Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK

Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 05:25
habibhiev
aji601602662
dukronisirya115
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
588.8K
2.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#1345
BAGIAN 55
HAYATI PERGI
part 3


Weekend akhirnya tiba, saatnya bagi Asnawi untuk pulang ke kampung halamannya di Sukabumi. Dia bangun pagi pagi buta untuk mempersiapkan keberangkatannya. Utami tampak sibuk menyiapkan perbekalan untuk Asnawi. dia menyiapkan nasi goreng buatan Ibunya yang di masukan kedalam kotak nasi Tapperwer. Asnawi mengalami insomnia semenjak kejadian itu, dia cuma tidur satu jam sehari. Utami dan Ibu Kost sangat khawatir dengan keadaannya itu. Setelah selasai persiapan, Asnawi pun berpamitan kepada Ibu kost dan Utami. Mereka mengantar kepergian Asnawi sampai halaman depan. Utami kali ini sudah berani keluar siang karena telah menyerap banyak sekali energi dari Asnawi.

“aku pergi dulu yah Bu, Tami...” kata Asnawi.

“iya Wi...hati hati dijalan yah, salam ke Bapakmu dari Ibu yah” kata Ibu Kost

“iya Bu makasih...nanti kusampaikan ke Bapakku...Tami makasih yah udah ngerawat aku selama sakit kemarin” kata Asnawi

“sama sama Nawi....hati hati yah....jangan kebanyakan ngelamun dan jangan coba coba bunuh diri yah” nasehat Utami.

“siyap bu Tami....mari Bu..Tami...Assalamualaikum” kata Asnawi pamit.

“Waalaikumsalam....” jawab Ibu Kost dan Utami bersamaan.

Asnawi pergi dengan menggunakan OJOL yang sudah dipesan sebelumnya. Dia pergi menuju Terminal Leuwipanjang untuk menaiki bus jurusan Bandung-Sukabumi. Perjalanan menuju kesana cukup lama, setidaknya memakan waktu 5 jam. Sepanjang perjalanan, Asnawi sama sekali tidak tidur dan selalu memikirkan Hayati. Sesekali dia membuka ranselnya dan menciumi kain kafan pembungkus sisa jasad Hayati.

Akhirnya Asnawi sampai ke Sukabumi. Dia menggunakan OJOL kembali untuk mengantarkan dirinya menuju rumah orang tuanya. Akhirnya Asnawi sampai disana. Keadaan ekonomi keluarga Asnawi cukup berada, hal ini bisa dilihat dari rumahnya yang mewah dan besar. Didepan rumah terdapat bangunan tempat praktik Bapak Asnawi yang berprofesi sebagai dokter kandungan. Setiap hari pasiennya selalu membludak. Bapak Asnawi adalah dokter kandungan, sementara Ibunya adalah dokter bedah yang merangkap juga sebagai Dosen di Jakarta.

Asnawi berjalan menuju halaman rumah yang cukup asri dengan hamparan rumut paris yang indah. Diatasnya terdapat beberapa ekor kelinci yang lompat kesana kesini mencari makanan. Asnawi mengetuk pintu rumah dan beberapa saat kemudian seorang pria paruh baya berkacamata membuka pintu.

“Nawi.......?”

“iya pak...aku pulang pak.....maafin aku yang selama ini udah jarang pulang kesini”. Asnawi dan Bapak berpelukan di depan rumah, tampak Asnawi terharu ketika berpelukan.

“hahahahaha....Bapak seneng kamu pulang....tapi kenapa kamu kaya yang sakit?”

“hmmm enggak pak, ada yang mau aku omongin sama Bapak”

“wah ada apa nih.....kayanya serius...ayo kita kedalem”

Akhirnya mereka masuk kedalam rumah. Mereka duduk di sebuah sofa besar di ruang tamu. Asnawi melepas tas ranselnya dan menyimpannya diatas meja. Bapaknya Asnawi duduk dihadapan Asnawi.

“pak, Mamah kemana?”

“yah biasa Wi....Mama kamu lagi sibuk ngajar di Jakarta...sekarang dia tinggal sama Teteh kamu”

“wah....emang Mamah nggak tinggal mess lagi?”

“udah enggak, dia sekarang tinggal bareng Teteh kamu....seminggu yang lalu dia dibeliin apartemen sama Bapak, dia sekarang udah resmi jadi dokter Wi...dia sekarang kerja di Rumah Sakit Internasional di Jakarta”

“Alhamdulillah.....akhirnya si Teteh bisa jadi dokter juga yah..hehe?”

