seorang sumber kepada Page Six.

Film pertama Wonder Woman berhasil meraup pendapatan bersih lebih dari US $400 juta (sekitar Rp5,4 triliun) secara global. Sebagai produser, yang sekaligus berkontribusi sebagai investor, Ratner sudah pasti mendapat bagian yang tak sedikit dari pendapatan itu.

Pengusiran ini pun dinilai sebagai cara ampuh, tak hanya untuk membuat Ratner kapok, melainkan juga kehilangan pundi-pundi uangnya.

Di sisi lain, Gadot menyatakan bahwa keputusannya menolak Ratner dalam produksi sekuel Wonder Woman sudah bulat.

"Banyak pemberitaan yang menggambarkan bagaimana perasaanku dan caraku memandang kasus ini. Kenyataannya, banyak orang yang turut terlibat dalam pembuatan film ini menyerukan protes yang sama," ucap Gadot dalam kutipan News.com.au.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Ratner, sementara Warner Bros hanya menjawab dengan singkat "tidak benar".

Menurut rencana, Wonder Woman 2 akan dirilis pada 1 November 2019.

Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan