afryan015Avatar border
TS
afryan015
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)


emoticon-Ultah Hallooooo agan agan sekalian, masih ingat kan dengan ku Ryan si penakut hehe.......
ini adalah cerita ku selanjutnya masih dalam lanjutan cerita yang kemarin hanya saja tempatnya kini sedikit berbeda dari sebelumnya.

Mungkin bisa agan agan yang belun baca thread ane silahkan dibaca dulu thread ane sebelumnya



Bagi yang belum kenal dengan ku, kenalin Namaku Ryan dan untuk mengenal ku lebih detail silahkan baca trit ku yang sebelumnya, dan bagi yang sudah mengenalku silahkan saja langsung baca dan selamat menikmati emoticon-Shakehand2

Oh iya jangan lupa emoticon-Toast emoticon-Rate 5 Star

Quote:



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diubah oleh afryan015 06-12-2022 04:14
3.maldini
aldomaverick18
aguzblackrx
aguzblackrx dan 202 lainnya memberi reputasi
193
225.1K
2.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
afryan015Avatar border
TS
afryan015
#864
Part 19
“Ayo maju semua kalian, akan kubantai” teriak Barzam menyerang para cecunguk dari Bajra
“Gufron kamu sudah sampaikan pada Tuan Ajikan soal penyerangan ini” tanya Alhazam pada Gufron
“tentu saja sudah, Ryan dan Tuan Aji pasti sudah berangkat menuju kemari” jawab Gufron
“semoga saja merka cepat sampai disini, mereka tidak akan ada habisnya jika tidak diserang sekaligus” ucap Barzam menangapi.
Banyaknya musuh yang menyerang kelompok Bang Damarpun tak kalah banyak dengan yang menyerang kelompok ku, bahkan para siluman yang memiliki postur tubuh besar dan memiliki gaya bertarung yang unik berada disini semua.
Tak hanya Barza, Gufron dan Alhazam saja yang menyerang, Lagatirta yang berada diatas langit pun ikut menyerang pasukan yang datang ini, Lagatirta menyemburkan sebuah api yang keluar dari mulutnya, begitu mengenai target, api itu kemudian mengubah siluman yang terkena menjadi sebuah berlian.
Kibasan ekor dari Lagatirta juga dapat menghempaskan para musuh yang berdatangan sehingga kalau dilihat mereka tetap kualahan menghadapi pasukan dari bang Damar ini, Barzam yang terus menyerang dengan membabi buta, auman yang keluar dari mulut Barzam membuat siluman yang terkena gelompang suaranya langsung melebur seketika.
Walaupun Bajra mengerahkan banyak pasukan, namun ada yang janggal disini, mereka semua yang datang menyerang sangat mudah untuk dikalahkan, dan jumlahnya sangat banyak, ada kemungkinan mereka hanya akan membuat kita kelelahan saja dan baru saja nantinya akan dikerahkan pasukan yang sesungguhnya untuk menyerang, dan pada intinya pasukan Bajra yang sekarang menyerang memang dikorbankan untuk mempermudah serangan berikutnya karena pasukan kita sudah kelelahan.
Sementara dikelompok mbah Margono, ternyata mereka sudah kembali berkumpul menjadi satu, mereka semua sudah berada ditempat Ningrum mempertahankan posisinya, dan karena mereka berada disebuah perkampungan, hal itu membuat kelompok mbah Margono memiliki sedikit ruang untuk mengecoh serangan, semua kelompok tersebar, diseluruh bangunan kampung, dan sesuai strategi dari mbah Margono sebelum serangan dimulai, para pasukan dari mbah Margono sudah diperintahkan membuat trowongan dibawah rumah rumah warga untuk nantinya mudah berpindah dari satu titik ke titik lain, dan ternyata terhitung ampuh strategi dari mbah Margono ini.
Diserangan kali ini, pasukan mbah Margono berhasil mengecoh dan membinasakan pasukan Bajra dengan lebih efisien, karena sekali lagi pasukan yang dikirim ini adalah pasukan pengalihan untuk menghabiskan tenaga dari kelompok kita, namun pasukan mbah Margono sepertinya akan kehilangan sedikit tenaga, karena mereka saling bergantian menyerang sesuai dengan perintah mbah Margono, apabila dari titik utara selesai menyerang mereka kemudian bersembunyi di lorong bawah tanah rumah warga, dan dilanjut dengan serangan yang berada di selatan begitu selanjutnya tergantung dari arah mana pasukan musuh datang.
Tak berselang lama Bang Damar pun tiba membantu kelompoknya untuk membinasakan pasukan yang menyerang, beberapa kali kibasan dari senjata pusakanya membuat beberapa puluh pasukan musuh langsung tumbang, Alhazam terus menyerang dengan melihat titik lemah dari pergerakan musuh, sabetan ekor yang dimilikinya membuat para siluman seketika kehilangan kakinya, dan Alhazam selalu mengarah pada titik terlemah yang pastinya akan langsung membuat strategi musuh hancur berantakan.
Gufron tak mau kalah, sebuah gada dengan kilatan petir dilontarkan ke arah musuh layaknya Thor pada film Marvel, karena memang kemampuan mereka sebelas dua belas lah dan pastinya membuat musuhnya yang terkena gada milik Gufron tersambar petir dan hancur seketika.
“ingat, kita harus menghabisi mereka secepat mungkin, ini sudah pasti hanya pasukan tingkat bawah, dan sangat mudah dikalahkan” ucap bang Damar memperingatkan
“haha sudah kuduga, ini bukan lah serangan yang sebenarnya” ucap Barzam yang sedang asik membinasakan musuh yang datang
“cuih, kenapa kalian baru sadar, mereka memang kroco kroco Bajra, tidak mungkin prajurit Bajra mudah sekali kita kalahkan” ucap Alhazam meremehkan Barzam yang barusaja sadar.
“sudah pokoknya kita harus cepat selesaikan pertarungan kali ini, dan pastikan semua dihabisi jangan ada yang berhasil lolos” ucap Bang Damar.
“baiklah tuan Aji kita akan selesaikan ini secepat mungkin” ucap kompak mereka
Sementara dimana aku sedang bertarung dengan Shinta, dari kejauhan melihat seklebat bayangan dari kejauhan yang tepatnya berada dibukit sebelah yang berjarak cukup jauh, namun saat bayangan itu terbang terlihat sangat jelas dengan mata merah menyala, bayangan itu bergerak menjauhi kami, ada kemungkinan itu adalah prajurit pengintai dari Bajra.
Kuperintahkan Shinta untuk menyerang bayang itu, dan membiarkan aku membantu menghabisi pasukan yang berada disini.
“Ta, lihat itu” aku menunjuk kearah bayangan itu berada
“pengintai, dia pasti prajurit pengintai dari Bajra, kita serang langsung dia yan” ucap Shinta mengajaku menyerang sosok itu
“kamu saja yang menyerang , terserah bagaimana caramu menyerang dan membinasakan dia, itu terserah kamu, aku akan bantu pasukankita disini supaya tidak kelelahan dan cepat menyelesaikan pertarungan kali ini” ucapku pada Shinta
“baiklah, sepertinya itu ide yang bagus, baiklah aku turunkan disini, cepat serang mereka aku akan langsung melesat menyusul siluman licik itu” ucap Shinta sembari melemparku kebawah
“bentar Ta aku belum siaaaappp, Aarrhhhh siaall” aku yang belum siap dilempar malah sudah dilepaskan oleh Shinta
Karena sudah terlanjur dilemparkan oleh Shinta mau tidak mau aku harus membuat posisiku segera ke posisi menyerang, satu gelompang energi gejut siap dibuat, dan sesampainya ditanah gelompang kejut langsung menerbangkan kelompok musuh yang berada didekatku.
Terlihat bocah bersisik, menyerang dengan bringasnya, mencakar secara brutal, mencabik cabik, bagian perut musuh, bahkan sampai menggigit habis kepala dari musuh musuh yang berada didepannya.
Adiwilaga tak mau kalah, dia malah menantang anak berisik itu untuk membunuh lebih banyak lagi,
“hey bocah ular, kita serang kearah sana, kita banyak banyakan membunuh mereka, yang menang akan ku beri daging segar” tantang Adiwilaga pada bocah berisisk
“……..waaaarrrrhhhh” anak itu tanpa mengatakan setuju atau tidak langsung menyerang kearah yang ditunjuk oleh Adiwilaga.
“hey sesuai aba abaku” layaknya sedang bermain dengan anak kecil Adiwilaga kemudian ikut menyerang dibelakangnya
Aku kaliini berkolaborasi dengan Aruna, terlihat aruna juga sangat menikmati pertarungannya, seperti pada pertempuran di film film kita saling membantu menyerang kekanan kekiri depan dan belakang serta saling melindungi, mungkin kalau dijadikan film atau animasi akan terlihat sangat keren.
Abimantara menyerang dengan anggunnya, selayaknya seorang jawara ditambah beberapa energi yang dilontarkan terlihat begitu indah, bagaimana bisa pertarungan ini malah terlihat indah seperti menggunakan fisual efek, tapi memang itu yang terjadi, gerakan bertarung Abimantra sangat elegan tidak seperti aku yang hanya asal menyerang saja.
Dan disaat kita semua sedang fokus menghabisi musuh yang berada disini dan hanya tinggal sedikit, tiba tiba dari arah langit terdengar suara teriakan perempuan yang jelas aku mengenalnya
“aarhhhhhhhh……” Shinta terlempar, sepertinya akibat serangan dari Siluman yang tadi kita incar.
Tubuh Shinta langsung menukik mengarah ketanah dimana Abimantra sedang melawan musuh disana, namun kembali, dengan epic nya Abimantra dapat menghentikan tubuh Shinta yang terlempar dan hampir menghempas tanah dengan satu tangan yang tepat menahan punggung Shinta sehingga dia terhindar dari hentakan ketanah.
“aarhhh Sial, beraninya dia melemparku sejauh ini” ucap Shinta yang hendak kembali mengejar siluman tadi.
“tunggu, siapa yang berhasil melemparmu sekuat ini” tanya Abimantra pada Shinta
“siluman pengintai berwujud gagak setengah manusia dengan tangan yang lumayan kuat memegang gada” terang Shinta atas pertanyaan Abimantra
“jangan sampai dia lolos, dia pengintai yang berbahaya, ayo aku temani menyerang” dengan terkejut Abimantra langsung melesat.
“sial, tunggu aku, jangan bersenang senang sendiri” jawab Shinta yang kemudian ikut melesat
Aku yang melihat Abimantara ikut melesat bersama Shinta tak merasa keberatan, karena musuh yang kita hadapi disini sudah berkurang cukup banyak, dan aku rasa cukup untuk menghabisi mereka semua sebentar lagi.
Aruna membawaku bergerak dengan cepat, dia memintaku untuk terus mengibaskan golok yang aku bawa, memang kecepatan Aruna tidak ada yang bisa menandingi, bahkan Shinta sekalipun, kalau kalian masih ingat dulu, kecepatan Aruna sangat jauh berbeda dengan Shinta dan cenderung lebih unggul.
Dan karena kelebihan masing masing dari mereka itu, sering menjadikan mereka tidak akur, padahal kalau dikolaborasikan akan menjadi serangan yang mematikan, karena mereka sebenarnya adalah satu set.
Adiwilaga, yang tak sengaja berkolaborasi dengan anak bersisik itu juga bisa dikatakan jodoh, gerakan mereka menjadi lebih efisien, damage yang diberikan pun menjadi lebih berigas daripada saat bekerja sendiri sendiri.
Tak berselang lama, setelah Shinta dan Abimantra melesat, tiba tiba terdengar kembali suara teriakan yang kali ini terdengar melengking dan besar, “BBRRRUUAAAKKKK” sebuah tubuh menghantam pohon dan tanah serta masih terseret, dan kemudian diikuti Shinta yang langsung menyambar tubuh besar yang masih terseret ditanah kemudian ditariklah sosok itu keatas oleh Shinta dan kemudian dibanting kebawah.
Abimantra teryata sudah siap sedia berada diposisi jatuh sosok tersebut, posisi kaki Abimantra seolah siap menerima tubuh itu yang menukik jatuh lurus, dan setelah siap sampai di depan Abimantra, kakinya pun menyambut sosok siluman yang jatuh akibat dibanting oleh Shinta itu dan mengenai tepat di pingangnya, membuat siluman itu menghantam pepohonan lagi dan terseret beberapa meter, Shinta yang masih berada diatas langsung melesat menghentakan kakinya tepat di atas perut siluman itu.
“hahahahaha, Arrgghhhh…..” suara tawa dari sosok itu terdengar, walau terlihat kesakitan.
fredielogan14
sampeuk
bebyzha
bebyzha dan 19 lainnya memberi reputasi
20