afryan015Avatar border
TS
afryan015
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)


emoticon-Ultah Hallooooo agan agan sekalian, masih ingat kan dengan ku Ryan si penakut hehe.......
ini adalah cerita ku selanjutnya masih dalam lanjutan cerita yang kemarin hanya saja tempatnya kini sedikit berbeda dari sebelumnya.

Mungkin bisa agan agan yang belun baca thread ane silahkan dibaca dulu thread ane sebelumnya



Bagi yang belum kenal dengan ku, kenalin Namaku Ryan dan untuk mengenal ku lebih detail silahkan baca trit ku yang sebelumnya, dan bagi yang sudah mengenalku silahkan saja langsung baca dan selamat menikmati emoticon-Shakehand2

Oh iya jangan lupa emoticon-Toast emoticon-Rate 5 Star

Quote:



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diubah oleh afryan015 06-12-2022 04:14
aldomaverick18
aguzblackrx
cak6bih
cak6bih dan 203 lainnya memberi reputasi
192
225.7K
2.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
afryan015Avatar border
TS
afryan015
#766
Part 6 - Peperanagan (Situasi yang Membingungkan)

Setelah satu persatu pasukan kita mundur dari sana, tiba tiba sinar atau cahaya itu dengan cepatnya menghantam tanah dan membuat para Siluman yang berada diradius yang sangat dekat dengan jatuhnya cahaya itu, sekejap melebur menjadi debu akibat ledakan yang terjadi ketika cahaya itu menghantam tanah.

beberapa siluman yang jaraknya tidak begitu dekat dengan jarak ledakan hanya terkena efek terpanggang disebagian tubuhnya dan membuat siluman yang tersisa lari berhamburan untuk menyelamatkan diri mereka, seketika itu gerombolan siluman meninggalkan pasukan kita dan meninggalkan pasukan kita.

Sosok bersinar yang menghantam tanah itu adalah Abimantra, perlahan cahaya yang menyelimuti tubuhnya perlahan membuat sosok Abimantra terlihat jelas, anak kecil bersisik hijau itu berlari kearah Abimantra dan mereka berjalan mendekati kami.

“terimakasih telah datang terlebih dahulu dan membantu Ryan dan Shinta tadi” ucap Abimantra pada anak kecil bersisik hijau itu.

“sama sama, tapi aku tidak mau membantu Shinta lagi” jawab anak bersisik itu ketus

“loh loh ada apa memangnya” tanya Abimantra pada anak itu

“dia selalu saja menganggapku buruk seolah aku berada dipihak yang berbeda” protesnya pada Abimantra

Terdengar suara Abimantra yang berbincang dengan anak kecil bersisik itu sembari berjalan kearah kami.

Sembari menunggu Abimantra mendekat, aku meminta Aruna untuk memastikan kondisi Adiwilaga dan membawanya mendekat padaku, Argani meminta Aruna menaikan Adiwilaga diatas punggungnya.

“turunkan perlahan dia perlahan” ucapku memberi perintah pada Aruna untuk menurunkan Adiwilaga setelah sampai dihadapanku.

“tidak apa, aku turun sendiri saja aku tidak apa apa” ucap Adiwilaga yang mencoba menahan dan menstabilkan kekuatannya

“hati hati akan kita bantu kamu untuk turun dari punggung Agrani” ucap Aruna dan Shinta bersamaan.

“Shinta tolong sembuhkan luka Adiwilaga, buat dia menjadi sehat kembali” pintaku pada Shinta

Shinta kemudian mengambil posisi untuk menyembuhkan Adiwilaga dan kemudian menyentuh beberapa tubuh Adiwilaga yang sedang terluka itu, tak butuh waktu yang lama, metode penyembuhan Shinta cukup cepat sehingga Adiwilaga dapat sembuh dengan cepat.

“maafkan aku tuan putri, membuatmu menjadi repot repot harus menyembuhkanku, aku jadi tidak enak” ucap Adiwilaga merasa tidak enak

“bagaimana keadaanmu Adiwilaga, semua baik baik saja kan” ucap Abimantra yang sudah berada dekat kita sembari menggendong anak kecil bersisik itu

“ampun tuan, maafkan hamba, hamba malah hanya membuat repot saja” sambil menunduk Adiwilaga meminta maaf pada Abimantra

“tidak apa apa, bukan salah kamu, justru karena ada kamu kekuatan pasukan kita menjadi lebih kuat” ucap Abimantra.

“terimakasih kamu sudah datang tepaat waktu, maaf membuat mu repot repot datang” ucapku berterimakasih atas datangnya Abimantra dan mengusir semua pasukan musuh.

