Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

a70n98Avatar border
TS
a70n98
China Temukan Puing Sepanjang 22 Meter di Koridor Selatan.
China Temukan Puing Sepanjang 22 Meter di Koridor Selatan


China Temukan Puing Sepanjang 22 Meter di Koridor Selatan.
Pesawat sudah lebih dari sepekan hilang

TRIBUNNEWS -
Pemerintah China mengumumkan temuan puing berukuran besar yang diduga merupakan pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, di koridor Selatan.

Informasi ini diterima pihak Malaysia saat konferensi pers mengenai perkembangan terbaru pesawat Malaysia Airlines MH370 pada Sabtu (22/3/2014) petang di Sepang, Malaysia.

"Berita yang baru saya terima ini adalah, duta besar China telah mendapatkan gambar satelit dari obyek terapung di koridor selatan, dan mereka akan mengirimkan kapal untuk memverifikasi," kata Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein, di tengah-tengah konferensi pers yang disiarkan langsung oleh CNN.

Hussein menambahkan, puing yang diduga bagian dari pesawat MH370 tersebut berukuran panjang lebih kurang 22 meter di sekitar koridor selatan.

"Saya masih perlu menanyakan informasi lebih detail dari China soal temuan hari Sabtu ini," kata Hussein saat ditanya awak media soal temuan tersebut.

Terkait temuan ini, China akan melakukan press conferencebeberapa jam lagi.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...oridor-selatan


Fakta Baru, Pesawat Malaysia Airlines Bermuatan Baterai Lithium ?


TRIBUNNEWS, JAKARTA -Laman harian Daily Mail mengatakan, CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari mengakui soal muatan baterai lithium di dalam pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, Sabtu (8/3/2014). Fakta baru, kargo pesawat bermuatan baterai lithium yang mudah terbakar terungkap, Jumat (21/3/2014). Muatan ini menguatkan dugaan pesawat meledak dan baterai tersebut menjadi kemungkinan pemantiknya.

Jauhari mengatakan, pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki muatan kargo pesawat. Namun, ujar dia, mereka mengatakan, muatan baterai itu tidak berbahaya, meskipun regulasi menggolongkan baterai sebagai muatan berbahaya. Alasan Jauhari, baterai tersebut sudah dikemas sesuai peraturan penerbangan.

Pengungkapan ini menguatkan dugaan kebakaran pesawat dan isi kabin menghirup asap beracun darinya. Baterai lithium-ion adalah piranti yang dipakai di laptop dan telepon genggam. Sejumlah kejadian terkait kebakaran di dalam pesawat memiliki kaitan dengan baterai sejenis itu dalam beberapa tahun terakhir.

Empat hari sebelumnya, Senin (17/3/2014), Jauhari menyangkal soal muatan baterai. Dia justru mengatakan pesawat yang hilang itu membawa buah manggis. "Dalam jumlah besar, sekitar tiga sampai empat ton manggis," ujar dia yang saat itu mengundang tawa dari para wartawan yang meliput konferensi pers.

Dalam pernyataannya, Jumat, Jauhari mengatakan, "Kami membawa beberapa baterai lithium-ion (berukuran) kecil, bukan baterai besar, dan pada dasarnya (muatan itu) disetujui ICAO (organisasi penerbangan sipil internasional) sebagai barang-barang berbahaya."

Data dari federasi penerbangan Amerika Serikat (FAA), baterai berbahan lithium-ion dalam kargo telah bertanggung jawab atas lebih dari 140 insiden penerbangan dalam kurun Maret 1991 hingga 17 Februari 2014, sebagaimana dikutip oleh Malaysiakini.

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, pesawat hancur setelah terbakar, bermula dari perangkat baterai itu sekalipun alat tersebut sudah dikemas sesuai aturan dan masuk ke dalam kargo. Setidaknya ada dua kejadian.

Satu kasus insiden dipicu baterai adalah kecelakaan penerbangan UPS Airlines 6 yang jatuh saat mencoba mendarat darurat pada September 2010. Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Dubai menuju Cologne, Jerman.

Penerbangan MH370 milik Malaysia Airlines hilang kontak dan belum ditemukan sampai sekarang sejak 8 Maret 2014. Kontak terakhir antara kokpit dan menara kontrol lalu lintas udara terjadi tak lebih dari dua jam sejak pesawat melintasi landasan pacu.

