Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK







Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie



Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 05:25
habibhiev
aji601602662
dukronisirya115
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
588.7K
2.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#1322
BAGIAN 55
HAYATI PERGI
part 2



Pagi hari akhirnya datang, Asnawi terbangun dari tidurnya. Tubuhnya tampak ditutupi oleh selimut tebal. Dia memijat kepala sendiri dengan tangan kanannya dan berusaha melihat keadaan sekitar yang ternyata tidak ada Utami. Asnawi merasa sangat sehat, panas tubuhnya kembali normal dan kewarasannya pun kembali pulih. Dia kemudian membuka selimutnya. Tiba tiba dia sangat kaget ketika melihat dirinya telanjang dan dia lebih kaget lagi ketika melihat Utami yang juga telanjang tengah tertidur sambil memeluk dirinya di dalam selimut. Seketika Asnawi langsung berteriak, Utami pun terbangun dengan teriakan Asnawi.

“hai Nawi..pagiii!!!” sapa Utami dengan wajah imutnya yang tersenyum.

“kamu..kamu ngapain ada di kasur?...terus kenapa kita berdua telanjang...?” tanya Asnawi sambil membuka selimutnya sehingga mereka berdua tampak jelas terlihat.

“kamu kan semalem rudapaksa aku Wi.....kamu semalem kaya orang gila..maksa aku buat muasin nafsu bejat kamu”

“hah....aku nggak percaya...kemaren kan aku nggak ngapa ngapain kamu?”

“hehehe....ah jangan pura pura nggak tau deh...semalem aku sampe dibanting sama kamu...terus kamu nyerang aku terus pake monster kyubiimu yang luar biasa banget....aku pecah perawan deh ahhh!!”

“emang aku semalem kaya gitu?...kok aku nggak tau?”

“iya Wi.....semalem kamu liar banget...kamu kangen yah sama mbak kunti?...sampe sampe kamu nyangka aku mbak kunti”

“hmmmmm...iya Tami,...udah berapa lama aku nggak sadar?”

“sekitar tiga hari...dan pagi ini kamu udah kembali waras kayanya nih”

“wah selama itukah aku nggak sadar?”

“iya Wi....badan kamu panas, kamu terus terusan manggil mbak kunti....aku disuruh Ibu buat ngerawat kamu dan semalem kamu ngamuk sambil rudapaksa aku”

“wah apa aku sampe segitunya Tami?”

“Yoi Wiwi.........dan aku udah nggak suci lagi”

“maafin aku Tami...aku benar benar khilaf...aku nggak sadar....aku udah jahat sama kamu..”

“nggak apa apa Nawi...kamu nggak usah minta maaf, malah aku mau berterimakasih sama kamu karna kamu udah ngasih kebahagian yang baru aku alami seumur aku hidup dan mati.....yang penting sekarang aku seneng kalo kamu udah kembali sehat dan waras”

Utami mulai merayap mendekati kepala Asnawi, kemudian dia mencium bibir Asnawi. “mulai sekarang aku bakalan ngerawat kamu..mungkin aku nggak sebaik mbak kunti, tapi aku bakalan berusaha sebaik mungkin...dan aku juga bakal gentayangan terus”

“makasih Tami, kamu udah nggak galak lagi sama aku....aku seneng banget”

“Iya Nawi sama sama......ngomong ngomong kamu semalem kenapa?...mimpi di datengin Mbak Kunti?”

“Iya Tami...selama ini aku sedih banget...hatiku masih belum nerima kepergiannya, tapi semalem aku liat kalo Hayati hidup kembali, dia dateng kesini, dia nggak jadi mati....aku seneng banget semalem Tami....aku dan dia langsung melepas rindu”

“itu cuman mimpi kali Wi....toh aku nggak ngeliat mbak kunti semalem”

“hmmmm..mungkin iya, tapi aku tetep berharap kalo dia hidup kembali”

Asnawi dan Utami pun berpelukan untuk saling menghangatkan diri ditengah kesedihan yang masih melanda akibat kepergian Hayati. Tiba tiba pintu kamar Asnawi terbuka lebar dan dibalik pintu itu masuklah Eka dan Febri dengan wajah penuh kecemasan. Asnawi sangat kaget, soalnya di sedang berpelukan dengan Utami dia atas kasur tanpa sehelai benang pun.

“broo...elu kemana aja udah dua minggu nggak nongol?” kata eka yang langsung menghampiri Asnawi.

“kita cemas banget broo sama elu”kata Febri yang mengikuti.

Asnawi tampak diam saja, dia masih heran dengan kedatangan mereka berdua ketika Utami masih berada dalam pelukannya. Asnawi berusaha mengatur napas untuk menenangkan diri. Ternyata Febri dan Eka tidak melihat keberadaan Utami saat itu, padahal Asnawi masih bisa melihat dirinya. Tentu saja hal ini dirasa sangat aneh bagi Asnawi, karena tanpa keberadaan Hayati disekitanya, Asnawi tidak bisa melihat keberadaan mahluk gaib dan Utami juga baru bisa menampakkan diri selama 15 menit saja, namun kali ini dia bisa melihat terus keberadaan Utami walau dalam keadaan mode gaib.

“broo, elu kenapa kok tidur tanpa busana..terus muka lu pucat banget...si cantik Hayati kemana nih?” tanya Eka.

“hmmm........Hayati udah nggak ada bro..dia udah pergi ke alam baka ninggalin gue selamanya” jawab Asnawi sambil memakai kembali bajunya, sementara Utami masih berbaring di tempat tidur sambil melihat Asnawi.

“APAAAAHHH!!!..HAYATI PERGI??....TIDAAAAAKKKK!!” teriak Febri dan Eka secara bersamaan.

Suasana sedih kembali menyeruak di kamar Asnawi. Febri dan Eka seakan akan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Mereka pun meninta Asnawi menjelaskan semuanya. Asnawi akhirnya manceritakan semua kejadian yang menimpa Hayati dan dirinya di Sumadra sampai kejadian perginya Hayati ke alam baka. Febri pun tidak kuasa menitikan air mata ketika mendengar Hayati pergi,sementara Eka hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa apa. Asnawi menunjukkan bungkusan kain kafan yang berisi sisa sisa jasad Hayati. Dia berencana akan menguburkannya di pemakaman keluarga di Sukabumi.
Suasana kamar menjadi hening. Asnawi, Eka dan Febri terdiam dan membisu memikirkan Hayati, sementara Utami masih berbaring di kasur dan memandangi mereka.

“broo...kita kasih tau temen temen yah biar mereka kesini” kata Febri yang memecah kesunyian.

“nggak usah bro....jangan ngerepotin mereka..lagian mereka nggak tau kalo Hayati itu kuntilanak” kata Asnawi.

“engga boleh gitu, lu mesti nerima mereka disini...mereka udah peduli sama elu, lagian Cascade kan tau kalo Hayati itu setan” kata Febri

“iya broo, tapi kan yang lainnya kan nggak tau” kata Asnawi.

“yaudah, kita ngarang cerita aja, kalo Hayati hanyut terkena banjir atau apalah...dan mayatnya nggak ditemuin” jelas Febri.

Akhirnya Febri menelepon Cascade dan teman temannya kalau Asnawi terkena musibah dan Hayati telah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Asnawi pergi ke kamar mandi untuk mandi besar , sementara Febri dan Eka membersihkan kamar Asnawi yang sedikit berantakan. Utami masih berbaring di kasur karena dirinya masih merasa lemah akibat serangan monster kyubii 100 % semalam suntuk dari Asnawi.

Satu jam kemudian Cascade dan genk nya pun datang. diantaranya Milla, Rani, Vania dan Merry. Begitu masuk ke kamar Asnawi, mereka langsung mengucapkan belasungkawa kepada Asnawi dan Cascade pun membawa sebuah bingkisan berupa kue buatan Bi Asih untuk Asnawi. mereka duduk melingkar di dalam kamar, Merry duduk di sebelah Asnawi. dia sangat khawatir dengan Asnawi sehingga beberapa kali dia mencuri kesempatan untuk memanjakan dan menghibur Asnawi, Cascade yang duduk di hadapan Asnawi tampak sangat cemburu dengan kelakuan Merry, namun dia tetap diam dan menahan rasa cemburunya itu.

“kanda...aku turut prihatin yah....soal kehilangan Hayati, aku juga ikut sedih nih, soalnya pacarmu tuh baik banget sama aku” kata Merry sambil memeluk Asnawi.

“makasih yah Dinda...” kata Asnawi singkat.

Asnawi sesekali curi curi pandang ke Cascade yang terlihat sangat cemburu dengan Merry. Dia merasa tidak enak dengan keadaannya sekarang. Perasaan sedih, canggung dan bersalah bercampur aduk dalam hati Asnawi. Asnawi menjelaskan kepada semua orang tentang kronologis kejadian hilangnya Hayati berdasarkan versi yang dikarang oleh Febri. Terlihat semua orang ikut menangis mendengar cerita dari Asnawi. Hayati memang banyak meninggalkan kesan yang sangat baik pada diri mereka, karena Hayati yang mempunyai sifat ramah dan mudah bergaul menjadi faktor yang mempercepat tingkat keakraban mereka. Setelah beberapa saat, akhirnya Febri berinisiatif untuk memimpin doa untuk Hayati. Asnawi, Febri, Eka, Rani, Milla dan Merry berdoa berdasarkan agama Islam, sementara Cascade dan Vania berdoa berdasarkan agama Khatolik. Sesi berdoa cukup lama dan sangat khidmat, tidak ada seorangpun yang tidak meneteskan air mata ketika mengenang Hayati.

Akhirirnya mereka pun berpamitan pulang, satu persatu manyalami dan memeluk Asnawi yang masih berduka, tak terkecuali Cascade. Ketika Cascade dan Asnawi berpelukan, tiba tiba Asnawi berbisik kepadanya.

“Cas, nanti lu kesini lagi sendirian...ada yang mau gue omongin sama elu”

“oh....okay honey, I’ll be right back soon”

Setelah itu mereka pun pulang dan meninggalkan Asnawi di kamar kostnya. Utami bangun dari tempat tidur dan kembali memakai handuk penutup tubuhnya. Dia menghampiri Asnawi yang tengah duduk di kursi belajar sambil memandangi bungkusan kain kafan yang berisi sisa jasad Hayati.

“Wi....kamu nggak apa apa?”

“nggak apa apa kok Tami...aku Cuma lagi mikirin buat nguburin Hayati di kampung halaman ku”

“oh kapan kamu mau kesana?”

“minggu ini lah, pas weekend...aku mau kuburin dia disamping makam adikku”

“kamu punyak adek Wi?”

“iya punya, tapi dia udah meninggalnya lama banget, dia meninggal pas umur 5 tahun karna leukemia sementara waktu itu aku berusia 7 tahun”

“uuhhh!!..maafin aku yah Wi”

“nggak apa apa kok Tami”

“eh iya aku tadi penasaran sama mantan kamu yang bule itu, kok kaya tau keberadaan ku yah?”

“hmmmm...emang di tau kok, soalnya dia itu anak indigo”

“apaahhh!!...jadi dia tau juga kalo Hayati itu setan?”

“iya Tami, malahan dialah yang ngasi aku pasak kayu cemara yang bikin Bendoro terhisap ke dimensi ke 5.....dia itu pemburu hantu”

“waahhhh...aku nggak nyangka yah..”

“iya Tami....eh kok aneh yah, kenapa aku masih bisa liat kamu, padahal kamu lagi mode gaib?”

“yaaahhhh...hehehehe...soalnya semalem kita udah berhubungan, jadi otomatis kamu bisa liat sama ngerasain aku, terus benar kata mbak kunti kalo kamu punya energi kehidupan yang besar...aku banyak banget nyerep energi dari tubuh kamu...dan sekarang aku bisa menampakan diri lebih lama lagi”

“oh...gitu yah....berarti ada hikmahnya juga yah kejadian semalem hehe”

“yaelah....dasar mesum” kata Utami sambil memukul kepala Asnawi. tampak Asnawi kembali tersenyum dengan aksi Utami.

“akhirnya kamu senyum lagi Wi....aku seneng banget”

“ah gitu yah...ah biasa aja ah..hehe...kamu gimana atuh?”

“gimana apanya?”

“iya kamu kan pacaran sama Brian, tapi kok mesumnya malah sama aku...gimana atuh? hehehe”

“huhhhh!!...biarin bweekkk...lagian muka kamu nggak ada apa apanya dibanding dia, Brian tuh ganteng banget, aku tetep suka sama dia”

“terus kenapa atuh kamu mau maunya begituan sama aku, lagian aku juga nggak nafsu sama kamu..kaya papan berjalan hahaha”

“jiahh....bukannya semalem, kamu yang nafsu banget...sampe sampe aku dibanting..huuhhhh!!....dasar muka mesum.... otak kadal...buaya buntung!!”

Utami kembali memukuli Asnawi sambil tertawa, Asnawi tampak menghindari serangan Utami dan melompat lompat di kamarnya sambil meledek Utami. Suasana ceria tercipta diantara mereka, untuk sesaat Asnawi bisa tertawa lepas dan menghentikan kesedihannya. Utami menubruk tubuh Asnawi sampai jatuh ke atas kasur. Dia menduduki tubuh Asnawi yang terlentang diatas kasur. Utami mengelitiki Asnawi sampai tertawa tak terkendali sampai akhirnya mereka kembali bergumul diatas kasur.

