Sejak 1986 Bekasi, yang saat itu masih salah satu kabupaten di Jawa Barat, menyediakan 108 hektare lahan untuk menampung buangan sampah dari DKI Jakarta. Lahan itu dikenal sebagai TPST Bantargebang -- ada juga yang menuliskannya Bantar Gebang.

TPST adalah Pengolahan Sampah Terpadu. Sudah 32 tahun kabupaten dan kemudian Kota Bekasi menyediakan tempat, dan masih akan terus selama 14 tahun hingga 2032. Namun itu dengan syarat kalau pengelolaannya bagus.

Jika sampah cuma ditimbun hingga membukit, menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis TPST Dinas Lingkungan Hidup DKI, Jakarta Asep Kuswanto, tahun lalu kepada Antara, umur lahan sampah itu cuma sampai sepuluh tahun lagi(h/t CNN Indonesia, 22/09/2017).

Lokadata Beritagar.id mencatat, rerata sampah per tahun, selama 2011 hingga 2015, adalah 2,1 juta ton. Januari 2018 lalu Bantargebang mendapatkan kiriman 234,4 ribu ton sampah.

Sampah di sana menghasilkan bau yang mengganggu warga sekitar. Tahun lalu Pemkot Bekasi angkat tangan, tak ada dana Rp64 miliar talangan untuk membayar kompensasi bau kepada 18.000 kepala keluarga, selama Juni-Oktober. Maka Bekasi, menurut Antara, minta kepada DKI (h/t Merdeka.com, 17/9/2017).

Tentu selain bau busuk dan penyakit, sampah bisa bermanfaat. Bukan hanya oleh pemulung tetapi oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pekan lalu lembaga itu meletakkan batu pertama pembangunan PLT: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Kapasitas daya bisa sampai 400.000 Watt (Liputan6.com, 21/3/2018).

Belakangan kondisi Bantargebang terkabarkan membaik. Menurut laporan akhir tahun lalu, bau busuk sampah tak tercium lagi sampai 1,8 kilometer. Kebun sayur juga ada di sana (Kompas.com, 11/11/2017).

Lalu cerita apa yang muncul dari bukit demi bukit sampah? Pemulung di sana pernah mendapati potongan tubuh manusia -- ada yang hanya kepala atau tangan. Ada seorang pemulung yang tiga kali mendapati mayat bayi dan menguburkannya.

Selain itu ada pula temuan pemulung berupa organ tubuh buangan rumah sakit. Pemulung yang diganggu horor juga ada. Tentu ada temuan tak mengerikan, misalnya emas beberapa gram. Beberapa pemulung pernah mendapatkannya (Kumparan.id, 28/9/2017).