Jutaan pembaca di seluruh dunia telah tumbuh dengan kisah yang berdasarkan dari tulisan karya A. A. Milne. Dia iri dengan Christopher Robin di dunianya yang mempesona, tertawa bersama Pooh beruang yang baik hati dan selalu mengkhawatirkan Piglet dan masalahnya. Tapi bagaimana rasanya jika menjadi seorang anak kecil dengan rambut panjang yang memakai baju dan sepatu bot?


Semua orang membayangkan Christopher Robin sebagai anak paling bahagia yang pernah hidup. Tapi sebenarnya hidupnya di dunia nyata tidak semanis seperti bocah dalam Winnie The Pooh. Penulis A.A Milne menggunakan putranya sebagai inspirasi untuk buku-bukunya yang legendaris berjudul Winnie The Pooh.

Tetapi pada kenyataannya ketika A.A Milne bersama putra kandungnya, dia tidak tahu harus bersikap bagaimana. Dia menulis untuk dirinya sendiri layaknya impian seorang anak laki-laki, seorang yang tidak membutuhkan perhatian. Christopher Robin Milne menggambarkan ayahnya sebagai sosok yang tak pernah ada, dia selalu terkunci di kantornya.


Pada 1926, Winnie The Pooh menjadi buku laris di pasaran. Dan wajah Christopher Robin Milne menjadi bahan promosi untuk publikasi. Dia berpose untuk foto bersama ayahnya dan beruangnya. Menyanyikan lagu-lagu dari buku-buku ayahnya untuk ratusan orang. Karena popularitasnya, ketika di sekolah dia diganggu tanpa henti oleh teman-temannya.

Pada saat Christopher Robin berusia 13 tahun, dia mengambil pelatihan tinju untuk membela diri. Jika sekolah asrama sulit baginya, menjadi dewasa bahkan lebih sulit lagi. Banyak yang diharapkan olehnya baik dari ayahnya maupun dari dunia. Satu-satunya kenyamanan dalam hidupnya saat ini adalah cintanya, Lesley de Selincourt. Namun, Lesley adalah sepupu pertama, bagian dari keluarganya. Orang tuanya melakukan semua yang mereka bisa untuk memisahkan mereka. Sehingga Christopher Milne menolak mengambil bagian dari royalti ayahnya.mKemudian dia membuat pernyataan kepada wartawan bahwa orang tuanya bersikap dingin dan pengekang.

Setelah itu, orang tuanya sepenuhnya memutuskan hubungan dari kehidupan Christopher. Ayahnya menjadi jarang bicara lagi, ibunya sama sekali tidak bicara padanya. Bahkan sesaat maut menjemput ibunya ketika sang putra memohon kesempatan untuk berbicara, dia menolaknya. Christopher Robin tetap menikahi Lesley. Keduanya memiliki seorang putri, Clare, yang menderita penyakit cerebral palsy. Christopher dan istrinya memiliki dan menjalankan toko buku kecil di Devon. Mereka menikmati hidup yang bahagia dan tenang bersama.

Christopher Robin menulis tiga volume otobiografi. Ada dua film layar lebar berdasarkan adaptasi dari kisah Christopher Robin Milne, Goodbye Christopher Robin (2017) dan Christopher Robin (2018). Film yang pertama mengemukakan kisah yang lebih historis tentang hubungan A.A Milne dengan putranya. Milne menyumbangkan semua mainannya yang menginspirasi karakter Pooh ke Perpustakaan Umum New York. Bocah kecil Christopher telah tumbuh dewasa. Dia tidak membutuhkan beruangnya lagi.

Referensi 1, 2