“eh iya tadi kamu mau ngomong apa sama Bapak?”

“oh iya pak....gini pak, aku hmmmm...aku punya pacar pak...namanya Hayati..namanya mirip mirip nama yayasan punya Bapak...dia baik banget, dia anak kedokteran tapi udah putus kuliah...aku cinta banget sama dia pak...dan aku pengen ngenalin dia sama Bapak, Mamah dan Teteh”

“wah..wah..pacar baru kamu Wi, bukanya pacarmu tuh si Kesih tea kan? Yang anak bule itu?”

“aku sama Kesih udah putus pak...udah lama banget malah, sekarang aku jadian sama Hayati...kita pertama kali ketemu di Garut, waktu itu aku kecelakaan dari motor dan dia nyelametin aku...dia ngerawat aku sampe sembuh...dan akhirnya kita saling jatuh cinta”

“hmmmm.....oke, terus kamu kesini mau apa? Mau minta restu Bapak ? kamu mau nikah sekarang sama dia.....eehhhhh, ada fotonya nggak, Bapak pengen tau pacar kamu”

Asnawi kemudian mengeluarkan smartphone nya. Dia memperlihatkan foto foto Hayati yang ada di dalam memory smartphone. Bapak langsung kaget ketika melihatnya. Dia terpesona dengan kecantikan Hayati.

“waahh...pacarmu cantik juga yah Wi...tapi kok...Bapak berasa kenal yah.....tapi dimana gitu yah”

“makasih pak, yah mungkin Bapak pernah ngajarin dia kali pas kuliah kedokteran”

“hmmm iya kali yah, Bapak kadang suka ngajar juga di kampus UI...eh pacarmu pernah kuliah disana?

“iya pak, dia sempet kuliah kedokteran di UI, tapi abis itu dia keluar”

“Terus kenapa nggak diajak kesini pacarmu itu sekarang?”

Tiba tiba Asnawi menangis, Bapak sangat kaget dan heran melihat Asnawi. dia mendekat Asnawi dan langsung merangkulnya.

“kamu kenapa Wi, kok tiba tiba nangis”

“hiks..hiks...hiks..Hayati sekarang udah nggak ada pak....Hayati udah meninggal”

“Innalillahi wa innaillaihi rojiun....emang kenapa Wi meninggalnya?”

“hiks...hiks...dia terseret banjir bandang...mayatnya nggak ditemuin, waktu itu kita lagi pikinik ke gunung...tiba tiba hujan gede dan hiks..hiks...dia nggak selamat”

Asnawi membuka tas ranselnya dan mengeluarkan bungkusan kain kafan yang berisi sisa jasad Hayati. Dia langsung menyimpannya diatas meja. Bapak sangat kaget dengan apa yang dibawa Asnawi itu.

“apa ini Wi...kok kamu bawa bawa pocong kesini?”

“ini sisa sisa jasad Hayati pak....aku sengaja memungutnya dari TKP”

“apaaahhh!!......jadi ini Hayati?”

“iya pak, aku sekarang udah ngenalin dia ke Bapak....sekarang aku mau nguburin dia di pemakaman keluarga kita, aku mau nguburin dia disamping makam Rijal”

Bapak pun akhirnya menangis setelah mendengar penjelasan Asnawi. dia kembali merangkul Asnawi yang menangis sampai tepuruk. Bapak berusaha menenangkan dan menguatkan hati Asnawi. suasana ruangan menjadi sangat sedih, bahkan Bi Isah, pembantu di rumah Bapak yang mengantarkan minuman buat mereka ikut sedih ketika menanyakan kenapa Asnawi begitu.

“yaudah Wi...kita kuburkan aja Hayati sekarang juga...sekarang kamu ambil cangkul dan linggis di gudang...kita pergi ke Astana...Bapak nyiapin mobil dulu”

Asnawi diantar Bi Isah pergi ke gudang untuk mengambil cangkul dan linggis. Sementara Bapak mengeluarkan mobil fortuner warna putihnya dari garasi. Waktu itu memang Bapak sedang tidak buka prektek, maka kondisi rumah sangat sepi dan Bapak punya waktu yang bebas.

Setelah semuanya siap, Asnawi langsung memasukan lagi bungkusan kain kafan itu ke tas ranselnya. Mobil pun melaju menuju ke tempat pemakaman keluarga yang berjarak cukup jauh dari rumah. Sepanjang perjalanan, Asnawi tak henti hentinya menangis sambil memeluk bungkusan kain kafan. Bapak sangat cemas melihat keadaan anaknya yang mulai memasuki tahap depresi. Dia berusaha menghibur Asnawi dengan membicarakan hal hal yang lucu.

