Tak hanya berpengaruh pada planet, perubahan iklim juga memberikan dampak pada kehidupan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, lahan pertanian, ekosistem wilayah pesisir, dan kesehatan manusia.

Iklim adalah rata-rata peristiwa cuaca, termasuk perubahan ekstrem musiman dan variasinya dalam waktu yang relatif lama, baik secara lokal, regional atau meliputi seluruh bumi.

Iklim dipengaruhi perubahan-perubahan dari aspek seperti orbit bumi, perubahan samudera, atau keluaran energi dari matahari. Perubahan iklim merupakan sesuatu yang alami dan terjadi secara perlahan.

Menurut laporan yang dipublikasikan di The Lancet,kesehatan ratusan juta orang di seluruh dunia sudah rusak akibat perubahan iklim.

Gelombang panas memengaruhi banyak orang yang rentan, dan pemanasan global mendorong penyebaran penyakit mematikan seperti demam berdarah, penyakit yang paling cepat menyebar di dunia.

Polusi udara akibat pembakaran bahan bakar fosil juga menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahun, sementara kerusakan tanaman akibat cuaca ekstrem mengancam kelaparan jutaan anak-anak.

Temuan tersebut berasal dari para periset di 26 institusi di seluruh dunia, termasuk banyak universitas, World Health Organization, World Bank, dan UN's World Meteorological Organization (WMO).

WMO melaporkan bahwa tingkat karbon dioksida di atmosfer membuat lompatan rekor pada tahun 2016 untuk mencapai konsentrasi yang tidak terlihat selama lebih dari tiga juta tahun.

"Perubahan iklim sedang terjadi dan ini merupakan masalah kesehatan saat ini bagi jutaan orang di seluruh dunia," kata Prof Anthony Costello, peneliti serta perwakilan dari WHO, kepada The Guardian.

Anthony mengatakan bahwa tindakan untuk menghentikan pemanasan global juga akan memberikan manfaat besar bagi kesehatan.

"Prospeknya menantang, tetapi kita masih memiliki kesempatan untuk mengubah keadaan darurat medis menjadi kemajuan paling signifikan bagi kesehatan masyarakat abad ini," tambah Anthony.

Salah satu yang paling mencolok adalah peningkatan jumlah orang di atas 65 tahun yang terpapar cuaca panas ekstrem. Jumlahnya naik hingga 125 juta antara tahun 2000 dan 2016. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dokter karena orang tua sangat rentan terhadap panas.

Dampak perubahan iklim

Ada berbagai cara bagaimana perubahan iklim dapat memengaruhi kesehatan manusia. Misalnya, pada beberapa aspek berikut ini:

• Pemadaman listrik pada cuaca ekstrem bisa melumpuhkan rumah sakit dan sistem transportasi saat kita sangat membutuhkannya.
  
  
• Menurunnya jumlah tanaman bisa menyebabkan kekurangan gizi, kelaparan, dan harga pangan yang lebih tinggi. Lebih banyak CO2 di udara bisa membuat tanaman pokok seperti jelai dan kedelai kurang bergizi.
  
  
  
• Hari yang lebih panas, lebih banyak hujan, dan kelembapan yang lebih tinggi akan menghasilkan lebih banyak kutu, yang menyebarkan penyakit menular seperti penyakit Lyme. Kutu bisa ditemukan pada sebagian besar wilayah timur AS pada tahun 2080.
  
  
• Trauma dari banjir, kekeringan, dan gelombang panas dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kegelisahan, depresi, dan bunuh diri.
  
  
• Lebih banyak panas bisa berarti lebih lama musim alergi dan lebih banyak penyakit pernapasan. Lebih banyak hujan akan meningkatkan jamur dan polusi udara dalam ruangan.
  
  
• Demam berdarah juga telah meningkat 30 kali lipat dalam 50 tahun terakhir. Tiga perempat dari mereka yang terpapar sejauh ini tinggal di kawasan Asia Pasifik.
  
  
• Orang tua dan anak-anak miskin, terutama mereka yang sudah menderita malaria, kurang gizi, dan diare, cenderung paling rentan terhadap penyakit terkait panas.
  
  
• Kekeringan dan kekurangan air kronis membahayakan daerah pedesaan dan 150 juta penduduk kota. Jika kita tidak membuat penyesuaian dengan cepat, jumlah itu bisa hampir mencapai satu miliar pada tahun 2050.
  
  
• Naiknya permukaan air laut dapat mengancam pasokan air tawar bagi orang-orang yang tinggal di dataran rendah. Badai yang lebih parah bisa menyebabkan sistem pembuangan kota meluap.
  
  

.