“saperti apa saja kamu ini yan, sudah tugasku memastikan turunanku baik baik saja, dan dapat meneruskan perjuanganku” ucap Abimantra padaku.

Seluruh pasukan yang ada saling bantu membantu mengecek rekan rekan mereka yang barusaja bertarung, untung bagi kita, hanya sedikit saja pasukan kita yang dalam keadaan terluka, para pasukan Shinta yang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan, mereka secara otomatis tanpa ada perintah dari Shinta langsung memberi pertolongan dan segera menyembuhkan yang terluka.

Disaat semua sedang sibuk memberi pertolongan dan memastikan kondisi satu sama lain, aku, Shinta, Aruna dan Abimantra menyusun strategi lagi.....

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Hay Margono, bagaimana kabarmu?” tanya sosok yang baru datang menyapa Mbah Margono dengan akrab.

“tunggu, itu beneran kamu?” tanya Mbah Margono memastikan

“ya, siapa lagi, ini kawan mu, teman seperjuanganmu” ucap sosok yang Mbah Margono lihat sembari berjalan mendekati

“tidak mungkin, kamu berada jauh di pulau seberang, dan aku tidak meminta bantuanmu bagaimana mungkin kamu bisa datang kesini, bahkan kita sudah lama tidak berkomunikasi” Mbah Margono tidak percaya dengan sosok yang dia lihat, sosok yang dilihat adalah teman seperjuangan yang kini telah tinggal di pulau seberang, dan mereka tidak bertemu sudah cukup lama mungkin ada duapuluh tahun.

“bagaimana kamu tega seperti itu Margono, apa karena kita sudah tidak pernah bertemu dan berkomunikasi makanya kamu melupakan aku dengan mudahnya” protes sosok itu pada Mbah Margono.

Ada setidaknya tiga puluh orang mendekat kearah Mbah Margono, dan wajah yang ditampakan adalah wajah teman dan bahkan partner kerja mbah Margono dimasa muda dulu yang kebanyakan memiliki kemampuan yang sama dengan Mbah Margono.

Mbah Margono tidak berani untuk menyerang atau mencoba melukai sosok yang menyerupai teman temannya itu, dia takut kalau diantara mereka ada sosok temannya yang asli, soalnya dia pernah mendapat kabar dari salah satu temannya, kalau temannya itu akan membatu dalam pertempuran ini, namun dulu sempat mbah Margono menolaknya karena ini bukan lah urusan dari temannya itu.

Nah, Mbah Margono takut kalau orang orang yang berada dihadapannya sekarang adalah mereka yang telah termakan ilmu sihir milik pasukan Bajra yang dalam keterangan Alhazam, Bajra memiliki satu ajudan yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi seseorang, nah Mbah Margono tidak mau melukai kalau memang ada salah satu diantara mereka yang benar benar merupakan sosok temannya.

Sosok yang menyerupai Ryan tertawa sangat kencang, seolah dia puas melihat ekspresi Mbah Margono yang terlihat begitu kebingungan, dia merasa menang karena berhasil membuat Mbah Margono perlahan mundur sambil melihat wajah rekan rekannya yang terus bergerak maju mendekat kearahnya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Barzam, Gufron, Alhazam, Lagatirta dan Bang Damar terlihat saling berhadapan mencoba memikirkan bagaimana membuktian keaslian diri mereka, disini Gufron mulai curiga dengan sosok Bang Damar, dia merasa ada yang tidak beres dengan sosok bang Damar saat ini, dia tidak seperti biasanya, harunya Bang Damar langsung mengetahui mana sosok yang asli dan mana yang palsu, tapu Gufron enggan untuk bertanya ataupun protes pada Bang Damar, Gufron tetap beranggapan kalau Bang Damar sebenarnya juga kebingungan karena ilmu yang yang dimiliki kelompok Bajra sudah lebih meningkat dari sebelumnya, dan berhasil mengecoh mereka.

Sebagai bukti saja, sosok Alhazam yang dikenal sebagai ahli strategi, dan terkenal dia tidak pernah salah dalam perhitungan perangnya, kali ini malah terlihat strategi yang disusunnya hancur berantakan hanya karena ada aliansi baru didalam pasukan Bajra, jelas saja mereka pasti sudah berkembang lebih jauh dari sebelumnya.

