Menjadi seorang pemimpin bukanlah perkara mudah. Selain harus bersikap andil dan tegas, menjadi pemimpin juga harus tahan banting terhadap omongan dan kritikan yang ditujukan pada dirinya. Meskipun banyak yang sudah mengetahui resiko menjadi pemimpin, di negara ini malah makin banyak orang yang menginginkan jabatan baik di pemerintahan maupun di tempat kerja masing-masing.
Indonesia sebagai negara demokrasi yang menunjukkan perkembangan, mulai memunculkan sosok-sosok pemimpin baru dari kalangan rakyat. Banyak di antara para pejabat daerah sudah di pegang oleh anak daerah tersebut. Muncul juga pemimpin-pemimpin daerah dari golongan perempuan yang makin dikenal oleh publik. Mereka pemimpin perempuan juga tak kalah bagus kinerjanya dari pemimpin laki-laki. Banyak sosok pemimpin daerah dari kalangan perempuan yang sudah menunjukkan kualitas dan dicintai rakyat,  salah satunya adalah walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini.

Sosok Ibu Risma menjadi teladan bagi para pemimpin Indonesia lainnya. Meskipun beliau seorang perempuan sepak terjangnya dalam memimpin tak kalah dengan gaya para pemimpin laki-laki. Beliau dikenal tegas, berani dan juga mengayomi masyarakat.  Surabaya di bawah kepemimpinan Ibu Risma telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, diantaranya, menjadi kota yang bersih dengan tata kelola birokrasi yang transparan. Beberapa hal yang beliau lakukan dalam mengelola kota Surabaya bukan tak hambatan tetapi beliau tidak pernah menyerah.
Menutup lokalisasi Dolly merupakan program yang menurut pendapat saya sebagai Mission Impossible. Bagaimana mungkin daerah yang sudah terkenal dengan tempat prostitusi sejak puluhan tahun akan ditutup? Tetapi Ibu Risma menemukan alasan tempat tersebut harus segera ditutup. Melihat banyaknya generasi masa depan yang akan terjerumus ke tempat tersebut, Ibu Risma pasang badan. Ibu Risma jelas mengetahui akan berhadap dengan pejabat kotor dan para preman setempat. Tetapi beliau tidak gentar dan berakhir degan ditutupnya Gang Dolly.

Walikota perempuan ini memang berdedikasi tinggi dan tulus mengabdi untuk negara dan masyarakat Surabaya. Tak jarang beliau langsung turun tangan untuk melayani penduduk kota Surabaya. Beliau terjun ke lapangan untuk mengatasi kemacetan, memegang sapu membersihkan jalan, sampai ketika terjadi kebakaran di Pasar Atom beliau juga ikut memadamkan api. Beliau juga akan langsung membentak jika ada suatu acara yang menggunakan fasilitas publik tetapi tak mau bertanggungjawab.
Ibu Risma adalah salah satu sosok perempuan inspiratif yang bisa menjadi teladan bagi para pemimpin lain di negeri ini. Siapa bilang perempuan tak bisa menjadi pemimpin? Justru dari seorang perempuanlah para laki-laki diajari ibu mereka untuk memimpin dan bertanggung jawab. Memang setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinannya masing-masing. Mengabdi dengan tulus dan mengayomi masyarakat serta menyampaikan amanah adalah sifat pemimpin sejati.

Sumber
Pikiran Pribadi| Gambar Google