Malam hari setelah peraduan cinta dengan Asnawi, Utami pergi ke rumahnya untuk menemui Ibunya kalau Asnawi sudah kembali sehat. Asnawi kembali sendirian di kamar dan membereskan bungkusan kain kafan yang berisi sisa jasad Hayati ke tas renselnya. Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu. Asnawi langsung membuka pintu itu dan ternyata Cascade datang memenuhi panggilannya. Tak butuh basa basi, mereka langsung berpelukan sambil menangis. Cascade tampak meluapkan semua emosinya pada malam itu, selama kunjuangannya tadi siang, Cascade cenderung banyak diam dan selalu menahan rasa cemburunya kepada Merry yang terlihat sangat memanjakan Asnawi.

“lu kenapa sih honey, tadi siang akrab banget sama Merry?”

“enggak ah biasa aja...lu jealous yah”

“huhhh.....fuck you honey” kata Cascade sambil mengacungkan jari tengahnya kearah Asnawi. Asnawi tampak tertawa terbahak bahak.

Asnawi mengajak Cascade duduk diatas karpet. Dia menyuguhkan kue yang disajikannya tadi kepada Cascade. Asnawi menjelaskan secara detil kejadiannya yang dialaminya di Sumadra dan dia juga mengatakan wasiat Hayati kalau dirinya harus balikan lagi dengan Cascade. Hayati membuat Asnawi berjanji untuk menyayangi Cascade.

“apa betul Hayati bilang gitu?”

“iya bener Cas...makanya gue nyuruh lu dateng kesini sekarang”

“sebenernya sih honey...gue masih sayang banget sama elu...gue nggak rela elu jadi milik orang lain”

“yess my darl’ ....gue juga tau itu dari Hayati...dan sekarang gue mau ngejalanan janji gue sama Hayati yaitu balikan lagi sama elu”

“oh...dear...hmmmmm..........gimana yah, I confused”

“kok bingung sih? Bukannya elu masih sayang gue?”

“that’s right honey...but I cant be your girlfriend anymore”

“Why...Cas?”

“yah ada satu hal yang nggak bisa gue omongin sama elu yang maksa gue nggak bisa balikan sama elu”

“apa itu Cas...? bilang dong!........”

“gue nggak bisa honey......Hayati juga gue larang buat bilang ke elu dan dia menjaga sampe dia bener bener nggak ada”

“hmmmmm............terus gue gimana dong ngejalanin janji sama Hayati...kalo elu nggak mau balikan?”

“its OK honey, kita masih tetep berhubungan kok tanpa pacaran juga, gue selalu terbuka buat lu, lu juga sering maen lagi dong ke rumah kaya dulu lagi” kata Cascade sambil menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk.

Akhirnya mereka pun berpelukan, Asnawi merasa sangat terharu dengan ucapan Cascade yang akan selalu menerima dirinya. Asnawi memang tidak bisa kembali menjadi pacar Cascade akibat dari perjanjian nyawa dengan Siluman Kerbau.

“BTW...last afternoon I saw a little ghost girl lying in your bed, she’s naked, very cute......and her body covered by something nasty......who the hell that girl honey?”

“ohhh dia Utami...dia penunggu kostan ini....anaknya Ibu Kost”

“did you fuck with her?”

“hmmmmm......yeah I did it, but last night I saw her like as Hayati.....gue didatengin sama dia...dia kaya kembali hidup Cas...kalo nggak percaya..liat aja isi kepala gue”

Cascade kemudian memegang kepala Asnawi dan dia mula menerawang apa yang dilakukannya semalem bersama Utami. Ternyata memang benar apa yang dikatakan Asnawi kepadanya, Hayati tampak datang ke dalam kamar Asnawi dan langsung mengajaknya bercinta. Cascade sama sekali tidak melihat sosok Utami dalam terawangannya itu.

“artinya apa yah Cas?...apa Hayati hidup?”

“hmmm gue nggak tau juga yah...........kaya real banget Hayati ngedatengin lu, dan ada yang beda sama dirinya, dia lebih hangat dan matanya udah nggak kuning lagi”

“betul kan?...mungkin itu pertanda kalo dia hidup kembali”

“yaahhh...nggak gitu juga kali...kematian itu absolut dan nggak bisa ditawar tawar.....mungkin itu cuman pikiran lu aja kali yang masih terhubung sama jiwanya di surga”

“hmmm....tapi gue masih berharap kalo nanti dia hidup lagi, mungkin di hari kiamat pas hari kebangkitan dan gue berharap bisa ketemu lagi sama dia”

Asnawi kembali menitikan air matanya, dan Cascade kembali memeluknya dengan hangat untuk menenangkan jiwa Asnawi yang masih terguncang.
....
Diubah oleh Martincorp 05-03-2019 07:07
rijalbegundal
jamalfirmans282
symoel08
symoel08 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
Tutup