afryan015Avatar border
TS
afryan015
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)


emoticon-Ultah Hallooooo agan agan sekalian, masih ingat kan dengan ku Ryan si penakut hehe.......
ini adalah cerita ku selanjutnya masih dalam lanjutan cerita yang kemarin hanya saja tempatnya kini sedikit berbeda dari sebelumnya.

Mungkin bisa agan agan yang belun baca thread ane silahkan dibaca dulu thread ane sebelumnya



Bagi yang belum kenal dengan ku, kenalin Namaku Ryan dan untuk mengenal ku lebih detail silahkan baca trit ku yang sebelumnya, dan bagi yang sudah mengenalku silahkan saja langsung baca dan selamat menikmati emoticon-Shakehand2

Oh iya jangan lupa emoticon-Toast emoticon-Rate 5 Star

Quote:



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diubah oleh afryan015 06-12-2022 04:14
3.maldini
aldomaverick18
aguzblackrx
aguzblackrx dan 202 lainnya memberi reputasi
193
225.1K
2.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
afryan015Avatar border
TS
afryan015
#868
Part 20
“hahahahaha, Arrgghhhh…..” suara tawa dari sosok itu terdengar, walau terlihat kesakitan.
“Bajingan masih sempatnya kamu tertawa” bentak Shinta sekaligus mengehentakan kakinya diperut siluman.
“uhughrr hahaha, hueeekhh” terdengar batuk, tawa dan Muntah darah dari siluman setelah ditendang lagi perutnya oleh Shinta.
“tahan Dia, jangan sampai berhasil lolos lagi” ucap Abimantra memandangi sosok yang tak asing baginya.
“hahaha, Sudah terlambat, status kalian sudah aku laporkan pada Bajra” ucap siluman yang masih bisa tertawa meski babak belur.
“kenapa, bagaimana bisa kamu bergabung dengan dia, dulu kau sangat menentang para para jin hitam, kenapa sekarang kau berpihak pada mereka” tanya Abimantra pada Shiluman itu
“aku hanya berpihak pada sesuatu yang kuat, aku mendukungmu karena dulu makhluk sepertimu bakal unggul dibandingkan jin hitam, tapi sepertinya sekarang sudah berubah total haha” dengan mulut penuh Darah dia tetap tertawa
“kau kenal dia?” tanya Shinta
“dia adalah Wacika, salah satu jendral perang dari tanah sebrang, dia terkenal sosok yang tak memiliki ampun jika berhadapan dengannya, semua musuh pasti dihajar habis olehnya” terang Abimantra
“kalau begitu…..” tiba tiba Shinta langsung mengeluarkan pedang pusakanya, dan tampa ragu lagi karena mendengar dia adalah salah satu jendral maka langsung dihunuskan mata pedang pusaka Shinta ke arah leher dari Wacika itu, seketika kepala dan lehernya terpisah dari badannya.
“Gila!! Apa yang kau lakukan , kita seharusnya mengulik semua informasi darinya, kita bisa menyudutkan dia sebelum membunuhnya” Marah Abimantra pada Shinta.
“aku tidak peduli, Ryan sudah memerintahku untuk segera membunuh siapapun pasukan Bajra, tak peduli apapun itu” dengan Tegas Shinta menjawab.
“ah sudahlah, kita habiskan pertempuran disini dan segera maju lagi untuk membinasakan Bajra” jawab Abimantra yang kecewa dengan tindakan Shinta.
Singkat cerita kita pun kembali menyerang habis habisan semua pasukan Bajra yang terus mencul, setiap kita habisi pasukan Bajra yang datang, mereka terus selalu bermunculan, Adiwilaga yang tadinya menyerang secara membabi buta perlahan mulai menurun intensitas serangannya, begitu juga dengan anak bersisik, sosok yang terkenal paling muda paling licah dan paling membabibuta dalam menyerang juga sudah terlihat mulai kelelahan, terlihat dari mulutnya yang sesekali menjulurkan lidah bercabangnya.
Aruna dan aku masih terus mencerang dengan damage yang kami usahakan dalam sekali serang bisa membinasakan musuh yang banyak, para petinggi dari pasukan Shinta juga tak kalah dalam menyerang, serangan yang dilancarkan memiliki efek yang tak main main, tempat bertempur yang awalnya penuh dengan rimbunnya pepohonan, perlahan bagaikan hutan yang sudah dibabat guntul, pepohonan yang rimbun sudah mulai menipis.
“Sial, sepertinya ini tidak akan cepat selesai, kita harus menyatukan serangan kita, hey Shinta, Adi Wilaga, Abimantra, Argani dan kau anak usil cepat berkumpul kemari” aku memerintahkan semua untuk berkumpul
“sepertinya semua sudah kehabisan tenaga” ucap Abimantra sembari melihat keseluruh pasukan
“karena itu, Shinta, aku minta para petinggimu tolong berkumpul disini dengan kita, kita akan melakukan serangan secara bersama” ucapku pada Shinta
“baiklah, akan ku panggil mereka, HEY Kalian semua kemari” Shinta memanggil para petingginya.
“baik putri” secepat kilat mereka sudah berada disekeliling kita
“kita perhatikan arahan dari Ryan, kita akan menyerang secara bersamaan” ucap Shinta
“baiklah, dengarkan semuanya, kita sudah tidak memiliki waktu lagi menghadapi mereka, semua harus selesai dalam sekali serangan, caranya kita kumpulkan seluruh energi kita dalam satu titik, baik itu dari benda pusaka, kekuatan kita sendiri, pokoknya semuanya……” aku memberikan perintah pada semuanya, dan sebelum itu dimulai, aku meminta pada para petinggi Shinta untuk mendengar aba aba dari ku untuk nantinya menghindar.
Semua pembicaraan dan strategi sudah disampaikan tinggal eksekusi, para petinggi Shinta mulai memberi perintah pada setiap pasukannya untuk mendengarkan aba aba dariku, dan aku berharap semua berjalan dengan lancar.
“baiklah, semua satukan kekuatan!!!” teriaku kencang, sembari mengeluarkan golok, dan batu cincinyang diberikan bapak dulu, Abimantra dan yang lain juga mengeluarkan jurus, energi, dan pusaka mereka masing masing, dan disaat itu masing masing dari mereka ternyata memiliki pusaka yang beraneka ragam, dan baru saja aku melihat untuk pertama kalinya, bahkan sikuda putih Argani milik bapak juga memiliki pusaka yang berupa tanduk.
Kita kumpulkan semua energi, kita arahkan kelangit dengan meminta pertolongan dari yang maha kuasa,sebuah pusaran energi membuat kilatan kilatan, yang menyambar kesegala arah, debu berterbangan mulai mengelilingi kita.
Karena energi yang ditimbulkan sangat besar, ada satu atau dua dari petinggi Shinta yang mengeluh karena tidak kuat menahan energi yang begitu besar, namun aku tetap mengatakan ini belum cukup, masih harus lebih besar lagi, Shinta memberi penguatan pada petingginya itu, supaya trik yang kita gunakan akan berhasil.
Dalam proses pengumpulan energi itu, tak sedikit pasukan Bajra yang mencoba menyerang kita atau menghancurkan formasi kita, namun karena energi yang kuat ini dan membuat kilatan petir, pasukan Bajra yang akan menembus formasi kita langsung hancur menjadi debu setelah mencoba mendekat.
Tak sedikit mereka yang mau menghancurkan formasi kita, namun hasilnya tetap sama mereka berubah langsung menjadi debu. Dan menurut cerita Bang Damar, energi yang kita ciptakan secara bersama sama menghasilkan gelombang energi besar yang membumbung kelangi, saat bang Damar sedang bertarung dia sempat melihat kearah dimana kelompok kami berada, dan gelombang energi itu memang sangat tinggi dilihatnya, dalam hati bang Damar “gila, sebenarnya anak ini memiliki potensi besar”.
Setelah dirasa cukup dengan energi yang kita buat, aku memutuskan untuk melepaskan energi ini dengan cara menghentakan ketanah yang nantinya akan membuat semua energi menyerbar kepermukaan dan menghemaskan siapapun yang berada didepannya tak peduli lawan atau kawan.
“sepertinya sudah cukup, kuharap semua sudah bersedia” ucapku pada semua
“tapi kamu yakin yan, ini semua akan berhasil, dan apakah tidka berpengaruh pada kelompok kita?” tanya Abimantra yang seolah sedikit ragu tapi menginginkan untuk segera menyelesaikan pertarungan ini.
“kalau mereka fokus aku yakin mereka akan selamat” jawabku mantab
“jika kau memang sudah siap ayo kita lakukan” jawab Abimantra.
“baiklah semuanya dalam hitungan ketiga fokuskan dalam satu titik, 1 2 3……, Mumbulo” aku memberi perintah untuk menghentakan seluruh energi ketanah, dan kode “mumbulo” adalah kode untuk semua pasukan Shinta dan yang lain melompat kelangit supaya terhindar dari gelombang yang akan merembet membinasakan semua makhluk disekitar sini dan disegala arah.
Seketika setelah aku memberi perintah, seluruh pasukan yang ku pimpin melesat kelangit, menghindari gelombang energi yang merambat melalui tanah hingga membuat tanah berguling seolah sedang diaduk.
Semua pasukan Bajra sedikit kebingungan dengan pasukan yang sedangmereka lawan, karena tiba tiba melesat kelangit, dan pasukan Bajra itu berhasil digulingkan oleh energi yang bisa dikatakan melesat dengan cepat menebas apapun yang ada didepannya, pasukan Bajra ada yang langsung berterbangan dengan anggota tubuh yang berhamburan, ada juga yang tercincang oleh tanah, dan lain sebagainya, namun sayang bukan pertarungan namanya kalau dari kubu kita tidak ada yang binasa.
Ternyata tidak semua pasukan bisa melesat mulus kelangit, ada lima hingga sepuluh prajurit kita ikut tumbang karena saat aku memberi aba aba untuk menghindar, mereka sedang disibukan dengan serangan pasukan Bajra.
Terlihat seluruh area tiba tiba menjadi sunyi dari suara pertempuran, pasukan Bajra tidak muncul lagi setelah gelombang itu berhasil menghabisi mereka semua. Shinta dan Aruna yang tau ada pasukan mereka yang ikut gugur langsung berlari kearah dimana mereka binasa, ya walau sudah tidak berbentuk pikir mereka setidaknya akan memberikan penghormatan terakhir sebagai wujud terimakasih sudah mau berjuang dan berkorban untuk kita semua.
Suasana menjadi lebih santai diarea kami karena seluruh pasukan musuh sudah binasa dan tidak muncul lagi, aku dan yang lain kemudian ikut memberikan penghormatan terakhir pada pasukan yang gugur.
“Ta, maafkan aku, karena ini mereka menjadi gugur dalam pertarungan ini” ucapku mengatakan bela sungkawa
“ngomong apa kamu ini yan, tidak perlu ada yang dimaafkan, mereka mati terhormat, dan ku yakin mereka suka dan menerimanya” ucap Shinta
“memang sejak awal mereka sudah ikhlas jika memang ini pertempuran mereka yang terakhir” ucap Aruna menambahi
“kalau begitu sudah lah jangan bersedih untuk mereka yang gugur, kita harus lebih semangat lagi untuk membalas pengorbanan mereka” ucap Abimantra
“baiklah kita teruskan perjalanan untuk bertemu di satu titik yang kita janjikan” ucapku memberi perintah untuk melanjutkan perjalanan
“mohon maaf tuan ada beberapa pasukan kita terluka, apakah lebih baik kita sembuhkan terlebih dahulu mereka yang terluka sembari kita beristirahat sebentar” ucap Adiwilaga, memberi saran
“waduh iya, baiklah, sembukan mereka yang terluka, sebagian mencari sumber tenaga seperti air atau makanan untuk para prajurit yang kelelahan” aku memberi perintah sambil mencari posisi yang pas untuk beristirahat.
Setelah semua pasukan Bajra dibinasakan, kitapun memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu sebelum nantinya kita akan melanjutkan perjalanan, aku mencari sebuah batu untuk mengistirahatkan badan juga, setidaknya mencoba untuk releks, Shinta langsung mendekat kepadaku dan memastikan seluruh tubuhku dalam keadaan baik baik saja.
Dikirimkanlah energi Shinta padaku lewat belakang punggungku, walau sempat aku menolak karena semua memang dalam keadaan lelah, lebih baik energi Shinta ini untuk yang lain saja, namun Shinta terus memaksakannya.
Mungkin rasa khawatir yang dirasakan Shinta saat ini masih tinggi seperti dulu, over protective tapi dia lupa dengan yang lainnya, namun apa mau dikata kalau dia sudah berkeinginan ya mau tidak mau harus terwujud.
Tubuhku merasa segar setelah beberapa saat dikirimi energi dari Shinta, akupun mengucapkan terimakasih padanya, dia hanya melihatku tanpa bekedip.
“ih kenapa sih kamu Ta, aku bilang terimakasih kok malah ngliatin aku gitu” tanyaku heran
“mmmm, nggak papa kok” namun tetap melihatku tanpa berkedip, dengan senyum tipis diwajahnya
“nah nah, sekarang kenapa ditambah senyum senyum” tanyaku tambah heran
“kamu sudah berubah” katanya sambil tersenyum
“ah berubah gimana, masih sama aja kok” jawabku bingung
“kamu sudah berubah, sudah bisa memutuskan pilihan yang tepat, seperti tadi, sebuah tindakan besar dengan hasil yang besar juga, tidak seperti dulu yang tidak bisa apa apa, bocah cengeng, bocah manja” ucap Shinta menjelaskan dengan senyumnya
“betul apayang dikatakannya, kamu sudah ada peningkatan” Abimantra menambahi
Tak kusangka aku mendapat pujian dari mereka, sama sekali tak terfikirkan olehku, aku hanya takut saat mengambil keputusan malah akan memperburuk situasi, namun tadi saat aku coba ternyata semua baik baik saja dan malah dengan hasil yang bagus, karena menuntaskan pasukan musuh yang terus berdatangan, .
fredielogan14
sampeuk
bebyzha
bebyzha dan 18 lainnya memberi reputasi
19