“hey bagaimana kita akan membuktikan diri kita yang asli dan mana yang palsu, jika hanya saling berhadapan begini tidak akan ketemu hasilnya” protes Barzam yang masih dalam posisi siap menyerang

“ini sangat sulit untuk menentukan mana yang asli dan mana yang palsu, aura yang terpancar semua persis tidak ada yang berbeda sedikitpun” ucap Gufron menyelidiki

“tapi apakah benar di dalam kelompok kita ada pasukan musuh yang menyamar, aku sama sekali tidak melihat ada yang mencurigakan dari kelompok kita ini saat aku berada diatas tadi, aku yakin aku memantau seluruh pasukan, dari pasukan Mbah Margono, Ryan dan Tuan Aji, tak ada satupun yang luput dari pandanganku” terang Lagatirta menjelaskan argumennya.

“hehe, sepertinya kita berhasil masuk kedalam jebakan milik Bajra ya” Bang Damar sedikit tersenyum sambil berkata demikian

“apa maksud Tuan Aji, apakah Tuan Aji tidak bisa mendeteksi sama sekali mana yang asli dan mana yang palsu” tanya Barzam menanyakan

“tidak terlihat sama sekali, mungkin jalan yang harus ditempuh ntuk menentukan siapa yang asli dan siapa yang palsu adalah dengan cara saling membunuh satu persatu dari kita, maka dari itu ayo kita mulai” terlihat Bang Damar memandang semua yang berada disana.

Dan secara tiba tiba, Bang Damar melesat menyerang Gufron dengan tinjuan tangan kosongnya yang sudah diselimuti energi kental, sehingga membuatnya dengan mudah melemparkan Gufron hingga beberapa meter.

“Tuan Aji apa yang anda lakukan, bukan seperti ini caranya” protes Barzam dan Alhazam, sedangkan Lagatirta mencoba untuk menghindar dengan terbang keatas.

Namun saat Lagatirta mencoba untuk terbang keatas, ekornya berhasil ditangkap oleh Bang Damar yang dapat melompat dengan tinggi hingga mencapai ekor Lagatrita.

“kalau bukan begini apakah akan ada cara lebih mudah untuk membuktikan mana yang asli dan mana yang palsu” ucap Bang Damar, sembari menarik dan kemudian membanting Lagatirta.

Bang Damar membanting Lagatirta dengan menarik ekornya yang kemudian diarahkan pada Barzam dan Alhazam yang sedang kebingungan mengapa menjadi seperti ini, suara dentuman akiban bantingan Lagatirta yang dilakukan Bang Damar saat menghantam tanah, membuat tanah bergetar dengan hebatnya, namun Barzam dan Alhazam berhasil menghindar sebelum tubuh Lagatirta mendarat ketanah.

“Barzam, aku yakin, dia bukanlah sosok Tuan Aji yang asli” ucap Alhazam sembari melompat menghindari badan Lagatirta yang dibanting kearah mereka

“kalau memang bukan, bagaimana kita membuktikan dia bukan yang asli” tanya Barzam kebingungan.

“bodoh, kamu tidak pernah memperhatikan tingkah laku Tuan Aji, dia tidak akan dengan gegabah menyerang kita seperti itu, Tuan Aji selalu punya pemikiran untuk mengamankan kita, bukan justru menghabisi kita” terang Alhazam menerangkan

Lagatirta, yang dibanting oleh Bang Damar kemudian mencoba untuk bangkit, namun saat akan bangkit, sosok Bang Damar langsung melompat kearah kepala Lagatirta, dan mengeluarkan sebuah tombak dengan pata tombak berwarna ungu yang seperti terbuat dari sebuah batu alam.

Alhazam yang melihat hal itu, meminta Barzam untuk secepatnya merebut tombak itu, dan sekarang dia yakin, sosok Bang Damar itu bukan lah sosok yang asli, namun sosok yang menjelma sebagai Bang Damar, hal itu ditandai dengan sejata pusakanya, sebuah tombak dengan mata berwarna ungu adalah ciri khas dari senjata andalah salah satu kaki tangan dari kelompok aliansi yang dapat berubah wujud menyerupai siapapun.


yuk ah, ramaikan lagi, dan untuk mempercepat update, kali ini semoga cendol berhasil di angka 60 yak, biar langsung di update, part 7 akan siap di upload saat angka cendol masuk ke angka 60an maksimal di jam 10 pagi besok, dan akan di update pada jam 2 sore

maaf kalau kemarin tidak update, karena pencapaian cendol pada target terlalu malam hehe
kalian semangat cendolin, ogut semangat update dah
Diubah oleh afryan015 31-03-2022 03:57
btpg
oktavp
bebyzha
bebyzha dan 113 lainnya memberi reputasi
114
Tutup