Setelah setengah jam menempuh perjanan, akhirnya mereka sampai di lokasi pemakaman keluarga yang berada di sebuah bukit kecil yang dikelilingi oleh persawahan. Akses menuju kesana hanya jalan setapak yang dilapisi paving block selebar dua meter yang membelah persawahan. Sebelum mereka masuk ke pemakaman, Bapak membeli terlebih dahulu Rampe atau bunga untuk ditabur diatas makam. Asnawi memastikan tempat untuk menggali makam yaitu tepat di sebelah kanan makam sang adik. Tak perlu menunggu lama, Asnawi langsung menggali lubang dengan cangkul yang dibawanya, Bapak juga membantunya dengan menusuk nusuk tanah keras dengan linggis. Setengah jam kemudian lubang kubur sedalam 80 cm pun telah tersedia. Dengan sangat hati hati Asnawi menyimpan sendiri bungkusan kain kafan itu di dasar liang lahat. Dia mengucapkan kalimat tahlil sambil mengurug liang lahat itu dengan tanah. Setelah selesal mengurug, Asnawi dan Bapak menempatan batu disekeliling gundukan tanah makam dan di bagian atas nya, Asnawi menempatkan sebuah batu pipih besar yang menandakan batu nisan makam. Asnawi kemudian membacakan doa Talqin dan membaca surat Yassin di hadapan makam Hayati. Suasana sangat penuh haru, Bapak pun ikut menangis ketika mendengar kata kata terakhir Asnawi yang diucapkan diatas pusara Hayati. Taburan bunga rampe seakan membawa suasana menjadi lebih sedih.

“sekarang arwah pacarmu udah tenang Wi.....kamu harus selalu mendoakan dia supaya dapet keringanan di alam baka”

“iya pak, aku akan selalu mendoakannya dan aku akan berziarah kesini sebulan sekali....aku juga akan selalu mendoakan arwah Rizal, Kakek, Nenek dan semua keluarga kita penghuni pemakaman ini”

“iya Wi...semoga arwah pacarmu diterima disisi Allah”

“Amiin..Ya Rabb”

Mereka pun akhirnya pergi meninggalkan pemakaman dan berjalan menuju mobil yang terparkir di pinggir jalan. Asnawi sesekali kembali menengok kearah makam Hayati dan melambaikan tangan sabagai tanda perpisahan.” Hayati sayang....istirahatlah kamu disini dengan tenang yah, disini kamu nggak akan kesepian, ada adekku disebelahmu, ada Kakek dan Nenek dan semua anggota keluargaku yang sudah mengahadap Illahi lainnya...mulai sekarang kamu udah jadi keluargaku.....tunggu aku yah Hayati...tunggu aku sampai nanti aku menyusulmu kesana”. Itulah kata kata terakhir Asnawi ketika menaburkan bunga keatas pusara Hayati.

“sekarang kamu ikut Bapak yuk ke Jakarta, kita mau nemuin Mama sam Teteh kamu disana....dan kamu ceritain tentang musibah yang kamu alamin sama pacar kamu”

“ enggak pak, aku nggak mau nyeritain ke mereka, aku takut mereka sadih juga”

“hmmmm...yaudah kalo gitu kamu makan dulu deh di rumah, abis itu kita pergi ke Jakarta...kamu yang nyetir yah”

“iya pak siyap....”

Asnawi dan Bapak kembali pulang kerumah setelah pemakaman Hayati. Disepanjang jalan mereka tidak saling berbicara. Asnawi mulai berhenti menangis, dia mulai memikirkan tentang kehidupannya kedepan tanpa kehadiran Hayati. Memang mereka baru kenal selama enam bulan, tetapi ikatan diantara mereka sangat erat dan telah menjadi satu jiwa seakan akan Asnawi sekarang hidup dengan setengah jiwanya.

....................................

APAKAH HAYATI BENAR BENAR MENINGGAL?
APAKAH ASNAWI AKAN DIKEJAR KEJAR FBI?
APAKAH CASCADE MENERIMA KEMBALI ASNAWI?
BAGAIMANA NASIB MERRY DAN BI ASIH?
KALAU BEGITU KITA REHAT SEJENAK...................

ASHIAAPPPPP....BANG KARNIZO emoticon-Big Kiss
Diubah oleh Martincorp 06-03-2019 07:04
symoel08
senggolbacok83
sulkhan1981
sulkhan1981 dan 23 lainnya memberi reputasi
22
Tutup