Pekan ini, harapan baru titik terang keberadaan pesawat datang dari Australia. Perdana Menteri Australia Tony Abbot, Kamis (20/3/2014), mengatakan citra satelit komersial mendapatkan gambar dua puing di kawasan selatan Samudra Hindia yang diperkirakan berhubungan dengan pesawat yang hilang.

Namun, upaya pencarian hingga hari kedua masih mendapatkan hasil nihil. Pesawat pencari canggih yang diterbangkan ke koordinat sebagaimana citra satelit tertanggal 16 Maret 2014 tersebut belum mendapatkan satu pun tanda keberadaan puing. Pencarian juga terkendala jauhnya lokasi itu, yang butuh empat jam penerbangan untuk mencapainya menggunakan pesawat sekelas P3-Orion.

Billie Vincent, mantan kepala keamanan FAA, mengatakan, pengungkapan kargo baterai tersebut semakin meyakinkannya bahwa ada api di pesawat bermula dari "bagasi". Api inilah yang diduga menghancurkan peralatan komunikasi pesawat, sekaligus "mengirimkan" asap beracun ke kabin.

Meski demikian, sebagaimana dikutip Daily Mail, Vincent berpendapat asap tersebut memang dapat melumpuhkan penumpang, tetapi seharusnya pilot masih punya kesempatan melakukan pendaratan darurat. Dia pun mengatakan berdasarkan semua informasi yang sudah muncul sejauh ini, kemungkinan besar pesawat mengalami masalah dan pemicunya adalah bahan-bahan berbahaya.

Sementara itu, Presiden ketiga Indonesia yang juga dikenal luas di kalangan internasional sebagai pakar rancang bangun pesawat, BJ Habibie, menduga pesawat meledak di ketinggian 10 kilometeralias 35.000 kaki. Dia menolak menyebutkan dugaan penyebab ledakan, tetapi menyinggung pula kemungkinan permasalahan dengan masih penuhnya bahan bakar ketika pesawat hilang kontak.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...aterai-lithium


Malaysia Minta Bantuan AS Terjunkan Peralatan Pemantau Bawah Laut

China Temukan Puing Sepanjang 22 Meter di Koridor Selatan.
Foto yang memperlihatkan kemungkinan arah pesawat Malaysia Airlines MH370.

TRIBUNNEWS - Sejak tiga hari lalu tim pencari internasional mengalihkan fokus pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 ke Samudera Hindia bagian selatan .

Hal ini diakukan setelah dua objek di laut tertangkap citra satelit Australia. Meski demikian, pesawat yang membawa 239 orang yang hilang sudah memasuki minggu ketiga, tapi belum juga membuahkan hasil.

Lima pesawat terbang diterjunkan ke wilayah pencarian seluas 23.000 km persegi, sekitar 2.500 km dari arah Perth, Australia.

Setiap pesawat, tiga pesawat P-3 Orion milik Angkatan Udara Australia, pesawat P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat dan pesawat Bombardier Global Express, mampu melakukan penyisiran tidak lebih dari dua jam setiap penerbangan karena jarak dari darat ke lokasi sangat jauh.

Kapal-kapal lain yang dikirim oleh China, Jepang dan Inggris dijadwalkan akan bergabung dengan tim pencari di lokasi yang sama.

Malaysia juga meminta bantuan Amerika Serikat untuk menerjunkan peralatan pemantau bawah laut. Departemen Pertahanan AS mengatakan permintaan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan yang merangkap sebagai Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammuddin Hussein, kepada Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel.

Penerbangan MH370 hilang kontak dengan menara pengawas satu jam setelah lepas landas dari Bandara Kuala Lumpur dalam penerbangan menuju Beijing, Cina, pada Sabtu, (8/3/2014) lalu.

Pihak berwenang Malaysia menduga pesawat sengaja dialihkan dari rute seharusnya dan mengarah ke Selat Malaka setelah alat komunikasinya dimatikan.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...tau-bawah-laut


Banyak hal yg disembunyikan oleh malaysia... emoticon-Berduka (S) emoticon-Berduka (S) emoticon-Berduka (S)
Smoga pesawat segera ditemukan...


Berita lainnya tentang MH370:
Spoiler for Berita lainnya:
Diubah oleh a70n98 22-03-2014 12:10
0
2.6K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan