Kaskus

News

a70n98Avatar border
TS
a70n98
Detik-detik Hilangnya Malaysia Airlines MH370
Detik-detik Hilangnya Malaysia Airlines MH370


Detik-detik Hilangnya Malaysia Airlines MH370
Malaysia Airlines

TRIBUNNEWS -Serangkaian rincian baru menampilkan sebuah kronologi yang lebih jelas tentang apa yang mungkin terjadi pada pesawat Malaysia Airlines MH370 dari waktu lepas landas hingga status terakhirnya yang dapat diketahui, yaitu tujuh jam kemudian.

CEO Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, Senin (17/3/2014), mengatakan bahwa tidak jelas apakah kata-kata terakhir dari kokpit datang sebelum atau setelah sistem data pelaporan pesawat itu dimatikan. Sebelumnya, pihak berwenang Malaysia mengatakan bahwa pesan "Baiklah, selamat malam" datang setelah sistem dinonaktifkan.

Pesawat itu hilang pada 8 Maret 2014, telah memasuki hari ke-12 pada Rabu (19/3/2014) ini, dengan 239 orang di dalamnya.

Berikut ini adalah bagaimana pakar merekonstruksi saat-saat penting penerbangan itu, menurut koresponden penerbangan CNN, Richard Quest.

Lepas landas pukul 00.41

Semua sistem pelacakan berfungsi saat Boeing 777-200ER itu lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China pada Sabtu, 8 Maret itu.

ACARS kirim data komunikasi pukul 01.07

Sekitar setengah jam setelah lepas landas, salah satu sistem komunikasi pesawat itu mengirimkan apa yang ternyata menjadi transmisinya yang terakhir, kata CEO Malaysia Airlines.

ACARS (Aircraft Communications Addressing and Reporting System) merupakan komputer di dalam pesawat yang mengumpulkan informasi, kebanyakan tentang kinerja pesawat dan pilot. Itu mirip komputer-komputer yang kini ada di dalam mobil yang melacak performa mesin.

Di pesawat, komputer ACARS memproses ribuan potongan data dan mengirim informasi itu melalui satelit ke maskapai penerbangan, produsen mesin dan para pihak berwenang lainnya. Informasi itu berguna bagi tujuan operasional, pemeliharaan, penjadwalan dan kinerja. "Bos Anda akan tahu bagaimana Anda menerbangkan pesawat karena ACARS akan memberitahu mereka," kata Quest.

Voice check-in pukul 01.19

Seseorang di kokpit pesawat melakukan voice check-in dengan pengontrol lalu lintas udara saat pesawat itu tampaknya meninggalkan wilayah udara Malaysia dan memasuki wilayah udara Vietnam. Penyelidikan awal menunjukkan itu adalah co-pilot, Fariq Ab Hamid, kata sejumlah pejabat Malaysia Airlines.

"Baiklah, selamat malam" merupakan kata-kata terakhir dari kokpit, kata Zulazri Mohd Ahnuar, seorang petugas penerbangan sipil Malaysia. Frase "selamat malam (good night)" merupakan istilah radio yang digunakan para pilot ketika beralih dari satu wilayah udara yang satu ke wilayah udara yang lain, kata Quest. "Itu normal. Itu terjadi triliunan kali," tambah Quest.

Namun masih tidak jelas, apakah petugas kontrol lalu lintas udara Vietnam melakukan kontak dengan pesawat itu selama pengalihan wilayah itu.

Transponder mati pukul 01.21

Transponder pesawat berhenti berkomunikasi pukul 01.21, kata Azharuddin Abdul Rahman, direktur Departemen Penerbangan Sipil Malaysia.

Transponder mengirimkan pesan elektronik dari pesawat: memberi tahu sistem radar tentang nomor penerbangan, ketinggian, kecepatan dan arah pesawat. Ini merupakan informasi yang sangat berguna bagi para petugas kontrol lalu lintas udara yang sedang melihat sejumlah kerlip (blip) di layar mereka, dan setiap kerlip merupakan pesawat yang memancarkan informasi tentang identitas, berkat fungsi transponder itu.

