Bukan hanya sebagai teman bermain, atau penjaga, anjing peliharaan ternyata dapat memperpanjang usia pemiliknya.

Sebuah hasil penelitian yang dipublikasikan di Scientific Reportspada Jumat (17/11/2017) menunjukkan bahwa memelihara anjing dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anjing sebagai teman mungkin baik untuk kesehatan, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri.

Dilansir dari Time.com, untuk mempelajari hubungan antara anjing dan umur panjang, para peneliti di Uppsala University di Swedia meneliti catatan dokumen nasional terhadap laki-laki dan perempuan yang berusia antara 40 sampai 80 tahun, di Swedia.

Di negara ini, mulai dari mendaftarkan seekor anjing peliharaan sampai berkunjung ke rumah sakit harus mencantumkan nomor induk kependudukan yang memang menjadi basis data nasional, sehingga para peneliti dapat mengakses data-data anonim dari para penduduk tersebut.

Para peneliti memfokuskan diri pada 3,4 juta orang yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular pada tahun 2001, dan menelusuri catatan kesehatan mereka. Juga mengamati apakah mereka terdaftar sebagai pemilik anjing, selama sekitar 12 tahun.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa para pemilik anjing memiliki risiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular, daripada mereka yang diketahui tidak memiliki anjing. Begitu juga memiliki risiko kematian yang lebih rendah karena penyebab lain. Data tersebut benar, bahkan setelah disesuaikan dengan faktor-faktor seperti merokok, indeks massa tubuh dan status sosial ekonomi.

Profesor Tove Fall, seorang dokter hewan yang juga merupakan penulis laporan penelitian ini mengatakan kepada Independent.co.uk bahwa dirinya bertemu dengan seorang ilmuwan yang mengalami strok enam bulan sebelumnya, dan temannya itu mengatakan bahwa 'anjingnya telah menyelamatkan dirinya'.

"Rehabilitasi strok merupakan hal yang penting, dan bagi orang ini, motivasinya bangkit dari tempat tidurnya adalah jalan-jalan bersama anjingnya," kata profesor Fall. "Jadi saya berpikir pada tingkat individu, hal itu bisa memiliki dampak yang sangat besar, tetapi juga menjadi menarik jika kita dapat mengukurnya di seluruh populasi."

Kendati penelitian tersebut tidak berspekulasi tentang bagaimana anjing dapat memperpanjang hidup, profesor Fall mengatakan bahwa "kemungkinan efek langsung dari memiliki seekor anjing adalah lebih banyak motivasi untuk melakukan aktivitas fisik."

Sementara itu, CNN.com menyebutkan bahwa bagi mereka yang hidup sendiri, memelihara anjing dapat menurunkan risiko kematian sebesar 33 persen, dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 36 persen, jika dibandingkan dengan mereka yang hidup sendiri tanpa hewan peliharaan. Juga memiliki risiko serangan jantung sebesar 11 persen lebih rendah.

Mereka yang tidak hidup sendiri dalam satu rumah, dan memelihara anjing, juga memiliki keuntungan yang sama, tetapi dalam tingkat yang lebih rendah. Risiko kematian turun sebesar 11 persen, dan kemungkinan kematian akibat kardiovaskular turun sebesar 15 persen. Akan tetapi risiko serangan jantung mereka tidak berkurang dengan memelihara anjing.

"Hal ini merupakan suatu temuan yang sangat menarik dalam penelitian kami," ungkap Mwenya Mubanga, salah seorang penulis penelitian ini dan mahasiswa PhD di Uppsala University.

"Bahwa kepemilikan anjing terutama menonjol sebagai faktor pelindung pada orang-orang yang tinggal sendiri, yang sebelumnya dilaporkan merupakan kelompok yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan kematian daripada mereka yang tidak tinggal bersama dalam satu rumah."

Pemilik anjing yang hidup sendiri merupakan satu-satunya orang yang berjalan-jalan dan berinteraksi dengan anjing peliharaan mereka, dibandingkan dengan pasangan suami istri atau rumah tangga dengan anak-anak. Hal inilah yang dapat menghasilkan perlindungan yang lebih besar terhadap penyakit kardiovaskular dan kematian.

Pemilik anjing jenis pemburu, seperti terrier, retriever dan scent hounds, merupakan kelompok orang yang paling terlindungi dari risiko-risiko tersebut.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan peningkatan kesejahteraan sosial dan peningkatan sistem kekebalan tubuh, sebagai alasan tambahan kenapa memelihara anjing memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular dan kematian.

Para ilmuwan berspekulasi peningkatan sistem kekebalan tubuh ini ada kaitannya dengan kotoran dan kuman yang dibawa anjing secara alami. Hal ini dapat memengaruhi mikrobioma, berbagai mikroorganisme yang terdapat di dalam tubuh, sehingga akhirnya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pemiliknya. Dugaan ini memang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, ungkap profesor Fall.