Indoensia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber alam yang sangat melimpah, potensi kekayaanya sangat melimpah diberbagai sektor, dari sektor kelautan, tambang, pertanian maupun sumber - sumber yang lainya, banyak sumber - sumber yang bisa kita nikmati dari negeri ini, contohnya saja tanaman padi, padi dibudidayakan oleh para petani, mayoritas yang menjadi petani di indonesia berada di wilayah pedesaan, pada kesempatan ini izinkan ane untuk membahas tentang Kucuran Keringat Petani Terkadang Tidak Dihargai.

Entah bisikan dari mana sehingga ane bisa nulis tread ini, jujur saja tulisan ini ane terinspirasi dari para petani yang menggantungkan dan mengabdikan hidupnya untuk persawahan yang kemudian menghasilakn produk - produk pangan yang bisa kita konsumsi setiap hari, ane juga terlahir dari keluarga dari backround petani, ane akan sedikit flashback ke jaman masah kecil ane, kegiatan waktu kecil hanya pergi sekolah, mengaji, bermain dan sedikit membantu pekerjaan orang tua ane, setiap musim tanam, ataupun musim panen tiba.

Pada musim - musim tersebut orang tua ane diwajibkan untuk bangun pagi, bahkan bisa dibilang pagi sekali untuk menyiapkan makanan dan rampen ( suguhan ) buat para pekerja, ya buat para pekerja termasuk keluarga sendiri yang kerja , ane selalu ikut bangun walau hanya bisa membantu dalam pekerjaan ringan semisal marut kelapa , setelah semua makanan dan suguhan beres, biasanya pukul set 6 pagi para petani - petani sudah pergi berbondong - bondong ke lahanya masing - masing,

sesampai diladang biasanya langsung mengambil daun pisan entah itu tradisi atau kebudayaan makan disawah biasanya gak pakai piring bre, langsung beralaskan daun pisan dan dimakan rame, setelah makan selesai baru kita mulai kerja keras ata kerja rodi , jam - jam pagi masih enak soalnya hawa sejuk masih menyelimuti ladang, namun suasana itupun berubah saat matahari sudah berada diatas kepala, cuaca panas pun menerpa, ketika sedang musim tanam maka punggung dan kekuatan kaki yang diuji plus panas terik matahari, mengapa begitu? dikarenakan pada saat musim tanam kita harus berjalan mundur untuk menebar bibit benih tersebut, sedangkan pada waktu panen gatal bercampur keringat mengucur dikarenakan terkena gesekan gesekan dari tanaman padi itu sendiri .

Pada waktu kecil si ane masih belum terpikir untuk masalah pengeluaran dalam pertanian, yang ane tau musim panen adalah pesta untuk para petani, ketika ane beranjak dewasa baru ane bisa nangkap tentang permasalahan ini, ane pandang wajah orang tua ane, setiap hari pergi ke sawah baik itu untuk mengecek ataupun membersihkan hama - hama yang menyerang tanaman yang dirawatnya, wajah letih sangat terlihat diraut muka para pejuang pangan ini, belum lagi dengan tekanan biaya pupuk, obat - obatan pertanian dan lain - lain yang semakin membebani,

Hal yang paling membuat ane kaget adalah ketika musim panen datang, ya musim panen bulan ini tepat musim panen berlangsung, ane perhatikan pada musim panen kali ini, sudah tidak lagi menggunakan tenaga manusia namun digantikan oleh mesin secara merata, terlihat para petani berlalu lalang dengan muka gembira karena hasil panen mereka terlihat melimpah alias standar dalam hitungan karung, karung - karung berisi padi itupun berjejeran diteras para petani masing - masing, usai sudah tahap pemanenan dari ladang, sekarang waktunya penyimpanan ataupun penjualan, tujuan dari penyimpanan berguna untuk stock makan sehari - hari, dan sisanya dijual, nah diwaktu penjualan entah itu siasat atau permainan harga padi berlangsung anjlok dengan tajam, ane tau hal ini karena hampir setiap bulan ane ditugaskan menjual padi ke penggiling - penggilng atau biasa disebut selep, sampai nulis ini trit ane bingung kenapa itu bisa terjadi harga penjualan padi turun sedangkan harga beli beras pun naik, ane gak tega lihat wajah pucat para petani saat penjualan hasil panen mereka, dikarenakan biaya peratwan dan lain - lain tidak sebanding dengan hasil penen mereka.

Original Posted By anto13666►emang tengkulak maenannya gitu, jual mahal beli murah. ya biasanya alesannya perawatan alat dll. opini aja sih soalnya ane ga pernah terjun langsung ke dunia pertanian. tapi senoga petani kita bisa lebih sejahtera dan lebih produktif lagi, biar ane bisa lebih sering makan hasil dari sodara sebangsa

Original Posted By gentongb►

ga sebegitu mudahnya mutus rantau distribusi gan.

Mana bisa rakyat jelata tiba tiba dateng ke balai kota, harus ada prosedur.

Rakyat jelata-RT-RW-Lurah-Camat-Walkot-Bupati-Gubernur.

Itulah kenapa harga di produsen sangat murah, karena rantai distribusi yang panjang.
Kalau di potong ? Mau rakya jelata bawa-bawa beras ke balaikota atau lebih tepatnya balaikota mau menerima rakyat yang begitu banyak jualan dalam jumlah sedikit?

Original Posted By clickenter►Satu lagi gan, udh jarang anak2 muda yg berminat jd petani bahkan sarjana2 pertanian pun ga terjun ke bidangnya, di desa ane jg tiap tahun lahan semakin berkurang. Dampaknya nanti ketersediaan pangan di masa depan. Pemerintah harus lebih serius memperhatikan kesejahteraan petani

Original Posted By bu5tercall►Wktu kecil d meja dapur kedua orgtua ane yg notabene petani selalu berkata..
"Klw makan usahakan jgn ada sisa d piring mu. Jika tdk trlalu lapar/selera ambil secukupnya, kamu hrsnya tw takaran kbtuhan tubuhmu. Kamu sdh liat sndiri kan gimana susahnya petani ngasilkan padi itu"

Ampe skrg ane plg geram liat teman model2 sisain makan gini..
Yg paling gk ngehargai petani y yg model begini..

Original Posted By cahaya.tengah►disini biaya tanam lebih mahal daripada negara luar.. karena hampir sebagian besar dikerjakan tenaga manusia, ditambah pupuk dan pestisida yang juga mahal.. ketika panen raya, stok membludak, otomatis harga rendah, bisa dikatakan hasil panen kadang dapat untung hanya sekedarnya.. beda ketika zaman masih orangtua kita dulu, pertanian masih dikelola organik..

kebetulan saya juga petani, saya ngerasain biaya tanam yang mahal dan harga ketika panen rendah,, jd skrg coba beralih ke organik, untuk menekan biaya tanam yang mahal

Original Posted By bramsdracula►kita semua hidup dari penghianatan pada petani. hasil dipetik 3-4 bulan sekali, suruh puasa gitu petani? padinya dijual murah, duh enaknya dpt subsidi dari petani. pupuknya langka, obat2an mahal... teknologi diciptakan supaya petani ketergatungan dan asal ente semua tahu yg namanya pestisida itu spektrum luas dan sistemik dia hajar semuanya gak peduli hama, kodok, nyamuk, burung bahkan residunya ikut kemakan sma org dan gak cuma itu, ternyata pupuknya juga... tahu kenapa nasi cepat basi? itu krn gulanya dah terurai sama H+ dari urea (mulut berasa masam krn ada asam dari H+ tadi) itu krn pemberian urea kebanyakan, petani klo gak nabur urea banyak banyak krn kepingin padinya hijau

Original Posted By selfiegan►petani itu kl mau nanem apa2 modal gede.. udh gt pemasukan musiman miNimal 3 bln sekali..
kl bagus bisa untung, kl hasil gk bagus gk dpt apa2.. udah rugi waktu, tenaga jg.

kdg balik modal aja udh syukur.

HidupPetani

Original Posted By squal789►pertanyaannya tidak dihargai oleh siapa?

saya sangat mengharigai
beli beras lokal
makan nasi sampai habis dan tak tersisa

pemerintah kitalah yg tidak menghargai

mereka tidak akan pernah peduli karena kehidupan mereka jauh makmur dibandingkan petani2 kita

tapi mau gimana lagi, rakyat kita yg bodoh sendiri lah yg memilih mereka
dan sampai saat ini juga masih banyak yg tidak bisa membedakan mana yg benar dan salah

cuma bisa diadu domba

Original Posted By erukhya1►Menjadi petani selain mengeluarkan tenaga juga modal, iya kalau hasil panen bagus iya kalau harga panen bagus, seringkali banyak petani hanya tanamn modal balik modal tidak dipungkiri modal ilang juga. Lebih enak kerja buruh pabrik atau bangunan cuma keluar tenaga bayaran pasti.

Original Posted By aanpee404►Ane anak petani banget gan daerah ane emang kerjaan utamanya di persawahan, keluarin keringat seharian demi bisa makan esok hari, serba kecukupan itu udah lagu lama,, mereka ( petani) nggak terlalu mengejar harta yang penting sandang pangan papan tercukupi,, kadang makan cuma sayur metik belakang rumah, lauknya tempe kadang nyembelih ayam ternak sendiri kalau nggak ada cuma pakai kerupuk,.
mereka ngeluh karena harga padi turun pas panen.? Jawabanya iya. Tapi karena kebutuhan buat anak mereka sekolah mereka tetep jual itu gabah (padi banyak), ngeluhya nyampe gabah kejual aja,, padi yang mereka tanem bisa maksimal aja mereka udah bersyukur,,
(maaf curhat) eh
Mereka nggak minta disejahterakan tapi ane yang bukan petani ngerasa mereka juga perlu kesejahteraan lebih baik,,,
Save petani,, pahlawan sesungguhnya

Original Posted By mr.sompretos►setuju gan, tambah lagi nestapa pupuk subsidi di timbun oknum. Bokap ane petani, sedih kalo pas musim nandur modal gede pas panen berakhir di tengkulak dgn harga murah.

Original Posted By beli03►

Sebenarnya di bbrp daerah, ad kelompok tani yg bikin koperasi spy bisa lgsg jual. .

Khusus beras itu yg aneh, panen kok bisa anjlok harganya.... Kan klo dah digiling, cukup awet padahal. . .nah, disini bulog itu ga terasa perannya. . .

Pemimpin silih berganti, tapi roda mesin msh sama. . .musti dikerasin. . .

Original Posted By KopiKafein►

Ada benarnya, pengetahuan petani kbnyakan dr turun temurun.
Saya kecilnya jg pernah bertani dan berkebun.
Dlm kondisi sulit waktu itu saya smpat brpikir, apa makanan tdk berharga untuk di jual.
Syg nya sawah dan kebun itu habis untuk merantau.
Memang minim pengetahuan waktu itu.
Semoga petani2 dpt bimbingan agar lebih maju.

Original Posted By ombloo96►Ya ane juga seorang petani.. belom cukup lama sih jadi petani.. cuman bedanya ane petani kentang. Dan bener akhir2 ini harga nya anjlog gila.. bahkan kalo dihitung2 hampir nggak nutup modal (secara nanem kentang menurut ane modalnya banyak bgt) belom lagi kondisi alam yg gak menentu, hama, penyakit tanaman yg butuh obat tetek bengek yg harganya mahal2. Dan pupuk subsidi yg nyarinya susah minta ampun(kalo yg gak subsidi mahal pastinya).. cuma bisa ngelus dada gan
Maap jadi curhat

Original Posted By aank95►Aku tidak 100% menyalahkan pihak yang bertanggungjawab ya gan, karena beberapa sudah melakukan kewajibannya. Hanya saja yang diperhatikan itu petani menengah ke atas. Petani bermodal kecil misalnya yang di desa-desa jarang mendapatkan perhatian.
Skripsiku ttg Kedaulatan Pangan kebetulan, data yang gua temuin itu banyak Program RPJMN Kementan yang tidak tepat sasaran..
Apa Kementan tidak paham pengelolaan pertanian indonesia kenapa bisa sampai impor ini dan itu atau gimana saya juga kurang paham. Dana yang diluncurkan mah Tryliunannn padahal. Entah apa aja yang dibelanjainn

Original Posted By jagotorpedo►ada yg inget "KLOMPENCAPIR"...?? (kalo inget berarti ente lumayan tuwir...)...Kelompok Pendengar Pembaca dan Pemirsa

...semacam himpunan petani dimana ada penyuluhan dan sosialisasi ttg pertanian...

...waktu tertentu diadakan lomba ketangkasan para petani, misalnya bagaimana memanen padi yg benar, bagaimana mengolah pupuk yg benar....cmiiw

...kalo gak salah peternak juga termasuk yah...???