Dengan matinya transponder, "sekarang pesawat terbang buta (flying blind) dari sudut pandang (petugas kontrol lalulintas di) darat," kata Quest. "Jika ada radar di sana, radar itu akan melihat sebuah kerlip, tetapi mereka tidak akan tahu siapa itu, kemana perginya. Mereka kini hanya tahu bahwa ada pesawat di sana."

Hal itu karena transponder tidak mengirim informasi tentang identitas pesawat itu. Mematikan transponder itu mudah, tinggal mematikan tombol di kokpit, kata Quest.

Pesawat hilang dari radar militer Thailand pukul 01.22

Radar militer Thailand melacak sinyal pesawat itu, tetapi pesawat tersebut hilang pukul 01.22, kata seorang juru bicara Angkatan Udara Kerajaan Thailand kepada CNN.

Radar Thailand mengetahui sebuah pesawat tidak dikenal pukul 01.28

Stasiun radar Thailand di Provinsi Surathani yang terletak di selatan negara itu melacak sebuah pesawat tak dikenal terbang dalam arah berlawanan dengan jalur MH370 yang sebenarnya, kata juru bicara Angkatan Udara Thailand kepada CNN.

Radar sipil kehilangan kontak dengan pesawat sekitar pukul 01.30

Petugas kontrol lalu lintas udara Malaysia di Subang, di luar Kuala Lumpur, kehilangan kontak dengan pesawat itu di atas Teluk Thailand, antara Malaysia dan Vietnam, di koordinat 06 55 15 N dan 103 34 43 E.

Transmisi ACARS yang mestinya muncul tidak muncul pada pukul 01.37

ACARS seharusnya mengirimkan data setengah jam setelah pengiriman terakhir. Karena itu, ACARS seharusnya mengirimkan data lagi pada pukul 01.37, tetapi hal itu tidak terjadi, kata Yahya. Jadi, ACARS berhenti berkomunikasi antara pukul 01.07 - 01.37.

Menurut Quest, ini sebuah peristiwa penting. Mematikan ACARS butuh pengetahuan khusus. Jika pesawat itu dibajak atau menjadi target terorisme, mematikan ACARS akan menjadi langkah strategis karena sistem itulah yang melapor ke satelit apa pun yang dilakukan terhadap pesawat.

Deteksi radar militer pukul 02.15

Meskipun pesawat Malaysia itu tidak mengirimkan informasi dengan ACARS atau transponder, radar di darat atau di tempat lain masih dapat mendeteksi pesawat di udara. Menurut seorang perwira Angkatan Udara Malaysia, radar militer melacak pesawat itu saat melewati pulau kecil yang disebut Pulau Perak di Selat Malaka.

Pada titik ini, pesawat itu sudah ratusan mil dari jalur sebenarnya. Bahkan, pesawat itu sudah berada di sisi lain Semenanjung Malaysia.

Radar militer menunjukkan, pesawat itu terbang ke arah barat Semenanjung Malaysia, kata Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. Pesawat itu kemudian diyakini entah berbelok ke arah barat laut ke Teluk Benggala atau ke barat daya ke Samudera Hindia. Itulah terakhir kalinya radar sipil atau militer diketahui telah melacak pesawat itu.

Fokus saat ini adalah mencari pesawat itu di Samudra Hindia bagian selatan, kata seorang pejabat AS. "Skenario selatan tampaknya lebih masuk akal," kata pejabat itu.

Pesawat itu seharusnya tiba di Beijing puku 06.30

Itulah waktu MH370 seharusnya mendarat di ibukota China itu.

Pengumuman pesawat hilang pukul 07.24

Malaysia Airlines mengumumkan hilangnya pesawat itu di Facebook.

Handshake satelit pukul 08.11

Najib mengungkapkan hari Sabtu bahwa satelit masih melacak pesawat itu pada pukul 08.11, tujuh jam lebih setelah lepas landas. Najib tidak memberikan rincian tentang pelacakan satelit itu. Namun tampaknya sejumlah satelit di atas samudra mendeteksi pesawat itu karena sebuah satelit atau sejumlah satelit berusaha melakukan serangkaian "handshake", atau koneksi elektronik, dengan pesawat di bawahnya, kata Quest.

Kemungkinan pesawat itu tidak menyelesaikan proses handshake karena sistem komunikasinya dinonaktifkan, kata Quest.

Namun, satelit akan tetap mampu melacak pesawat yang terbang di bawah mereka dan akan menyampaikan pesan elektronik seperti memanggil: "Ada pesawat: Halo, halo, halo? Apakah Anda punya sesuatu untuk kami" kata Quest.

Perdana Menteri Malaysia mengatakan, "data mentah satelit" mengkonfirmasi bahwa pesawat itu adalah MH370. Menurut Najib, pihak AS dan Inggris sepakat tentang hal itu. "Karena jenis data satelit itu, kami tidak dapat mengonfirmasi lokasi yang tepat dari pesawat itu ketika terakhir kali melakukan kontak dengan satelit," kata Najib.

Pihak berwenang yakin pesawat itu berada di salah satu dari dua "koridor", entah koridor utara yang memanjang dari utara Thailand, Kazakhstan hingga Turkmenistan atau di koridor selatan menuju Indonesia hingga Samudera Hindia di selatan.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...airlines-mh370


Quote:



Surat dari Seorang Putri Pilot Malaysia Airlines

TRIBUNNEWS, KUALA LUMPUR -
Hilangnya pesawat milik Malaysia Airlines berkode penerbangan MH370, Sabtu (8/3/2014), telah menjadi topik yang mengguncang dunia. Bagi anak-anak pilot di maskapai Malaysia Airlines, guncangan yang dirasakan tak kalah besarnya.

Sebuah surat ditulis oleh Dr Nur Nadia Abd Rahim, menggambarkan guncangan tersebut, dimuat New Straits Times pada Senin (17/3/2014). Nur adalah putri Kapten Abd Rahim Harun, satu di antara pilot maskapai Malaysia Airlines meski bukan pilot dari pesawat yang hilang itu.

Berikut ini adalah terjemahan bebas dari surat Nur tersebut.

Sopir Terbang

Catatan ini sudah terlambat dan seharusnya sudah kutulis lama sebelum ini, untuk memberitahu ayahku betapa bangganya aku pada dia.
Aku bangga dengan apa yang dia kerjakan, meskipun dia tak berada bersamaku selama setengah umurku.

Aku sangat menyesal karena malu memberitahu teman-temanku bahwa ayah adalah pilot. Pilot yang baik.
Aku sangat menyesal sekarang karena dulu memberitahu teman-temanku bahwa ayah hanyalah sopir.
Aku tak ingin tampil sebagai anak yang istimewa.
Kami hidup biasa-biasa saja.

Aku adalah bagian dari keluarga besar Malaysia Airlines.
Aku sudah terbang bersama mereka sejak aku bayi.
Perjalanan pertama favoritku bersama ayah, pilot favoritku, adalah ke Kota Kinabalu.
Rupanya aku disebut anak yang nakal (tapi menggemaskan?).
Meski demikian aku mencintai bandara dan penerbangan.

Ayahku, seperti halnya kapten pilot pesawat yang hilang, telah bekerja untuk Malaysia Airlines sejak lulus sekolah.
Kami sudah berulang kali mendesaknya pindah ke maskapai lain, tetapi dia menolak karena ingin berada dekat dengan keluarga, sesering mungkin.

Kami seharusnya bisa menikmati fasilitas yang ditawarkan - pendidikan gratis di sekolah, sekolah internasional, semua biaya hidup ditanggung, dan sopir yang mengantar kami ke mana-mana, bila dia menerima tawaran pekerjaan dari maskapai lain.
Itu adalah fasilitas yang banyak dicari pilot MAS.

Menjadi seorang putri pilot, kamu harus terbiasa hanya ke mana-mana bersama ibu saja, mulai dari hari pertama sekolah, penyerahan penghargaan dalam upacara sekolah, ajang olahraga, ulang tahun, bahkan hari raya.

Insiden terburuk adalah ketika ayah tak ada ketika rumah kami dirampok oleh tiga orang penjahat bertopeng.
Lebih daripada itu, ibu yang hamil 7 bulan pun harus mengatasi segalanya sendirian tanpa ayah.
Dia menolak menelepon ayah dan membuat ayah khawatir, sampai ayah kembali ke Kuala Lumpur keesokan harinya.

Ibuku memahami beban yang harus ayah tanggung di pundaknya, fokusnya saat terbang adalah tanggung jawab atas ratusan nyawa dan bukan cuma keluarganya di rumah.
Aku ingat sedang tersedak air mata ketika dosen Bahasa Inggris kami di perguruan tinggi meminta kami satu per satu, "Apa yang paling Anda ingat tentang ayahmu?"

Aku berdiri dan menjawab, "Aku ingat bahwa ia tidak ada bersamaku dalam separuh umurku."
(Tapi) dia jelas bukan seorang ayah yang buruk. Dia hanya bekerja keras untuk menghidupi keluarga kami.

Kami sudah terbiasa menerima keadaan itu, terutama ketika orang bertanya kepada kami, "Ayah mana?" Aku akan menjawab mereka, "Entah, (dia) di suatu tempat di seluruh dunia. Tidak yakin. Harus memeriksa daftar itu."

Sepanjang hidupnya, kehadirannya ditentukan oleh selembar kertas yang dia bagikan kepada kami pada setiap awal bulan. Dia kadang-kadang akan kesal ketika aku bertanya kepadanya tentang lokasinya. Karena itu, aku harus memeriksa daftar terlebih dulu sebelum bertanya kepadanya.

Sebelum dia berangkat kerja, kami akan mengantar, melihat mobil penjemputnya datang dan membawanya pergi. Kadang-kadang pada dini hari, lain kali di tengah malam. Kami akan mengirimkan "salam" untuknya terlebih dahulu sebelum tidur.

Dan setiap kali dia pulang kerja, semua orang di rumah akan berdiri menyambut di depan pintu.
Aku tak menyadari betapa pentingnya ritual itu sampai terjadi insiden MH370.

Setiap kali ia berangkat kerja, ia bertanggung jawab untuk ratusan nyawa, bertanggung jawab menghubungkan keluarga untuk berkumpul lagi, bertanggung jawab membantu pengusaha membuat kesepakatan, bertanggung jawab mewujudkan impian berkelana para wisatawan.

Aku ingat sekali, seorang penumpang yang sangat tua dengan kursi roda menunggu Ayah untuk bertemu dengannya secara pribadi setelah penerbangan London - KL. Dia memberi Ayah jempol dan berkata, "Apakah kau Kapten? Kita mendarat sangat halus. Terima kasih!"
Diam-diam, aku tersenyum bangga mendengarnya.

Tetapi, jauh di lubuk hati, keluarga kami tahu setiap kali ia berangkat kerja selalu ada kemungkinan mendapatkan panggilan telepon yang menentukan itu, kemungkinan dia tidak pernah pulang ke rumah. Kami telah menerima itu sebagai bagian dari kehidupan kami, setiap hari.

Ia menjalani latihan keras untuk berada di posisinya sekarang.
Dia menjalani pemeriksaan kesehatan tahunan untuk memastikan apakah dia fit untuk terbang.
Dia menghadapi ujian, seperti anak sekolahan.
Buku manual penerbangannya setebal buku medisku.

Dia "OCD" (teliti, seperti istilah orang-orang) seperti yang Anda inginkan ada pada setiap pilot sebelum penerbangan Anda, memastikan semuanya tepat.
Bahkan soal ketepatan waktu, bukan karena terlambat satu menit atau akan datang beberapa menit lebih awal ketika mengatakan akan sampai di suatu tempat dalam waktu tertentu. "Aku akan sampai di sana tujuh menit lagi. Bersiaplah...."

Surat ini adalah potongan kehidupan keluarga awak kabin.
Kru kabin banyak berkorban hanya supaya mereka bisa membantu dunia terhubung dari titik A ke titik B.

Mari kita dukung keluarga terkait penerbangan MH370 dengan dukungan dan doa.
Sebelum Anda menghakimi, mengacungkan jari tengah, atau menyebarkan teori dan spekulasi, ingat bahwa Anda tak hanya menyakiti keluarga awak kabin dari pesawat yang hilang itu, tetapi juga menyakiti perasaan kami sebagai keluarga besar MAS.

Di mana pun kau berada, MH370, kami berdoa kau kembali.


Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...aysia-airlines


Smoga cepat ditemukan pesawat MH370...


Berita lainnya tentang pesawat MH370:
Spoiler for Berita lainnya:
Diubah oleh a70n98 20-03-2014 17:53
0
2.9K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan