- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sindiran bagi sanksi PERSIB dan ancaman Degradasi!


TS
kangjati
Sindiran bagi sanksi PERSIB dan ancaman Degradasi!

Spoiler for Perkenalan dari ane:
Halo agan - sistah yang kece, baik hati dan rajin menabung

Quote:
Sepakbola Indonesia memang selalu saja membuat kontroversi
kali ini klub asal Bandung atau biasa disebut Persib membuat insiden kontroversial. Setelah dua insiden (kekerasan) pada Oktober lalu, insiden muncul pada partai besar Liga 1.
Meski tak berwarna kekerasan, partai Persija Jakarta vs Persib Bandung berlangsung tidak Sampai 90 menit. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11/2017), itu Persija unggul 1-0 berkat gol penalti Bruno Da Silva Lopes pada menit 76, persoalannya, laga itu hanya berlangsung selama 83 menit. Persib melakukan mogok tanding lantaran kinerja wasit Shaun Robert Evans asal Australia dinilai buruk.
Apa saja sanksi yang akan di berikan Komisi disiplin PSSI kepada Persib Bandung? apakah persib benar akan didegradasi dari Liga 1? Kita sama-sama simak penjelasannya di artikel berikut

kali ini klub asal Bandung atau biasa disebut Persib membuat insiden kontroversial. Setelah dua insiden (kekerasan) pada Oktober lalu, insiden muncul pada partai besar Liga 1.
Meski tak berwarna kekerasan, partai Persija Jakarta vs Persib Bandung berlangsung tidak Sampai 90 menit. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11/2017), itu Persija unggul 1-0 berkat gol penalti Bruno Da Silva Lopes pada menit 76, persoalannya, laga itu hanya berlangsung selama 83 menit. Persib melakukan mogok tanding lantaran kinerja wasit Shaun Robert Evans asal Australia dinilai buruk.
Apa saja sanksi yang akan di berikan Komisi disiplin PSSI kepada Persib Bandung? apakah persib benar akan didegradasi dari Liga 1? Kita sama-sama simak penjelasannya di artikel berikut


Pemain Persib Bandung berjalan keluar lapangan atau walkout pada pertandingan Liga I Indonesia melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11). Pertandingan tersebut dihentikan pada menit 83
© Mohammad Ayudha /Antara Foto
Quote:
Komisi Disiplin PSSI telah memutuskan nasib Persib Bandung terkait insiden WO pada pertandingan lanjutan Go-Jek Traveloka Liga 1 melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11). Komdis menghukum tiga pihak atas peristiwa itu.
Tapi, sepertinya ketiga hukuman itu belum mengakhiri sanksi yang akan diberikan PSSI kepada Persib. Maung Bandung, kemungkinan masih akan menerima hukuman lain.
Pertandingan Persib vs. Persija memang diwarnai sejumlah insiden. Memasuki menit 83, pertandingan berhenti karena wasit Shaun Robert Evans asal Australia memberi kartu merah kepada Vladimir Vujovic. Musbabnya, bek Persib itu protes berlebihan.
Putusan itu memancing protes kubu Persib. Manajer Umuh Muchtar memanggil semua pemain dan berkumpul di depan bangku tim. Tak lama kemudian, Shaun meminta pemain Persib kembali ke lapangan. Tapi tak digubris.
Alhasil, Shaun meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Persib dianggap WO. Dan, menurut sebagian kalangan, aksi tersebut melanggar Pasal 13 ayat 1 huruf c dalam Regulasi Liga 1.
Beleid itu menjelaskan, tim yang tidak menyelesaikan pertandingan bisa dianggap mengundurkan diri dari Liga 1. Hukumannya, maksimal degradasi. Setidaknya, COO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigorshalom Boboy mengatakan kemungkinan itu.
Tapi, putusan Komdis PSSI tadi jauh lebih ringan dari dugaan banyak pihak tadi. Ketiga sanksi tadi, hanya diperuntukan bagi tiga pihak saja: Umuh Muchtar, Vujovic, dan Persija Jakarta.
Karena dianggap melakukan provokasi, Umuh didenda Rp50 juta dan tak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola selama enam bulan. Selain karena memanggil para pemain, kesalahan Umuh adalah masuk ke area teknis pinggir lapangan.
Vujovic dihukum larangan tampil di lima partai ke depan. Selain itu, merujuk pada Pasal 59 Kode Disiplin PSSI, bek asal Montenegro tersebut juga didenda Rp30 juta.
Sedangkan Persija, yang bertindak sebagai tuan rumah, dihukum karena panitia pelaksana dinilai tidak bisa menjaga atau mencegah adanya aksi pelemparan botol dan penyalaan flare. Mereka pun terkena sanksi denda sebesar Rp50 juta.
Bagaimana dengan Persib secara tim? Sejauh ini tidak ada hukuman. Hal inilah yang membuat banyak pihak menyindir di dunia maya, sebagian suporter Persija Jakarta.
#NotArtist
@Jak_Bomber
Sanksi persib terbilang ringan, apakah 17 klub berani menyuarakan degradasi untuk persib dan mengancam mogok main? #KomdisLemah
GarisTengah
@GRStengah2x45
Selamat untuk persib yang lolos dari ancaman degradasi dan ditunggu bukti bayaran dendanya tuh oleh komdis. Umuh muchtar dibanned 6 bulan dan vujovic sanksi 5 pertandingan. #halah
Taufiq Ardyansyah
@taufiq_jawapos
Sanksi untuk Persib masih terbilang ringan
Tapi, sepertinya ketiga hukuman itu belum mengakhiri sanksi yang akan diberikan PSSI kepada Persib. Maung Bandung, kemungkinan masih akan menerima hukuman lain.
Pertandingan Persib vs. Persija memang diwarnai sejumlah insiden. Memasuki menit 83, pertandingan berhenti karena wasit Shaun Robert Evans asal Australia memberi kartu merah kepada Vladimir Vujovic. Musbabnya, bek Persib itu protes berlebihan.
Putusan itu memancing protes kubu Persib. Manajer Umuh Muchtar memanggil semua pemain dan berkumpul di depan bangku tim. Tak lama kemudian, Shaun meminta pemain Persib kembali ke lapangan. Tapi tak digubris.
Alhasil, Shaun meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Persib dianggap WO. Dan, menurut sebagian kalangan, aksi tersebut melanggar Pasal 13 ayat 1 huruf c dalam Regulasi Liga 1.
Beleid itu menjelaskan, tim yang tidak menyelesaikan pertandingan bisa dianggap mengundurkan diri dari Liga 1. Hukumannya, maksimal degradasi. Setidaknya, COO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigorshalom Boboy mengatakan kemungkinan itu.
Tapi, putusan Komdis PSSI tadi jauh lebih ringan dari dugaan banyak pihak tadi. Ketiga sanksi tadi, hanya diperuntukan bagi tiga pihak saja: Umuh Muchtar, Vujovic, dan Persija Jakarta.
Karena dianggap melakukan provokasi, Umuh didenda Rp50 juta dan tak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola selama enam bulan. Selain karena memanggil para pemain, kesalahan Umuh adalah masuk ke area teknis pinggir lapangan.
Vujovic dihukum larangan tampil di lima partai ke depan. Selain itu, merujuk pada Pasal 59 Kode Disiplin PSSI, bek asal Montenegro tersebut juga didenda Rp30 juta.
Sedangkan Persija, yang bertindak sebagai tuan rumah, dihukum karena panitia pelaksana dinilai tidak bisa menjaga atau mencegah adanya aksi pelemparan botol dan penyalaan flare. Mereka pun terkena sanksi denda sebesar Rp50 juta.
Bagaimana dengan Persib secara tim? Sejauh ini tidak ada hukuman. Hal inilah yang membuat banyak pihak menyindir di dunia maya, sebagian suporter Persija Jakarta.
#NotArtist
@Jak_Bomber
Sanksi persib terbilang ringan, apakah 17 klub berani menyuarakan degradasi untuk persib dan mengancam mogok main? #KomdisLemah
GarisTengah
@GRStengah2x45
Selamat untuk persib yang lolos dari ancaman degradasi dan ditunggu bukti bayaran dendanya tuh oleh komdis. Umuh muchtar dibanned 6 bulan dan vujovic sanksi 5 pertandingan. #halah
Taufiq Ardyansyah
@taufiq_jawapos
Sanksi untuk Persib masih terbilang ringan
Quote:
Seperti dijelaskan di atas, sepertinya sanksi yang diberikan oleh PSSI kepada Persib ini belum tuntas. Komdis mengatakan, pihaknya masih menelusuri lebih lanjut mengenai mogoknya pemain Persib dalam pertandingan tersebut.
Menurut Ketua Komdis PSSI, Asep Edwan, "Hukuman (bagi Persib) belum diputuskan. Meskipun hasil sidang sudah ada, tapi masih perlu pendalaman lagi menurut kami," katanya, seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.
Untuk menentukan nasib Persib, menurut Asep, pihaknya akan melihat semua elemen, termasuk menelaah laporan dari wasit dan pengawas pertandingan serta melihat ulang video peristiwa.
Bahkan, menurut Asep, untuk lebih memperjelas lagi duduk perkara, Komdis PSSI akan memanggil PT LIB dan Persib untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
"Untuk Persib yang berhenti bermain, kasusnya ada beberapa versi. Ada yang mengatakan mogok dan ada yang mengatakan sedang berdiskusi," katanya.
Saling lempar tanggung jawab
Di luar belum tuntasnya sanksi bagi Persib tersebut, sebenarnya Asep menyiratkan satu hal. Bahwa kasus ini belum tentu harus diselesaikan di meja Komdis. Dasarnya, ranah regulasi pertandingan ada dalam kewenangan Liga, bukan Komdis.
Asep pun menjelaskan posisi Komdis. Menurutnya, Komdis bergerak bila ada pelanggaran kode disiplin dalam pertandingan. Mudahnya, bila ada yang melanggar hukum pertandingan (laws of the game), Komdis turun tangan.
Oleh karena itu, dalam kasus WO tadi, Komdis tak dapat menafsirkan apakah Persib mundur dalam pertandingan atau tidak.
"Siapa yang berhak menafsirkan Persib mundur? Itu Liga. Karena regulasi bukan punya Komdis. Komdis itu hanya mengatur yang ada di kode disiplin," ucapnya. "Aturan itu ada manual liga, regulasi, dan kode disiplin."
Keputusan akhir, menurut Asep, nantinya akan dikembalikan lagi kepada Federasi.
Sedangkan menurut Tigorshalom Boboy, kasus Persib ini justru ditangani oleh Komdis. Sebab, menurut PT LIB, pertandingan sudah dianggap selesai dengan ditiupnya peluit panjang oleh Shaun.
"Status pertandingan dianggap selesai. Tapi kami tunggu laporan wasit dan case ini masuk ke Komisi Disiplin (PSSI)," ucapnya, seperti dikutip dari Goal.
Menurut Ketua Komdis PSSI, Asep Edwan, "Hukuman (bagi Persib) belum diputuskan. Meskipun hasil sidang sudah ada, tapi masih perlu pendalaman lagi menurut kami," katanya, seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.
Untuk menentukan nasib Persib, menurut Asep, pihaknya akan melihat semua elemen, termasuk menelaah laporan dari wasit dan pengawas pertandingan serta melihat ulang video peristiwa.
Bahkan, menurut Asep, untuk lebih memperjelas lagi duduk perkara, Komdis PSSI akan memanggil PT LIB dan Persib untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
"Untuk Persib yang berhenti bermain, kasusnya ada beberapa versi. Ada yang mengatakan mogok dan ada yang mengatakan sedang berdiskusi," katanya.
Saling lempar tanggung jawab
Di luar belum tuntasnya sanksi bagi Persib tersebut, sebenarnya Asep menyiratkan satu hal. Bahwa kasus ini belum tentu harus diselesaikan di meja Komdis. Dasarnya, ranah regulasi pertandingan ada dalam kewenangan Liga, bukan Komdis.
Asep pun menjelaskan posisi Komdis. Menurutnya, Komdis bergerak bila ada pelanggaran kode disiplin dalam pertandingan. Mudahnya, bila ada yang melanggar hukum pertandingan (laws of the game), Komdis turun tangan.
Oleh karena itu, dalam kasus WO tadi, Komdis tak dapat menafsirkan apakah Persib mundur dalam pertandingan atau tidak.
"Siapa yang berhak menafsirkan Persib mundur? Itu Liga. Karena regulasi bukan punya Komdis. Komdis itu hanya mengatur yang ada di kode disiplin," ucapnya. "Aturan itu ada manual liga, regulasi, dan kode disiplin."
Keputusan akhir, menurut Asep, nantinya akan dikembalikan lagi kepada Federasi.
Sedangkan menurut Tigorshalom Boboy, kasus Persib ini justru ditangani oleh Komdis. Sebab, menurut PT LIB, pertandingan sudah dianggap selesai dengan ditiupnya peluit panjang oleh Shaun.
"Status pertandingan dianggap selesai. Tapi kami tunggu laporan wasit dan case ini masuk ke Komisi Disiplin (PSSI)," ucapnya, seperti dikutip dari Goal.
Begini Cuplikan pertandingan antara Persija vs Persib

Quote:
Menurut kalian apakah persib layak di degradasi dari Liga 1 Indonesia?
Saran ane sih ya, biarpun dicurangi wasit atau apapun lebih baiknya tetap melanjutkan pertandingan sampai akhir!
silahkan pendapat dari agan sista bagaimana? NO RUSUH ya..
Saran ane sih ya, biarpun dicurangi wasit atau apapun lebih baiknya tetap melanjutkan pertandingan sampai akhir!
silahkan pendapat dari agan sista bagaimana? NO RUSUH ya..

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR:
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

[BAHAYA]Perubahan iklim ekstream yang berdampak buruk bagi manusia kelak
Begini animoji yang bisa berkaraoke di Iphone X
Mewahkah perhelatan Jokowi? Kejadian lucu: Setnov tidur hingga terkecoh mobil kosong
Miris, Indonesia peringkat 7 dunia dalam banyaknya perkimpoian anak
Vespa, Old but never Expired!
[URL="https://www.kaskus.co.id/thread/5a01405ddac13e7d058b4567/jangan-kaget-di-restoran-ini-ente-disuguhin-makan-sambil-tanpa busana-berani"]Jangan kaget, di restoran ini ente disuguhin makan sambil tanpa busana. Berani?
[/URL]Hewan terbang terbesar pernah hidup di Mongolia
Banyak yang belum tau..! Begini langkah pencegahan untuk mengurangi resiko kebakaran
Tenang.. Faktor Menyendiri itu bukan Berarti ente Seorang Jomblo
Ketahui penyebab Andropause, menopause yang dialami versi laki-laki
Tahanan ini viral karena kecantikannya
[GILA!!!] Sepatu ini punya harga selangit.. Kira - kira bisa beli apa ya duit segitu?
Ciri Suporter Bola (Ultras, Mania, dan Casual) Ente Yang Mana Gan?
Apakah air keras bisa merusak ban? Benar atau Hoax
Jangan lupakan 3 Nutrisi wajib ini dalam diet harian kamu!
Alexis dan bisnis hiburan dewasa yang cis!
FFI akhirnya angkat bicara soal kontroversi film Posesif
Arab Saudi Bakalan Angkat Sebuah Robot Menjadi Warga Negara
Sperma laki-laki dunia mengalami penurunan, benarkah dunia krisis kesuburan?
[HEBOH] Megapa laki-laki bisa melahirkan bayi? Begini penjelasannya gan...
Masyarakat Indonesia ternyata hobi numpuk barang bekas
Ternyata begini caranya matahari bisa memicu kanker kulit
Seks oral berisiko picu kanker pada laki-laki
5 Tempat di Asia dengan air paling biru dan jernih, Gak percaya? Cek aja...

0
5.5K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan